Bab 5

Sebulan setelah kepulangan Ocean. Pria itu malah memintanya menandatangani surat perceraian. Namun, Karina menolak menandatangani surat perceraian itu.

*Flashback End*

Hingga pada bulan pertama kepulangan Ocean. Karina merasa aneh dengan bentuk tubuhnya. Ia merasa dadanya semakin terlihat membesar. Perutnya juga terlihat lebih menonjol dari sebelumnya. Saat mencium aroma masakan di dapur membuat perutnya seperti diaduk. Ia sering kali muntah pagi-pagi. Ocean tentu saja mengetahui semua itu. Karena ia menempatkan beberapa CCTV di setiap sudut mansion itu.

Saat kepulangan Ocean dari luar negeri. Ia langsung menemui Karina dan mengatakan kalimat yang kembali menyakiti hatinya.

"Jika kau hamil maka kau bisa menggugurkan kandunganmu tanpa sepengetahuan siapapun! Aku akan meminta Charles menemani mu ke klinik aborsi."

Itulah mengapa Karina dan Charles sekarang berada di klinik tersebut.

Petugas klinik itu langsung menerima uang itu. Ia lalu meminta Karina membaringkan tubuhnya di atas ranjang klinik. Ia melangkah ke luar ruangan itu meninggalkan Karina dan Charles.

Tak beberapa lama, petugas klinik itu datang dengan seorang wanita yang sangat amat Karina kenal. Hanya saja Karina tidak memperdulikan keberadaan wanita itu.

"Karina berhenti bertingkah laku aneh! bukankah kehidupan seperti ini yang kau inginkan!"

"Jangan gugurkan kandungan mu! sebaiknya segera menghilang dari negara ini!"

Gloria Gaynor menarik tangan Karina keluar dari ruangan itu. Ia tidak ingin Karina bertindak semakin gila setelah menghilang selama kurang lebih tiga tahun.

"Gloria! Stop mencampur urusan ku! Aku tidak mau kembali! Jangan memaksa ku!"

Karina berusaha melepaskan cengkraman tangan Gloria di pergelangan tangan Karina. Namun, cengkraman tangan wanita itu cukup kuat.

Setibanya di luar klinik Gloria melepaskan cengkeramannya. Ia menatap wajah pucat Karina.

"Bukankah harusnya kau bahagia setelah kepergian ku. Kau bisa memiliki semua harta keluarga ku. Kau juga akan menjadi penerus ayah ku. Mengapa kau jadi datang ke negara ini dan mengusik hidupku." tanya Karina mengalihkan pandanganya menatap wajah Gloria dengan penuh kebencian.

Karina melangkah mendekati Gloria dengan tatapan membunuh.

"Bukankah kau sama seperti ibumu? masuk ke dalam keluarga ku dan ingin menjadi seorang putri yang dihormati semua orang?"

Gloria mundur beberapa langkah saat langkah Karina semakin dekat kearahnya. Ia tidak berani melihat tatapan membunuh itu. Tatapan itu terasa seperti api neraka yang siap membakarnya hidup-hidup.

"Aku tidak sama dengan ibuku, Karina! aku hanya ingin melakukan yang terbaik untuk mu." jawab Gloria dengan tubuh gemetaran.

"Jika kau ingin melakukan yang terbaik untukku. Maka matilah di depanku!" teriak Karina dengan marah. Ia melihat wajah ibu tirinya di wajah polos wanita itu. Meskipun terkadang wajah itu akan terlihat datar di depan orang lain.

"Karina, aku--"

"Stop mencampuri urusanku! Aku tidak ingin melihat mu berkeliaran di hidupku!"

Karina membalikkan tubuhnya dan berniat kembali masuk ke dalam klinik. Namun, suara dentuman keras menghentikan langkahnya.

BRAK

Saat membalikkan tubuhnya, Karina melihat darah segar mengalir dari tubuh Gloria. Wanita itu menatapnya dengan tatapan sendu.

"Maafkan ibuku."

Gerakan bibir gadis itu mengucapkan dua kata itu sebelum menutup matanya untuk selamanya.

Karina menatap datar ke arah tubuh Gloria. Ia tidak tahu harus berekspresi seperti apa.

Sementara dari kejauhan Charles melihat semuanya. Ia juga terkejut melihat sebuah mobil melaju kencang berniat menabrak salah satu dari Gloria dan Karina. Ia langsung menghubungi Ocean dan menyuruhnya datang ke klinik.

Disisi lain, seorang wanita tertawaan bahagia melihat tragedi itu. Sebelumnya dia sudah melihat dan memvideokan pertengkaran kecil Karina dan Gloria. Wanita itu lalu mengirimkannya kepada Ocean melalui nomor asing agar pria itu tidak curiga.

Wanita itu yakin, Ocean akan semakin membenci Karina dan menjebloskannya ke penjara.

Beberapa orang terlihat mulai berkerumunan mendekati kecelakaan itu. Mereka melihat sebuah mobil menabrak pembatas jalan dan pengemudinya di temukan sudah tidak bernyawa.

Saat semua orang berusaha mencari bantuan. Karina malah sibuk dengan pikirannya. Ia seakan tidak menyangka Gloria akan tewas setelah bertengkar kecil dengannya.

