Bab 6

Video pertengkaran kecil antara Gloria dan Karina tersebar luas di dunia maya termasuk berita mengenai kematian Gloria. Banyak netizen yang melontarkan kata-kata kasar dan sumpah serapan kepada Karina. Mereka seakan mengutuk Karina karena sudah berani bertingkah laku kasar kepada wanita itu. Padahal Gloria hanya ingin Karina menghentikan tindakan Karina yang ingin menggugurkan kandungannya.

Ocean menatap wajah pucat Karina yang baru saja keluar dari klinik.

"Apa kau sudah melakukannya?"

Hanya pertanyaan itu yang terucap dari bibir pria itu.

"Ya. Apa kau puas?" tanya Karina dengan wajah datar.

"Masuklah ke dalam mobil!" perintah Ocean mengitari mobilnya dan masuk ke dalam pintu kemudi.

Sepanjang perjalanan wanita itu hanya diam tanpa berucap sepatah katapun.

"Ayo turun. Aku ingin memastikan kondisi Gloria." ujar Ocean berniat turun dari dalam mobil.

"Pergilah. Aku akan kembali ke rumah terlebih dahulu. Aku merasa perut ku sakit saat berdiri terlalu lama." kata Karina beralasan berniat keluar dari mobil Ocean dan mencari taksi sekitar rumah sakit.

"Aku akan mengantarmu kembali ke rumah."balas Ocean mengurungkan niatnya masuk ke dalam rumah sakit.

Setibanya di rumah, Karina langsung masuk ke dalam rumah dan masuk ke kamarnya. Sementara Ocean kembali mengemudikan mobilnya keluar dari halaman kediaman Gultom. Karina menatap kepergian pria itu dengan wajah datar.

"Aku meninggalkan semuanya hanya karena ingin hidup bahagia bersama pria yang ku cinta. Ternyata pria yang kucintai tidak layak untuk dicintai wanita sabar seperti ku." gumam Karina menatap dokumen perceraian yang beberapa minggu lalu sudah dipersiapkan oleh Ocean.

"Aku akan melepas mu, Ocean. Aku akan membuat mu menyesali semuanya! Kau akan menyesal memperlakukan ku seburuk ini. Kepergian ku akan menjadi mimpi buruk untuk mu!"

Tiba-tiba suara tawa Karina menggema di dalam kamar. Tawa itu membuat bulu kuduk para maid berdiri saat tanpa sengaja melintas di depan kamar Karina. Sorotan mata membunuh wanita itu benar-benar menyeramkan.

Karina lalu menandatangani dokumen perceraian itu. Ia juga mengemasi barang-barang miliknya dan memasukkannya ke dalam koper.

Karina menyeret kopernya keluar dari kamar. Ia melihat beberapa maid menatap bingung kearahnya. Mereka seakan tidak percaya kalau Karina berniat meninggalkan kediaman keluarga Gultom.

Saat langkah Karina semakin dekat kearah pintu. Tiba-tiba pintu itu dibuka dari luar. Ia melihat mantan ibu mertuanya sudah berdiri di depan pintu dengan wajah marah menatapnya tajam. Di belakang wanita itu terlihat tiga orang polisi berdiri tegap.

"Apa kau berniat kabur setelah kematian calon menantu ku!" bentak Mariana mendorong tubuh Karina dengan kuat.

Karina yang tidak siap dengan dorongan itu langsung terduduk di lantai. Ia merasa perutnya sedikit keram.

"Kau harus mempertanggung jawabkan perbuatan mu. Kau harus di penjara seumur hidup!" timpal Mariana berkacak pinggang menatap wajah pucat Karina dengan penuh kebencian.

"Pak, tangkap wanita ini. Wanita ini merupakan orang terakhir yang bertemu dengan Gloria sebelum meninggal." ujar Mariana dengan wajah datar.

Karina terkejut mendengar perkataan mantan mertuanya itu. Ia tidak ada pikiran mencelakai Gloria sekalipun. Mereka hanya bertengkar kecil dan Karina berniat kembali masuk ke dalam klinik. Hingga dentuman keras dari belakangnya membuatnya kembali membalikkan tubuhnya. Disana ia sudah melihat Gloria telungkup di aspal dengan banyak darah di tubuhnya.

"Nona Karina. Kami akan membawa Anda ke kantor. Kami ingin menanyakan beberapa pertanyaan kepada Anda." jawab salah satu petugas polisi itu berniat membantu Karina berdiri.

Seorang pria muda melangkah mendekati Karina. Saat ingin membantu Karina berdiri, ia melihat darah menetes dari atas kaki wanita itu.

"Apa Anda sedang datang bulan?" tanya petugas itu dengan wajah tenang.

"Tidak. Tolong bawa saya ke rumah sakit sekarang juga." lirih Karina dengan suara bergetar. Pikiran negatif mulai menghantui hati dan pikirannya.

"Come on, kalian harus bertahan." monolog Karina dalam hati. Air mata membanjiri wajah pucat itu.

