Malam yang begitu menegangkanpun telah di depan mata.Yang harus siap ku lalui tapi sebelum aku menghadapinya akupun ijin pada mama papa.
"Pah, mah... aku nanti nyusul ya???"
"Kenapa gak bareng? " tanya mamah
"Ada muridku yang mau pergi ke luar negeri di suruh nganter Irul mah"
"Kenapa mendadak? "
"Sebenernya udah dari kemarin mah tapi Irul lupa gak kepikiran akan sama jadwalnya ma lamaran hari ini"
"Ya udah sana cepetan kamu berangkat biar nanti bisa keburu waktunya"
"Iya pah.. Irul pamit dulu ya??? "
"Iya hati-hati kalau udah selesai urusannya buruan nyusul gak enak masak lamaran gak ada calon pengantinnya" oceh mamah
"Iya-iya mah" ku kecup tangan mamah dan papah
"Assalamualaikum... "
"Waalaikumussalam... "
Aku segera melajukan mobilku menuju kediaman murid kesayanganku Arnold Sebastian mengantarkan nya ke bandara.Dia akan berhijrah menuju negara yang dia impikan untuk menimba ilmu yang selama ini dia cita-citakan yaitu Mesir.
Sampai di depan rumahnya aku segera turun dan ternyata dia sudah siap di depan rumah dia. Segera bersalaman denganku dan mencium pinggung tanganku.Aku segera membantunya memasukkan barang- barang yang dia bawa ke dalam mobil. Setelah semua beres aku segera melajukan mobilku ke bandara bersama Arnold.
Di dalam keheningan senja menuju petang yang sangatlah padat jalanan kota ini,ku putar alunan lagu dari Ungu cinta dalam hati.
****Mungkin ini memang jalan takdirku
Mengagumi tanpa dicintai
'Tak mengapa bagiku
Asal kau pun bahagia dalam hidupmu, dalam hidupmu
Telah lama 'ku pendam perasaan itu
Menunggu hatimu menyambut diriku
'Tak mengapa bagiku
Mencintaimu pun adalah bahagia untukku, bahagia untukku
'Ku ingin kau tahu diriku di sini menanti dirimu
Meski 'ku tunggu hingga ujung waktuku
Dan berharap rasa ini 'kan abadi untuk selamanya
Dan izinkan aku memeluk dirimu kali ini saja
'Tuk ucapkan selamat tinggal untuk selamanya
Dan biarkan rasa ini bahagia untuk sekejap saja****.
Tak terasa air mata ini menetes begitu sakit rasanya cinta dalam hati itu.
"Pak Irul? " Arnold membuyarkan lamunanku dan ku seka air mata ini yang begitu memalukan.
"Iya Nold kenapa? "
"Pak Irul kenapa? "
"Hahahaha.... lagu kesukaan bapak ini"
"Mengingatkan sesuatu kah?"
"Iya dengan masa lalu bapak "
"Oh... "
Ku lirik Arnold tak berani bertanya lagi dia kembali fokus dengan gadgetnya.Dan aku mana mungkin menceritakan kisahku yang begitu pilu dan memalukan ini cukup aku dan Dia lah yang tau. Perjalanan hampir memakan satu jam karena jalanan begitu macet.
"Semoga gak telat ya pak"
"Iya"
Aku segera memakirkan mobilku setelah sampai di bandara dan segera membantu Arnold membawa barang-barang.Dan banyak nasehat yang ku katakan padanya.
"Pak Irul terimakasih sudah sudi membimbing saya ke jalan yang benar, titip ayah bunda ya pak? "
"Iya sama-sama nak. Timbalah ilmu sedapat mungkin dan janganlah sampai kau terjatuh karena kesombongan, tetap istiqomah ya dan selalu rendah hati" ku tepuk pundaknya dan ku peluk dengan erat.
"Terimakasih ya pak? semoga Allah membalas semua kebaikan bapak dan satu lagi semoga cepat bertemu dengan jodohnya" goda Arnold sembari melepaskan pelukanku
"Aamiin.... bisa aja kamu Nold"
"Oh ya pak satu lagi doakan saya ya pak agar tercapai menjadi imam sejati untuk wanita sholehahku"
"Aamiin... ciecie...ehem dasar bucin,sekolah aja dulu yang bener baru nanti nyari istri"
"Nggak masalah kan pak kalau mau nikah muda, lagian saya sudah punya calon istri kok pak" jawab Arnold dengan bangga
"Iya-iya.... udah sana telat nanti "
"Hehehhe... iya-iya pak, cie jealous ni karena belum punya pacar takut kesaing ma murid nya ya??? hahahaha"
Aku hanya bisa tersenyum melihat tingkah muridku yang konyol ini.
