ENAM

"Sarapan!" Mahesa menyodorkan nasi goreng spesial pada Snowy dan hanya dimakan telur mata sapinya saja.

"Cuma telur?" Mahesa heran, dua hari ini menikah dengan Snowy. Tapi, gadis itu tak sekalipun terlihat memakan makanan berat.

Hanya sedikit saja nasi khusus diet di siang hari bersama sayur mayur, buah di malam hari, sarapan telur dan sayur di pagi hari.

Makanan mereka dikirim dari jasa penghitung gizi. Tapi, tetap saja Snowy masih sibuk sendiri mengurangi kalori.

"Snowy diet!" Wanita itu meraih ponsel, dia harus menghubungi kekasihnya yang sudah akan sampai penthouse.

"Ngapain diet? Kamu nggak ngerasa udah tinggal tulang doang hmm?" Mahesa khawatir istrinya pingsan jika terus makan sedikit.

Tubuhnya ringkih, sudah jauh lebih kurus dari sebelumnya. Mahesa saja sampai pangling ketika pertama kali bertemu lagi, entah ada inspirasi dari mana mau diet hingga sekecil itu.

"Gland bilang aku langsing."

Mahesa tertawa ringan, jadi inilah alasan Snowy diet ketat, karena kekasihnya suka cewek yang langsing. "Cowok kamu nggak enak ajah mungkin ngomong jujur sama kamu, Snow!"

"Sirik!" Snowy naik ke sofa untuk duduk dan menelepon kekasihnya.

"Mau ketemuan?" tanya Mahesa lagi. Dia perlu tahu apa pun yang Snowy lakukan di dalam atau di luar penthouse.

"Hmm, yes." Perempuan itu mengangguk tanpa mengalihkan pandangan dari layar.

"Siapa lagi sekarang?"

"Gland." Snow menatap wajah Mahesa yang biasa saja sepertinya. Tidak ada cemburu sama sekali, itu karena Mahesa gay tentunya.

"Hari ini kan kita masih bulan madu. Jadi Snow belum ngantor, dari pada waktunya terbuang sia-sia mendingan dihabisin buat kencan."

"Di mana ketemuannya?" cecar Mahesa.

"Di sini lah, di mana lagi?" kata Snowy. "Di mana mana ada anak buah Papi!" gerutunya.

Mahesa memutar bola matanya. Snowy semakin menjadi-jadi saja, dia ada di rumah dan kekasih Snow datang ke sini, benar-benar luar biasa si makhluk kecil itu.

"Keberatan?" tanya Snowy kemudian.

"Aku, keberatan?" Mahesa menunjuk ujung hidungnya sendiri, dia tertawa. "Tidak sama sekali! Kamu boleh bawa pacar pacar bodoh kamu ke sini!" ketusnya tegas.

"Baguslah. Snowy mau ganti baju dulu. Nanti kalo ada yang dateng suruh masuk. Ferdy, eh bukan, Gland udah di bawah soalnya." Snowy masuk ke dalam kamar.

"Udah mirip Oland tuh anak. Nama pacar pacarnya sampe lupa." Mahesa menggerutu, tak lama pintu lift terbuka, sudah tentu pacar Snowy yang ke 19 datang.

"Hei, Brother..." Mahesa berdiri bersidekap, menatap Gland dari bawah sampai atas penuh penilaian.

Kali ini pacar Snowy sedikit beringas, tipe tipe Roland sepertinya yang agresif, Mahesa jadi penasaran, berapa kali cowok ini mencium bibir Snowy dalam sekali pertemuan.

"Kamu Gland?" tanya Mahesa.

"Tepat, Anda siapa Snowy?"

"Suaminya."

Gland tertawa dan berdecak lidah. "Oh, yang dijodohin itu ya? Yang Snowy nolak ya? Yang sebenernya Snowy nggak suka ya?"

"Hmm..." Mahesa ingin sekali memutilasi pria sialan itu, tapi tidak sekarang. Dia hanya perlu diam untuk menuju eksekusi berikutnya.

Gland merangkul Mahesa. "Sabar ya Bro... Selera Snow terlalu tinggi, kamu ganteng..."

Gland lantas menjauh mundur untuk menatap Mahesa secara seksama. "Tunggu, tapi aku lihat-lihat lagi kamu dan pakaian kamu tidak se menarik aku."

