SEMBILAN BELAS

Mahesa menguntit taksi yang membawa istrinya. Dia harus pastikan jika Snowy baik hingga tiba di Penthouse.

Di lift yang lama sekali sampai lantai paling atas gedung ini. Snowy hanya seorang diri, dia sengaja meninggalkan Mahesa di bawah.

Sampai di kediamannya, Snowy masuk ke dalam kamar, segera mencari kamar mandi untuk membersihkan diri.

Tak lama Mahesa tiba, dia hanya perlu pastikan keamanan istrinya. Melihat Snowy sudah masuk ke dalam selimut tebal, dia keluar lagi untuk pergi.

Snowy yang sempat pura-pura tidur, wanita itu menyingkap selimut lalu mengecek cctv yang mengawasi lift khusus griya tawangnya.

Mahesa sudah pergi lagi, mungkin akan kembali ke bar seperti seharusnya.

Meski bekerja di tempat hingar-bingar yang dikelilingi wanita cantik, Snowy tak pernah takut Mahesa selingkuh, sebab pria itu memang tak pernah sekalipun terlibat suka dengan wanita termasuk dirinya.

Snowy memandangi sofa, di mana kemarin Mahesa membuatnya melayang. Itu asyik, sungguh, tapi setelah tahu Mahesa benar- benar tak pernah sedikitpun menganggap hal itu bermakna, dia sakit.

Sudah bagus kemarin Snowy minta putus, kenapa juga Papi Rega harus begitu kejam, menjodohkan dirinya secara tiba-tiba dengan pria Antartika.

Sekarang, dia harus terlibat hati lagi dan merasakan sakit kembali. Beruntung, masih ada Demian yang akan selalu setia menjadi sandaran untuknya.

📤 "Maaf Dem, aku pulang mendadak. Kapan kapan kita ketemu lagi," tulisnya sebelum dia kirim pada nomor Demian Denandra.

Walau Snowy tahu, hatinya takkan pernah terjatuh pada lelaki itu. Dan inilah hal yang mungkin menjadi sebab mengapa Papi Rega memaksanya menikahi Mahesa; dia sendiri tak mungkin menyukai lelaki lain.

Snowy cukup menyesal, kenapa Papi Rega harus melakukan desakan dengan cara yang sama sekali tidak dia inginkan. Kalau seperti ini, dia yang terjebak dalam pernikahan.

🏔️🏔️🏔️🏔️

^^^🏔️🏔️🏔️🏔️^^^

Mahesa mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi, bukan kembali ke bar, melainkan ke rumah utama sang ibunda.

Sungguh, dia sangat amat malu saat sisi lain dirinya mengaku, bahwa dia sedang ingin melabrak. Yah, melabrak orang tua perempuan satu- satunya miliknya.

Seperti dugaannya, Selena belum bisa tidur di jam dini hari begini. Wanita itu asyik menonton serial televisi kesukaannya seorang diri, hingga suara derap langkah kaki Mahesa terdengar mendekati sofanya.

"Sayang...," sebut Selena ketika menoleh.

Tumben sekali Mahesa pulang di jam begini, padahal selama menikah, putra tampannya sudah jarang main ke rumah utama. Apa lagi, hubungan mereka menjadi renggang karena sikap egois wanita itu.

Sambil menurunkan resleting jaket hitam miliknya, mata elang Mahesa, menatap ke arah sang ibunda. "Jadi Mama tahu, kalau Demian pacaran sama Snow?!" desaknya.

Selena sedikit membesar matanya, tapi tidak berani bersuara sedikit pun untuk menjawab pertanyaan putra pertamanya.

"Jawab, Ma!" sentak Mahesa. Sejatinya, dia tidak pernah bicara sekeras ini pada ibunya, tapi di detik ini, Mahesa cukup emosi.

"Mama tahu Demian pacar Snow?!" ulang Mahesa kembali. Dan kali ini Selena bangkit dari duduknya, lalu melangkah mendekati sang putra.

Wanita itu melipat kedua tangannya, menghela napas dalam, lantas mengembuskan dengan satu kali hentakan.

"Demian sudah pernah Mama suruh nikahin Snowy. Tapi Snowy menolaknya," jujur Selena pada akhirnya.

Mahesa terkekeh miris. "Jadi sekarang karena Demian gagal membuat Snowy jadi mantu Mama, Mahesa yang jadi tumbal?"

"Snow cuma cinta sama kamu. Mama yakin Snow cuma bisa takluk sama kamu. Itulah makanya jangan sia-siakan dia!" kata Selena.

"Dia gadis baik-baik. Anak trillionaire! Dan kamu satu-satunya pria yang beruntung bisa disukai olehnya. Gunakan kesempatan ini untuk bisa ambil lagi kepemilikan bar kita!"

