MENERIMA TAKDIR

Hari ini hari senin dan pelajaran sudah di mulai seperti biasa lagi.Membahas latihan ujian minggu lalu sekaligus materi ujian yang akan datang.Hari ini membahas materi bahasa inggris ya otomatis hari ini jadwal pak Fauzan yang mengajar di jam pertama.Pesonanya selalu mendayukan semua yang melihatnya.

"Assalamualaikum... "

"Waalaikumussalam.. "

"*Good morning students "

"Good morning sir... "

"How are you to day? "

"I'm fine and you? "

"I'm fine and thank you very well*... gimana anak-anak soal latihan ujian kemarin? "

"Sulit pak...!!! " serentak murid-murid XII IPS 3

"Apanya yang sulit??? wong yo kemarin pada cepet-cepet keluar bapak kira ya soalnya gampang"

"Wong bahasa inggris kok gampang to pak rumus dari mana? " celetuk Ibnu biang keladi kelas ini

"Kalian gimana sih? ujian kan bentar lagi masak belum siap juga.Bapak kan juga gak pernah bosan ngingetin kalian buat belajar. Kalau ada yang nggak ngerti bisa di tanyakan ke bapak jangan cuma sibuk main dan pacaran aja...!!!"

Deg... menyindirkah kamu pak? . Hatiku bergumam

Seperti di tampar keras hati ini ada apa dengan pak Zan yang tak seperti biasanya.

Semua murid hanya bisa diam karena tak seperti biasanya pak Zan mengajar dengan serius dan dengan suara yang meninggi dan tak ada satupun murid yang berani bersuara.

Kami semua terhening dan pak Zan menjelaskan satu persatu soal yang ada. Pelajaran berjalan dengan lancar hingga waktu sisa yang ada pak Zan memotivasi kita semua.

"Anak-anakku maafin bapak ya???.Bukannya bapak marah pada kalian.Tapi,bapak sangat sayang kalian bapak kepengin kalian lulus dan tercapai semua angan dan cita-cita.Anak-anakku kalian adalah generasi penerus bangsa jangan henti-hentinya belajar, jadilah pewaris negeri yang mulia dan terus berjuang apapun keadaannya.Cita-cita harus di kejar jangan menyerah jalani hidup ini laksana air yang mengalir.Jangan sekali-kali membangkang garis hidup dari Sang Khaliq percayalah semua pasti ada hikmahnya dan percayalah di balik hujan ada pelangi" begitu panjang lebar pak Zan menjelaskan dan tak terasa air mata menetes dari ujung matanya.

Semua terhening tak seperti biasanya pak Zan memotivasi seperti itu kalimat-kalimat terakhir tatkala menggambarkan kejanggalan sesuatu yang di gariskan oleh Sang Maha Agung. Hatiku terbesit seperti ada perasaan aneh yang mengganjal ku beranikan bertanya.

"Pak jikalau Allah menggariskan masa depan kita tapi tidak sesuai dengan harapan kita gimana? dan belum tentu yang terbaik untuk kita.Apakah itu sebuah keindahan hidup? "

Semua tercengang dengan pertanyaanku yang tersirat akan maknanya.Kulihat sorot matanya merah merekah memebendung air kehidupan.

"Terasa pahit obat di lidah itu tapi sangat lah manis untuk tubuh kita karena dapat menyembuhkan penyakit yang ada di dalam tubuh kita.Biarlah pahit tapi tetaplah di telan. Percalayah anak-anakku di balik hujan pasti akan ada pelangi. Assalamualaikum.... "

"Waalaikumussalam sir... " serentak murid-murid yang merasa di gantung dengan jawaban pak Fauzan.

Ternyata tak cuma aku tapi semua teman-temanpun tercengang mendengar pernyataan pak Zan dan berlalu meninggalkan jejak di fikiran kita semua.

Tapi kalau di pikir-pikir betul juga kata pak Zan biarlah pahit tapi harus di telan obat itu. Ya Allah bagaimana ini hatiku semakin bimbang hidupku laksana di ujung tanduk.

