Bab 16

Keesokan harinya

Karina terlihat sibuk menyiapkan sarapan pagi untuk anak-anaknya. Ia tidak mengijinkan para pelayan melayani ketiga anaknya. Karina lebih senang menjalani perannya sebagai ibu dan melayani semua kebutuhan putra-putrinya. Terkadang Karina juga mendidik anak-anaknya agar mandiri melakukan hal-hal biasa yang harus mereka ketahui.

Contohnya selesai makan jangan lupa mengucapkan terima kasih kepada orang yang sudah bersusah payah memasak makanan untuk mereka.

Ketiga anak-anak Karina menikmati sarapannya dengan wajah tenang.

"Madre akan pergi bekerja dan bertemu dengan klien Nonno. Jangan merepotkan aunty Josephine." nasehat Karian dengan lembut.

"Siap, Madre." jawab mereka bersamaan.

Setelah selesai sarapan. Mereka tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Karina yang sudah menyiapkan sarapan pagi untuk mereka.

"Terima kasih untuk sarapan hari ini, Madre." kata mereka bersama-sama sembari mengelus perut buncit mereka.

"Sama-sama sayang."

Karina menerima hadiah kecupan manis di kedua pipinya dari putra-putrinya. Josephine tersenyum tipis melihat kebahagiaan keluarga kecil Karina. Ia senang melihat Karina tetap kuat dan semangat menjalani perannya sebagai seorang ibu sekaligus ayah dalam waktu bersamaan merawat anak-anaknya.

"Ingat jangan merepotkan aunty!" ujar Karina penuh peringatan.

"Siap, Madre!" jawab mereka serentak.

Karina kemudian naik ke mobil dan meninggalkan halaman mansion orang tua Josephine.

Sepanjang perjalanan Karina terlihat melamun dan sibuk dengan pikirannya. Saat sudah sampai ditengah perjalanan. Tiba-tiba Karina mengerem mendadak saat mendengar suara klakson kuat dari belakangnya. Ia tidak bisa menyembunyikan wajah terkejutnya.

Tin

Tin

Tin

Deg

Cittt

"Lagi-lagi aku melakukan hal yang sama." gumam Karina menghela napas berat. Ia lelah dengan pikiran negatif yang selama sepuluh tahun ini terus menerus meneror pikirannya.

Tok

Tok

Tok

Seorang pria mengetuk kaca pintu mobil Karina dari luar. Karina langsung menurunkan kaca mobilnya dan langsung menunduk meminta maaf kepada pria itu.

"Lain kali kalau bawa mobil hati-hati, Nona!" dengus pria itu dengan penuh penekanan. Tak ada ekspresi di wajah datarnya.

Karina langsung mengangkat kepalanya dan menatap kearah pria itu. Ia terpaku melihat pria yang dulu menolongnya.

"Paul McCartney!" celetuk Karina dengan wajah terkejut.

"Karina--"

Pria itu juga ikut terkejut melihat keberadaan seorang wanita yang sepuluh tahun lalu terkena skandal yang sudah menghebohkan masyarakat luas.

Karina tanpa sengaja melihat lambang seragam yang dikenakan pria itu.

"Wow... ternyata kau sudah naik pangkat menjadi seorang perwira polisi muda. Aku tidak menyangka selama sepuluh tahun ini banyak hal yang sudah kau capai." sela Karina memotong perkataan pria itu.

"Oh, iya. Aku sedang terburu-buru. Aku akan menghubungimu lagi nantinya." lanjut Karina tanpa membiarkan Paul membalas perkataannya. Karina meletakkan kartu namanya di telapak tangan Paul.

Paul terpaku lama menatap kepergian mobil Karina. Ia tidak menyangka wanita itu akan kembali ke Indonesia setelah sepuluh tahun berlalu.

"Cih! Mengapa dia semakin cantik setelah sepuluh tahun berlalu." gumam Paul tersenyum sangat tipis kembali masuk ke dalam mobilnya.

Di sebuah perusahaan

Seorang pria terlihat menatap datar satu persatu investor yang akan masuk ke dalam bagian salah satu tender besar yang sedang Gultom group rancang. Gultom group sedang merencanakan sebuah pembangunan hotel mewah di salah satu pulau terpencil di Indonesia bagian timur. Mereka membutuhkan banyak bantuan dana karena biaya pembangunan kali ini cukup menguras dana perusahaannya.

"Apa semua investor yang masuk ke dalam daftar list tersebut sudah hadir?" tanya pria itu dengan wajah datar.

"Kita masih harus menunggu satu investor lagi, Tuan." jawab Charles berbisik pelan.

