Warong Makan Sayur Asem

"Nek.. Nata beres beres toko nenek yang di depan yah" ucap Nata.

"Ini Nak.. kuncinya.. Nenek suruh Mang Ujang dulu buat beli korsi pelastik sama meja, terus sama peralatan makan buat buka warong" ucap Nenek senang.

"Ada yang kurang Nek" ucap Nata "Jangan lupa bahan bahan sayur asem sama tempe sambel penyet nya Nek"

"Itu.. mah... gampang tinggal ambil di kebon banyak Nat" ucap nenek Asih

"Ya sudah Nek.. Nata bersihkan tokonya" ucap Nata pamit

"Nak.. ini kuncinya"

"Ouh Iyah.. makasih Nek"

Nenek Asih hanya tersenyum.

Nata si gadis kampong sedang membersihkan toko yang tidak terpakai milik nenek Asih menjadi warong makan sayur asem.

Nata bersyukur Nenek Asih mau menampung nya, disaat sodara sodara Nata tidak mau memberikan bantuan padanya, Nenek Asih datang mengulurkan bantuan.

Sesekali Nata bersenandung sambil membersihkan debu debu yang menempel pada meja. menyapu lalu mengepel sampai benar benar bersih.

"Wah Nak.. sudah kinclong semua" ucap Nenek Asih senang.

"Iya Nek.. Alhamdulillah sudah beres"

"Ini Nak.. Peralatan masak sama makan dan meja korsinya datang" ucap Nenek Asih.

"Ayok Nek.. Nata tata meja korsinya"

"Bentar Nak.. panggil Mang Ujang sama Subuh buat ngangakatin yang berat berat" ucap Nenek Asih. "Jang.. Subuh.. sini" panggil Nenek Asih

"Angkatin Meja sama Korsinya ke sini!" ucap Nenek Asih

"Siap Nek!" ucap Mang Ujang dan Subuh. yang terlihat mulai mendekati mobil bak yang membawa meja korsi

"Entar di kasih komisi sama Nenek!" teriak Nenek Asih

Nata hanya tersenyum mendengar ucapan Nenek Asih.

"Alhamdulillah warong sayur asem nya sudah jadi" ucap Nenek Asih

"Ya Nek.. Alhamdulillah"

"Jang.. Subuh.. ini upah kalian" ucap Nenek Asih memberikan upah pada Mang Ujang dan Subuh.

"Makasih Nek"

"Sama sama"

"Ayo Nak sholat Magrib dulu.. Nanti waktunya keburu habis" ucap Nenek Asih

"Ya Nek"

Setelah Sholat bersama Nenek.

Nata dan Nenek duduk di ruang tamu sambil menonton tv.

"Nak.. warungnya kita buka besok saja, Ujang sama Subuh sudah kasih woro woro sama warga Kampong.

"Siap Nek"

"Supaya sangunya cukup buat kamu cari kosan sama makan disana, sambil nyari kerja paruh waktu" ucap nenek Asih.

"Iya Nek.. Nata paham.." Nata tersenyum. kebahagian nya saat ini karna bertemu Nenek Asih.

"Nak.. kamu berangkat ke kotanya kapan?" tanya Nenek

"Dua bulan Nek kurang lebih"

"Ya wz.. nanti kamu kerja di kafe milik cucu nenek saja yah"

"Nek.. maaf bukanya Nata menolak.. tapi Nata sudah banyak merepotkan nenek Asih"

"Ndak papa Nak.. coba dulu yah.. kan masakan mu enak Nak"

"Baiklah Nek.. Terimakasih banyak atas bantuan yang Nenek berikan sama Nata" air mata Nata menetes

"Sudah lah Nak.. nenek juga senang kamu bahagia, jangan lupa yah.. kalo sudah sukses mampir ke Nenek Asih"

Nenek Asih memeluk Nata, menepuk tepuk pundak Nata

Menangislah Nak.. Nenek tau kamu cape, tapi kamu juga harus tetap bangkit bangun untuk ibumu batin Nenek Asih.

