Bab 11

Karina memutuskan untuk mencari pekerjaan hari ini. Wanita itu tidak peduli meskipun harus bekerja sebagai buruh cuci piring di restoran. Yang penting Karina bisa mendapatkan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan calon bayinya. Meskipun Karina memiliki kecerdasan di atas rata-rata. Namun Karina tidak akan diterima bekerja di sebuah perusahaan. Karena Karina tidak memiliki dokumen-dokumen penting sebagai syarat melamar pekerjaan.

Seharian ia mencari pekerjaan. Namun, tak ada satupun dari toko-toko disekitarnya membuka lowongan pekerjaan.

Saat kembali ke rumah kontrakannya. Karina melihat beberapa warga terlihat berkumpul di depan kediaman Karina.

"Itu dia!" teriak seorang ibu-ibu saat melihat Karina melangkah semakin mendekat kearah mereka.

"Usir dia dari komplek kita! dia merupakan seorang pembunuh berdarah dingin yang tidak punya hati!" ujar ibu Siti dengan wajah culas menatap Karina dengan angkuh.

Karina sama sekali tidak mengenal wanita itu.

"Pak RT, bapak harus bersikap tegas saat ingin menjaga ketentraman warga sekitar. Wanita ini merupakan penduduk baru yang belakang ini sangat viral di dunia maya. Apa jadinya kalau bapak malah menampung seorang pembunuh di komplek kita." timpal seorang bapak-bapak dengan wajah merah padam.

Perkataan pria itu disetujui oleh para warga yang lain.

Sementara Karina tidak tahu harus berbuat apa. Ia juga tidak mengerti maksud dari perkataan para warga yang berniat mengusirnya dengan alasan yang membuat Karina benar-benar bingung.

"Mba Karina... kami tidak bisa membiarkan Anda tinggal di lingkungan kami. Kami tidak nyaman dengan beberapa berita buruk di luar sana tentang Anda. Jadi, saya sebagai RT di lingkungan ini meminta Anda agar segera pindah dari sini." tukas RT lingkungan kontrak Karina dengan tidak enak hati.

"Mohon maaf sebelumnya, Pak Rt. Emang ada berita apa pak?" tanya Karina dengan wajah bingung.

"Cih! apa kamu sedang pura-pura bingung dan bertingkah polos di depan kami!" teriak salah satu dari ibu-ibu disana yang tidak suka mendengar pembelaan Karina. Ia terlihat cemas saat Karina terlihat tidak takut dengan ancaman para warga yang akan mengusirnya.

"Saya benar-benar tidak tahu maksud pembicaraan kalian!" sarkas Karina dengan emosi. Kehamilannya membuat wanita itu terkadang tidak bisa mengontrol emosinya.

"Dasar pembunuh! tidak tahu malu!" teriak ibu yang lain membuat tubuh Karina menegang.

Ibu itu lalu menunjukkan layar ponselnya ke depan wajah Karina dengan tatapan sinis dan angkuh.

"Hey! lihat berita ini. Wajah kriminal mu sudah muncul dimana-mana. Pemberitahuan mengenai kematian calon istri tuan muda kedua Gultom juga menjadi berita yang paling banyak di cari oleh masyarakat umum."

"Cih. bagiamana mungkin gadis miskin seperti mu berani-beraninya mencelakai calon istri tuan muda kedua Gultom."

"Sebaiknya kau pergi dari lingkungan kami! kami tidak mau aib mu tersebar luar ke luar lingkungan kami!"

Ibu Sasa mencemooh pembela Karina dengan wajah ketus.

"Usir dia dari lingkungan kita! usir dia dari lingkungan kita!" teriak ibu Sasa dengan lantang.

"Dasar pembunuh!"

Dug

Seorang pria tua melemparkan batu kearah Karina hingga membuat dahi wanita itu bocor.

"Pergi dari lingkungan kami! kami tidak mau berada dalam satu lingkungan dengan seorang pembunuh seperti mu!" teriaknya dengan suara lantang.

Para warga mengerumuni Karina berniat menghajar wanita itu. Namun, pak RT berinisiatif menenangkan kemarahan warganya.

"Jangan main hakim sendiri ibu-ibu, bapak-bapak. Biarkan mba Karina membereskan barang-barangnya dari kontrakan yang ia sewa. Ia akan segera pindah dari lingkungan kita." nasehat pak RT menenangkan kemarahan warganya.

