KEEGOISAN

Malam yang hening terpadu dengan hembusan dinginnya angin membangunkan raga yang bernyawa ini.

ting tong ting tong.....

Bergegas ku matikan alarm di handphoneku.

Udah waktunya aku bersimpuh mengadu padaNya tentang isi hatiku.Tania

Ya, saat yang tepat untuk mengadu padaNya. Beberapa rakaat telah usai ku tunaikan,sudah lega rasanya mengadu kepada Sang Maha Penyayang.Kubuka jendela kamar ku hirup sepoinya angin malam, terlihat rembulan bak sabit tersenyum manis, seakan bertanya padaku.

Ada apakah gerangan duhai gadis? ,

Entahlah bulan aku bingung sebulan lagi aku akan menikah dengan laki-laki yang tak ku kenal dan tak ku cintai.

Ya gimana lagi itu sudah suratan hidup harus kamu jalani, bukannya itu juga harapan ibumu?

Tapi bagaimana aku bisa mencintainya jikalau tidak ada perkenalan diantara kita.

Wahai sang gadis.... bukalah hati nuranimu, jernihkan fikiranmu, jauhkan dari angkara nafsumu jalanilah semua hidup ini bak air yang mengalir dari bukit. Engkau bisa belajar mencintai nya setelah pernikahan nanti karna, itu akan lebih indah.

Dung....

Tempaknya gong keegoisanku melucut dari ruhku. Ku hela nafas ini, merasa kecewa atas jawabannya, berusaha mengalirkan air di jiwa menyirami seluruh tubuhku yang tinggal merana kebingungan atas senator pikiranku.

Kebijakan apa yang harus di tanda tangani atas kecarut- marutan sebuah dilema tak berkesudahan.

Andai aku bisa memilih siapa yang harus ku jadikan pendampingku, ku tarik engkau pak zan menjadi pendampingku menyudahi perjodohan ini tapi apalah daya aku yang terlalu tinggi untuk bermimpi.Siapa aku? berprestasipun juga tidak.Cantik pun juga tidak apalagi kaya.Ya sudahalah mungkin terlalu egois aku mementingkan kebahagianku sendiri.

Tok... tok...

"Sholat subuh nak..! "

"Ia, buk"

Duh.... bagaimana aku bisa tuli dengan atas panggilanNya??? bahkan sang fajarpun sudah di ujung.Mata hatiku pun masih belum terketuk, bagaimana bisa aku hanya bisa menuntut tentang kesudahan masalahku, dengan panggilanNya saja aku masih tuli.

Asstagfirullahhaladzim..... lirihku

Usai menunaikan sholat subuh berjamaah aku bergegas ke dapur menyusul Laili yang sudah duluan membantu ibu memasak, semua sudah berkutik dengan tugas masing-masing.Aku bertugas menumis kangkung, Laili menggoreng ikan lele dan seperangkatnya.

Hahahaha kayak mau nikah aja ya?....Duh malahan kepikiran nikah.

Ibu menyiapkan cabai dan lain-lain untuk di buat sambal terasi bakar andalan keluarga. Di keheningan dapur yang sederhana ini ibu mengawali pembicaraan.

"Tan, hari ini kamu mau kemana??? "

" Nggak kemana-mana buk"

" Ikut Laili aja ke toko nya bik Fatim"

"Iya kak biar ramai"

"Nggak ah pasti sesak nanti disana "

"Nggak kak karyawannya bik Fatim nggak masuk jadi gak sesak nanti"

" Ikut aja Tan.Biasanya kalau minggu gini banyak pembeli,apalagi sekarang dagangan nya bik Fatim sudah di online kan jadi tambah ramai pesenan"

"Gimana ya??? " bingung juga aku mau menjawab nggak ikut juga gak enak mau ikut juga lagi kepengin dirumah tanpa menjawab Laili mewakili perasaanku.