"Dimana investor itu? dari perusahaan mana dia berasal? jika dia tidak berminat bergabung dalam tender kali ini. Jangan masukkan perusahaan tersebut ke dalam list daftar investor. Saya tidak menyukai keterlambatan!" celetuk Ocean dengan wajah datar.

"Sebaiknya segera mulai meeting hari ini. Kita masih memiliki planning lain hari ini." tambah Ocean mengalihkan pandanganya kearah beberapa proposal yang sudah disiapkan oleh beberapa kandidat investor yang hadir saat ini.

Ceklek

Seorang wanita dengan wajah datar masuk ke dalam ruangan meeting perusahaan Gultom group.

"Mohon maaf atas keterlambatan saya." celetuk Karina dengan wajah datar. Tak ada sedikitpun raut wajah bersalah di wajah cantiknya.

"Perusahaan kami akan lebih menghargai investor yang sangat menghargai waktu. Dari pada memahami keterlambatan Anda!" ujar Ocean tanpa mengalihkan pandanganya dari proposal yang ia baca.

Sementara Charles berdiri kaku melihat Karina berdiri di depan pintu. Ia tidak menyangka investor yang mereka maksud barusan adalah Karina.

"Saya sudah jauh-jauh datang dari Italia untuk proyek kali ini! bukankah sebaiknya Anda memaklumi keterlambatan saya. Karena saya tidak terlalu ingat dengan beberapa lokasi yang ada di negara ini." celetuk Karina hingga membuat Ocean mengangkat kepalanya dan menatap lawan bicaranya.

"Namun sayangnya saya sudah menentukan perusahaan mana yang akan bergabung dengan proyek saya!" tegas Ocean berdiri dari duduknya. Padahal meeting itu baru saja mau dimulai. Tapi, pria itu sudah beranjak dari kursi meeting.

Charles juga tidak tahu harus bertindak bagaimana. Ia tidak mungkin berani menggurui atasannya itu.

"Charles!" panggil Ocean memasukkan kedua tangannya ke dalam kantong celananya.

"Iya, Tuan." jawab Charles dengan cepat.

"Aku akan memilih perusahaan Budiman dan Raharja yang menjadi investor kita. Aku mau kau tempatkan mereka di bagian masing-masing." kata Ocean berlalu dari ruangan meeting.

Karina mengepalkan kedua tangannya mendengar penuturan Ocean.

"Cih!"

Karina langsung membalikkan tubuhnya keluar dari perusahaan Gultom group. Ia harus mencari alasan logis untuk mengatasi kejadian hari ini agar pria yang berstatus sebagai ayahnya itu tidak memakinya. Kegagalan proyek ini akan menjadi masalah besar untuk Karina dan usahanya selama bertahun-tahun ini. Karena ayahnya sangat berharap bisa bekerja sama dengan perusahaan Gultom group.

Saat Karina sedang sibuk menenangkan diri di sebuah taman. Tiba-tiba terdengar suara panggilan dari ponselnya. Benar saja tak beberapa lama ayahnya langsung menghubunginya.

[Karina, bagaimana bisa kau gagal mendapatkan proyek kali ini! bukankah Padre sudah katakan jangan hancurkan bisnis haram Padre!]

[Padre tidak mau tahu! Kau harus mendapatkan proyek itu bagaimana pun caranya! walaupun dengan cara kau harus merayunya!]

Setelah itu panggilan diakhiri dari seberang sana. Ayahnya juga sepertinya tidak mau mendengarkan penjelasannya terlebih dahulu. Karena bisnis merupakan salah satu hal yang paling penting dalam hidupnya.

Karina tidak mampu meredam emosi yang selama ini terkubur di dalam hatinya. Namun, ia berusaha menahannya saat masih berada di tempat umum. Ia juga menahan air matanya agar tidak terjatuh. Ia harus kuat karena hanya dirinya yang dimiliki oleh ketiga anak kembarnya.

"Apakah jalan ku menuju bahagia harus sesulit ini? Aku hanya ingin bahagia dan menjalani hari-hari ku merawat anak-anak ku dengan penuh kasih sayang. Namun, takdir seakan tidak pernah berpihak padaku."

Terpopuler

Comments

Jue Salin

Jue Salin

org tua gila kuasa

2024-04-22

0

Ryani

Ryani

ayah GILA

2024-03-01

1

Wirda Lubis

Wirda Lubis

lanjut

2024-02-18

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Extra Part 1
145 Extra Part 2
146 Extra Part 3
147 Karya Baru "My First Love Is A Mafia."
148 Karya Baru "Satu Malam Di Tahun Baru."
Episodes

Updated 148 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Extra Part 1
145
Extra Part 2
146
Extra Part 3
147
Karya Baru "My First Love Is A Mafia."
148
Karya Baru "Satu Malam Di Tahun Baru."

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!