Mahesa tertawa sekilas. "Sepicik itu kah Mahesa di mata Mama? Memperdaya wanita demi merebut kepemilikan bisnis kita?"

Mahesa kemudian melempar vas bunga dari meja ke televisi hingga hancur. "Esa nggak sepicik Mama!" teriaknya.

Selena paham, ini yang membuat Mahesa dulu hingga sekarang hanya asyik kumpul dengan teman segenk motornya. Di rumah, Mahesa tak mendapat surga yang cukup.

"Lagi pula kamu nggak cinta kan sama Snowy, hmm? Kenapa musti repot memikirkan picik atau tidak picik?" sela Selena.

"Kekayaan Snowy berlimpah, mengambil satu bisnis saja tidak membuat keluarga Rain jadi miskin, mengerti!" tegas Selena kembali.

"Kalau benar-benar tidak menyukainya, kamu bisa minta cerai, setelah mendapat bar kita lagi. Ingat Esa, dari dulu, cuma dari bisnis itu Mama bisa hidup!" tambahnya.

Selena menunjuk arah kamarnya. "Papa kamu yang lempengan begitu, mana bisa nyukupin kebutuhan kamu? Motor mahal, baju mahal, sekolah ke luar negeri, semua fasilitas kamu selama ini dari bisnis Mama, apa ini balasan kamu sama Mama?"

Mahesa terdiam, menahan murka yang tak mau dia tunjukkan terlalu banyak. Bagaimana pun, Selena ibu yang membesarkan dirinya.

"Ma..." Suara seseorang kemudian terdengar, Selena menoleh pada lelaki itu. Demian, putra Selena dari hubungan gelapnya bersama pria lain selain ayah Mahesa.

Demian meringis sambil membungkuk memegangi perutnya. "Kamu kenapa, Sayang?" tanya Selena.

"Mulas, Ma."

Demian duduk di sofa, dia menatap ke televisi yang retak, juga pecahan vas bunga yang berantakan. Demian yakin ini ulah Mahesa, tapi dia terlalu mulas untuk menanyakan itu.

Melihat Demian sudah kembali, Mahesa ngeluyur pergi. Status Demian di rumah ini memang hanya anak rahasia, karena Demian anak yang didapat dari sopir Selena.

"Mau ke mana?" Selena mengejar putra sahnya bersama suaminya. "Mama belum selesai bicara, Esa!"

"Memang iya, Mama sengaja menjual saham Demian sama saham Mama ke Rega supaya kamu bisa menikah sama Snow," terangnya.

"Terlepas dari itu semua, Snowy tulus cinta sama kamu kan! Kalau nggak mau jadi orang picik, setidaknya balas cinta Snowy dong!"

Mahesa tak menoleh, pria itu turun ke lantai bawah, keluar, lalu menunggangi kuda besi kesayangannya. Tak peduli, meski Selena terus berteriak memanggil namanya.

Jadi ini alasan kenapa Snowy bisa menjadi pemilik utuh barnya. Selena sudah membagi warisan kepada anak sopirnya. Pantas saja Rega bisa memiliki saham mayoritas.

Jadi ternyata Selena sang ibunda sendiri yang sengaja menjual 40% saham milik Selena beserta 20% saham milik Demian pada Rega yang sebelumnya sudah memiliki 10% saham di perusahaan pengelolaan barnya.

Sekarang keluarga Mahesa hanya memiliki 30% saja dari keseluruhannya, itu pun hak Mahesa sendiri, dan dia harus mengakui jika dirinya hanya pemilik saham minoritas di bisnis yang dikelolanya selama ini, sedang yang memiliki 70% Snowy.

Lalu setelah itu, Selena dengan mudahnya menyuruhnya merebut kepemilikan bar yang sebelumnya bahkan sudah dijualnya. Mahesa tak mengira bisnis ini bukan bangkrut tapi sengaja dijual karena siasat licik ibunya.

Terpopuler

Comments

Nendah Wenda

Nendah Wenda

lebih baik kamu cintai snow esa gak usah dengerin kepicikan mama mu

2025-02-15

0

Nanik Kusno

Nanik Kusno

Kalau kamu nurut aja ma mamamu..... kamu akan menyesal Esa....

2025-03-12

0

Sweet Girl

Sweet Girl

Demian sodaraan sama Mahesa ya Tor...???