"Ya udah pamit ya pak? "
"Iya hati-hati ya nold... "
"Iya pak assalamualaikum... "
"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh... "
Terasa berat melepas salah satu murid kesayanganku rasanya dua murid kesayanganku pergi meninggalkanku, keinginan terakhirku adalah mereka dapat hadir di pernikahanku ya meski waktu hanya tinggal 1 bulan lagi.Setelah semua urusan selesai aku segera pulang ke rumah karena kata papah acara lamaran sudah selesai semoga keadaanya baik-baik saja meski tanpa kehadiranku.
Bismillah....
Aku segera melajukan mobilku pulang ke rumah berharap tak ada hal yang membuatku kecewa lagi.Selang hampir satu jam perjalanan karena jalanan masih begitu macetnya ya yang biasanya bisa di tempuh setengah jam ini bisa dua kali lipatnya, ku parkirkan mobil di depan rumah segera bertemu papah mamah berharap ada kabar menggembirakan.
"Assalamualaikum... "
"Waalaikumussalam... " jawab papah mamah
Keadaan rumah sudah sepi saudara-saudara, kakek sudah pulang ke rumah masing-masing bahkan si kembarpun sudah ada di kamarnya.Karena sudah menunjukkan jam 10 malam. Ku kecup tangan papah mamah dan segera bergabung untuk duduk bersama mereka yang sudah dari tadi menungguku di meja makan.
"Gimana pah lamaranya? "
"Alhamdulillah lancar"
"Terus keluarga sana kecewa nggak Irul nggak bisa dateng?"
"Nggak kok mereka nggak mempermasalahkan mereka juga legowo"
"Alhamdulillah.... " jawab ku lega
"Tapi mas Irul kamu juga harus bisa menerima perjodohan ini dengan ikhlas karena nak Tsania calon istrimu sudah menerimamu dengan ikhlas meski dia belum tau kamu seperti apa " jelas mamah
"Iya mas Irul papah tadi juga sedikit takut kalau dia menolak lamaran ini soalnya kata pak Ali paman Tsania dia selama ini menolak dengan perjodohan ini karena dia sudah memiliki kekasih dan hari ini pula dia melepaskan kekasih nya dengan ikhlas demi menerima lamaran dari kamu" sahut papah
"Iya mas Irul dia gadis baik mana ada jaman sekarang gadis macam dia yang nurut sama orang tua sholehah, lemah lembut ,sopan santun ,cantik pula" jelas mamah lagi
Mendengar penjelasan dari papah dan mamah rasanya perasaanku semakin yakin dan tenang.
Bismillahirrahmannirrahim ya Allah. Batinku
"Mas Irul papah harap kamu tidak mengecewakan papah mamah dan tidak menyakiti hatinya"
"Iya bener kata papahmu besok kamu harus berkunjung kesana perkenalkan dirimu sebelum akad di laksanakan"
"Iya mah pah insyaAllah, Ya udah mah pah Irul istirahat dulu ya? "
"Sholat istikharah lagi minta kemantapan hati sama Allah agar hatimu mantab dan yakin dan bisa benar-benar ikhlas meninggalkan kekasihmu" jelas papah lagi
"Iya pah"
Ku berlalu meninggalkan mereka menuju kamar mandi untuk berwudhu agar bisa langsung sholat Isyak di kamar.
Setelah ku tunaikan sholat isyak aku segera membaringkan tubuh ini agar segera bisa istirahat berharap nanti bisa bangun di sepertiga malam memohon kemantapan hati.
Bismika allahumma ahyana wabismika aamuut.
Ku pasang alarm di handphone pukul setengah tiga malam, sebelum ku letakkan handphone ini ku pandang sejenak foto gadis cantik murid kesayanganku Tsania Marwa yang masih menjadi wallpaper di layar handphoneku
Maafkan bapak Tan bapak belum bisa move on dan teruntuk calon istriku maafkan aku insyaAllah di hari akad nanti semua tentang masa lalu akan aku lupakan dan hapus semua kenangan meski sulit,Bismiilah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments
Suzieqaisara Nazarudin
Lho apa pak Fauzan gak nyadar ya waktu ayah/ibunya nyebut nama calon istrinya itu Stania ya🤭🤭😅😅
2022-08-28
1