Bab 20

Setelah minta maaf kepada wanita itu. Karena melangkah menuju kasir dengan wajah bertanya-tanya.

"Mengapa sangat sulit mencari data wanita itu? sudah sepuluh tahun berlalu. Namun, kenapa aku belum juga menemukannya. Sebenarnya sehebat apa dia sampai bisa menghilang tanpa jejak selama ini."

Namun perkataan kasir supermarket itu membuyarkan lamunannya.

"Nona, nominal belanjaan Anda 1 juta rupiah."

Karina langsung menyerahkan kartu debitnya untuk melakukan pembayaran.

Setibanya di mobil. Karina langsung menghubungi seorang kenalannya.

[ Halo, Karina. Aku tahu kamu pasti sedang membutuhkan bantuan ku.]

Seorang pria tertawa lepas mengangkat panggilan telepon dari Karina.

"Untuk kedepannya. Aku pasti akan selalu membutuhkan bantuan mu. Aku ingin kau menyelidiki seorang wanita yang sangat mirip dengan seseorang yang aku cari selama ini. Aku akan mengirim fotonya ke email mu."

Karina langsung memutuskan panggilannya dan berlaku meninggalkan supermarket.

Disisi lain

Seorang pria terlihat mengumpat saat sambung telepon dari Karina tiba-tiba diputuskan secara sepihak.

"Dasar teman menyebalkan! Harusnya bilang terima kasih sebelum mengakhiri panggilannya. Saat butuh saja baru datang!"

Hacih

Karina tiba-tiba bersin di dalam mobilnya.

"Cih. Siapa yang mengosip aku!" dengus Karina ngedumel pelan.

Setibanya di kediaman orang tua Josephine. Karina melihat putra-putrinya sedang bermain dengan Josephine. Ia merasa bersalah melihat kediaman gadis itu berubah berantakan.

"Anak-anak. Tolong rapikan lagi mainannya. Bibi akan kecapean kalau terus-menerus membersihkan dan merapikan mainan kalian yang sangat berantakan seperti ini." tukas Karina ngedumel menatap anak-anaknya.

"Enggak apa-apa kok, Rin. Lagian kalian cuma sebentar juga disini. Aku sangat happy dengan suasana keramaian seperti ini." kata Josephine tersenyum tipis. Gadis itu sama sekali tidak mempermasalahkan hal tersebut. Ia malah senang melihat ketiga anak Karina bermain dengan cerita.

"Tapi, aku takut anak-anak ku terbiasa bersikap seperti itu di tempat lain, Jos."balas Karina ingin mendidik anak-anaknya agar bersikap sopan di rumah orang lain.

Josephine pada akhirnya mengalah dan membiarkan anak-anak Karina mengembalikan mainan mereka ke tempatnya.

"Madre akan menyiapkan cemilan untuk kalian." kata Karina membuat ketiga anak-anaknya tersenyum gembira. Dengan semangat empat lima. Ketiga anak itu dengan antusias menyelesaikan pekerjaan mereka. Mereka mengembalikan semua main yang dibeli oleh orang tua Josephine ke tempatnya.

Disisi lain

Ocean menatap datar setiap sudut ruangan kerjanya. Ia tahu banyak CCTV yang dipasang secara diam-diam di dalam ruangannya.

Saat Charles masuk ke dalam ruangan Ocean. Pria itu langsung disambut dengan wajah marah Ocean.

"Mengapa kau membiarkan wanita itu masuk ke dalam ruangan ku?" tanya Ocena dengan suara pelan namun penuh penekanan.

"Maafkan saya, Tuan. Saya tidak menyadari kedatangan Nona Giselle." cicit Charles dengan suara bergetar.

"Untuk selanjutnya aku tidak akan mentolerir kesalahan yang kau lakukan."tegas Ocean duduk di kursi kebesarannya.

"Buang makanan itu! aku tidak ingin melihatnya ataupun memakannya!" timpal Ocean melanjutkan pekerjaannya.

Saat Charles akan melangkah keluar. Ocena kembali mengatakan sebuah kalimat yang membuat Charles terkejut.

"Untuk proyek pembangunan hotel Gultom di pulau P. Tolong serahkan semua ke Arnold group. Minta CEO Arnold group yang turun tangan langsung mensurvei kinerja para pekerja di lapangan. Untuk material yang dibutuhkan aku akan menyerahkan semua kepada Tuan Budiman dan Raharja. Aku tidak akan menerima perwakilan dari masing-masing perusahaan!" tegas Ocean dengan wajah datar.

"Aku tidak butuh nasehatmu! Aku hanya ingin kau segera menyelesaikan pekerjaan ini!"

Tanpa membantah. Charles langsung menjalankan perintah Ocean.

Malam harinya

Karina terkejut menerima panggilan dari nomor asing muncul di layarnya ponselnya.

"Halo"

Karina langsung mengangkat panggilan itu.

