ARNOLD SEBASTIAN

Hari ini sengaja pulang ke Indonesia mengambil cuti kuliah 3 bulan ya alasannya pertama ingin menghadiri pernikahan pak Irul , yang ke dua ingin merayakan syukuran ulang tahun pak Irul, merayakan kelulusan Tsania, mengajak umroh pak Irul dan istrinya,Tsania dan Ibunya dan terakhir melamarnya saat berada di tanah suci Mekah dan tepatnya saat berkunjung ke Jabal Rahmah bukit dimana tempat bertemunya Adam dan Hawa dan di situlah di depan ibunya dan pak Irul aku ingin melamarnya betapa bahagianya nanti.

Jadwal penerbangan yang memakan waktu sangat lama yaitu 13 jam dan membuatku harus menjaga stamina karena kelamaan di pesawat bisa membuatku bosan.Dan akhirnya perjalanan yang begitu panjang telah usai kini aku sudah tiba di jakarta dan disana sudah ada ayah bunda yang menjemputku.

"Assalamualaikum ayah bunda... " ku ucapkan salam kepada mereka meski kita beda keyakinan tapi ayah bunda selalu menghargai dan selalu menjawab salamku ya meski di hati mereka sangat kecewa dan sangat tidak setuju dengan keputusanku tapi tetap saja akhirnya luluh.

"Waalaikumussalam" sahut mereka.

"Udah lama yah bun?" ku kecup satu persatu tangan mereka dan tak lupa ku peluk sebentar melepas rindu.

"Nggak kok baru aja " jawab Bunda

"Laper nggak? " tanya Ayah

"Iya yah"

"Makan di tempat cepat saji aja ya? "

"Ok meluncur " sahutku.

Ya karena makanan yang di pesawat tadi menurutku kurang enak jadinya aku makan sedikit dan membuat perutku keroncongan. Ya meski ini sudah jam 9 malam tak apalah karena besok jam 6 sudah harus berangkat lagi ke Semarang menghadiri pernikahan Pak Irul dan istrinya.Setelah makan malam selesai ayah segera melajukan mobilnya untuk segera pulang karena badan ini rasanya seperti orang di pukuli dan ingin rasanya segera pulang mandi air hangat dan tidur di atas kasur yang empuk.

"Duh enak nya..... " ucapku

"Hah??? " sahut ayah bunda memandangku dari kursi depan bebarengan.

"Apanya yang enak? "

"Mandi pakai air hangat terus tidur yah bun"

"Hahahaha..... Kamu itu gak berubah yah Tian lucu" ucap bunda dengan panggilan kesayangannya.

Perjalanan yang memakan waktu sekitar 45 menit dari bandara yang memakan waktu cukup lama dan membuatku tertidur dengan memandang foto Tsania kesayangnku.Berharap besok aku bisa sukses memberikan kejutan padanya sebelum aku mendatangi acara akad pak Irul aku ingin kerumahnya menjemputnya dan dateng bareng ke ijab pak Irul.

"Tian...? Tian sayang, bangun nak" belai bunda membangunkanku.

" Iyah bun kenapa?" jawabku dengan menggeliatkan badanku, ku toleh bunda sudah duduk di sampingku.

"Sudah sampek ayo turun"

"Bunda....??? " jawabku yang malah tidur di pundak bunda dan memeluknya dengan manja.Dan bunda mengelus kepalaku dengan lembut dan menciumnya.

"Wanita yang seperti apa sih yang bisa meluluhkan hati anak bunda yang super manja ini" goda bunda.

"Ih bunda apaan sih Tian tu lelaki gentle bukan lelaki manja" jawabku yang segera keluar mobil meninggalkan bunda di dalam.

"Hahahaha.... " bunda malahan tergelak dengan bahagia.Karena itu lah yang sering di lakukan bunda jikalau aku susah bangun ya karena aku paling anti di sebut manja.