"Tapi, saya tidak membunuh wanita itu, Pak. Saya juga tidak pernah mendorongnya. Saya merasa diri saya sudah difitnah dan dizolimi." terang Karina memberanikan diri menatap ketua RT lingkungan kontrakannya.

"Kami tidak percaya dengan perkataan pembunuhan seperti mu. Kami masyarakat umum bisa menilai apakah pemberitaan itu benar atau cuma rekayasa."

"Kami percaya kalau kau merupakan orang yang sudah mendorong nona Gloria hingga meninggal dan ditabrak mobil."

"Apa kalian punya bukti valid bahwa saya mendorong wanita itu ke tengah jalan raya?" tanya Karina dengan wajah sendu.

Ibu Sasa, Ibu Siti dan kedua bapak-bapak yang menghujat Karina tadi terdiam mendengar pertanyaan Karina. Mereka tiba-tiba diam membisu tidak bisa lagi menjawab pertanyaan Karina.

"Cih! Gloria hanya ingin kau mempertahankan kandungan mu. Tapi, mengapa kau malah mendorongnya agar menjauh dari hidup mu. Kau juga meminta Gloria agar mati saja di depanmu." celetuk seorang wanita cantik tiba-tiba sudah berdiri dibelakang Karina.

"Giselle..." lirih Karina dengan suara bergetar melihat keberadaan gadis itu.

"Aku punya bukti valid kejahatan mu. Aku akan menjebloskan mu ke penjara atas kasus pembunuhan." timpal Giselle dengan wajah angkuh.

"Wah-wah... bukankah itu nona Giselle. Banyak akun gosip yang mengungkapkan kedekatan nona Giselle dengan tuan muda pertama Gultom. Aku tidak menyangka kalau nona Giselle terlihat sangat cantik saat di pandang secara langsung. Pria mana yang tidak tertarik dengan wanita secantik nona Giselle." puji para warga terkagum-kagum dengan kecantikan Giselle. Mereka sering melihat wajah Giselle terpampang di media online maupun cetak sebagai seorang pebisnis wanita muda.

Giselle merasa pujian para warga seperti angin segar untuknya. Ia dengan wajah angkuh kembali mencemooh Karina agar semakin memancing kemarahan warga.

"Karina, aku memiliki bukti yang valid. Kau bisa mendengar ulang obrolan kalian beberapa menit sebelum kematian Gloria." celetuk Giselle tersenyum menyeringai memutar rekaman suara yang tersimpan di ponselnya.

Suara dalam rekaman itu memang benar suara Karina dan Gloria. Namun, ada beberapa kalimat yang sudah di edit. Namun, larangan Gloria agar Karina tidak mengugurkan kandungannya memancing reaksi emosi para warga.

"Cih! dasar ibu jahat! tidak punya hati! disaat ribuan bahkan puluhan ribu wanita sedang berharap dikaruniai seorang anak di rahim mereka. Kau malah dengan teganya membuang darah daging mu sendiri!"

"Kau sangat tidak tahu malu tega-teganya mengaborsi kandungan mu!"

"Aku sumpahi kau tidak akan bisa lagi memilki anak!"

"Betapa malangnya nasib anak itu harus memiliki ibu kejam seperti mu."

"Karina kami sungguh sudah muak melihatmu!"

"Segera angkat kaki dari lingkungan kami!"

"Pergi!"

Para warga berteriak lantang kearah Karina hingga membuat tubuh wanita itu semakin bergetar.

Saat seorang warga ingin mendorong Karina agar terjatuh ke lantai. Josephine terlihat langsung berlari menahan Tubun Karina. Ia takut Karina kenapa-kenapa.

Hiks

Hiks

Hiks

"Aku tidak melakukannya! sudah aku bilang aku tidak melakukan apa yang kalian tuduhkan!" kata Karina dengan suara bergetar.

"Hey! mana mungkin berita yang diberitakan oleh semua stasiun televisi terkenal sebuah kebohongan. Mereka pasti memiliki bukti yang konkrit saat mengangkat berita itu." sindir ibu Sasa mencemooh Karina.

"Karina, lebih baik kita mencari rumah kontrakkan baru." saran Josephine menahan tangan Karina yang ingin menyuarakan pembelaannya.

"Tapi, aku bukan pembunuh, Jos." kata Karina dengan suara bergetar.

"Saat ini bukan saatnya untuk berdebat dan membela diri di tengah kemarahan semua warga. Pikirkan juga kandungan mu." jawab Josephine berbisik pelan agar tidak di dengar oleh para warga.