"Tan? "

"Iya Lan"

"Tadi kata anak-anak ada gosip kalau pak Zan bentar lagi mau nikah"

"Wuish.... yang bener Lan??? "

"Iya tadi nggak yang lewat depan kantor denger ada guru-guru yang ngomongin pak Zan mau nikah"

"Aneh ya padahal kan pak zan jomblo kok bisa ya tiba-tiba mau nikah aja"

"Mungkin taaruf.Kan tau sndirian lelaki seperti pak Zan gak kenal kata pacaran "

"Iya juga ya, tapi kenapa ya tadi pak Zan nangis apa dia di jodohin ya? h

"Iya juga ya Tan nggak biasanya dia nangis"

"Oh mungkin pak Zan nangis karena cewek yang dijodohin jelek, hahahhaha" akupun terbahak tiada kira hingga Fulan menepuk bahuku hingga keras karena aku takmenyadari kalau pak Bambang guru matematika sudah masuk kelas.

Pelajaran berlangsung dengan khidmad dan lancar membahas soal-soal latihan ujian kemarin dan materi ujian yang akan datang.

 

\#\#u

 

Sepulang sekolah aku cukup kaget dengan keadaan rumah agak ramai ku percepat langkahku tuk segera mengetahui apa yang terjadi.

"Assalamualaikum... "

"Waalaikumussalam... "

Semua terdiam melihat kedatanganku tanpa satu katapun aku langsung masuk kamar segera barganti baju santaiku.

Tok... tok...

"Tan? "

"Iya buk... "

"Boleh ibuk masuk Tan? "

"Boleh buk masuk aja gak di kunci"

Segera ibuk masuk ke kamarku dan duduk di ranjang menemaniku duduk.

"Ada apa buk? "

"Tan? " ibu merangkulku dari belakang

"Iya buk? "

"Ujian kamu kurang brapa minggu lagi? "

"Sebulan lagi buk... emang kenapa buk? "

"Maafin ibuk ya? ibuk nggak ijin dulu sama kamu"

aku semakin penasaran dengan pernyataan ibu

"Kamu tau nggak kenapa bulek dan budemu pada disini?" aku hanya menggeleng

"Sebelumnya maafin ibuk ya Tan, kemarin malam pak Qadirun calon mertuamu menelvon pamanmu katanya hari ini akan di langsung kan pertunanganmu" ibu melepaskan rangkulannya dan aku tak bisa berkata apa-apa hanya air mata yang menjawab pernyataan ibu.

"Ya udah ya Tan ibuk keluar dulu nyiapin yang belum di siapkan"

Tanpa mendengar jawaban dariku ibu keluar dari kamarku.

Ya Allah suratan takdir apa lagi ini ya Allah, apa ini yang dinamakan keindahan? haruskah aku menerima takdir ini atau lari dari semua ini? ini tidak adil bahkan aku belum di beri kesempatan apapun untuk mengatakan tentang keinginanku. hiks.. hiks...

Aku hanya bisa terisak dan terus terisak menangis dan entah sampai kapan aku akan berhenti menangis mungkin sampai hatiku benar-benar siap menerima takdir ini. Didalam kamar yang sunyi ini aku hanya rebahan dan tanpa aktivitas tak terasa sudah menunjukkan pukul 2 siang aku teringat belum melaksanakan sholat dzuhur aku segera mengusap sisa air mata.Dan merapikan diri segera keluar kamar untuk berwudhu.Perlahan ku buka pintu dan ternyata keadaan sudah sepi tinggal ibuk dan bik Fatim yang sedang berbincang di depan rumah.Aku segera ke kamar mandi keburu banyak saudara -saudara lagi.

Setelah usai ritul berwudhu dan sholat dzuhur akupun keluar kamar lagi dan makan siang. Karena perut ini terasa perih belum terisi makanan.Dan saat keluar kamar lagi keadaan rumah agak ramai lagi banyak saudara-saudara yang sibuk memasak dan menyiapkan keperluan nanti malam. Untungnya ada Laili dan Toni di meja makan. Aku segera bergabung dan mengisi perut yang kosong.Di meja makan pun Toni dan Laili tak ada yang berani memecahkan keheningan.Mereka merasa takut untuk memulai percakapan dengan ku karena mereka sangat tau dengan keadaanku yang sudah memiliki kekasih.