Aku membawa koperku masuk ke dalam dan langsung naik ke lantai atas menuju kamarku.Ya,kepinginnya sih mandi langsung tidur. Tapi melihat arah jendela yang belum di tutup tirainya membuatku penasaran akan pemandangan lampu kota di malam hari.Ku melangkahkan kaki menuju balkon dan melihat kelap kelip lampu jalanan yang tak pernah sepi.Indah memang dan sangat nyaman sekali hidup di negeri sendiri ya meski kadang negeri orang lebih menggiyurkan untuk di tinggali.

Sudah lama sekali aku tak kerumah ini rumah ayah dan bunda yang asli kalau di kampung ma rumah eyang.Sengaja aku tak pernah mau di ajak kesini karena rumah ini membuatku rindu akan sosok gadis cilik yang menggemaskan yang selalu menemaniku di sepanjang malam yaitu Erika adik perempuanku satu-satunya.Melihat halaman rumah yang sangat luas dan bangunan rumah yang sebesar ini kadang membuatku merasa sedih dan sepi disini hanya ada ayah dan bunda sedangkan aku sejak lulus SD gak mau lagi tinggal di kota maunya tinggal di kampung tempat eyang meski eyang sudah meninggal semua tapi kampung membuatku nyaman untuk di tinggali.Aku tau hati ayah bunda yang kesepian selama ini, sejak Erika adik kesayanganku meninggal karena kecelakaan pas pulang sekolah bersamaku waktu SD dulu dan saat itu aku dan Erika pulang sendiri tanpa di jemput karena aku ngotot kepengen jalan kaki pulangnya ya karena deket 5 menit sampek tapi pas nyebrang jalan aku dan Erika tertabrak bus kota yang ugal-ugalan.Dan Erika kritis akhirnya meninggal dunia sedangkan aku koma sebulan dan itu salah satu alasan yang membuatku trauma tinggal di kota besar ini.

"Tian? " sapa bunda yang tiba-tiba sudah di sampingku.

" Udah malam lho kenapa belum tidur? "

"Iya bun bentar lagi"

"Ada apa? bunda mau kok jadi pendengar setia udah lama ya sejak masuk SMA sampai sekarang kamu gak pernah curhat sama bunda lagi,bunda kangen tau... " ucap bunda yang menatap lampu jalanan dengan tatapan kosong dan di sertai air mata yang menetes.

"Bunda? " sahutku sembari memelukknya.

"Bunda kangen kamu Tian, kangen Erika juga.Selama ini ayah bunda sudah berusaha menghibur diri dan berharap segera di beri momongan lagi sama Tuhan tapi kenyataannya udah 7 tahun ayah bunda menanti tapi,masih nihil.Bunda kesepian sayang apalagi sekarang kamu pergi jauh " Rengek bunda yang selalu manja padaku jikalau rindu Erika.

"Maafin Tian ya bun, Tian belum bisa jadi anak yang baik belum bisa membahagiakan ayah bunda, maaf bun" Ku peluk dengan erat bunda yang sudah terisak tangis.

Ku ajak bunda masuk kedalam kamar lagi dan duduk di atas kasur. Ku pandangi wajahnya yang masih muda dan cantik.Wanita yang berumur 40 tahun ini yang sudah melahirkanku 19 tahun yang lalu tampak lesu dan sedih. Kulitnya yang putih bersih mata sipit karena bunda masih ada keturunan chines hingga dulu aku bercita-cita ingin memiliki istri secantik bunda tapi sebentar lagi kesampaian kok Tsania kan juga gak kalah cantik, putih dan agak sipit meski sedikit.

"Bun? "

"Iya? "

"Boleh gak Tian nikah muda? "

"Hah? "

"Tanya aja kok bun kalau bunda gak setuju gak pa-pa Tian juga gak maksa kok" jelasku dengan penuh berdebar.Karena aku takut bunda marah mengingat umurku masih 19 tahun sebulan lagi.

"Hahahhah..... serius apa bercanda ini? " tanya bunda dengan gelak tawa.