" Nggak ikut juga gak apa-apa kak lagian kan juga besok senin kakak mau ada latihan ujian, dirumah aja biar besok lebih tenang ngerjainnya, besok senin depan aku juga udah latihan ujian kok "

"Iya deh"

"Beneran gak apa-apa?? nanti kalau kesepian gimana? "

" Kan ada Toni ma ibuk"

" Ibuk mau kepasar"

"Tania anter ya buk? "

"Nggak usah ibuk mau arisan dulu baru kepasar"

"Ya Wes dirumah ma Toni aja deh"

"Toni mau ke kota kak ikut paman katannya ada pengajian"

"Hemmm, jaga warung aja deh sambil belajar nanti"

" Beneran gak apa-apa? "

"Iya, buk"

Aku tau dari pandangan ibuk terpancar sorot khawatir jika aku sendiri dirumah, mungkin akan merasa kesepian.Setelah semua makanan matang aku dan Laili menyiapkan makanan di atas meja makan dan ibu segera memanggil Toni yang sedang membersihkan kandang kelinci di belakang rumah.

"Ton kalau udah selesai sarapan dulu ya???"

" Iya buk"

Bergegas toni mencuci tangannya dan segera gabung dengan semuanya yang sudah siap dengan hidangan di piring masing-masing.

"Wuah sambal terasi mantab nih"

"Udah ayo cepetan laper nih " sahut Laili

"Iya bawel"

Laili tampak merengut dengan sebutan bawel karna dia paling anti dengan sebutan itu, aku dan ibu hanya senyum tipis melihat mereka yang sering berantem.Segera Toni mengambil nasi dan lauknya, sebelum sarapan di mulai Toni memimpin doa sebelum makan.

Semua menikmati sarapan dengan lahap. Bukan karena makanan yang mewah dan mahal yang akan membuat kita bahagia tapi menikmati makanan yang sederhana dengan rasa syukur akan membuat kita selalu bahagia.Setelah usai sarapan aku dan Laili membereskan meja makan.

"Tan ibuk pamit dulu ya???" ku kecup tangan ibu ketika bersalaman

"Laili juga ya??? "

"Iya Lel hati-hati ya??? "

"Assalamualaikum... " serantak ibu dan Laili bebarengan mengucap salam.

"Toni juga ya kak??? "

"Iya"

"Assalamualaikum..."

"Waalaikumussalam..."

Tak lupa Toni usai bersalaman denganku di kecupnya pipi ini, dan segera berlari menghampiri Laili yang sudah di depan rumah.Dan dengan keisengannya dia mencubit pipi kakaknya.Laili tak terima dia turut mengejarnya.Ibupun hanya tersenyum melihat tingkah mereka.

Suatu saat nanti pasti aku akan merindukan kalian merindukan canda tawa kalian merindukan suasana rumah ini. lirihku

Setelah mereka pergi aku segera masuk ke dalam rumah. Mencuci piring, menyapu, mengepel dan mencuci baju. Biasanya di hari minggu begini rumah ini sangat ramai karena membersihkan rumah di kerjakan bersama.

Entah karena suasana hatiku sedang tidak baik atau sedang banyak pikiran hingga aku jadi merasa tidak bersemangat untuk beraktivitas.Usai sudah semua kerjaan rumah ku bereskan dan berlalu menuju kamar.

Kata ibu sih warung gak usah buka juga gak apa-apa, buka nanti pas ibu datang tapi ya wes lah buka aja dari pada di kamar terus nanti malahan tambah sedih lagian kasian kalau nanti ada yang beli malahan kecewa kalau tutup.Ku buka perlahan warung sembako kecil ini yang tampak mungil tapi tetap lengkap dengan kebutuhan sehari-hari. Warung kecil ini lah yang menjadi penopang hidup keluargaku, ini semua harus di syukuri karena ibu tidak mau merepotkan paman Ali terus. Cukup biaya sekolah yang ditanggung paman meski dulu ibu sudah melarang paman untuk ikut membiayai sekolah ku dan adik-adik tapi paman tetap ngotot ingin membantu akhirnya ibu mengijinkannya.

"Buk siti beli...!!! "

"Eh ibuk... ibuk... " gadis kecil usia 10 tahunan anak tetangga sebelah mengaggetkan diriku. Kulihat dia tersenyum malu melihatku latah.

"Kirain bu siti"

"Bu Siti nya lagi kepasar an"

"Oh... gitu, kak Tan beli gula setengah kilo sama teh satu saset"

"Iya" berlalu mencari barang pesanan di etalase dan setelah menemukan ku masuk kan ke dalam kantong kresek.

" Apalagi? "

"Sudah kak"

"Jadinya sembilan ribu" disodorkan uang sepuluh ribu dan kucari uang kembali.