Makan siangpun selesai dan aku segera masuk kamar lagi.Ingin segera menelvon Fulan tapi rasanya aku tak berani apalagi Arnold rasanya sungguh berat aku memberi kabar mereka tentang ini semua.Meski Fulan sudah tau tapi tidak dengan secepat ini pertunangannya.Aku terduduk di meja belajar mengambil satu buah buku dari seorang ustad ternama di negeri ini berjudul kun fayakun ku buka dengan asal dan ku baca perlahan.

Wahai zat yang telah menciptakanku, selama ini Engkau melihatku hanya menjadi manusia pengeluh yang lupa akan keindahan nikmat-Mu. Wahai zat yang telah menciptakanku selama ini pula mata hatiku tertutup dari melihat kasih dan sayang-Mu, hanya lantaran kehidupanku yang selalu di rasa kurang. Hidupkanlah aku dengan hati yang merasa cukup dengan pemberian-Mu dan hidupkanlah aku dengan hati yang lapang ketika menerima ujian, atau bahkan azab sekalipun. Wahai zat yang begitu bijaksana, aku yakin tidak ada juga kehendak-Mu yang bersifat membinasakan. Perbuatan dan langkah sesat dirikulah yang memaksa Engkau mewujudkan kehidupan yang buruk bagi diriku.Dan boleh jadi juga Engkau kecewa, lantaran maksiat dan dosaku membuat Engkau menjadi terhalang untuk mengulurkan kasih dan sayang-Mu yang Maha sempurna. Duh Gusti Allah, di dalam hati yang keruh ini memohon kebaikan dan ampunan Mu.Ustad YM

Terketuk hati ini membaca tulisan itu air matapun tak sanggup ku tahan lagi.

Asstagfirullahaladzim... sekarang aku tau jawabannya...