2025-03-25

0

lihat semua
Episodes
1 SATU
2 DUA
3 TIGA
4 EMPAT
5 LIMA
6 ENAM
7 TUJUH
8 DELAPAN
9 SEMBILAN
10 SEPULUH
11 SEBELAS
12 DUA BELAS
13 TIGA BELAS
14 EMPAT BELAS
15 LIMA BELAS
16 ENAM BELAS
17 TUJUH BELAS
18 DELAPAN BELAS
19 SEMBILAN BELAS
20 DUA PULUH
21 DUA SATU
22 DUA DUA
23 DUA TIGA
24 DUA EMPAT
25 DUA LIMA
26 DUA ENAM
27 DUA TUJUH
28 DUA DELAPAN
29 DUA SEMBILAN
30 TIGA PULUH
31 TIGA SATU
32 TIGA DUA
33 TIGA TIGA
34 TIGA EMPAT
35 TIGA LIMA
36 TIGA ENAM
37 TIGA TUJUH
38 TIGA DELAPAN
39 TIGA SEMBILAN
40 EMPAT PULUH
41 EMPAT SATU
42 EMPAT DUA
43 EMPAT TIGA
44 EMPAT EMPAT
45 EMPAT LIMA
46 EMPAT ENAM
47 EMPAT TUJUH
48 EMPAT DELAPAN
49 EMPAT SEMBILAN
50 LIMA PULUH
51 LIMA SATU
52 WAJIB BACA
53 LIMA DUA
54 LIMA TIGA
55 LIMA EMPAT
56 LIMA LIMA
57 LIMA ENAM
58 LIMA TUJUH
59 LIMA DELAPAN
60 LIMA SEMBILAN
61 ENAM PULUH
62 ENAM SATU
63 ENAM DUA
64 ENAM TIGA
65 ENAM EMPAT
66 ENAM LIMA
67 ENAM ENAM
68 ENAM TUJUH
69 ENAM DELAPAN
70 ENAM SEMBILAN
71 TUJUH PULUH
72 TUJUH SATU
73 TUJUH DUA
74 TUJUH TIGA
75 TUJUH EMPAT
76 TUJUH LIMA
77 TUJUH ENAM
78 TUJUH TUJUH
79 TUJUH DELAPAN
80 TUJUH SEMBILAN
81 DELAPAN PULUH
82 DELAPAN SATU
83 DELAPAN DUA
84 DELAPAN TIGA
85 BONUS CHAPTER
86 BONUS CHAPTER
87 BONUS CHAPTER LAGI
Episodes

Updated 87 Episodes

1
SATU
2
DUA
3
TIGA
4
EMPAT
5
LIMA
6
ENAM
7
TUJUH
8
DELAPAN
9
SEMBILAN
10
SEPULUH
11
SEBELAS
12
DUA BELAS
13
TIGA BELAS
14
EMPAT BELAS
15
LIMA BELAS
16
ENAM BELAS
17
TUJUH BELAS
18
DELAPAN BELAS
19
SEMBILAN BELAS
20
DUA PULUH
21
DUA SATU
22
DUA DUA
23
DUA TIGA
24
DUA EMPAT
25
DUA LIMA
26
DUA ENAM
27
DUA TUJUH
28
DUA DELAPAN
29
DUA SEMBILAN
30
TIGA PULUH
31
TIGA SATU
32
TIGA DUA
33
TIGA TIGA
34
TIGA EMPAT
35
TIGA LIMA
36
TIGA ENAM
37
TIGA TUJUH
38
TIGA DELAPAN
39
TIGA SEMBILAN
40
EMPAT PULUH
41
EMPAT SATU
42
EMPAT DUA
43
EMPAT TIGA
44
EMPAT EMPAT
45
EMPAT LIMA
46
EMPAT ENAM
47
EMPAT TUJUH
48
EMPAT DELAPAN
49
EMPAT SEMBILAN
50
LIMA PULUH
51
LIMA SATU
52
WAJIB BACA
53
LIMA DUA
54
LIMA TIGA
55
LIMA EMPAT
56
LIMA LIMA
57
LIMA ENAM
58
LIMA TUJUH
59
LIMA DELAPAN
60
LIMA SEMBILAN
61
ENAM PULUH
62
ENAM SATU
63
ENAM DUA
64
ENAM TIGA
65
ENAM EMPAT
66
ENAM LIMA
67
ENAM ENAM
68
ENAM TUJUH
69
ENAM DELAPAN
70
ENAM SEMBILAN
71
TUJUH PULUH
72
TUJUH SATU
73
TUJUH DUA
74
TUJUH TIGA
75
TUJUH EMPAT
76
TUJUH LIMA
77
TUJUH ENAM
78
TUJUH TUJUH
79
TUJUH DELAPAN
80
TUJUH SEMBILAN
81
DELAPAN PULUH
82
DELAPAN SATU
83
DELAPAN DUA
84
DELAPAN TIGA
85
BONUS CHAPTER
86
BONUS CHAPTER
87
BONUS CHAPTER LAGI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!