"Kasih permen aja kak"

"Hayo, di marahi mamamu lho "

"Nggak kok tadi udah bilang katanya kembaliannya boleh buat Ana"

"Hehehhe... iya-iya"

kuberikan permen enam biji pada nya

"Makasih kak"

"Sama-sama An"

Dulu waktu masih kecil ingin segera dewasa sekarang rasa nya ingin kembali menjadi anak-anak.Entah mengapa hatiku masih merasa kecewa atas pernyataan ibu semalam. Haruskah aku mengiyakan atau aku lari saja dari rumah ikut Arnold keluar negeri. Bahkan hati dan pikiranku sudah merasa kosong sudah tidak bisa berfikir jernih bisikan-bisikan buruk pun terus menghampiri.

Apa aku coba telfon Arnold aja ya?kuceritakan semua masalahku ku rasa Arnold akan setuju denganku.Tania

Kuraih handphone dari saku rokku dan segera menelfon arnold.

"Halo Arnold sayang lagi apa? "

"Assalamualaikum Tania "

tercengang aku dengan suara jawaban di telfon seperti bukan suara arnold lantas siapa dia??? ku lihat layar handphoneku

Asstagfirullahhaladzim....

salah telfon rupanya aku kenapa bisa nyasar ke pak Zan sih betapa malunya aku.

"Halo... halo Tania kenapa? "

Duh harus jawab apa coba aku.

Sejenak ku berfikir untuk mencari alasan menyudahi telfon karna saking malunya aku...

Dasar bodohnya aku....

"Eh iya pak maaf salah pencet tadi"

"Hayo, salah pencet apa emang sengaja telfon??? kangen ya??? "

Guruku satu ini emang care banget sama murid-muridnya dia tidak memberi jarak bahkan menjadikan semua murid-muridnya seperti teman.

"Duh, beneran pak maaf ya? "

"Duh ngomong aja kangen bapak nggak keberatan kok....hahahha"

Terdengar gelak tawa di ujung telfon seperti mendapatkan undian saja bahkan bapak tidak tau aku yang menahan malu ini.

"Ya sudah sana di lanjut belajarnya, Assalamualaikum... "

"Waalaikumussalam... "

Eh dia bahkan tau aku sedang belajar kayak peramal aja.Terus bagaimana denganku besok??? masih beranikah aku menyapanya....

Sumpah betapa malunya aku.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Suzieqaisara Nazarudin

Suzieqaisara Nazarudin

Yg kau telpon itu jodoh mu Tan...oake Arnold sayang lagi nyapa nya🤭😅ketahuan tuh punya pacar...

