Bab 02.

🕊Happy Reading 🕊

" Atas ijin-mu ya allah aku dinikahi olehnya, sekarang sikapnya malah seperti ini,tolong bukakan pintu hatinya ya allah, tolong ijinkan nama Afiqah masuk kedalam hatinya." lirih Afiqah sembari menatapi kamar Kenan yang berada di lantai atas.

***

" Cie...pengantin baru,nape sih lu wajah ditekuk gitu?,harusnya full senyum dong kan pengantin baru," goda Selya bestie Afiqah sembari menyenggol lengan Afiqah.

" Gue lagi bingung Sel," ucap Afiqah nampak sedih.

" Loh...loh...loh,nape?," tanya Selya heboh dan menatap wajah Afiqah dengan rasa penasaran.

" Pernikahan itu harusnya dengan cinta kan?,Dan Mas Kenan dijodohkan sama gue, gak ada cinta sama sekali," ucap Afiqah kemudian menghela nafasnya.

" Ya terus?," tanya Selya.

" Mas Kenan memberikan surat perjanjian pra-nikah pada malam pertama kami."

" WHAT?,"

" Biasa aja dong,gue lagi bingung ini?," ucap Afiqah menampar lengan bestienya.

" Iya masalahnya perjanjian pra nikah gitu loh?,buat apa?,heran gue emang ada ya cowok kek gitu,orang mah kalau udah sah, asal nyerobot aje,gak ada malunya.Cinta gak cinta tetap aja dipake."cerocos Selya panjang lebar.

" Dipake?,emang barang di pake,"ucap Afiqah kembali menampar lengan bestienya.

" Ya terus gue harus gimana?," lanjut Afiqah bertanya.

Selya pun nampak berpikir,ia bahkan mondar mandir di depan Afiqah seakan sedang memikirkan sesuatu yang sangat rumit.

" Emang isi perjanjian nya gimana aja?," tanya Selya kemudian.

" Disitu dijelaskan,kita itu cuma suami istri di status doang,sedang dirumah kita hanya orang lain,kita juga beda kamar dan gue dilarang ikut campur urusan dia, begitu sebaliknya,pokoknya inti surat itu kita urus diri masing masing gitu deh," ucap Afiqah menjelaskan.

Selya pun nampak berpikir sejenak lalu..." Aha!,gue punya ide,tambahin aja tuh isi surat perjanjian,kan itu semua atas kemauan Kenan kan?,nah dari situ lu bisa tambahin ide dari gue,"

"Iya,terus apa?," tanya Afiqah kemudian Selya pun membisikkan sesuatu ditelinga Fiqah.

" Tapi...," ucap Afiqah.

" Hust,gak ada tapi tapi, lu mau suami lu itu jatuh cinta sama lu kan?," tanya Selya yang diangguki oleh Afiqah.

***

Tok tok

Afiqah mengetuk pintu kamar Kenan,tak lama kemudian Kenan pun membukakan pintu itu.Kenan menghela nafasnya saat ia melihat Afiqah.

" Kenapa?," tanya Kenan ketus.

" Mari kita bicarakan tentang perjanjian yang mas buat," ucap Afiqah tho the point.

Kenan nampak tak percaya namun ia juga segera menganggukki hal itu.Mereka pun menuruni anak tangga.

Afiqah kembali memberikan surat perjanjian pra nikah yang pernah Kenan berikan padanya.

" Aku sudah tanda tangani,tapi aku juga sudah menambahkan perjanjiannya,mas boleh baca," ucap Afiqah kemudian duduk didepan suaminya yang dibatasi oleh meja.

Kenan pun membaca kembali surat perjanjian pra nikah itu dan...

" Hah,apa?,kamu gila ya,menciummu tiap pagi?dan ini lagi sholat subuh,aku gak bisa!aku gak bisa!" ucap Kenan kesal dengan nada tinggi.Kemudian Kenan berdiri dari duduknya dan ingin segera pergi menaiki anak tangga.

