Kedua office girl tadi menceritakan semuanya kepada Adam. Gaun milik Binar yang harusnya mereka buang atau setidaknya bakar, juga turut mereka serahkan kepada Adam yang keduanya ketahu merupakan kekasih Binar.
“Benar dugaanku, ... Luri membohongiku!” marah Adam dalam hatinya. Kedua tangannya mengepal kencang. Hingga gaun maupun ponsel Binar dan sudah menghiasi kedua tangannya, turut mejadi bagian dari kemarahannya.
“Pantas dari tadi aku seolah sengaja Luri sibukkan. Luri bahkan melarangku mengecek CCTV rumah sakit agar aku bisa menemukan jejak Binar. Apa yang sebenarnya terjadi? Apa salah Binar hingga mereka terlebih Luri tega melakukan semua ini! Siaran video itu, aku yakin itu nyata!” batin Adam yang kemudian meminta kedua office girl di hadapannya untuk tetap pura-pura membakar di tempat pembakaran. Agar hal tersebut menjadi jejak seolah keduanya menjalankan titah nyonya Rima.
“Ini rahasia. Kalian juga harus hati-hati. Kabarkan apa pun itu jika kalian mendapatkan kabar terbaru mengenai dokter Binar!” ucap Adam lirih karena seperti yang ia bisikkan, apa yang mereka bahas sungguh rahasia.
Kini, Adam sengaja menggunakan kantong hitam dari troli kebersihan dan awalnya baru akan Tary boyong pergi dari sana, untuk mengantongi gaun Binar.
“Siapa saja yang tadi di sini bersama Binar selain Luri?” pikir Adam sembari mengawasi keadaan gudang yang sudah dibersihkan. Kendati demikian, aroma anyir khas darah masih tertinggal meski di sana sudah dikuasai aroma karbol pembersih lantai.
Adam yang tahu keadaan memang pelik, sengaja menyelidiki itu dengan sangat hati-hati. Adam mulai melakukan penyelidikan dan berniat memastikan CCTV.
“Aku harus melihat CCTV! Semuanya akan terlihat di sana!” yakin Adam masih menenteng kantong hitam selaku bukti yang ia temukan.
Sambil terus melangkah terjaga dan kerap mengawasi sekitar, di tengah kesunyian malam suasana rumah sakit yang sepi, tanpa sengaja Adam justru memergoki rombongan nyonya Rima dari tempat keamanan di rumah sakit.
“Tante Rima sudah dari sana? Aku keduluan?!” kesal Adam dalam hatinya.
Sebenarnya, alasan Adam dan keluarganya bisa dekat dengan Luri sekeluarga, bahkan Adam juga dekat dengan beberapa orang rumah sakit, karena mereka pernah terlibat dalam kerja sama.
Adam yang notabene merupakan seorang sutradara muda dan memiliki sebuah rumah produksi yang Adam kelola bersama keluarganya, didaulat untuk membuat beberapa iklan tentang rumah sakit. Malahan karena hubungan baik tersebut juga, Adam menyalurkan Binar untuk bekerja di Paradise Hospital yang dikelola sekaligus diketuai nyonya Rima.
Semua baru saja melakukan penghapusan rekaman CCTV. Adam makin yakin semuanya memang tidak baik-baik saja sekaligus sudah terencana.
“Mereka sengaja menghilangkan barang bukti?” batin Adam tak kehilangan ide untuk mengelabuhi tiga satpam yang masih berjaga dan kebetulan masih berkumpul di sana.
“Gini loh, Pak. Sepertinya dokter Rima dan rombongan salah menafsirkan permintaan saya. Yang saya minta kan, bukan dihapus, melainkan disalin buat keperluan pembuatan iklan terbaru!” Adam terus meyakinkan, hingga hubungan baik yang selalu ia jaga dengan pihak Paradise Hospital, membuatnya mendapatkan salinan rekaman CCTV.
“Aku akan melihatnya nanti dan menyimpannya sebagai bukti!” yakin Adam dalam hatinya lagi. Ia mengakhiri sandiwaranya dari sana dengan senyum santun layaknya biasa. Meski kali ini, hatinya sudah sibuk meronta-ronta, hancur lebur karena kekhawatirannya yang teramat besar kepada nasib sang kekasih.