"Sepertinya begitu." Mahesa mulai muak, rasanya ingin sekali mencekik Gland si banyak bicara, tapi sabar dulu, dia perlu taktik.

"Kau beruntung, Gland." Mahesa merangkul Gland dan dituntun menuju ke sofa ruang tamu. "Snow bisa jatuh cinta padamu."

"Tentu saja, sini aku bisikin." Gland mendekati telinga Mahesa yang terdiam. "Wanita itu cuma perlu satu dari kita."

"Apa itu?" Mahesa perlu juga belajar sesuatu dari pemuda sialan ini. "Coba kasih tahu aku."

"Pujian," kata Gland.

"Lalu?"

"Snow tidak kurang suatu apa pun kan? Dia cantik, langsing, dan dia seksi. Sering sering puji dia, mungkin dia akan menatap mu. Walau rasanya itu tidak mungkin karena kau tidak terlalu modis."

Gland ini bermuka dua, satu sisi dia ingin memberikan tutorial. Tapi, di sisi yang lainnya Gland juga menghina dina dirinya.

"Sudahlah, aku ikhlas istriku lebih memilih mu, Gland," bohong Mahesa.

"Terima kasih." Gland memeluk Mahesa, yang padahal Gland sendiri tak melihat bagaimana ekspresi muak Mahesa hingga mulutnya meluah ingin muntah.

"Kalian akur?" Snowy yang baru datang sedikit bingung dengan pemandangan ini. Jelas itu sangat aneh, di mana suami dan pacar saling berpelukan.

-Mungkinkah Kak Esa suka sama Gland?

"Suamimu sangat baik, Baby." Gland lalu tertawa kecil. "Kami bersahabat sekarang."

"Mau aku bikinin minum?" tawar Mahesa.

"Boleh." Gland menepuk pundak Mahesa lalu duduk di sofa menghadap Snowy yang juga duduk di sana. "Jadi kau cuma jadikan suamimu pembantu, Baby?"

Telinga Mahesa tidak buta. Mata Mahesa juga tidak tuli. Tentunya dia dengar ungkapan Gland yang sialan. "Sekarang, kau yang akan lebih tahu siapa suami Snow ini!" gumamnya bersiasat.

"Dia sadar diri. Kau kaya raya makanya layak jadi ratu berkuasa di rumah tangganya." Gland terus mengolok-olok Mahesa di belakang, dan lagi-lagi Mahesa jelas mendengarnya.

"Bisa tidak jangan bahas suamiku!" ketus Snowy. Entahlah, dia jadi tidak suka ada yang mencemooh Mahesa.

"Aku kasihan, dia mirip tikus miskin yang tidak berguna di hidup mu."

Mahesa datang membawa dua gelas minuman segar. Jus mangga. "Tidak perlu tidak enak. Bukankah ucapan pacar ke sembilan belas mu benar?" bisiknya di telinga Snowy.

"Minum dulu." Mahesa menatap Gland yang langsung menenggak minumannya.

"Ini enak. Kau tahu cara membuat minuman yang sangat enak," puji Gland. Yang membuat, Esa menyengir sambil memberikan gesture seperti angkat topi dengan bangganya.

Snowy kesal, tiba-tiba panas hati, Mahesa seperti meratukan Gland. Agaknya, Mahesa suka pada Gland yang sejuta pesona itu.

'Dasar gay...

Snowy meneguk jus mangga miliknya hingga tandas, harusnya dia ingat jika jus mangga mengandung lemak tapi lupa karena hawa sekeliling yang tiba-tiba berubah.

Brukkk...

...Brukkk......

Mahesa menyengir kala Gland jatuh tertidur di lantai, dan Snowy melunglai di pahanya karena sengaja dia tahan agar tak terjatuh.

Mahesa lekas meraih ponsel dari saku celananya. Lalu menelepon scurity yang bertugas di gedung megah ini.

Tak perlu waktu lama, dua orang berseragam datang menghadap. "Siap Mas Esa!" sigapnya tegas.

"Seret cowok sialan ini dan geletakkan di samping mobilnya." Mahesa menunjuk Gland dengan arahan matanya.

"Baik." Dua orang berbadan besar itu membawa Gland yang tidak sadarkan diri pergi dengan merangkul dan memapahnya.

