My Sexy Girl

My Sexy Girl

MSG - Gagal ketiga kalinya.

...Warning!!!...

Jangan mampir tar kecanduan hihi, btw ini cerita bener-bener ringan dan gak berat. Jangan bosen kalo kebanyakan uwu-uwu. Cerita novel2ku kebanyakan komedi romantis hihi kalau ingin yang berat-berat boleh skip cerita ini.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Pria tampan itu menajamkan pandangannya lalu ia tersenyum miring saat melihat tingkah seorang gadis yang berlarian di tengah derasnya hujan sore itu, ia tau betul siapa gadis yang ada di bawah sana.

“Leon! Kamu dengar kan ucapanku?” Tanya Alterio dengan kesal karena sejak tadi sepupunya itu hanya tersenyum menatap derasnya hujan lewat jendela di kamar villa keluarganya.

Leon pun menatap ke arah sepupunya itu, sepupu yang sejak tadi menghawatirkan dirinya. Alterio takut jika pertunangan sepupunya kali ini akan gagal untuk yang ke tiga kalinya.

“Tenang saja Al, aku tidak akan bertunangan lagi jika tunangan kali ini gagal.” Ucap Leon sambil menepuk pundak sepupunya itu.

“Tidak! Aku yakin tunangan kali ini akan berjalan dengan lancar.” Ucap Alterio dengan serius.

Karena ia tidak mau sepupunya itu terus melajang seumur hidupnya, hanya karena sepupunya yang lain yang selalu menempel pada pria yang menyandang gelar sebagai seorang dokter di rumah sakit internasional di ibu kota. Apalagi Leon menjabat sebagai direktur utama di Rumah Sakit itu.

“Aku tidak yakin.” Ucap Leon sambil tersenyum simpul dan berlalu dari hadapan sepupunya.

“Hei!” Pekik Alterio, dia pusing sendiri melihat sepupu dari kakak tiri ibunya itu terlihat pasrah memiliki takdir yang menyedihkan, Leon sudah dua kali gagal bertunangan jika pertunangan ini gagal itu artinya dia gagal untuk yang ketiga kalinya.

Alterio pun bergegas menyusul sepupunya yang bernama lengkap Leonardo Gerald itu, usianya yang sudah menginjak 29 tahun membuat Alterio selalu hawatir dengan kisah cinta sepupunya. Karena selama hidupnya pria itu hanya pernah menjalin kasih satu kali dan itu sudah lama berakhir, sekarang ia sulit berpacaran karena sepupunya yang bernama Sherena terus menempel pada pria tampan ini.

Sore itu pun acara pertunangan Leon di mulai, seluruh orang terlihat bahagia saat kedua calon tunangan itu hendak menyematkan cincin ke jari pasangannya.

Karena setelah ini pernikahan yang akan di gelar satu bulan lagi akan terwujud, apalagi Mami Eria terlihat lega karena akhirnya anak dari saudara kakak iparnya tidak akan single lagi. Dengan begitu anaknya yang sedang di kurung di rumahnya tidak akan bisa berkutik dan tidak akan bisa menggagalkan acara ini.

Prank! Suara benda berjatuhan begitu menggelegar di seluruh ruangan, ruangan yang penuh dengan tamu undangan yang menghadiri acara pesta pertunangan Leonardo dan Misela.

Leon dan Misel menatap ke sumber suara, di sana ada seorang gadis dengan tas ransel di punggungnya tengah berdiri di antara pecahan beling yang berserakan di lantai. Yang membuat semua orang kaget dan tidak percaya adalah sosok Sherena yang basah kuyup berada di ruangan itu, padahal keluarganya pikir jika Sherena tidak akan bisa sampai di sini karena gadis itu sedang di kurung di dalam kamarnya.

“Kak! Bagaimana ini? Adik kalian kabur dia bahkan tau tempat ini.” Ucap Mami Eria pada kedua anak laki-lakinya.

Theo dan Daniel hanya saling pandang, mereka sudah sangat lelah dengan tingkah sang adik. Ini sepertinya akan menjadi pertunangan yang gagal ke tiga kalinya untuk Leon.

“Siapa dia?” Tanya Misel sambil menatap bingung pada calon tunangannya, namun Misel terdiam saat melihat sorot mata Leon. Sorot mata sedih namun juga terlihat bahagia, sedih karena melihat wanitanya yang sedang menangis menatap ke arahnya dan senang karena akhirnya Sherena datang.

“Kamu datang sedikit terlambat.” Ucap Leon dalam hatinya.

“Kak Leon! Bagaimana bisa kakak bertunangan dengan orang lain jika aku yang kakak cintai?” Teriak Sherena sampai membuat riuh semua orang yang ada di acara itu.

