Tersebarnya video dari ak—un milik dokter Anna sudah langsung menimbulkan keributan. Mula-mula dunia maya dibuat gempar. Beberapa netizen maupun pembuat konten kompak berlomba-lomba membahas kasus Binar. Hingga berita itu juga naik ke media masa, menjadi berita terpanas satu negara, terlebih pihak televisi ikut menyiarkan.
Semuanya kompak beranggapan bahwa yang terlibat, harus bertanggung jawab. Bukan hanya dokter Luri dan rombongan yang harus melakukannya. Karena Paradise Hospital, aparat hukum, bahkan pemerintah, juga wajib bertanggung jawab.
Semua desakan tersebut pula yang membuat pemerintah buru-buru mengambil tindakan. Karena seperti keyakinan Adam maupun Binar, jika suatu kasu*s sudah viral, sekelas pemerintah pun akan tunduk mengikuti kemauan rakyatnya.
Selain kasus Binar yang jadi dilimpahkan ke pihak yang lebih berwenang, mereka yang sebelumnya menangani, juga langsung dipanggil ke kantor polisi lebih tinggi. Yang mana, semua proses tersebut tak luput dari sorotan awak media dan lagi-lagi menjadi bahan berita terkini sekaligus paling dinanti. Termasuk juga Paradise Hospital yang tak luput dari sorotan karena diyakini menjadi TKP Binar mengalami perundungan.
Sebagian protes di dunia maya, baik dalam bentuk tulisan maupun komentar dalam bentuk video, menjadi bagian rapat dadakan dokter Luri dan rombongan. Situasi yang benar-benar genting, juga membuat mereka mengeyampingkan skan*dal pak Hasan dan nyonya Rima. Sebab selain nasib pelaku di video yang disebar oleh aku*n IG milik dokter Anne, rumah sakit kebanggaan mereka juga terancam. Tentunya, kiprah mereka dalam meredam kasu*s Binar dan sampai menyuap sana sini, tak kalah memberatkan.
“Demi Tuhan, bukan aku yang menyebarkan meski itu memang aku*nku!” yakin dokter Anna.
Karena tidak ada satu pun yang meliriknya, dan itu menegaskan tak ada satu pun yang percaya kepadanya, termasuk juga kedua orang tuanya yang ada di sana, dokter Anna sengaja berkata, “Sumpah itu beneran bukan aku. Kalau enggak percaya, kalian bisa tanya Thomas karena jam segitu, kami masih di hotel!”
Disinggung hotel di waktu tersebarnya video oleh aku*n IG dokter Anna, dokter Thomas nyaris jantungan karena memang terlalu terkejut. “Apaan sih, Na?” risihnya.
Detik itu juga dokter Anna menyadari, dirinya keceplosan. Namun yang membuatnya bersedih, dokter Thomas justru buru-buru menghindarinya.
“Enggak usah bawa-bawa aku! Jelas-jelas kamu yang salah karena aku*n kamu yang nyebarin!” tegas dokter Thomas pada dokter Anna yang masih menatapnya tak percaya, selain dokter Anna yang tak hentinya menangis.
Dokter Thomas memiliki alasan kuat kenapa dirinya berani menepis hubungannya dengan dokter Anna. Karena kemarin, setelah mereka terbangun dan sebelumnya ketiduran efek kelelahan dari percintaan pan*as yang mereka lakukan, dokter Thomas melihat dengan mata dan kepalanya sendiri, bahwa ponsel dokter Anna, kembali ke setelan pabrik. Tak ada foto apalagi video mereka yang tersisa. Hingga otomatis tak ada bukti akurat untuknya mempertanggung jawabkan hubungan mereka. Karena jangankan foto dan video, kontak ponsel saja tidak ada yang tersisa di ponsel dokter Anna.
“Kemarin kamu sendiri yang ajak aku ke hotel karena kamu bosan, terlebih Kristine susah dihubungi, Beb!” ucap dokter Anna memohon. “Kamu berani sumpah? Kamu masih tetap enggak mau mengakui hubungan kita, sementara kamu saja enggak yakin bisa bahagia dengan Kristine?” yakinnya lagi.
Kesal dengan ulah dokter Anna, dokter Kristine maju, menghampiri kemudian nyaris menc*ekik dokter Anna.
Kenyataan tersebut langsung membuat keadaan makin kacau. Kedua orang tua dokter Anna berusaha menghalangi ulah dokter Kristine. Begitu juga dengan orang tua dokter Kristine yang berusaha menahan sekaligus melindungi putri mereka. Di lain sisi, dokter Bagas yang muak tidak bisa untuk tidak berteriak.
“Muak banget dengan keadaan ini!” teriak dokter Bagas menatap marah dokter Anna maupun dokter Kristine. “Nasib kita beneran ada di ujung tanduk! Pakai otak kalian!”