“Aku harus mengikuti mereka. Siapa tahu mereka akan pergi ke tempat mereka membawa Binar!” lirih Adam yang bergegas lari setelah tadi di CCTV, ia menyaksikan rombongan nyonya Rima akan pergi dari rumah sakit. Semuanya sudah bergegas menuju pintu masuk utama Paradise Hospital, sementara mobil-mobil milik mereka sudah dijejer dan siap dipakai oleh sopir masing-masing.
Berhubung mobil Adam sudah ada di halaman rumah sakit, Adam sengaja bersembunyi di balik tembok menuju ruang pendaftaran. Dari sana, Adam bisa mengawasi keadaan di luar dan memang sepi, dengan leluasa. Di depan sana hanya berisi rombongan nyonya Rima. Total ada tujuh mobil yang disiapkan. Dan dari semuanya, ada dua mobil yang disetir sendiri. Selain nyonya Rima, pak Hasan selaku papah dari dokter Bagas dan Adam ketahu sebagai kekasih dokter Luri, menyetir sendiri.
“Ini aku harus mengikuti yang mana?” batin Adam yang buru-buru lari menuju mobilnya agar tidak tertinggal. “Dari tadi semuanya serba dokter Rima. Mungkin lebih baik aku mengikutinya. Siapa tahu aku menemukan Binar bersamanya!” Karena sampai sekarang, Adam belum bisa menyaksikan salinan CCTV yang sudah ia dapatkan.
Sebenarnya Adam bisa saja memastikan salinan rekaman CCTV-nya terlebih dahulu. Namun pemuda yang merupakan putra sambung dari komedian sekaligus artis papan atas Kak Ojan Paojan—baca novel : Duda Tanpa Malam Pertama Dan Janda Luar Biasa (Menikah Karena Anak)—takut kehilangan bukti yang lain dan bisa saja kembali ditiadakan oleh nyonya Rima.
Adam yang masih mengikuti nyonya Rima justru dikejutkan oleh kenyataan mobil wanita itu yang memasuki tempat sepi. Adam sengaja tak sampai mengikuti dengan benar-benar dekat karena nyonya Rima menghentikan mobilnya di perumahan sepi.
Selain tampak belum banyak dihuni, keadaan sekitar sana juga masih penuh semak-semak. “Nih orang mau ngapain? Kenapa harus ke tempat sepi begini? Dia turun, eh ada mobil yang datang.” Adam buru-buru mematikan semua lampu di mobilnya karena dari arah berlawanan, ada mobil yang datang.
Adam yang sampai bersembunyi nyaris tiarap di balik kemudinya mengenali mobil yang datang merupakan mobil pak Hasan. “Kalau tujuannya sama, ngapain mereka enggak bareng saja?” pikir Adam yang kemudian kembali mengintip.
Di luar sana, nyonya Rima yang sudah lebih dulu keluar dari mobil, langsung menghampiri pak Hasan. Yang membuat Adam melongo karena sangat terkejut, nyonya Rima yang terlihat sangat manja, gelisah, takut, bahkan sedih, merangkul pak Hasan, dan keduanya berakhir berciu*man bibir.
“Hah ...?” Adam sampai panas dingin, menyaksikan pergulat*an panas antara kedua orang tua sepasang kekasih di depan sana. Keduanya yang tampak jelas dikuasai naf*su, berakhir saling melepas pakaia*n sebelum berakhir masuk ke mobil pak Hasan dan membuat mobil sport berukuran besar warna hitam itu, terguncang-guncang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Priskha
lha ini ceritanya pd selingkuh semua dr para org tua smp anak2nya
2024-12-12
0
Nengnong4 ²²¹º
wkwkkk adam dapat bonus, liat buaya kawin🙈🤣🤣
2024-03-12
2
Sandisalbiah
lah.. apes bener Adam.. bukan fakta tentang keberadaan Binar, ini malah fakta dua binatang lagi musim kawin.. hah...
2024-02-20
0