Papah Diam

Bunda sambil menangis langsung memeluk Balqis. Bunda memeluknya lama,setelah itu wajah Balqis di ciumnya tanpa henti.

Balqis yang melihat Bunda sangat bahagia ,hanya diam dan membiarkan Bunda melakukan apa yang di mau.

Setelah puas, Bunda pun berhenti.

"Kenapa pulang ngga kasih kabar sayang.?"

"Balqis sengaja ingin buat kejutan."

"Dasar anak nakal."

Bunda melihat seorang pria yang berdiri tidak jauh dari Balqis. Balqis yang melihat arah mata Bunda langsung tau.

"Bun,,kenalkan. Ini Antonio,teman dekat Balqis."

"Antonio ini Bundaku."

Antonio dengan senyum yang ramah mengulurkan tangannya ke arah Bunda. Bunda menyalaminya dengan senyum juga.

"Kalian pasti capek,ayo masuk."

Bunda mengajak keduanya masuk ke rumah.Antonio melihat rumah orang tua Balqis yang sangat besar dan sangat bagus,sedikit minder.karena ternyata Balqis benar benar anak orang kaya.

Antonio duduk di sofa,sedang Bunda menyuruh Mba mengambilkan minum.

Bunda langsung mengobrol dengan Balqis juga Antonio. saat Balqis dan Bunda bicara Indonesia,Antonio cuman diam.Bunda bahasa inggris nya kurang lancar,jadi kalau Bunda ingin bertanya pada Antonio,Balqis yang mengatakannya.

Papah bangun dan melihat Bunda tidak ada di sebelahnya. Papah melihat ke kamar mandi tapi terlihat kosong.lalu Papah keluar dari kamar untuk mencari Bunda.

Papah dengar suara orang sedang mengobrol di ruang tamu. Papah langsung mendekat.

Balqis bisa melihat Papah yang sedang berjalan,tapi Papah belum paham ke Balqis.karena Balqis sekarang sedikit berubah.

"Bun. Ada tamu.?"

"Pah,"Bunda menengok ke belakang,dan langsung bangun dari duduknya.

"Balqis pulang Pah."

Balqis lalu berdiri dan berjalan mendekat ke Papah.

"Pah. Balqis pulang."

Papah terus menatap Balqis karena seakan tidak percaya.

"Sayang.ini benar kamu.?"

"Iya Pah ,"Papah langsung memeluk Balqis.

"Akhirnya kamu pulang juga.kita semua sangat merindukan kamu."

"Balqis juga Pah. Sangat rindu pada semuanya."

Pelukan di lepas.lalu Papah melihat ke pria bule yang sedang duduk.

"Pah itu teman dekat Balqis,namanya Antonio."

"Antonio ini Papah ku"Antonio langsung mendekati Papah dan bersalaman.

Papah lalu melihat Bunda,Bunda hanya bisa diam.mereka tidak bisa komentar apa apa tentang Antonio.rupanya Papah kurang suka Balqis pulang bawa teman laki laki.

"Sekarang kalian istirahat aja dulu yah.nanti kita sarapan bareng,"

"Iya Bun."

Antonio di antar mba ke kamar tamu,sedang Bunda mengantar Balqis ke kamarnya. Papah duduk diam di sofa menunggu Bunda keluar dari kamar Balqis.

"Bun Mahesa belum bangun yah.?"

"Adek mu kuliah siang.jadi jam segini belum bangun."

"Oh gitu.trus Alen sekarang tinggal di mana Bun,"Bunda diam tidak langsung menjawab.

"Sudah sekarang kamu istirahat aja dulu. Nanti kita lanjut mengobrol,ok."

"Ok deh Bun."

Bunda lalu keluar dari kamar Balqis.Bunda mendekat ke Papah lagi. Papah rupanya sedang melamun sampai tidak lihat Bunda yang datang.

"Pah,"Bunda duduk di sebelah Papah sambil memegang tangannya.papah lalu menengok.

"Kita ke kamar yuk,"Papah hanya mengangguk pelan dan keduanya masuk ke kamar.

Papah juga harus pergi ke kantor,jadi akan bersiap.

"Apa hubungan Balqis dengan laki laki itu Bun? Apa itu pacar Balqis.?"

"Bunda juga belum bertanya Pah. Balqis tadi hanya bilang teman dekat."

"Teman dekat juga bisa di artikan kekasih kan Bun,?"Bunda melihat Papah sambil mengangguk pelan.

"Papah jangan berpikir yang tidak tidak dulu. kita nanti akan tanya pada Balqis,biar jelas.sekarang Papah lebih baik bersiap saja buat pergi ke kantor."

Papah tidak menjawab,tapi langsung pergi ke kamar mandi. papah terlihat tidak suka.Bunda duduk tepi kasur.dan Bunda juga sebenarnya ngga mau kalau Balqis Samapi menikah dengan Antonio.

Balqis di kamarnya langsung tiduran. Kamar yang lama di tinggalnya dan masih tetap sama ,tidak ada yang berubah sedikit pun.

"Akhirnya Aku sudah di rumah. Aaahh leganya."

Mahesa ke dapur untuk ambil minum,rupanya Mahesa mau olahraga karena kuliahnya siang.tapi saat ke dapur, Mahesa dengar mba sedang membicarakan Balqis yang pulang.

"Mba,kak Balqis pulang.?"

"Iya Den.tadi pagi Non Balqis pulang."

"Papah sama Bunda sudah tau belum.?"

"Sudah."

"Sekarang kak Balqis di mana.?"

"Di kamarnya Den."

Mahesa langsung berjalan cepat untuk pergi ke kamar Balqis.tanpa mengetuk pintu,Mahesa langsung masuk ke kamar Balqis.

"Kaka..."

Balqis yang sedang tiduran menengok.

"Adek.."

Balqis bangun dari tiduran dan Mahesa lari mendekat ke Balqis. Mahesa langsung memeluk Balqis dengan kencang .

"Adek kangen Kak."

"Kaka juga kangen."

Lalu pelukan pun terlepas.keduanya saling bertanya tentang kegiatan masing masing.

"Jadi Kaka ngga akan balik ke luar negri lagi kan.?"

"Ngga. Kaka tidak akan balik ke luar negri lagi. Kaka akan tetap di rumah."

"Syukurlah kak kalau begitu.soalnya semenjak Kak Alen pergi,Papah dan Bunda terlihat sedih terus.apa lagi Papah jadi sering melamun."

"Papah sama Bunda gimana sih. Cengeng amat. Alen kan pergi ikut suami,emang Alen ngga pernah datang ke seni apa sampai segitunya."

"Tapi kak Alen ngga akan pernah pulang lagi ke sini Kak."

"Apa suaminya yang melarangnya untuk datang ke sini,keterlaluan sekali sih dia."

"Tidak Kak,kak Rama tidak melarang kak Alen untuk datang ke sini. Tapi karena Kak Alen.."

"Kak Alen kenapa.?"

"Kak Alen sudah pergi kak. Kak Alen sudah meninggal.!!!"

Deggg......

Jantung Balqis seperti di hantam benda keras sampai tidak bisa bernapas mendengar apa yang di katakan adek nya tentang Alen.

Jangan lupa like komentar dan vote terimakasih...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***