"Halo, selamat pagi Nona. Apa perasaan Anda sudah lebih baik?" tanya perawat itu sembari memeriksa cairan infus yang menggantung di samping ranjang Karina.
"Saya merasa lebih baik sekarang, Sus. Apa saya boleh pulang?" tanya Karina dengan suara lembut.
"Anda boleh pulang setelah infus Anda habis." jawab perawat itu dengan ramah.
Sementara Karina belum tahu, kira-kira masalah apa yang sudah menantinya setelah itu. Karena banyak wartawan yang berjejer di depan lobi rumah sakit.
Tak beberapa lama, seorang polisi muda masuk ke dalam ruangan Karina.
"Bagaimana keadaan mu?" pertanyaan singkat itu mengalihkan perhatian Karina dari perawat itu.
"Paul. Keadaan ku sudah lebih baik. Terima kasih sudah menolong ku." kata Karina dengan tulus.
"Tidak masalah, Nona. Sudah seharusnya saya menolong orang yang membutuhkan pertolongan saya." jawab polisi muda bernama Paul itu.
"Bolehkah saya mengintrogasi Anda sekarang juga?" tanya Paul McCartney dengan sopan.
"Silahkan." kata Karina. Ia merasa kondisi tubuhnya sudah cukup baik untuk menjawab beberapa pertanyaan yang akan diajukan oleh Paul. Ia tahu Paul hanya ingin menjalankan tugasnya sebagai seorang polisi.
"Video pertengkaran kecil kalian telah tersebar di dunia maya. Banyak asumsi-asumsi publik yang membuat kasus ini semakin viral dan diminta untuk diusut sampai tuntas. Mereka mengira Anda yang telah mencelakai Nona Gloria. Jadi, saya ingin menggali lebih dalam mengenai kejadian sebenarnya menurut versi Anda." tutur Paul dengan wajah tenang. Ia tidak mau mengubah ekspresinya menjadi datar dan penuh intimidasi. Karena kondisi wanita itu sedang hamil.
Paul juga heran, mengapa wanita itu ingin menyembunyikan mengenai kehamilannya. Sementara Karina bukanlah wanita lajang yang hamil di luar nikah. Namun, Paul tidak terlalu mau ambil pusing dengan urusan pribadi orang lain.
Karina menjelaskan semuanya dengan jujur tanpa ada yang ditutup-tutupi. Hingga membuat Paul terdiam dan terlihat sedang memikirkan sesuatu.
"Berarti maksud Anda ini merupakan kecelakaan murni? dan Anda tidak terlibat di dalamnya?"
"Saya sangat yakin. Jika Anda tidak percaya dengan keterangan saya. Anda bisa mengecek CCTV keberangkatan saya mulai dari kediaman Gultom hingga klinik tersebut.
"Baiklah. Anda akan kami tetapkan sebagai saksi dalam kasus kematian Gloria. Saya juga akan membersihkan nama baik Anda kalau benar Anda tidak bersalah." ujar Paul mengakhiri pertanyaannya. Ia menyimpan rekaman obrolan diantara Karina dan dirinya.
"Kalau begitu. Anda bisa lanjut beristirahat sampai infus Anda habis. Saya permisi." ujar Paul keluar dari kamar rawat Karina.
Tak beberapa lama setelah kepergian Paul. Ocean masuk ke dalam kamar rawat Karina.
"Sebaiknya kau segera pergi keluar negeri sebelum kasus ini semakin menjadi-jadi. Aku akan mengurus semuanya." kata Ocean menatap wajah Karina dengan datar.
"Jangan pedulikan aku. Kita sudah bercerai. Kau tidak memiliki hak mengatur hidupku." balas Karina mengacuhkan keberadaan Ocean.
"Jangan membantah! Aku akan meminta Charles menyiapkan seorang pengawal untuk mengawal mu keluar dari negara ini."
Ocean menatap wajah Karina dengan tatapan penuh intimidasi.
"Aku tidak akan pergi dari negara ini sampai kapanpun!" tegas Karina tidak takut dengan tatapan intimidasi Ocean.
"Karina, banyak masyarakat yang sedang menyumpahi mu! Kenapa kau sangat keras kepala dan selalu membantah perkataan ku!" bentak Ocean tanpa sadar.
"Apa karena itu kau tidak bisa mencintai ku selama dua tahun ini?" tanya Karina dengan mata berkaca-kaca.
"Ocean, kenapa hidupku sangat menyedihkan setelah menikah dengan pria seperti mu!" teriak Karina mengeluarkan keluh kesah yang selama ini tersimpan di hatinya.
"Aku bertahan di negara ini hanya karena aku ingin bersama mu! dan aku ingin menua bersama mu!"
"Salahkan aku berharap banyak padamu?" lirih Karina meneteskan air mata. Ia lalu menatap tajam wajah datar Ocean.
"Ocean, mari kita akhiri semuanya. Tidak usah pedulikan aku. Aku tidak masalah dengan tuduhan palsu di luar sana. Aku lelah dengan takdir hidupku yang penuh dengan penderitaan. Dua tahun lalu saat bertemu kembali dengan mu. Aku berharap kau akan menjadi rumah terakhir untuk ku. Namun, ekspetasi ku terlalu tinggi."
"Seorang anak laki-laki berpakaian kumuh duduk termenung di dekat lampu merah. Ia menatap kosong kearah mobil yang berlalu lalang di depannya. Hingga seorang gadis kecil dengan rambut ikal yang dikepang dua datang menghampirinya dan memberikannya sekotak kue."
Karina menghentikan ucapannya. Ia mengalihkan pandanganya kearah jendela.
"Jangan sedih. Dunia memang kejam. Jangan putus asa. Karena kakak layak bahagia."