Episodes
1 PROLOG
2 ISI HATI TSANIA
3 KEEGOISAN
4 BERTEMU PAK ZAN
5 KENCAN DENGAN ARNOLD
6 KENCAN DENGAN ARNOLD 2
7 BAHAGIA BERSAMA KALIAN
8 MENERIMA TAKDIR
9 LAMARAN
10 QAIRUL FAUZAN
11 QAIRUL FAUZAN 2
12 QAIRUL FAUZAN 3
13 QAIRUL FAUZAN 4
14 MENJELANG PERNIKAHAN
15 KEJUTAN DI HARI PERNIKAHAN
16 TAMU TAK DI UNDANG
17 HATI YANG BIMBANG
18 MALAM RESEPSI
19 AIR MATA DI MALAM PERTAMA
20 ARNOLD SEBASTIAN
21 ARNOLD SEBASTIAN 2
22 ARNOLD SEBASTIAN 3
23 ARNOLD SEBASTIAN 4
24 PESONA PENGANTIN BARU
25 JALAN-JALAN DI TAMAN KOTA
26 BERTEMU KELUARGA BESAR
27 JODOH
28 SALAH PAHAM
29 CEMBURU
30 JATUH CINTA
31 SAJADAH MERAH
32 RINDU TERLARANG
33 PERGI KE MAKAM
34 CERITA PAMAN ALI
35 RAHASIA PAK FAUZAN
36 SAKIT
37 TSANIA CEMBURU
38 PENASARAN
39 PENASARAN 2
40 PERTEMUAN RAHASIA
41 KETUKAN PINTU HATI
42 JANJIAN
43 PERTEMUAN TAK TERDUGA
44 NONTON FILM
45 MENGHILANG
46 BERTENGKAR
47 PENJELASAN
48 MEMBANGKITKAN CINTA
49 KEJUTAN ULANG TAHUN
50 INGIN PUNYA BABY
51 NGUNDUH MANTU
52 PESTA KEJUTAN
53 KADO SPESIAL
54 DEMI KESEMBUHAN ARNOLD
55 SEBUAH KEPASTIAN
56 LDR
57 SALING MERINDU
58 SEBUAH GODAAN
59 RENCANA BUNDA
60 MELEPAS RINDU
61 DI BALIK RENCANA BUNDA
62 PERGI MENJAUH
63 MEWUJUDKAN HARAPAN
64 ANCAMAN BARU
65 GOSIP
66 SANDIWARA
67 DOA DAN HARAPAN
68 BERTEMU DION
69 TENTANG MANOHARA
70 HADIAH UNTUK MU
71 BAHAGIA BERSAMA MU
72 CANDU
73 MASA LALU
74 TENTANG MASA LALU
75 GUGUP
76 MUAL
77 USAHA TAFI
78 PERHATIAN DARI MAMAH
79 POSESIF
80 MENGUAK MASA LALU
81 POSITIF
82 KEJUTAN
83 KEJUTAN KE DUA
84 TEMAN MASA KECIL
85 SEBUAH FAKTA
86 SATU PERMINTAAN
87 LUKISAN LUKA
88 MELEPASMU
89 KABAR TAK TERDUGA
90 TENTANG FULAN
91 FULAN SIUMAN
92 BAHAGIA YANG TERTUNDA
93 BAHAGIA YANG TERTUNDA
94 SEMUA BERHAK BAHAGIA
95 KABAR DARI IBU
96 SUARA HATI KECIL
97 RENCANA FAUZAN
98 PENJELASAN ARNOLD
99 KEJUJURAN
100 KEJUJURAN LAILI
101 PILIH KASIH
102 INTEROGASI
103 ACUH
104 RENCANA BARU
105 BERUSAHA SABAR
106 MAAF
107 MASA LALU KELUARGA PAK ZAN
108 SEBUAH PERHATIAN
109 PAK ZAN BERUBAH
110 HATI YANG KAU SAKITI
111 MASIH ADA ALLAH SWT
112 DI SIDANG
113 DI SIDANG
114 PETIR DI SIANG BOLONG
115 MENCARI BUKTI
116 TAWARAN FULAN
117 MENUJU TITIK TERANG
118 TITIK TERANG
119 CERITA IBU
120 BANGKIT
121 LAILI DAN FAUZAN
122 RINDU YANG TERSIMPAN
123 MENCARI KEPASTIAN
124 NASEHAT PAMAN ALI
125 RASA YANG HILANG
126 RINDU YANG HILANG
127 KEJUJURAN YANG MENYAKITKAN
128 SEMUA TENTANG TAFI
129 BAHAGIA DENGAN TAFI
130 AWAL KEBAHAGIAAN LAILI
131 NASEHAT PERNIKAHAN
132 MENGUKIR KENANGAN
133 LAILI DAN TAUFIQ
134 AKU PULANG DULU
135 KEHILANGANMU
136 HIKMAH DALAM DUKA
137 MENATA CINTA
138 UJIAN PAK ZAN
139 PERJUANGAN
140 KISAH LAILI
141 BAHAGIA
142 AKHIR YANG INDAH
Episodes

