Jadikan Aku Satu-Satunya
Halo, novel ini masih proses revisi tiap babnya, ya... Berikut yang sudah selesai direvisi ada tulisan (done). Selamat membaca, semoga suka.
...💕💕💕...
Suasana di dalam sebuah hotel berbintang lima itu sungguh ramai riuh. Para tamu undangan terdiri dari para pengusaha, artis papan atas, pejabat, dan sederet kolega bisnis dari luar negeri berbondong-bondong berdantangan demi menyaksikan ikrar janji suci pernikahan anak sang konglomerat yakni pewaris utama keluarga Davidson.
Acara resepsi yang digelar dengan megah sengaja dipersiapkan begitu mewah demi pernikahan putra pewaris keluarga Davidson yang digadang-gadang sebagai pengusaha kaya raya industri ekspor batu bara ke manca negara.
Segenap Wedding Organizer dan semua tim di belakang layar sudah merancang pesta pernikahan yang begitu megah bak pernikahan impian sesuai dengan permintaan kedua mempelai.
Dekorasi indoor yang sungguh memukau sengaja dipersiapkan dengan sedemikan rupa untuk memeriahkan acara resepsi pernikahan pewaris takhta keluarga Davidson itu.
Namun, seakan janggal dengan rundown acara yang tidak sesuai dan telah mengulur banyak waktu, membuat para tamu yang datang bertanya-tanya apa yang menyebabkan acara tertunda begitu lama.
“Dimana pengantin wanitanya? Kenapa belum muncul juga?”
Bisikan di belakang sana terdengar begitu berisik hingga mengganggu telinga pempelai pria yang sudah bersiap sejak lama di tempatnya.
“Kau benar-benar sudah mempermainkan kami! Tidak akan kami terima penghinaan ini begitu saja, Julia!” ujar seorang wanita yang berteriak di dalam kamar rias itu.
Dion yang berada di belakang mereka dan tidak sengaja mendengar apa yang sedang sang Mommy-nya bicarakan, bertanya-tanya seketika.
“Mom, ada apa? Penghinaan apa?”
Kedua wanita itu bertatapan dan saling membelalakan mata melihat siapa yang datang.
"Mereka sudah berbuat curang pada kita! Setelah apa yang kita lakukan pada mereka, kini mereka yang berkhianat, Nak!" tuding wanita itu pada wanita di depannya.
“Andine, ini bukan kehendak kami, sungguh. Kami tidak tahu kemana Jessica pergi,” Julia berusaha membela diri.
Andine, wanita berusia akhir empat puluh tahunan itu berjalan mendekati sang putra dan merangkul lengannya.
“Kita pulang saja, pernikahan ini batal,” kata wanita itu pada putranya.
“Batal? Kenapa bisa batal. Tidak, dimana Jessica, Mom?” Dion, dia masih bertanya-tanya kenapa bisa sang ibunda mengatakan bahwa pesta pernikahan yang megah dan sudah tersusun jauh-jauh hari dikatakan gagal begitu saja?
“Mereka telah mempermainkanmu! Jessica itu kabur, mereka benar-benar merencanakan ini untuk mempermalukan keluarga kita,” ujar Andine pada putranya.
Pria itu menggeram, sejak tadi telinga yang panas itu sudah tidak tahan mendengar bisikan pada tamu dan kolega bisnis. Terlebih apa kata dunia jika dia mengatakan jika pernikahan batal gara-gara mempelai wanitanya kabur.
Harga dirinya akan benar-benar hancur.
Langkahnya terhenti, dia tetap berdiri kokoh di tempatnya. “Tidak, Mom. Pernikahanku dengan Jessica harus tetap terlaksana bagaimana pun caranya.”
Andine menatap putranya tidak percaya, bagaimana bisa pernikahan tetap terlaksana sedangkan mempelai wanitanya telah tiada.
“Bagaimana bisa? Jessica sialan itu telah kabur,” Andine pun tidak bisa menebak apa kemauan putranya.
“Biar mereka yang pikirkan bagaimana caranya. Aku tetap ingin pernikahan ini terjadi atau aku akan menghancurkan semuanya,” ancam pria itu dengan tegas.
“Kau dengar, Julia? Anakku tetap mengingkan perikahan in tetap terjadi! Semua tidak bisa semudah itu, setelah anakmu meminta banyak pada kami, enak sekali dia pergi dan membawa kabur semuanya! Cepat, carikan dia atau siap-siap putraku akan membumihanguskan perusahaanmu itu!” ujar Andine.