" Ya sudah kalau gak mau,Afiqah juga gak setuju dengan ini,dan terserah sih nanti mamanya mas bakal ngomong apa,yang pasti aku akan keluar dari rumah ini." ucap Afiqah dan berhasil membuat Kenan menghentikan langkahnya dan ia pun menghampiri Afiqah kembali.

" Maksud kamu apa keluar dari rumah ini?,"tanya Kenan singkat.

" Em,lagian buat apa aku disini,sedang mas gak menganggap aku sebagai istri padahal mas sendiri yang sudah mengucapkan ijab kabul,mas tahu artinya ijab kabul kan?,"jelas Afiqah.

" Oke,oke,stop,aku setuju,aku setuju dengan perjanjian konyol yang kamu buat, gak usah ngancam ngancam juga," ucap Kenan kesal sembari mengambil surat perjanjian pra nikah itu,kemudian ia pun segera melangkah pergi.

" Mas...,"

" Apa lagi?," kesal Kenan sembari menghela nafasnya.

" Makan malam sudah siap," jawab Afiqah menahan tawa.

" Aku gak lapar," jawab Kenan singkat dan segera berlalu dari sana.

Sementara Kenan dilanda kekesalan,Afiqah justru tertawa merasa lucu dengan sikap Kenan yang selalu terlihat kesal padanya.

" Nanti juga akan terbiasa," ucap Afiqah kemudian.Entahlah apa maksud dari ucapan Afiqah tersebut.

***

" Assalamualaikum,pagi mas,"ucap Afiqah menyambut Kenan yang baru menuruni anak tangga sembari main ponsel.

" Gak usah sok manis," ketus Kenan sembari duduk di meja makan,Afiqah pun menyendokkan nasi goreng buatannya.

" Lagi makan jangan main hp dulu mas," ucap Afiqah saat Kenan terus saja berkutat dengan hpnya meski sedang sarapan.

" Gak usah ceramah," singkat Kenan terus saja berkutat dengan hpnya.Afiqah yang melihat itu ingin sekali rasanya merampas hp Kenan saat itu juga,tapi malah,jadinya ia menyuapi Kenan dan anehnya Kenan tak mempermasalahkannya,entah karena terlalu asyik dengan hpnya atau apa entahlah,yang pasti Afiqah senang sekali.

Selesai sarapan,Kenan segera berdiri dari duduknya dan segera melangkah dari sana masih pokus pada hpnya,sangking penasarannya,Afiqah sedikit melirik hp yang dipakai suaminya itu dan seketika ia melongo saat tahu sang suami tengah asyik main game.

" Astaga,dari tadi gak nyadar, ternyata gara gara game," bathin Afiqah tak percaya sembari menggeleng kan kepalanya.

Kemudian Afiqah meraih hp milik suaminya dan segera menyembunyikannya dibalik tubuhnya,dan tentu saja Kenan kesal padanya.Namun Afiqah tersenyum dan menunjuk pipinya.

" Apaan sih,ganggu orang aja,balikin gak," kesal Kenan sembari berusaha meraih ponselnya dan tentu saja dengan cepat Afiqah menghalaunya.

" Afiqah jangan main main deh," kesal Kenan kembali mencoba meraih tangan sang istri.Tatapan mereka menyatu saat Kenan sudah berhasil menggemgam tangan Afiqah,detak jantung keduanya kini berdegup lebih kencang dari biasanya,Kenan segera mengambil hpnya dan segera membalikkan badannya,ia juga mengusap wajahnya dan kemudian ia berlalu dari sana.

Afiqah tersenyum senang dan segera pergi masuk kedalam kamarnya." Judes sih,tapi ganteng," ucap Afiqah kala kembali mengingat tatapan Kenan tadi yang semakin membuatnya senyum senyum sendiri.

" Ini hari minggu,apa ya yang bakal dia lakukan nanti?,apa bakal main game seharian?," tanya Afiqah pada dirinya sendiri memikirkan apa yang akan suaminya lakukan hari ini.

" Iseng iseng ajak dia jalan boleh kali ya,sapa tahu mau," lanjut Afiqah segera bergegas pergi.

" Apa lagi?," tanya Kenan saat suara ketukan pintu kembali terdengar.

Bersambung

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!