"Serius bun, tapi gak pa-pa kok bun Tian nanya aja siapa tau boleh " jawabku dengan nada yang penuh rasa takut.

"Tau nggak ayahmu nikah umur berapa? "

"25 mungkin"

"20 sayang"

"Hah? yang bener bun? pantesan masih gagah tampan makanya kalau di sekolah pas ambil raport sering di bilang abangku.Lho emang bunda sama ayah seumuran? "

"Iya, temen sekelas sayang"

"Owh, gitu ya? "

"Ehem... . " tiba-tiba ayah sudah di depan pintu dengan muka masamnya.Aku dan bunda menoleh bebarengan.

"Besok lagi sekarang bunda kembaliin ke ayah dulu" goda ayah padaku

"Iya ayahku sayang.. . ? " ku peluk bunda dan kutuntun ku serahkan ke ayah.Dan ayah langsung memeluknya dengan manja.

"Tidur ya sayang udah malem besok pagi udah harus berangkat lagi" ucap bunda dengan mengusap rambutku meski sekarang bunda sudah di pelukan ayah.

" Udah ah ayo" sahut ayah menyela percakapanku dengan bunda.

"Ayah... !? " rengekku saat bunda sudah di bawa pergi dari kamarku.

Melihat mereka masih mesra sama seperti dulu membuatku terasa tenang dan nyaman.

"Sudah ah besok bangun pagi".

Tak lupa mandi air hangat, sholat Isyak bubug manis dan semoga aja Allah mempertemukanku dengan Tsania di dalam mimpi. Aamiin.