[Nona. Tuan setuju bila perusahaan Arnold bergabung dengan pembangunan hotel Gultom group di pulau P. Arnold group akan diberikan posisi pengawas terhadap para pekerja. Dengan syarat, Tuan meminta Anda agar turun ke lapangan secara langsung. Anda tidak boleh mengirim perwakilan ke sana!]

"Saya tidak bisa turun ke lapangan secara langsung! karena setelah kerja sama ini disepakati, saya akan kembali ke negara saya!" tegas Karina tidak percaya dengan penuturan Charles. Karina tidak mau berlama-lama tinggal di Indonesia. Entah mengapa ada sedikit perasaan cemas sekaligus takut di dalam hatinya.

[Maaf, Nona. Ini sudah ketentuan dari perusahaan. Jika Nona tidak setuju. Maka silahkan mengundurkan diri dari proyek ini!] jawab Charles dengan tegas. Ia tidak mau Ocean murka dengan kinerjanya.

[Saya akan menunggu konfirmasi dari perusahaan Arnold besok pagi. Jika Nona tidak setuju. Maka kesepakatan ini akan kami batalkan secara sepihak!]

Saat Charles ingin mengakhiri panggilannya. Karina pada akhirnya setuju dengan persyaratan yang diajukan oleh Gultom group.

"Baik. Saya akan turun ke lapangan secara langsung." putus Karina menghela napas berat.

[Baiklah, Nona. Saya akan mengabari Tuan Ocena.]

Charles mengakhiri panggilannya.

"Cih! apa kau ingin menyulitkan ku lagi!"

Karina menatap tajam gelapnya malam dari balik balkon kamar yang ditempatinya.

Keesokan paginya

Karina melangkah menuju Gultom group dengan tergesa-gesa. Ia tidak menyangka keberangkatan mereka ke pulau P akan dipercepat satu hari. Karina tidak membawa apapun pergi kesana. Kecuali handphone, laptop, kartu nama, kartu ATM dan juga dokumen penting yang mungkin saja akan dia butuhkan selama disana.

Dari kejauhan Karina melihat Ocean melangkah menuju mobil pribadinya. Dibelakangnya terlihat Charles mengekor dari belakang mengikuti langkah pria itu.

Saat Charles melihat keberadaan Karina. Ia langsung membelokkan langkahnya kearah wanita itu.

"Nona, Anda bisa ikut kami menunju pulau P. Kita akan berangkat dengan pesawat yang sama." ujar Charles dengan sopan. Bagiamana pun, Karina merupakan mantan istri atasannya.

"Baiklah."jawab Karina dengan wajah terpaksa.

Saat tiba di bandara. Karina langsung mengikuti langkah mereka masuk ke dalam pesawat pribadi keluarga Gultom. Ia melihat dua orang pramugari menyambut kedatangan mereka dengan senyuman ramah.

Karina duduk di kursi yang sedikit jauh dari Ocean maupun Charles. Ia tidak mau duduk di kursi yang terlalu dekat dengan kedua pria itu.

Tak beberapa lama seorang pria muda dan pria setengah baya masuk ke dalam pesawat pribadi keluarga Gultom. Pria muda itu dengan cepat menyapa Karina saat wanita itu sedang sibuk memandang langit cerah dari balik kaca.

"Karina, long time no see." sapa pria muda itu membuat Karina langsung mengalihkan pandanganya kearah asal suara.

Karina menatap pria itu dengan wajah datar. Ia tidak menyangka akan bertemu dengan pria itu dengan begitu cepat.

Tanpa terduga. Pria itu langsung duduk di samping Karina hingga membuat pria lain yang duduk tak jauh dari mereka langsung kebakaran jenggot.

"Cih! bukankah kau seorang perwira polisi, Paul!" sindir Karina memutar bola matanya malas.

Paul tersenyum tipis melihat wajah jutek Karina.

"Kau semakin cantik setelah sepuluh tahun berlalu." celetuk Paul tanpa sadar membuat suasana di dalam pesawat itu berubah menegangkan.

Charles juga terlihat panik saat melihat wajah Ocean berubah merah seperti orang yang sedang menahan emosinya.

Terpopuler

Comments

Wirda Lubis

Wirda Lubis

ada yang cemburu

2024-02-18

2

Nci

Nci

Yah ternyata Giselle belum diperistri sama Ocean bahkan Ocean tidak menghendaki Giselle bisa masuk kedalam perusahaannya.
Yang pasti Ocean kebakaran jenggot melihat kedekatan Karina dengan PaulMcCartney 😅

2024-01-21

2

Truely Jm Manoppo

Truely Jm Manoppo

owh Paul ... bukan kah seorang Polisi ato merangkap bisnisman juga kah Thor ?

2024-01-10

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Extra Part 1
145 Extra Part 2
146 Extra Part 3
147 Karya Baru "My First Love Is A Mafia."
148 Karya Baru "Satu Malam Di Tahun Baru."
Episodes

Updated 148 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Extra Part 1
145
Extra Part 2
146
Extra Part 3
147
Karya Baru "My First Love Is A Mafia."
148
Karya Baru "Satu Malam Di Tahun Baru."

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!