2022-08-28

1

᚛Riͥraͣaͫ᚜

᚛Riͥraͣaͫ᚜

sepertinya,,,,😊

2020-11-16

1

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 ISI HATI TSANIA
3 KEEGOISAN
4 BERTEMU PAK ZAN
5 KENCAN DENGAN ARNOLD
6 KENCAN DENGAN ARNOLD 2
7 BAHAGIA BERSAMA KALIAN
8 MENERIMA TAKDIR
9 LAMARAN
10 QAIRUL FAUZAN
11 QAIRUL FAUZAN 2
12 QAIRUL FAUZAN 3
13 QAIRUL FAUZAN 4
14 MENJELANG PERNIKAHAN
15 KEJUTAN DI HARI PERNIKAHAN
16 TAMU TAK DI UNDANG
17 HATI YANG BIMBANG
18 MALAM RESEPSI
19 AIR MATA DI MALAM PERTAMA
20 ARNOLD SEBASTIAN
21 ARNOLD SEBASTIAN 2
22 ARNOLD SEBASTIAN 3
23 ARNOLD SEBASTIAN 4
24 PESONA PENGANTIN BARU
25 JALAN-JALAN DI TAMAN KOTA
26 BERTEMU KELUARGA BESAR
27 JODOH
28 SALAH PAHAM
29 CEMBURU
30 JATUH CINTA
31 SAJADAH MERAH
32 RINDU TERLARANG
33 PERGI KE MAKAM
34 CERITA PAMAN ALI
35 RAHASIA PAK FAUZAN
36 SAKIT
37 TSANIA CEMBURU
38 PENASARAN
39 PENASARAN 2
40 PERTEMUAN RAHASIA
41 KETUKAN PINTU HATI
42 JANJIAN
43 PERTEMUAN TAK TERDUGA
44 NONTON FILM
45 MENGHILANG
46 BERTENGKAR
47 PENJELASAN
48 MEMBANGKITKAN CINTA
49 KEJUTAN ULANG TAHUN
50 INGIN PUNYA BABY
51 NGUNDUH MANTU
52 PESTA KEJUTAN
53 KADO SPESIAL
54 DEMI KESEMBUHAN ARNOLD
55 SEBUAH KEPASTIAN
56 LDR
57 SALING MERINDU
58 SEBUAH GODAAN
59 RENCANA BUNDA
60 MELEPAS RINDU
61 DI BALIK RENCANA BUNDA
62 PERGI MENJAUH
63 MEWUJUDKAN HARAPAN
64 ANCAMAN BARU
65 GOSIP
66 SANDIWARA
67 DOA DAN HARAPAN
68 BERTEMU DION
69 TENTANG MANOHARA
70 HADIAH UNTUK MU
71 BAHAGIA BERSAMA MU
72 CANDU
73 MASA LALU
74 TENTANG MASA LALU
75 GUGUP
76 MUAL
77 USAHA TAFI
78 PERHATIAN DARI MAMAH
79 POSESIF
80 MENGUAK MASA LALU
81 POSITIF
82 KEJUTAN
83 KEJUTAN KE DUA
84 TEMAN MASA KECIL
85 SEBUAH FAKTA
86 SATU PERMINTAAN
87 LUKISAN LUKA
88 MELEPASMU
89 KABAR TAK TERDUGA
90 TENTANG FULAN
91 FULAN SIUMAN
92 BAHAGIA YANG TERTUNDA
93 BAHAGIA YANG TERTUNDA
94 SEMUA BERHAK BAHAGIA
95 KABAR DARI IBU
96 SUARA HATI KECIL
97 RENCANA FAUZAN
98 PENJELASAN ARNOLD
99 KEJUJURAN
100 KEJUJURAN LAILI
101 PILIH KASIH
102 INTEROGASI
103 ACUH
104 RENCANA BARU
105 BERUSAHA SABAR
106 MAAF
107 MASA LALU KELUARGA PAK ZAN
108 SEBUAH PERHATIAN
109 PAK ZAN BERUBAH
110 HATI YANG KAU SAKITI
111 MASIH ADA ALLAH SWT
112 DI SIDANG
113 DI SIDANG
114 PETIR DI SIANG BOLONG
115 MENCARI BUKTI
116 TAWARAN FULAN
117 MENUJU TITIK TERANG
118 TITIK TERANG
119 CERITA IBU
120 BANGKIT
121 LAILI DAN FAUZAN
122 RINDU YANG TERSIMPAN
123 MENCARI KEPASTIAN
124 NASEHAT PAMAN ALI
125 RASA YANG HILANG
126 RINDU YANG HILANG
127 KEJUJURAN YANG MENYAKITKAN
128 SEMUA TENTANG TAFI
129 BAHAGIA DENGAN TAFI
130 AWAL KEBAHAGIAAN LAILI
131 NASEHAT PERNIKAHAN
132 MENGUKIR KENANGAN
133 LAILI DAN TAUFIQ
134 AKU PULANG DULU
135 KEHILANGANMU
136 HIKMAH DALAM DUKA
137 MENATA CINTA
138 UJIAN PAK ZAN
139 PERJUANGAN
140 KISAH LAILI
141 BAHAGIA
142 AKHIR YANG INDAH
Episodes