Karina akhirnya mengalah dan memutuskan untuk pindah dari sana. Disepanjang perjalanan Karina menangis tersedu-sedu di dalam mobil Josephine.

"Jos, kenapa aku harus berjalan di jalan hidup yang seperti ini. Aku tidak pernah merasakan yang namanya bahagia. Aku tidak butuh harta maupun jabatan. Aku hanya ingin bahagia dan memiliki seseorang yang bisa aku jadikan rumah untuk kembali. Aku lelah jos. Aku lelah hidup menderita seperti ini."

Hiks

Hiks

Hiks

Karina mengeluarkan isi hatinya sembari menangis tersedu-sedu. Ia hanya ingin hidup bahagia dengan orang-orang yang akan menjadi rumah untuknya kembali. Namun, mengapa terasa sangat sulit untuknya berdiri disana.

Terkadang Karina bertanya-tanya pada dirinya sendiri. Apakah selama ini ia telah menanggung karma kedua orangtuanya di masa lalu. Bisa saja dimasa lalu kedua orangtuanya telah berbuat dosa kepada orang lain. Sehingga kutukan itu mendarah daging pada dirinya.

"Karina dibalik rasa sakit mu hari ini. Aku yakin suatu hari nanti kau akan menikmati buah manis dari rasa sakit mu hari ini. Jangan pernah keluarkan air mata mu untuk orang-orang yang tidak pernah mengerti dengan keadaan mu."

"Mana Karina yang aku kenal dulu. Karina yang smart, ceria dan tidak peduli dengan pandangan negatif orang terhadapnya. Dimana Karina si pemberani dan si bar-bar dulu?"

"Ayo bangkit, Karina. Buat dirimu dihormati oleh orang-orang yang hari ini mencemooh mu. Selain dirimu tidak akan ada orang yang bisa membantu mu bangkit tanpa dukungan diri mu sendiri."

"Aku ingin melihat sahabatku kembali ceria seperti dulu." nasehat Josephine panjang lebar tersenyum tulus menatap kearah Karina.

"Jos..." Karina tiba-tiba merasa tersentuh dengan ucapan Josephine. Namun, sejak kehamilannya. Karina merasa perasaannya sedikit lebih sensitif dengan hal-hal kecil.

"Jos, aku ingin kembali." cicit Karina dengan mata berkaca-kaca.

"Kembali?"

Josephine terlihat bingung mendengar penuturan Karina.

"Aku tidak akan menyerah menemukan keberadaan wanita itu. Namun, sudah waktunya aku kembali ke negara ku dan merampas semua yang seharusnya menjadi milik ku." ujar Karina tiba-tiba berubah datar.

"Di negara ini nama baik ku sudah rusak. Suatu hari nanti aku akan menuntut pembalasan kepada orang-orang yang hari ini mencemooh ku. Aku juga akan menuntut mereka membersihkan nama baikku." putus Karina menatap lurus ke depan.

"Sebagai sahabat aku akan mendukung semua keputusan mu. Jika kembali adalah keputusan terbaik. Aku akan mengantarmu kembali ke negara mu." ujar Josephine tersenyum hangat menghentikan mobilnya di sebuah rumah yang cukup besar. Rumah itu merupakan kediaman kakek neneknya yang sudah meninggal beberapa tahun yang lalu.

Dengan mata berkaca-kaca Karina langsung memeluk tubuh Josephine.

"Aku tidak akan pernah melupakan kebaikan mu, Jos." lirih Karina dengan air mata berlinang. Ia seakan tidak rela berpisah dengan sahabatnya. Namun, ia harus mengambil keputusan untuk kembali ke negaranya.

Terpopuler

Comments

Wirda Lubis

Wirda Lubis

lanjut

2024-02-17

0

Yeni Aryani

Yeni Aryani

nyesel baru tau rasa loe ocen.

2024-02-03

0

Rhenii RA

Rhenii RA

paling ga suka sama tokoh utama yang cuma bisa hiks hiks hiks

2024-02-01

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Extra Part 1
145 Extra Part 2
146 Extra Part 3
147 Karya Baru "My First Love Is A Mafia."
148 Karya Baru "Satu Malam Di Tahun Baru."
Episodes

Updated 148 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Extra Part 1
145
Extra Part 2
146
Extra Part 3
147
Karya Baru "My First Love Is A Mafia."
148
Karya Baru "Satu Malam Di Tahun Baru."

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!