BAB. 03

Sebuah meja yang berada di pojok cafe, telah di pesan oleh Angga. Mereka telah mengisi sofa yang empuk dengan model estetic tersebut dengan posisi duduk yang santai. Obrolan kecil telah mengawali candaan mereka. Kebanyakan pengunjung dari cafe tersebut dari kalangan anak muda. Karena selain tempatnya strategis, nyaman dengan segudang hidangan dari appetizer sampai dessert, semua sangat enak dan tentunya dengan harga yang sangat terjangkau. Oleh karena itu, tidak salah jika Axel dan teman-temanya menjadikan cafe tersebut sebagai cafe langganan untuk sekedar nongkrong ataupun ada acara.

"Apakah saya boleh bergabung dengan kalian...?"

Suara nan merdu juga familiar itu tak asing di telinga Axel, telah menghentikan obrolan mereka. Seorang perempuan dengan tinggi 170 cm, perawakan putih dan wajah kebarat-baratan itu telah berdiri dengan senyuman menghiasi kedua sudut bibirnya di samping Axel.

Terkejut dan tak percaya. Axel saat ini tengah beradu pandang dengan cewek yang berada di sampingnya.

"Kamu...?"

Spontan Axel mengalihkan pandanganya kepada Angga. Lewat tatapan matanya, Angga tau kalau sahabatnya itu sangat tidak suka. Dan ia berusaha mengalihkan pembicaraan.

"Eh, Lu Sya, kapan lu balik....?" tanya Angga basa-basi.

"Baru 2 hari kemaren, tapi ngomong-ngomong aku boleh gabung nggak sama kalian...?" tanya cewek yang bernama Tasya itu.

"Boleh silahkan.." ucap Angga dengan cepat.

Raut wajah Axel masam. Tasya dan Angga sangat paham betul kalau Axel sangat tidak suka dengan kehadiran Tasya

Tasya adalah teman semasa SMA Axel dan juga Angga. Cewe cantik, pinter sekaligus jadi primadona di sekolahnya. Namun, keberuntungan hanya milik Axel, Tasya jatuh cinta kepadanya sejak ia duduk di bangku kelas 1 SMA. Gayung pun bersambut. Axel membalas cinta Tasya. Awal dari jadian, sampai kelas 2, Axel tidak memberi tahu kepada Vano dan Nindy. Axel belum berani memberitahu keduanya. Hingga kisah asmara mereka ketahuan saat kenaikan kelas 3. Kisah asmara mereka pun cuma sebatas makan bareng, ngerjain PR bareng, dan kadang-kadang maen bareng-bareng juga, dan itu pun rame-rame. Jarang sekali bahkan tidak pernah sekalipun Axel main berdua atau bahkan sampai nonton berdua. Karena Axel selalu mengingat pesan Mama dan Papanya, kalau harus mementingkan sekolah dulu. Dalam hati kecil Axel, ia sangat merasa bersalah kepada Mama dan Papanya, namun soal hati dan rasa, manusia apalah daya, kita boleh berkehendak tapi Tuhan lah yang mengatur semuanya.

Tasya adalah cinta pertama Axel. Ia adalah gadis yang mengisi hatinya, membuat hari-harinya penuh bunga. Berwarna-warni indah sekali. Teman-teman Axel dan juga Tasya juga sangat mendukung mereka. Yang cowok ganteng dan yang cewek cantik. Juga sama-sama pinter dalam hal mata pelajaran. Tasya begitu memikat hati Axel, karena selain cantik dan pinter, ia juga sopan.

Hingga satu kejadian saat akan kelulusan sekolah tinggal beberapa minggu lagi, sebuah tragedi terjadi. Hal itu begitu mengejutkan dan menggemparkan satu sekolahan mereka.

"Xel, Xel....coba liat itu...?" tunjuk Angga ke arah gadis yang tak lain adalah Tasya. Terkejut dan mendidih darah di dalam tubuh Axel. Bagaimana tidak, Tasya terlihat sedang makan malam bersama seorang cowok yang gantengnya setara dengan Axel di sebuah cafe. Saat Axel dan teman-temanya sedang ada acara ultah temanya dan Tasya di ajak ga bisa ikut dengan alasan ada acara bersama keluarga. Tasya tak tahu kalau acara teman Axel di adakan sama dengan tempat yang sekarang ia pesan bersama teman cowoknya. Tak banyak bicara, Axel berjalan ke arah meja Tasya. Gadis itu tak sadar kalau Axel tengah menahan amarah menuju ke arahnya. Ia masih saja asik makan malam dan sesekali bercanda tawa dengan cowok di hadapanya itu.

"Oh...inikah acara keluarga yang kamu bilang kemarin, nona Tasya...?" ujar Axel dengan tenangnya.

"Ax....Axel? Ka.....kamuuu....?"

Dengan tergagap Tasya berucap dan langsung berdiri. Wajahnya mendadak pucat pasi. Bibirnya kelu, tak tahu apa yang harus ia katakan. Buntu.

"Iya, ini aku, kenapa? Kaget ya...?" jawab Axel dengan tenang walaupun di dalam hatinya amarahnya hampir meledak-ledak. Seperti gunung berapi yang siap mengeluarkan lahar apinya. Namun Axel dapat menahanya. Bahkan sekarang ia terlihat tenang. Pandanganya ke arah cowok yang bersama Tasya.

Cowok yang tengah makan bersama Tasya berdiri dan berada di samping Axel.

"Sayang, siapa cowok ini?"

Kedua mata Angga dan Axel terbelalak, Tak percaya dengan apa yang barusan di katakan oleh cowok itu.

"Sayang...? Udah semesra inikah panggilanya? Kok aku nggak tau ya...? Aku butuh penjelasan Sya..." ucap Axel yang memejamkan kedua matanya sebentar. Iatak habis fikir, apakah ia yang terlalu bodoh dengan cintanya kepada Tasya, atau Tasya yang terlalu pintar menyembunyikan itu semua. Ia tersenyum kecut sendiri.

Angga yang berdiri di samping Axel terlihat cemas dan khawatir. Ia takut kalau terjadi keributan antara Axel, Tasya dan cowok yang bersama Tasya.

"I.... Ini......" ucap Tasya terbata saat akan menjelaskan siapa Axel.

"Sssssttt!!! Tak perlu kau jelaskan sekarang. Nikmati saja makan malam kamu.."

"Axel..." kedua mata Tasya terlihat sendu. Sedangkan Axel tak mau melihatnya.

"Cukup Sya., aku ngga mau denger penjelasanmu sekarang. Besok di sekolah, aku mau kamu jelasin semuanya. Saat aku dan kamu tak di kuasai emosi. Saat hati sama fikiran aku dan kamu agak tenang. Sekarang, lebih baik kamu terusin makan malamnya. Oh iya maaf bung, udah ganggu makan malam kalian." kata Axel yang menepuk palen pundak cowok tersebut. Axel tersenyum manis kepada keduanya. Axel segera berlalu dari hadapan Tasya.

Angga menarik nafas lega. Bangga dan salut kepada sahabatnya. Karena emosi tak berhasil menguasainya. Ia berhasil menahanya. Dengan lembut, Angga mengusap punggung Axel dan mengikuti Axel berjalan menjauh dari meja Tasya.

"Ini yang gua salutin dari lo Xel, lo sangat gentle..." bisik Angga pelan. Axel hanya tersenyum tipis dan terus berjalan menuju meja temenya yang ngerayain ulang tahun.

Bersambung...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!