Kami saling berkenalan dan jelas aku juga mengutarakan alasanku datang ke tokonya.
"Anda sangat terampil, memang benar guild pedagang sangat memprioritaskan penampilan... jika aku tahu tidak sulit untuk merekomendasikan pakaian yang cocok untuk Anda."
"Tolong jangan terlalu formal padaku, panggil saja aku Kenzi."
"Tuan Kenzi."
"Tidak usah pakai tuan."
"Kurasa itu terlalu sulit untuk dilakukan, sebagai pewaris utama keluarga pedagang Orlien aku tidak mungkin bisa melakukannya."
Orlien diambil dari wilayah kerajaan elf yang berdampingan dengan kerajaan Midgar ini, sudah sepantasnya Amira sendiri harus menjaga tutur bahasanya dengan baik. Setiap tindakan serta tutur perkataannya sangat disorot banyak orang.
Kurasa aku tidak bisa meminta lebih walaupun aku juga akan memangilnya dengan nona Amira juga.
Aku mengenakan pakaian yang direkomendasikan olehnya dan terlihat pantulanku di cermin, sejujurnya aku terlalu muda untuk mengenakannya. Rambut hitam sedikit acak-acakan yang dikombinasikan dengan pakaian formal mantel dan sarung tangan hitam, aku terlihat seperti anggota eksekutif atau bisa dibilang mafia juga.
"Tuan Kenzi terlihat tampan, aku bahkan tidak keberatan untuk berkencan dengan Anda, jika Anda yang memintanya."
Sebagai pedagang mereka sudah terlatih untuk membuat sanjungan seperti itu, jadi aku tidak akan terjebak dan berakhir pada kesalahpahaman tidak perlu.
"Kurasa ini terlalu mewah tolong buat sederhana saja."
"Meski tuan Kenzi bilang begitu, akan lebih baik mengenakannya."
"Aku tidak ingin terlalu mencolok."
"Sungguh disayangkan."
Harga keseluruhan pakaian yang aku kenakan sekitar 200 koin emas, walau gratis itu sudah terlalu banyak untukku, lebih dari itu aku tidak ingin mencolok.
Pada akhirnya aku hanya mengambil kemeja putih panjang yang dipadukan dengan rompi hitam sepaha, untuk bawahannya celana panjang serta sepatu kulit yang terlihat kokoh.
"Sempurna," kataku menilai.
Harganya 20 koin emas dan itu sudah cukup sebagai kompensasi yang bisa aku terima, walau sedikit kecewa Amira tidak lagi mempertanyakan pilihanku.
"Ngomong-ngomong boleh aku bertanya, apa penjualan budak sesuatu yang legal di kerajaan ini?"
"Seharusnya seperti itu, tidak di kerajaan Midgar, kerajaan lainnya juga memperbolehkannya dengan ketentuan yang sudah ditetapkan."
Alasan kenapa aku menanyakannya karena aku tidak sengaja melihatnya saat berjalan ke toko ini.
"Boleh aku tahu ketentuan tersebut?"
Amira diam sejenak sebelum membalasku.
"Budak yang diperjualbelikan adalah termasuk budak kriminal, jika dari hasil penculikan mereka akan dihukum mati.. berhutang juga termasuk di dalamnya."
"Jadi semuanya kriminal."
"Benar, dalam kondisi peperangan yang terjadi, setiap kerajaan tidak ingin repot-repot merawat para narapidana.. itu akan mengeluarkan banyak uang dan sumber makanan mereka, jika mereka dijual sebagai budak selain lepas dari tanggung jawab mereka juga bisa mendapatkan uang tambahan, sejujurnya aku tidak menyukai hal ini.. dark elf yang merupakan saudara kami kerap disangka sebagai penjahat karenanya dari mereka dijual belikan di pasaran."
Aku merasa banyak hal yang harus aku ketahui dari dunia ini agar aku bisa bertahan namun bukan waktunya mengatakan hal yang tidak-tidak. Aku memilih meninggalkan toko Amira dengan senyuman.
Aku sedikit bercanda padanya.
"Soal kencan, apa bisa?"
"Heh, apa tuan Kenzi tertarik denganku.."
"Ah soal itu..."
Aku tidak menyangkalnya jadi aku menambahkan.
"Impianku adalah membuat Harem dengan 33 wanita."
"Ini pertama kalinya aku mendengar impian seperti itu, normalnya wanita akan memandang tuan Kenzi sebagai seorang yang menjijikkan loh."
Batinku siap hancur kapanpun, tapi Amira tidak melakukannya. Dia menutup sebelah matanya sembari menilaiku dengan jelas.
"Tapi.. aku punya pemikiran sendiri.. mari kita buat kesepakatan, jika tuan Kenzi bisa membuat perusahaan yang melebihi perusahaanku maka aku akan menikah dengan Anda, tentu aku tidak keberatan dipoligami asalkan aku yang pertama."
"Kamu yakin?"
"Tidak masalah mungkin aku juga sedikit tertarik pada tuan Kenzi."
Aku tidak tahu apa yang dia rencanakan meski begitu dia tidak berbohong. Apa hal-hal seperti ini yang terjadi pada bangsawan? Cinta nomor dua keuntungan nomor satu. Aku tidak bisa menebaknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Tara
memang benar orang menilai dari penampilan kita🤔😓
2023-11-17
2
Rezenit ORE
Gas Amira
2023-11-10
0
Rezenit ORE
Marleysia/Malaysia Wkwkwkwk
2023-11-10
0