Episodes
1 PROLOG
2 ISI HATI TSANIA
3 KEEGOISAN
4 BERTEMU PAK ZAN
5 KENCAN DENGAN ARNOLD
6 KENCAN DENGAN ARNOLD 2
7 BAHAGIA BERSAMA KALIAN
8 MENERIMA TAKDIR
9 LAMARAN
10 QAIRUL FAUZAN
11 QAIRUL FAUZAN 2
12 QAIRUL FAUZAN 3
13 QAIRUL FAUZAN 4
14 MENJELANG PERNIKAHAN
15 KEJUTAN DI HARI PERNIKAHAN
16 TAMU TAK DI UNDANG
17 HATI YANG BIMBANG
18 MALAM RESEPSI
19 AIR MATA DI MALAM PERTAMA
20 ARNOLD SEBASTIAN
21 ARNOLD SEBASTIAN 2
22 ARNOLD SEBASTIAN 3
23 ARNOLD SEBASTIAN 4
24 PESONA PENGANTIN BARU
25 JALAN-JALAN DI TAMAN KOTA
26 BERTEMU KELUARGA BESAR
27 JODOH
28 SALAH PAHAM
29 CEMBURU
30 JATUH CINTA
31 SAJADAH MERAH
32 RINDU TERLARANG
33 PERGI KE MAKAM
34 CERITA PAMAN ALI
35 RAHASIA PAK FAUZAN
36 SAKIT
37 TSANIA CEMBURU
38 PENASARAN
39 PENASARAN 2
40 PERTEMUAN RAHASIA
41 KETUKAN PINTU HATI
42 JANJIAN
43 PERTEMUAN TAK TERDUGA
44 NONTON FILM
45 MENGHILANG
46 BERTENGKAR
47 PENJELASAN
48 MEMBANGKITKAN CINTA
49 KEJUTAN ULANG TAHUN
50 INGIN PUNYA BABY
51 NGUNDUH MANTU
52 PESTA KEJUTAN
53 KADO SPESIAL
54 DEMI KESEMBUHAN ARNOLD
55 SEBUAH KEPASTIAN
56 LDR
57 SALING MERINDU
58 SEBUAH GODAAN
59 RENCANA BUNDA
60 MELEPAS RINDU
61 DI BALIK RENCANA BUNDA
62 PERGI MENJAUH
63 MEWUJUDKAN HARAPAN
64 ANCAMAN BARU
65 GOSIP
66 SANDIWARA
67 DOA DAN HARAPAN
68 BERTEMU DION
69 TENTANG MANOHARA
70 HADIAH UNTUK MU
71 BAHAGIA BERSAMA MU
72 CANDU
73 MASA LALU
74 TENTANG MASA LALU
75 GUGUP
76 MUAL
77 USAHA TAFI
78 PERHATIAN DARI MAMAH
79 POSESIF
80 MENGUAK MASA LALU
81 POSITIF
82 KEJUTAN
83 KEJUTAN KE DUA
84 TEMAN MASA KECIL
85 SEBUAH FAKTA
86 SATU PERMINTAAN
87 LUKISAN LUKA
88 MELEPASMU
89 KABAR TAK TERDUGA
90 TENTANG FULAN
91 FULAN SIUMAN
92 BAHAGIA YANG TERTUNDA
93 BAHAGIA YANG TERTUNDA
94 SEMUA BERHAK BAHAGIA
95 KABAR DARI IBU
96 SUARA HATI KECIL
97 RENCANA FAUZAN
98 PENJELASAN ARNOLD
99 KEJUJURAN
100 KEJUJURAN LAILI
101 PILIH KASIH
102 INTEROGASI
103 ACUH
104 RENCANA BARU
105 BERUSAHA SABAR
106 MAAF
107 MASA LALU KELUARGA PAK ZAN
108 SEBUAH PERHATIAN
109 PAK ZAN BERUBAH
110 HATI YANG KAU SAKITI
111 MASIH ADA ALLAH SWT
112 DI SIDANG
113 DI SIDANG
114 PETIR DI SIANG BOLONG
115 MENCARI BUKTI
116 TAWARAN FULAN
117 MENUJU TITIK TERANG
118 TITIK TERANG
119 CERITA IBU
120 BANGKIT
121 LAILI DAN FAUZAN
122 RINDU YANG TERSIMPAN
123 MENCARI KEPASTIAN
124 NASEHAT PAMAN ALI
125 RASA YANG HILANG
126 RINDU YANG HILANG
127 KEJUJURAN YANG MENYAKITKAN
128 SEMUA TENTANG TAFI
129 BAHAGIA DENGAN TAFI
130 AWAL KEBAHAGIAAN LAILI
131 NASEHAT PERNIKAHAN
132 MENGUKIR KENANGAN
133 LAILI DAN TAUFIQ
134 AKU PULANG DULU
135 KEHILANGANMU
136 HIKMAH DALAM DUKA
137 MENATA CINTA
138 UJIAN PAK ZAN
139 PERJUANGAN
140 KISAH LAILI
141 BAHAGIA
142 AKHIR YANG INDAH
Episodes