Updated 142 Episodes

1
PROLOG
2
ISI HATI TSANIA
3
KEEGOISAN
4
BERTEMU PAK ZAN
5
KENCAN DENGAN ARNOLD
6
KENCAN DENGAN ARNOLD 2
7
BAHAGIA BERSAMA KALIAN
8
MENERIMA TAKDIR
9
LAMARAN
10
QAIRUL FAUZAN
11
QAIRUL FAUZAN 2
12
QAIRUL FAUZAN 3
13
QAIRUL FAUZAN 4
14
MENJELANG PERNIKAHAN
15
KEJUTAN DI HARI PERNIKAHAN
16
TAMU TAK DI UNDANG
17
HATI YANG BIMBANG
18
MALAM RESEPSI
19
AIR MATA DI MALAM PERTAMA
20
ARNOLD SEBASTIAN
21
ARNOLD SEBASTIAN 2
22
ARNOLD SEBASTIAN 3
23
ARNOLD SEBASTIAN 4
24
PESONA PENGANTIN BARU
25
JALAN-JALAN DI TAMAN KOTA
26
BERTEMU KELUARGA BESAR
27
JODOH
28
SALAH PAHAM
29
CEMBURU
30
JATUH CINTA
31
SAJADAH MERAH
32
RINDU TERLARANG
33
PERGI KE MAKAM
34
CERITA PAMAN ALI
35
RAHASIA PAK FAUZAN
36
SAKIT
37
TSANIA CEMBURU
38
PENASARAN
39
PENASARAN 2
40
PERTEMUAN RAHASIA
41
KETUKAN PINTU HATI
42
JANJIAN
43
PERTEMUAN TAK TERDUGA
44
NONTON FILM
45
MENGHILANG
46
BERTENGKAR
47
PENJELASAN
48
MEMBANGKITKAN CINTA
49
KEJUTAN ULANG TAHUN
50
INGIN PUNYA BABY
51
NGUNDUH MANTU
52
PESTA KEJUTAN
53
KADO SPESIAL
54
DEMI KESEMBUHAN ARNOLD
55
SEBUAH KEPASTIAN
56
LDR
57
SALING MERINDU
58
SEBUAH GODAAN
59
RENCANA BUNDA
60
MELEPAS RINDU
61
DI BALIK RENCANA BUNDA
62
PERGI MENJAUH
63
MEWUJUDKAN HARAPAN
64
ANCAMAN BARU
65
GOSIP
66
SANDIWARA
67
DOA DAN HARAPAN
68
BERTEMU DION
69
TENTANG MANOHARA
70
HADIAH UNTUK MU
71
BAHAGIA BERSAMA MU
72
CANDU
73
MASA LALU
74
TENTANG MASA LALU
75
GUGUP
76
MUAL
77
USAHA TAFI
78
PERHATIAN DARI MAMAH
79
POSESIF
80
MENGUAK MASA LALU
81
POSITIF
82
KEJUTAN
83
KEJUTAN KE DUA
84
TEMAN MASA KECIL
85
SEBUAH FAKTA
86
SATU PERMINTAAN
87
LUKISAN LUKA
88
MELEPASMU
89
KABAR TAK TERDUGA
90
TENTANG FULAN
91
FULAN SIUMAN
92
BAHAGIA YANG TERTUNDA
93
BAHAGIA YANG TERTUNDA
94
SEMUA BERHAK BAHAGIA
95
KABAR DARI IBU
96
SUARA HATI KECIL
97
RENCANA FAUZAN
98
PENJELASAN ARNOLD
99
KEJUJURAN
100
KEJUJURAN LAILI
101
PILIH KASIH
102
INTEROGASI
103
ACUH
104
RENCANA BARU
105
BERUSAHA SABAR
106
MAAF
107
MASA LALU KELUARGA PAK ZAN
108
SEBUAH PERHATIAN
109
PAK ZAN BERUBAH
110
HATI YANG KAU SAKITI
111
MASIH ADA ALLAH SWT
112
DI SIDANG
113
DI SIDANG
114
PETIR DI SIANG BOLONG
115
MENCARI BUKTI
116
TAWARAN FULAN
117
MENUJU TITIK TERANG
118
TITIK TERANG
119
CERITA IBU
120
BANGKIT
121
LAILI DAN FAUZAN
122
RINDU YANG TERSIMPAN
123
MENCARI KEPASTIAN
124
NASEHAT PAMAN ALI
125
RASA YANG HILANG
126
RINDU YANG HILANG
127
KEJUJURAN YANG MENYAKITKAN
128
SEMUA TENTANG TAFI
129
BAHAGIA DENGAN TAFI
130
AWAL KEBAHAGIAAN LAILI
131
NASEHAT PERNIKAHAN
132
MENGUKIR KENANGAN
133
LAILI DAN TAUFIQ
134
AKU PULANG DULU
135
KEHILANGANMU
136
HIKMAH DALAM DUKA
137
MENATA CINTA
138
UJIAN PAK ZAN
139
PERJUANGAN
140
KISAH LAILI
141
BAHAGIA
142
AKHIR YANG INDAH

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!