Updated 142 Episodes

1
PROLOG
2
ISI HATI TSANIA
3
KEEGOISAN
4
BERTEMU PAK ZAN
5
KENCAN DENGAN ARNOLD
6
KENCAN DENGAN ARNOLD 2
7
BAHAGIA BERSAMA KALIAN
8
MENERIMA TAKDIR
9
LAMARAN
10
QAIRUL FAUZAN
11
QAIRUL FAUZAN 2
12
QAIRUL FAUZAN 3
13
QAIRUL FAUZAN 4
14
MENJELANG PERNIKAHAN
15
KEJUTAN DI HARI PERNIKAHAN
16
TAMU TAK DI UNDANG
17
HATI YANG BIMBANG
18
MALAM RESEPSI
19
AIR MATA DI MALAM PERTAMA
20
ARNOLD SEBASTIAN
21
ARNOLD SEBASTIAN 2
22
ARNOLD SEBASTIAN 3
23
ARNOLD SEBASTIAN 4
24
PESONA PENGANTIN BARU
25
JALAN-JALAN DI TAMAN KOTA
26
BERTEMU KELUARGA BESAR
27
JODOH
28
SALAH PAHAM
29
CEMBURU
30
JATUH CINTA
31
SAJADAH MERAH
32
RINDU TERLARANG
33
PERGI KE MAKAM
34
CERITA PAMAN ALI
35
RAHASIA PAK FAUZAN
36
SAKIT
37
TSANIA CEMBURU
38
PENASARAN
39
PENASARAN 2
40
PERTEMUAN RAHASIA
41
KETUKAN PINTU HATI
42
JANJIAN
43
PERTEMUAN TAK TERDUGA
44
NONTON FILM
45
MENGHILANG
46
BERTENGKAR
47
PENJELASAN
48
MEMBANGKITKAN CINTA
49
KEJUTAN ULANG TAHUN
50
INGIN PUNYA BABY
51
NGUNDUH MANTU
52
PESTA KEJUTAN
53
KADO SPESIAL
54
DEMI KESEMBUHAN ARNOLD
55
SEBUAH KEPASTIAN
56
LDR
57
SALING MERINDU
58
SEBUAH GODAAN
59
RENCANA BUNDA
60
MELEPAS RINDU
61
DI BALIK RENCANA BUNDA
62
PERGI MENJAUH
63
MEWUJUDKAN HARAPAN
64
ANCAMAN BARU
65
GOSIP
66
SANDIWARA
67
DOA DAN HARAPAN
68
BERTEMU DION
69
TENTANG MANOHARA
70
HADIAH UNTUK MU
71
BAHAGIA BERSAMA MU
72
CANDU
73
MASA LALU
74
TENTANG MASA LALU
75
GUGUP
76
MUAL
77
USAHA TAFI
78
PERHATIAN DARI MAMAH
79
POSESIF
80
MENGUAK MASA LALU
81
POSITIF
82
KEJUTAN
83
KEJUTAN KE DUA
84
TEMAN MASA KECIL
85
SEBUAH FAKTA
86
SATU PERMINTAAN
87
LUKISAN LUKA
88
MELEPASMU
89
KABAR TAK TERDUGA
90
TENTANG FULAN
91
FULAN SIUMAN
92
BAHAGIA YANG TERTUNDA
93
BAHAGIA YANG TERTUNDA
94
SEMUA BERHAK BAHAGIA
95
KABAR DARI IBU
96
SUARA HATI KECIL
97
RENCANA FAUZAN
98
PENJELASAN ARNOLD
99
KEJUJURAN
100
KEJUJURAN LAILI
101
PILIH KASIH
102
INTEROGASI
103
ACUH
104
RENCANA BARU
105
BERUSAHA SABAR
106
MAAF
107
MASA LALU KELUARGA PAK ZAN
108
SEBUAH PERHATIAN
109
PAK ZAN BERUBAH
110
HATI YANG KAU SAKITI
111
MASIH ADA ALLAH SWT
112
DI SIDANG
113
DI SIDANG
114
PETIR DI SIANG BOLONG
115
MENCARI BUKTI
116
TAWARAN FULAN
117
MENUJU TITIK TERANG
118
TITIK TERANG
119
CERITA IBU
120
BANGKIT
121
LAILI DAN FAUZAN
122
RINDU YANG TERSIMPAN
123
MENCARI KEPASTIAN
124
NASEHAT PAMAN ALI
125
RASA YANG HILANG
126
RINDU YANG HILANG
127
KEJUJURAN YANG MENYAKITKAN
128
SEMUA TENTANG TAFI
129
BAHAGIA DENGAN TAFI
130
AWAL KEBAHAGIAAN LAILI
131
NASEHAT PERNIKAHAN
132
MENGUKIR KENANGAN
133
LAILI DAN TAUFIQ
134
AKU PULANG DULU
135
KEHILANGANMU
136
HIKMAH DALAM DUKA
137
MENATA CINTA
138
UJIAN PAK ZAN
139
PERJUANGAN
140
KISAH LAILI
141
BAHAGIA
142
AKHIR YANG INDAH

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!