Wanita bernama Julia tiu gelisah bukan main. Memang benar, ia seorang single parent dengan satu anak yang bernama Jessica dan keluarga Andine adalah pihak yang banyak membantunya. Perjodohan yang telah mereka rancang untuk putra-putri mereka, tetapi kini Jessica yang mengingkari.
Berapa kali ia mencoba menggubungi ponsel sang putri, tetapi tidak juga mendapat jawaban.
“Jessica kenapa kau lakukan ini padaku?” Tentu waita itu gusar seorang diri, tidak ada yang berada di pihakknya selama ini dia hanya hidup bersama satu orang putrinya. Namun kini Jessica pergi sehingga kini dia merasa sendiri. Kecuali, dengan satu anak pungut yang dia rawat sejak bayi.
“Meiska!” panggilnya pada gadis muda yang sedang sibuk membersikan peralatan masak dan tugas di dapur.
“Iya, Mam?” jawab gadis melirik ke sumber suara seraya mengibas-kibasakan tangan yang masih basah setelah bertempur dengan piring kotor dan peralatan makan lain yang telah digunakan untuk dia cuci.
“Cepat, ikut aku!” ujar Julia menarik pergelangan tangan gadis itu dengan kasar, tidak memberikan kesempatan pada gadis itu untuk bertanya ada apa atau mau ikut kemana?
“Pakai gaun ini sekarang juga, cepat!” perintah Julia.
Gadis bernama Meiska itu tentu kaget, di tangannya telah diterima gaun berwarna putih yang sangat mewah dan mahal.
“Mam, ada apa? Ini gaun kak Jess, bukan?” tanya gadis itu kebingungan.
“Pakailah, kau harus menikah dengan putra keluarga Davidson,” ujar Julia seraya membuka pakaian yang sedang Meiska kenakan. Tidak ada waktu baginya untuk menunggu apakah gadis itu menyetujui pernikahan itu atau tidak.
“Mam, tapi kenapa aku? Siapa itu Davidson? Bukannya hari ini hari pernikahan Kak Jess?” polos gadis itu bertanya.
“Diamlah, kau hanya perlu menyetujui ini jika kau menganggapku ibumu,” ujar Julia yang memakaikan gaun itu di tubuh anak tirinya.
Tentu Meiska tidak bisa menolak jika sudah menyangkut nama Julia sebagai ibunya. Dia tahu jika kehidupannya selama ini ditanggung oleh Mama Julia sehingga ia merasa berhutang budi dan menurut dengan wanita itu meski selama ini Julia dan Jessica selalu memerlakukannya seperti seorang pembantu di rumah besar mereka.
Semua tim perias pun turun tangan untuk memodifikasi penampilan gadis itu. Gadis yang biasanya tampil seperti pembantu, kini menjelma gadis cantik menjadi sangat kontras dengan penampilan sebelumnya. Dengan riasan natural di wajahnya dan gaun mewah yang melilit tubuhnya, sungguh bak putri dongeng yang cantik jelita.
Dia di antar oleh ibunya menuju ke altar, di sana telah berdiri sosok pria yang akan menikahinya. Dengan berjalan perlahan, pria itu pun menyambut tangan Meiska seperti tidak terjadi apa-apa. Padahal, dia pun tidak tahu siapa wanita yang akan dia nikahi itu karena wajahnya tertutup tudung.
“Siapa kau?” tanya Dion saat membawa gadis itu berjalan beriringan.
“Aku, a-aku, Meiska. Anak asuh keluarga ini, kamu Tuan Davidson itu?”
“Bukan,” jawab Dion.
Meiska mendongak sejenak dengan terkejut, “Apa?! Anda salah orang, kata Mama Julia aku ini akan menikah dengan Tuan Davidson, kamu siapa?” tanya Meiska yang ketakutan jika dirinya salah tempat.
“Davidson itu kakekku, bodoh!”
Ouh, jadi yang menikahi aku ini putra Tuan Davidson? Tadi Mam Julia berkata apa, ya? Aku tidak fokus.
“Siapa pun kamu, nama yang akan kusebut di hadapan semua tamu adalah Jessica, kau hanya pengganti sosoknya,” ujar Dion.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
hello shandi
Kakak² stop bacanya jangan sampai bawah, cukup baca yg sudah bertuliskan (done) saja.
Sebab jalan cerita, karakter, dll aku ubah. Bukan sekedar revisi kata. Tolong, jangan dilanjutkan baca sampai bawah, cukup yg sudah direvisi saja dan ini masih bertahap.
2024-01-19
0
hello shandi
Baca yang sudah direvisi ya, bagian judul tertulis (Done) di akhir. Lainnya belum
2024-01-18
0