Sherena menangis sesegukan dengan tubuh yang menggigil karena menerjang derasnya hujan sore itu.

Leon hendak melangkahkan kakinya, namun lengannya di tahan oleh Misela calon tunangannya.

“Jangan pergi!” Ucap Misel.

Namun Leon tetap melangkahkan kakinya, tanpa mengalihkan tatapannya pada wanitanya yang sedang menggigil itu.

“Leon! Aku akan membatalkan pertunangan ini jika kau melangkah lagi!” Teriak Misela, namun ancaman itu tak berarti apapun untuk Leon karena rupanya pria itu kini membuka jasnya dan memakaikannya di pundak Sherena. Pria tampan itu mengangkat tubuh Sherena dan pergi meninggalkan calon tunangannya yang kini tengah menangis di pelukan kedua orang tuanya.

“Tuan Adnan, Nyonya Alika bagaimana ini? Kenapa putra mu pergi dengan wanita lain?” Tanya Ayah dari calon tunangan putra nya itu.

“Maaf Tuan, kami bisa jelaskan ini—“

“Cukup! Kalian orang tua yang tidak bisa bertanggung jawab! Kalian harus bertanggung jawab untuk mengganti rasa malu kami!” Pekik ayahnya Misela.

Merekapun sempat bertengkar dan saling menyalahkan, sementara sebagian besar keluarga Estevan dan Bernard bergegas mengikuti kemana Leon membawa pergi Sherena.

Di salah satu kamar di villa itu, Leon membaringkan tubuh Sherena di atas ranjang.

“Apa kamu membawa pakaian?” Tanya Leon dengan raut wajah hawatir. Leon hendak berdiri, namun Sherena bergegas memeluk perut sixpack pria itu.

“Jangan pergi, aku tidak mau kakak pergi!” Ucap Sherena dengan tubuh gergetar dan air mata yang terus mengalir di pipinya.

“Aku tidak akan pergi, kamu harus mengganti pakaianmu dulu.” Ucap Leon. Sherena menggelengkan kepalanya dan menenggelamkan wajahnya di perut pria yang selalu membuatnya nyaman itu.

“Katakan saja pada semua orang jika kakak memang mencintaiku, mereka pasti akan merestui kita kak.” Ucap Sherena dengan tersedu-sedu, Sherena kesal karena Leon sama sekali tidak pernah menyatakan cintanya padahal Sherena sendiri tau isi hati Leon.

“Sherena…” panggil Leon. Namun Sherena malah menggeleng di pelukannya.

“Aku tidak akan pergi sampai kakak membalas cintaku, aku akan melakukan hal lebih gila lagi jika kakak bertunangan dengan wanita itu.” Ucap Sherena denga nada yang mulai melemah.

“Sher? Sherena?” Panggil Leon saat pelukan Sherena mulai meregang. Gadis cantik itu tidak sadarkan diri karena memang beberapa hari ini nyaris tidak menyentuh makanan sedikitpun.

Leon segera memeriksa gadis itu dan hendak membuka pakaiannya yang basah yang melekat di tubuhnya, namun seseorang dari belakang langsung menariknya paksa keluar dari kamar itu.

“Apa yang kamu lakukan pada adikku!” Pekik Theo dengan sorot mata tajam, Theo tidak pernah marah pada Leon jika bukan mengenai Sherena.

“Aku dokter dan aku akan memeriksa kondisi Sherena.” Jawab Leon dengan serius, ia tau jika Theo tidak akan mudah percaya kepadanya karena pria itu selalu berpikiran negatif ke padanya.

“Aku peringatkan sekali lagi! Jika kamu berani mencuci otak polos adikku, aku tidak akan segan-segan menghabisimu.” Ucap Theo, lagi-lagi dia harus mengancam sepupunya itu.

“Kembalilah pada calon tunanganmu, aku tidak mau kau terus berdekatan dengan adikku.” Ucap Theo sambil melepaskan cengkraman di kerah baju sepupunya.

Leon menghela napasnya kasar, lalu menatap para saudaranya yang tengah sibuk melihat kondisi Sherena yang tidak sadarkan diri.

Ia pun bergegas menghubungi teman dokternya yang juga ada di acara ini untuk segera memeriksa Sherena.

Lalu berlalu meninggalkan tempat itu.

.

To be continued…

Terpopuler

Comments

Duyah 🎨

Duyah 🎨

aku ingat kisah mereka 🤣 lama banget aku nyambung baca kisah sherena

2024-05-01

0

Aditya HP/bunda lia

Aditya HP/bunda lia

maaf nih yah aku skip2 ini aku Bunda S'as aku pindah kesini hp aku yang itu ngilang ntah kemana 😢

2023-12-31

0

Reiva Momi

Reiva Momi

mampir thor

2023-12-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!