"Nona!" panggil Charles mendekati Karina.

"Kita harus membawa Nona Gloria ke rumah sakit."

Charles dengan cepat meminta tolong kepada beberapa orang pria agar mengangkat tubuh Gloria ke dalam mobilnya.

"Ayo, Nona." ujar Charles membuyarkan lamunan Karina.

Namun karena enggan ikut bersama Charles.

"Pergi lah. Aku akan menyelesaikan urusanku disini." ujar Karina dengan wajah datar kembali melangkah masuk ke dalam klinik.

Charles yang sadar bahwa menyelamatkan Gloria lebih penting ketimbang memikirkan hal yang tidak-tidak. Ia yakin Karina akan menyelesaikan urusannya dengan Ocean. Lagian Ocean juga sedang dalam perjalanan ke klinik. Setelah lokasi mereka dishare oleh Charles.

Charles lalu mengemudi dengan kecepatan di atas rata-rata. Ia tidak mau Herald Dirgantara Gultom marah melihat kondisi tragis kekasihnya.

Tiga puluh menit kemudian, Charles langsung menghentikan mobilnya di depan lobi rumah sakit. Ia meminta seorang satpam memarkirkan mobilnya.

"Pak, saya buru-buru! Tolong parkiran mobil saya di parkiran umum." ujar Charles mengikuti langkah petugas yang mendorong ranjang rumah sakit.

"Apa Anda keluarga pasien?" tanya dokter yang baru saja berniat masuk ke dalam ruangan UGD.

"Pasien merupakan kekasih adik atasan saya, Dok. Pasien merupakan korban kecelakaan yang pelakunya sudah meninggal di tempat. Tolong selamatkan kekasih adik atasan saya." ujar Charles menundukkan kepalanya.

"Kami akan melakukan yang terbaik." ujar dokter itu masuk ke dalam ruangan UGD. Ia melihat beberapa perawatan dan dokter pendamping sudah standby dengan tugas mereka masing-masing.

"Tolong siapkan beberapa kantong darah golongan A untuk pasien." ujar dokter senior itu kembali memberikan instruksi kepada salah satu perawat pendamping yang membantu operasi Gloria.

Berjam-jam berlalu, namun lampu ruangan UGD masih berwarna merah. Sementara seorang wanita berpakaian glamor datang dengan tergesa-gesa.

"Charles, bagaimana keadaan calon menantu ku?" tanya Mariana dengan wajah cemas.

"Saya belum tahu, Nyonya. Dokter belum keluar sedari tadi." jawab Charles dengan wajah datar. Ia sebenarnya tidak suka melihat ibu atasannya itu. Hanya saja ia menghormati Mariana karena wanita itu merupakan ibu yang sudah membesarkan Ocean.

Mariana terlihat menghubungi seseorang dan memintanya segera datang ke rumah sakit tersebut.

15 menit kemudian, seorang dokter setengah baya keluar dari ruangan operasi. Ia menatap Mariana dan Charles dengan perasaan bersalah.

"Mohon maaf. Kami tidak bisa menyelamatkan pasien. Karena luka pada fisik pasien benar-benar parah. Ia mengalami benturan yang cukup kuat hingga beberapa saraf di otaknya rusak. Kami sudah berusaha maksimal untuk menyelamatkan pasien. Hanya saja Tuhan berkata lain. Semoga keluarga yang ditinggalkan tetap tabah dan kuat. Pasien akan segera di pindahkan ke ruangan jenazah." ujar dokter itu dengan suara bergetar. Padahal ia sudah mengerahkan beberapa dokter dan perawat yang berprestasi untuk mendampinginya melakukan pertolongan pertama kepada pasien. Namun, Tuhan seakan tidak mendukung mereka untuk menyelamatkan Gloria.

Hiks

Hiks

Hiks

"Gloria!!" teriak seorang wanita berpakaian modis berlari kearah mereka. Ia tidak menyangka putri satu-satunya yang selama ini ia perjuangkan harus merenggut nyawa dalam usia muda.

"Rania..."

"Maafkan aku tidak bisa menjaga putrimu." lirih Mariana dengan mata berkaca-kaca.

Suara tangisan wanita itu terdengar menyedihkan bagi orang-orang yang mendengarnya.

Terpopuler

Comments

Ari Peny

Ari Peny

rada bingung bacane

2024-04-07

1

Aya Vivemyangel

Aya Vivemyangel

Pasti akan ada wkt dmana si pemeran wanita jd kuat/antagonis kan , ada bbrp adegan karakter wanita kuat tegas menakutkan , cmn kdg bodoh n njengkelin aja krn mslh cinta

2024-03-06

0

Wirda Lubis

Wirda Lubis

lanjut

2024-02-17

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Extra Part 1
145 Extra Part 2
146 Extra Part 3
147 Karya Baru "My First Love Is A Mafia."
148 Karya Baru "Satu Malam Di Tahun Baru."
Episodes

Updated 148 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Extra Part 1
145
Extra Part 2
146
Extra Part 3
147
Karya Baru "My First Love Is A Mafia."
148
Karya Baru "Satu Malam Di Tahun Baru."

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!