Updated 142 Episodes

1
PROLOG
2
ISI HATI TSANIA
3
KEEGOISAN
4
BERTEMU PAK ZAN
5
KENCAN DENGAN ARNOLD
6
KENCAN DENGAN ARNOLD 2
7
BAHAGIA BERSAMA KALIAN
8
MENERIMA TAKDIR
9
LAMARAN
10
QAIRUL FAUZAN
11
QAIRUL FAUZAN 2
12
QAIRUL FAUZAN 3
13
QAIRUL FAUZAN 4
14
MENJELANG PERNIKAHAN
15
KEJUTAN DI HARI PERNIKAHAN
16
TAMU TAK DI UNDANG
17
HATI YANG BIMBANG
18
MALAM RESEPSI
19
AIR MATA DI MALAM PERTAMA
20
ARNOLD SEBASTIAN
21
ARNOLD SEBASTIAN 2
22
ARNOLD SEBASTIAN 3
23
ARNOLD SEBASTIAN 4
24
PESONA PENGANTIN BARU
25
JALAN-JALAN DI TAMAN KOTA
26
BERTEMU KELUARGA BESAR
27
JODOH
28
SALAH PAHAM
29
CEMBURU
30
JATUH CINTA
31
SAJADAH MERAH
32
RINDU TERLARANG
33
PERGI KE MAKAM
34
CERITA PAMAN ALI
35
RAHASIA PAK FAUZAN
36
SAKIT
37
TSANIA CEMBURU
38
PENASARAN
39
PENASARAN 2
40
PERTEMUAN RAHASIA
41
KETUKAN PINTU HATI
42
JANJIAN
43
PERTEMUAN TAK TERDUGA
44
NONTON FILM
45
MENGHILANG
46
BERTENGKAR
47
PENJELASAN
48
MEMBANGKITKAN CINTA
49
KEJUTAN ULANG TAHUN
50
INGIN PUNYA BABY
51
NGUNDUH MANTU
52
PESTA KEJUTAN
53
KADO SPESIAL
54
DEMI KESEMBUHAN ARNOLD
55
SEBUAH KEPASTIAN
56
LDR
57
SALING MERINDU
58
SEBUAH GODAAN
59
RENCANA BUNDA
60
MELEPAS RINDU
61
DI BALIK RENCANA BUNDA
62
PERGI MENJAUH
63
MEWUJUDKAN HARAPAN
64
ANCAMAN BARU
65
GOSIP
66
SANDIWARA
67
DOA DAN HARAPAN
68
BERTEMU DION
69
TENTANG MANOHARA
70
HADIAH UNTUK MU
71
BAHAGIA BERSAMA MU
72
CANDU
73
MASA LALU
74
TENTANG MASA LALU
75
GUGUP
76
MUAL
77
USAHA TAFI
78
PERHATIAN DARI MAMAH
79
POSESIF
80
MENGUAK MASA LALU
81
POSITIF
82
KEJUTAN
83
KEJUTAN KE DUA
84
TEMAN MASA KECIL
85
SEBUAH FAKTA
86
SATU PERMINTAAN
87
LUKISAN LUKA
88
MELEPASMU
89
KABAR TAK TERDUGA
90
TENTANG FULAN
91
FULAN SIUMAN
92
BAHAGIA YANG TERTUNDA
93
BAHAGIA YANG TERTUNDA
94
SEMUA BERHAK BAHAGIA
95
KABAR DARI IBU
96
SUARA HATI KECIL
97
RENCANA FAUZAN
98
PENJELASAN ARNOLD
99
KEJUJURAN
100
KEJUJURAN LAILI
101
PILIH KASIH
102
INTEROGASI
103
ACUH
104
RENCANA BARU
105
BERUSAHA SABAR
106
MAAF
107
MASA LALU KELUARGA PAK ZAN
108
SEBUAH PERHATIAN
109
PAK ZAN BERUBAH
110
HATI YANG KAU SAKITI
111
MASIH ADA ALLAH SWT
112
DI SIDANG
113
DI SIDANG
114
PETIR DI SIANG BOLONG
115
MENCARI BUKTI
116
TAWARAN FULAN
117
MENUJU TITIK TERANG
118
TITIK TERANG
119
CERITA IBU
120
BANGKIT
121
LAILI DAN FAUZAN
122
RINDU YANG TERSIMPAN
123
MENCARI KEPASTIAN
124
NASEHAT PAMAN ALI
125
RASA YANG HILANG
126
RINDU YANG HILANG
127
KEJUJURAN YANG MENYAKITKAN
128
SEMUA TENTANG TAFI
129
BAHAGIA DENGAN TAFI
130
AWAL KEBAHAGIAAN LAILI
131
NASEHAT PERNIKAHAN
132
MENGUKIR KENANGAN
133
LAILI DAN TAUFIQ
134
AKU PULANG DULU
135
KEHILANGANMU
136
HIKMAH DALAM DUKA
137
MENATA CINTA
138
UJIAN PAK ZAN
139
PERJUANGAN
140
KISAH LAILI
141
BAHAGIA
142
AKHIR YANG INDAH

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!