“Aku beneran berani bersumpah! Kalau kalian enggak percaya, datang saja ke hotel kemarin kami menginap!” sumpah dokter Anna meyakinkan. Namun, ulahnya itu sukses membuat dokter Kristine menjerit histeris.
Lain dengan dokter Thomas yang malah jadi diam kebingungan. Diam-diam ia melirik dokter Anna, kemudian berganti pada dokter Kristine yang menjadi menatapnya penuh kepastian.
“Hotel mana?” tanya dokter Kristine kepada calon suaminya. Sebab diamnya dokter Thomas yang malah terlihat ketakutan, seolah membenarkan anggapan dokter Anna.
“Fokus ke kasus kita dulu karena polisi yang membantu kita saja sudah mulai diselidiki!” murka dokter Bagas layaknya orang keras*ukan arwah jahat.
Dokter Luri yang terlalu pusing, tak bisa berkata-kata. Ia yang refleks menghela napas dalam justru berakhir sempoyongan. Dokter Bagas yang berdiri di sebelahnya memang dengan sigap merangkulnya. Namun untuk kali ini, dokter Luri juga tak kalah sigap menyingkirkan rangkulan dokter Bagas.
Situasi di sana benar-benar jauh dari kata baik. Terlebih, solusi tak kunjung mereka dapatkan.
“Bisa-bisanya kamu seceroboh itu, Na!” keluh nyonya Rima sambil menggunakan kedua tangannya untuk memijat kedua pelipisnya.
Dengan bengis, dokter Luri yang sudah kembali berdiri tegap berkata, “Kamu harus bertanggung jawab!” tatapannya berangsur menatap lurus kedua mata dokter Anna.
Dokter Anna menatap tak percaya dokter Luri. “Siapa yang berbuat, siapa yang harus tanggung jawab?”
“Namun kamu yang menyebarkan video itu!” bengis dokter Luri langsung teriak-teriak.
“Kamu pelakunya! Kamu bos kami dan kamu yang selalu ingin kami menyakiti Binar!” balas dokter Anna tak kalah berteriak.
Dokter Luri yang tidak terima langsung menghampiri kemudian menggunakan kedua tangannya untuk menam*par dokter Anna, sebelum kedua tangannya yang juga menjam*bak keji sahabatnya itu.
Keadaan menjadi sangat kacau karena orang tua yang awalnya berusaha melerai justru jadi ikut saling ser*ang. Binar dan Adam yang menyaksikan semua kejadian itu melalui rekaman CCTV di ponsel Binar jadi ikut pusing. Namun, mereka sungguh bahagia karena belum apa-apa, dokter Luri dan rekannya sudah sibuk saling ser*ang.
“Beruntung mereka mengadakan rapat dadakan di ruang kerja nyonya Rima. Lebih beruntungnya lagi, kamera pengawas yang aku pasang di sana juga belum ketahuan,” pikir Binar yang sampai detik ini masih duduk elegan di kursi sebelah kursi kerja Adam.
“Orang-orang seperti mereka yang terbiasa menghalalkan segala cara untuk memenuhi ambisi mereka, pasti akan langsung sibuk saling ser*ang, hanya untuk mendapatkan posisi Aman,” ucap Adam.
Setelah terdiam sejenak sambil menunduk, Binar mengeluarkan sebuah botol kecil dari ranselnya. Botol kecil berisi ramuan yang ia siapkan khusus untuk dokter Luri.
“Apa ini?” ucap Adam sesaat setelah menerima botol kecil pemberian Binar. Ia sungguh terkejut ketika mengetahui botol yang besarnya tak lebih dari telunjuk tangannya, itu justru berisi rac*un.
“Itu akan sangat merus*ak kulit bahkan daging. Proses kerus*akan akan berlangsung bertahap, tak sedahsyat air keras, tapi rasanya sangat menyiksa. Tolong pastikan semua perlengkapan mandi sekaligus kosmetik Luri, tercampur cairan itu karena aku menyiapkannya secara khusus untuknya. Agar dia merasakan keru*sakan yang dia perbuat kepadaku, bahkan ... lebih,” ucap Binar lirih tapi sangat serius. Ia menatap kedua mata Adam yang menatapnya saksama, dengan tatapan memohon, dan tanpa harus membuatnya menunggu lama, Adam langsung mengangguk.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Muhammad Fauzi
huaaaahahahahahahah
2024-03-15
0
Nurmalina Gn
dengan kecerdasan dan dukungan orang2 yang mencintai mu binar, mereka akan saling menghancurkan satu sama lain.
2024-01-20
2
Sugiharti Rusli
terkadang pembalasan sempurna bisa kita dapat dengan mengadudomba sesama merrka yah Din,,,
2023-12-15
0