Polisi muda itu langsung menggendong tubuh Karina menuju mobil patroli yang mereka bawa sebelum mendatangi kediaman Gultom.

Polisi muda itu mengabaikan kedatangan Ocean yang menatap mereka dengan wajah datar. Meskipun wajah itu terlihat datar. Namun, ia ikut bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi dengan Karina.

Sementara Karina memejamkan kedua matanya merasakan sakit di dalam perutnya.

Ia tidak terkejut melihat keberadaan polisi itu. Karena saat berada di rumah sakit, tanpa sengaja Ocean mendengar percakapan Marian dengan ibu Gloria.

Saat melihat mobil patroli itu melaju meninggalkan kediaman Gultom. Ocean langsung menghubungi Charles.

Ocean kemudian melanjutkan langkahnya masuk ke dalam kediaman Gultom. Ia melihat Mariana duduk di ruangan tamu bersama dua polisi lainnya.

"Aku ingin kalian memasukkannya ke dalam penjara. Jangan biarkan dia bebas! Buat hidupnya menderita selama berada di penjara." ujar Mariana tanpa perasaan.

Ocean menatap kearah mereka dengan wajah datar. Ia kemudian melangkah kearah ruangan tamu dan bertanya dengan wajah tenang.

"Apa kau yang melakukannya?"

Mariana terdiam mendengar pertanyaan Ocean. Sementara kedua polisi itu terlihat canggung.

"Ya. Dia pantas mendapatkannya. Aku akan membalas kematian putri sahabat ku." jawab Mariana dengan wajah angkuh.

"Jangan terlalu bertindak jauh atau kau akan menyesal."

Ocean melanjutkan langkahnya menuju kamarnya. Ia mengacuhkan keberadaan kedua polisi itu. Ia hanya ingin segera mandi dan merilekskan tubuh dan pikirannya.

Saat Ocean membaringkan tubuhnya di dalam bathtub. Ia tiba-tiba menghela napas panjang sembari memijit pelipisnya.

1 jam berlalu

Ocean langsung bangun dari bathtub dan membersihkan tubuhnya. Saat keluar dari kamar mandi. Tanpa sengaja Ocean melihat dokumen yang cukup familiar di matanya.

"Mengapa dokumen itu ada di sini. Apa wanita itu sudah menandatanganinya?" gumam Ocean sembari mengenakan baju tidur.

Sesudah selesai berpakaian, Ocean meraih dokumen itu dan melihat isinya. Ia melihat Karina sudah menandatangani surat perceraian beberapa bulan lalu.

"Akhirnya kau menyerah juga." gumam Ocean tanpa ekspresi sama sekali. Namun, ia lega dengan semua rencana yang sudah Ocean susun dari jauh-jauh hari akhirnya membuahkan hasil.

Tak beberapa lam terdengar suara dering ponsel Ocean.

"Bagaimana?" tanya Ocean kepada si penelpon.

[Nona sudah ditangani dengan baik, Tuan. Nona ternyata mengalami pendarahan setelah didorong oleh Nyonya Mariana.]

Perkataan pria itu membuat pandangan Ocean semakin tajam. Aura membunuh sangat kentara dari sorotan mata hitam legam pria itu.

"Baiklah. Aku akan mengandalkan mu untuk beberapa hari ke depan."

[Baik, Tuan.] jawab Charles sebelum mengakhiri panggilannya.

Di rumah sakit

Berhari-hari Karina dirawat di ruang sakit dan harus berbaring di atas ranjang. Karena kandungan wanita itu sedikit lemah. Berhari-hari itu juga Karina tidak melihat keberadaan Ocean. Karina merasa pria itu benar-benar sudah tidak peduli padanya. Lagian Karina sadar. Mulai hari ini status mereka sudah berubah menjadi mantan suami-istri.

Tak beberapa lama seorang perawat masuk ke dalam ruangan rawat Karina. Dua orang polisi juga terlihat berjaga didepan pintu rawat Karina. Karena mereka masih kekeuh ingin membawa Karina untuk diinterogasi ke kantor polisi.

Terpopuler

Comments

Rajakedang Usman

Rajakedang Usman

lanjut

2024-05-10

0

Royani Arofat

Royani Arofat

mestinya d RS sdh ketahuan kl karina pendarahan bukan karena aborsi.apa.carles g tau dr dokternya?

2024-02-03

1

Nci

Nci

Udah jelas Gloria tertabrak yang sebetulnya target yang ditabrak selingkuhan Ocean adalah Karina tapi kenapa polisi masih dengerin permintaan Mariana. semua kejahatanmu terhadap Karina ada balasannya yah Bu 😛

2024-01-17

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Extra Part 1
145 Extra Part 2
146 Extra Part 3
147 Karya Baru "My First Love Is A Mafia."
148 Karya Baru "Satu Malam Di Tahun Baru."
Episodes

Updated 148 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Extra Part 1
145
Extra Part 2
146
Extra Part 3
147
Karya Baru "My First Love Is A Mafia."
148
Karya Baru "Satu Malam Di Tahun Baru."

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!