"Terimakasih banyak Nek sudah bantu Nata"

"Sama sama Nak.. kamu gadis yang baik.. semoga kamu bisa dapat jodoh yang baik di kota seperti cucu Nenek"

"Aamiin"

___________________________

Di Istana Soedarjo

Tuan.. dimana wibawa dan karisma mu sekarang batin Jimy

Entahlah apa yang terjadi di kampong hingga tuan nya berubah tidak seperti biasanya.

Dia mau kembali tapi dengan syarat melepaskan selir selir ku batin Tuan Yuda.

Jimy merasa aneh ketika tuan nya diam saja seperti memikirkan sesuatu yang rumit. dia lebih memilih tuan nya memarahi atau bicara dengan nada ketusnya.

Saat ini mereka sedang berada di ruang kerja tuan Yuda.

"Tuan"

"hmm"

"Anda butuh sesuatu?" tanya Jimy

"Apa yang harus kulakukan. dia tidak mau kembali sebelum kubuang selir selir itu" gunam tuan Yuda

"Apa tuan? saya tidak mendengar anda"

"Pergi kau! menganggu!" ketus tuan Yuda.

lamunan nya buyar karna ulah Jimy yang terus berbicara dengan mengintilinya dimanapun kecuali di kamar.

Jimy langsung keluar dari ruang kerja Tuan Yuda.

Tuan Yuda ☎ Felix panggil Jimy, suruh dia keruangan ku sekarang juga..

Felix ☎ ....

Telpon mati secara sepihak sebelum felix menjawab.

Di ruang Tamu.

"Tuan Jimy anda di panggil keruangan kerja tuan Yuda" ucap Felix

"Hmm" Jimy segera meluncur ke ruangan tuan Yuda sambil bergunam kesal.

tok

tok

tok

"Masuk"

"Jim.. sudah dapatkan informasi tentang gadis kampong itu?" tanya tuan Yuda.

"Sudah tuan, beberapa hari yang lalu dia di tolong ustadz saat bersembunyi di sebuah kampong, dia lantas pergi menemui ibunya meminta izin untuk berkuliah di kota dan tinggal bersama Nenek yang menolong nya dari kejaran kami saat pertama kami mengejar nya tuan, kalau tidak salah namanya Nenek Asih, mereka berjalan jalan kepasar membelikan baju dan sepatu untuk gadis itu dan membuat warong sayur asem di kampung" ucap Jimy lengkap.

Sebagai Asisten Pribadi Tuan Yuda. Jimy harus serba bisa dan tampil garang, berwibawa dan berkarisma tanpa cacat sekalipun, di hadapan para musuh Soedarjo Group.

Jimy sedari kecil sudah menjadi teman main Tuan Yuda, karna tuan Yuda terkesan dingin dan garang, Tuan Yuda tidak banyak memiliki teman saat kecil. karna memang keluarga Soedarjo membatasi ruang Tuan Yuda saat masih kecil. Keluarga Soedarjo sangat melindungi pewaris kelurganya dengan ketat. agar musuh musuhnya tidak punya celah menyakiti keluarga Soedarjo.

"Jim. kapan dia berangkat ke kota?" tanya Tuan Yuda.

"Kurang lebih dua bulan lagi tuan"

"Bagus"

Tuan Yuda menyeringai

Jimy bergidik ngeri melihat seringai Tuan nya.

Bagaimana Nasib gadis itu di kota batin Jimy kasihan.

Walaupun Jimy di didik tidak punya hati saat melakukan tugas, namun dia merasa sedikit kasihan pada gadis itu. entah mengapa Jimy merasa kasihan.

Dia seperti nya gadis baik, tidak seperti selir tuan Yuda yang saling bunuh membunuh untuk mendapat kan hati tuan Yuda batin Jimy.

Tuan Yuda mengibaskan tangannya.

perintah untuk Jimy segera keluar.

**Bersambung.

Hai jangan lupa LIKE & VOTE

Untuk kalian yang diam diam LIKe💞 Terimakasih banyak yah❤

Dan untuk kakak kakak Para penulis yang dateng Terimakasih sudah mampir❤

Ayana usahakan update tiap hari kalo LIKE nya tambah

Salam dari Ayana**.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***