Kalimat itu terngiang-ngiang di kepala Ocean. Seketika ingatannya flashback ke beberapa tahun yang lalu. Saat pria itu berusia 7 tahun.
Saat Ocean berusia 7 tahun
Ibunya tiba-tiba menghilang dan tidak pernah ditemukan sampai sekarang. Ketika ibunya menghilang, ayahnya menikah lagi dengan seorang wanita yang selama ini menjadi alasan mengapa ibunya menghilang tanpa sepengetahuan Ocean.
Ocean melarikan diri dari rumah tanpa membawa apapun. Berhari-hari ia hidup di jalanan mencari keberadaan ibunya. Namun, hasilnya nihil. Hingga saat lampu merah berhenti ia duduk di dekat lampu merah dan menatap kosong semua kendaraan yang berlalu lalang di depannya.
Ocean merasa putus asa setelah berhari-hari mencari keberadaan ibunya. Ocean berharap dari salah satu pengemudi mobil tersebut adalah ibunya. Ia juga bisa mendengar perutnya mulai keroncong karena beberapa hari ini belum makan. Ia hanya mengandalkan uang hasil menjual pakaiannya. Yang kebetulan pakaian yang dikenakan anak itu merupakan pakaian dari brand ternama.
Seorang anak terlihat turun dari sebuah mobil berwarna hitam tepat di samping jalan. Ia berlari kecil sembari membawa sekotak kue yang baru saja dibeli olehnya dan pengasuhnya.
"Hey! Apa kamu lapar?" tanya anak itu dengan suara imutnya.
Ocean tersenyum tipis melihat wajah imut anak perempuan itu. Namun, senyuman itu tidak terlihat di wajah datarnya.
Anak perempuan itu memberikan sebuah kotak yang Ocean tidak tahu apa isinya.
"Jangan sedih. Dunia memang kejam. Jangan putus asa. Karena kakak layak bahagia."
Anak perempuan itu lalu berlari kearah mobil hitam beberapa langkah dari tempat Ocean berdiri.
"Sampai jumpa lagi kakak."
Anak perempuan itu melambaikan tangannya dari balik kaca pintu penumpang.
Tanpa berkata-kata Ocean hanya memperhatikan mobil itu yang semakin menghilang dari pandangannya.
Ocean tersenyum hangat saat membuka kotak itu. Ternyata di dalam kotak itu terdapat kue dengan tiga rasa.
Selama satu Minggu berturut-turut, Ocean dipertemukan kembali dengan anak perempuan itu. Lagi-lagi anak itu memberikan kue yang sama kepada Ocean.
"Siapa namamu?" tanya Ocean berniat mendekati mobil yang ditumpangi anak perempuan itu.
"Princess, come on. Kita sudah terlambat." ujar seorang wanita cantik berusia 30an tahun kepada anak perempuan itu. Wajah wanita itu terlihat sedikit buram dari kaca gelap mobil tersebut. Namun, wajah wanita itu sangat cantik. Ia tidak terlihat seperti wanita berusia 30 tahunan.
Anak perempuan itu langsung masuk ke dalam mobil dan meninggalkan Ocean.
"Princess..."
"Nama yang cantik seperti orangnya."
Ocean tersenyum hangat menatap mobil itu yang semakin menjauh. Berhari-hari Ocean menikmati hidupnya di jalanan. Hingga anak buah ayahnya menemukan keberadaannya. Mereka langsung membiusnya dan membawanya kembali ke mansion keluarga Gultom.
"Princess, kenapa wajah kamu cemberut gitu?" tanya sang ibu dengan lembut.
"Aku tidak lagi melihat kakak itu duduk di lampu merah, Mom. Padahal aku ingin membagi kue tiga rasa buatan kita hari ini." jawab anak perempuan itu dengan mata berkaca-kaca.
"Mungkin kakak itu sedang bersama keluarganya. Tidak usah sedih. Kalian pasti dipertemukan lagi jika takdir menghendakinya." nasehat bijak sang ibu mengelus lembut kepala sang anak.
Hari itu merupakan hari terakhir anak perempuan itu di negara tersebut. Karena keesokan harinya, ayahnya membawanya menjauh dari keluarga ibunya. Setelah seorang wanita mengaku melihat ibunya berselingkuh dengan pria lain. Ayahnya yang cemburu buta akhirnya gelap mata menceraikan ibunya dan pergi dari negara kelahirannya.
"Bye Indonesia. Aku pasti akan kembali setelah aku mengerti dengan semua urusan orang dewasa."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
🍁ˢ⍣⃟ₛ Angela❣️
𝚘𝚑 𝚝𝚎𝚛𝚗𝚢𝚊𝚝𝚊 𝚋𝚎𝚐𝚒𝚝𝚞 𝚊𝚠𝚊𝚕 𝚖𝚞𝚕𝚊 𝚗𝚢𝚊.. 𝚒𝚗𝚝𝚒𝚗𝚢𝚊 𝚜𝚒 𝚘𝚌𝚎𝚊𝚗 𝚕𝚊𝚔𝚒 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚎𝚗𝚐𝚐𝚔 𝚝𝚊𝚞 𝚍𝚒𝚛𝚒... 𝚍𝚒 𝚙𝚞𝚗𝚐𝚞𝚝 𝚝𝚊𝚙𝚒 𝚜𝚎𝚝𝚎𝚕𝚊𝚑 𝚜𝚞𝚔𝚜𝚎𝚜 𝚢𝚐 𝚖𝚎𝚖𝚞𝚗𝚐𝚞𝚝 𝚍𝚒 𝚋𝚞𝚊𝚗𝚐.
2025-02-22
0
Ani Ani
hidup harus diterus kan
2024-08-12
0
vina maria
menarik ceritanya
2024-08-09
0