Ziarah

Balqis dengan menangis langsung berlari ke kamar orang tuanya. Mahesa juga mengejarnya.

"Bunda,,,,Papah,,,,"sambil menangis Balqis masuk kamar.

Bunda yang sedang membantu Papah memasang dasi langsung berhenti dan menengok. Balqis langsung memeluk keduanya.

"Bunda,,,kenapa Alen pergi Balqis ngga di kasih tau? Kenapa Bunda,Papah,?"sambil menangis dengan kencang.

Mahesa masuk kamar orang tuanya melihat Balqis menangis dengan kencang di pelukan Bunda dan Papah.

"Maafkan kita sayang.kita ingin memberi tau tentang keadaan Alen waktu itu sama kamu.tapi Alen melarangnya. Katanya Alen tidak mau kamu sedih,"Bunda yang berkata,sedang papah hanya diam dan memeluk Balqis.

"Sudah ayo duduk,nanti Bunda akan ceritakan,"sambil Bunda mengusap air mata Balqis.

Ke empatnya lalu duduk di sofa. Balqis sambil duduk memeluk Bundanya. Bunda menceritakan semua tentang Balqis.

Alen meninggal dua tahun lalu.Alen meninggal setelah melahirkan putrinya.karena penyakit yang Alen derita sudah menyebar ke bagian penting di dalam tubuh. Ikhlaskan Alen,dia sudah tenang di surganya Tuhan. dan Alen sudah tidak merasakan sakit lagi sekarang.

Papah hanya diam,tapi hati Papah sebenarnya sakit.Papah terlihat kuat,tapi kenyataanya di dalam hati Papah sangat rapuh.Balqis bisa melihat Papahnya yang sedih. Karena Balqis tau Papah sangat menyayangi Alen.

"Bun,Balqis mau ziarah ke makam Alen."

"Iya sayang. Nanti Bunda antar. Sekarang kamu ngga usah sedih lagi.semua sudah takdir dari Tuhan."

"Iya Bun."

Bunda juga bilang kalau anak Alen di asuh oleh suami dan mertuanya.tapi sesekali anak Alen tidur di rumah.itu permintaan Alen sebelum pergi. Alen ingin ada pengganti dirinya di rumah.Suaminya pun menyetujuinya karena itu permintaan Alen yang sedang bertaruh hidup dan mati.

Balqis lalu mendekati Papah dan memeluknya."Papah jangan sedih juga yah. Balqis akan tetap di sini,Balqis tidak akan pergi lagi.Balqis akan menemani Papah dan Bunda ."

"Apa kamu tidak akan pergi ke luar negri lagi ?"

"Ngga Pah. Balqis ngga balik lagi ke laut negri."

Papah tersenyum dan mencium kening Balqis.

Setelah itu Balqis balik ke kamarnya,dan Mahesa pamit mau pergi olahraga.Bunda membantu Papah bersiap lagi.

Balqis di kamarnya diam melamun.Balqis rupanya sedang memikirkan gimana Alen saat berjuang melawan penyakitnya,apa lagi sambil mempertahankan kehamilannya.

Sampai akhirnya lamunan Balqis terhenti saat terdengar suara ketukan pintu kamarnya.

"Iya tunggu."

Balqis membuka pintu kamarnya,ternyata Mba yang di suruh Bunda memangil Balqis untuk sarapan.

"Iya Mba,Saya akan turun."

Balqis lalu keluar dan menuju tempat makan."Qis,panggil temanmu ,biar kita sarapan bersama."

"Iya Bunda."

Balqis menuju kamar tamu untuk memangil Antonio.

Tok...tok...

Antonio lalu membuka pintu kamarnya."Suruh Bunda sarapan."

"Oh iya,tunggu Aku sisir rambut dulu yah."

"Kamu habis mandi ,?"Balqis ikut masuk ke kamar dan Antonio langsung menyisir rambutnya.

"Iya. Kamu sudah mandi belum.?"

"Aku belum mandi. Nanti saja Aku mandinya."

"Kamu habis nangis.matamu merah,?"Balqis mengangguk.

"Kenapa menangis.?"

"Saudara Perempuanku meninggal,dan Aku tidak di kabari,membuat Aku sedih,"Antonio lalu mendekati Balqis yang terlihat sedih.

"Ya Tuhan. semoga saudara perempuanmu tenang di sana,"Antonio mengusap rambut Balqis.

"Amin.Aku nanti siang sama Bunda mau ke makam,kamu ngga papa kan Aku tinggal.?"

"Iya ngga papa.pergilah."

Keduanya lalu keluar dari kamar,dan langsung ke meja makan.

"Antoni ayo duduk,kita sarapan,"Kata bunda dengan bahasa inggris yang sedikit berbelit karena susah.

"Iya Bun.trimakasih."

"Jangan sungkan yah di sini.Sayang bilang ke Antoni,Bunda ngga bisa bicaranya,"Balqis tersenyum sambil jawab iya dan langsung bilang ke Antonio pakai bahasa inggris.

Papah tidak menyapa Antonio dan diam sambil sibuk makan.

Balqis menjelaskan makanan yang ada di meja makan pada Antonio.dan Balqis juga menjelaskan kalau Rendang adalah makanan kesukaannya.

Antonio makan dengan lahap ,karena menurutnya daging rendangnya sangat enak.

Setelah sarapan,Bunda mengantar Papah ke depan,karena Papah mau berangkat ke kantor.

Antonio duduk di ruang keluarga sambil nonton tv.sedang Balqis ke kamarnya untuk mandi karena mau bersiap untuk pergi ke makam.

Bunda dan Balqis sudah siap. Keduanya akan di antar supir.

"Antoni Aku pergi dulu yah,"Balqis berpamitan.

"Iya,kalian hati hati."

Mobil sudah melaju ke arah pemakaman umum.sebelum Balqis dan Bunda sampai makam, Di makam ada seorang laki laki bersama anak kecil yang sedang mengirim doa.

"Mamah ,Qila sama Papah pulang dulu yah,besok Qila datang lagi,"dengan suara cedal nya Qila berkata.

Aqila Humairah adalah anak dari Alena dan Rama.gadis kecil berusia dua tahun yang sangat lucu dan pintar.

Aqila mengusap batu nisan ,sedang sang papah menyiramkan bunga mawar ke makam nya.

"Sayang,Mas sama Qila pulang dulu yah."selesai menaburkan bunga.

Lalu Qila berasa Papahnya bergandengan meninggalkan pemakaman.

Mobil Rama dan mobil yang di naiki Balqis tidak berpapasan. Tapi saat Mobil Rama sudah sedikit jauh,baru mobil yang di naiki Balqis sampai di pemakaman.

Balqis dan Bunda melihat makam Alen yang penuh dengan bunga.di lihat dari bunganya keduanya tau kalau belum lama ada orang yang datang.

Balqis langsung duduk dan mengusap batu nisan Alen.

"Len Aku datang. Maaf karena tidak menemani kamu di saat terakhir. Aku sayang kamu,kamu pasti sudah nyaman kan di surganya Tuhan."

Air mata Balqis sampai keluar membasahi pipi.Bunda hanya mengusap pundak Balqis agar tidak sedih.

Jangan lupa like komentar dan vote terimakasih...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***