Mahesa memboyong istrinya ke kamar, lalu melucuti seluruh pakaian wanita itu. "Taram, bangun tidur nanti kamu akan dapat surprise Snow," tawanya cekikikan.

Terpopuler

Comments

fitriani

fitriani

good esa singkirkan semua hama2 pebinor itu😁😁😁😁skr tinggal 18🤭🤭🤭🤭

2024-04-24

3

elly fitriyatun

elly fitriyatun

Y ampyun esa/Facepalm/

2024-04-26

0

Wiwin Winarsih

Wiwin Winarsih

masih byk Esa 1 1/2lusin lg🤣🤣🤣

2024-04-26

0

lihat semua
Episodes
1 SATU
2 DUA
3 TIGA
4 EMPAT
5 LIMA
6 ENAM
7 TUJUH
8 DELAPAN
9 SEMBILAN
10 SEPULUH
11 SEBELAS
12 DUA BELAS
13 TIGA BELAS
14 EMPAT BELAS
15 LIMA BELAS
16 ENAM BELAS
17 TUJUH BELAS
18 DELAPAN BELAS
19 SEMBILAN BELAS
20 DUA PULUH
21 DUA SATU
22 DUA DUA
23 DUA TIGA
24 DUA EMPAT
25 DUA LIMA
26 DUA ENAM
27 DUA TUJUH
28 DUA DELAPAN
29 DUA SEMBILAN
30 TIGA PULUH
31 TIGA SATU
32 TIGA DUA
33 TIGA TIGA
34 TIGA EMPAT
35 TIGA LIMA
36 TIGA ENAM
37 TIGA TUJUH
38 TIGA DELAPAN
39 TIGA SEMBILAN
40 EMPAT PULUH
41 EMPAT SATU
42 EMPAT DUA
43 EMPAT TIGA
44 EMPAT EMPAT
45 EMPAT LIMA
46 EMPAT ENAM
47 EMPAT TUJUH
48 EMPAT DELAPAN
49 EMPAT SEMBILAN
50 LIMA PULUH
51 LIMA SATU
52 WAJIB BACA
53 LIMA DUA
54 LIMA TIGA
55 LIMA EMPAT
56 LIMA LIMA
57 LIMA ENAM
58 LIMA TUJUH
59 LIMA DELAPAN
60 LIMA SEMBILAN
61 ENAM PULUH
62 ENAM SATU
63 ENAM DUA
64 ENAM TIGA
65 ENAM EMPAT
66 ENAM LIMA
67 ENAM ENAM
68 ENAM TUJUH
69 ENAM DELAPAN
70 ENAM SEMBILAN
71 TUJUH PULUH
72 TUJUH SATU
73 TUJUH DUA
74 TUJUH TIGA
75 TUJUH EMPAT
76 TUJUH LIMA
77 TUJUH ENAM
78 TUJUH TUJUH
79 TUJUH DELAPAN
80 TUJUH SEMBILAN
81 DELAPAN PULUH
82 DELAPAN SATU
83 DELAPAN DUA
84 DELAPAN TIGA
85 BONUS CHAPTER
86 BONUS CHAPTER
Episodes

Updated 86 Episodes

1
SATU
2
DUA
3
TIGA
4
EMPAT
5
LIMA
6
ENAM
7
TUJUH
8
DELAPAN
9
SEMBILAN
10
SEPULUH
11
SEBELAS
12
DUA BELAS
13
TIGA BELAS
14
EMPAT BELAS
15
LIMA BELAS
16
ENAM BELAS
17
TUJUH BELAS
18
DELAPAN BELAS
19
SEMBILAN BELAS
20
DUA PULUH
21
DUA SATU
22
DUA DUA
23
DUA TIGA
24
DUA EMPAT
25
DUA LIMA
26
DUA ENAM
27
DUA TUJUH
28
DUA DELAPAN
29
DUA SEMBILAN
30
TIGA PULUH
31
TIGA SATU
32
TIGA DUA
33
TIGA TIGA
34
TIGA EMPAT
35
TIGA LIMA
36
TIGA ENAM
37
TIGA TUJUH
38
TIGA DELAPAN
39
TIGA SEMBILAN
40
EMPAT PULUH
41
EMPAT SATU
42
EMPAT DUA
43
EMPAT TIGA
44
EMPAT EMPAT
45
EMPAT LIMA
46
EMPAT ENAM
47
EMPAT TUJUH
48
EMPAT DELAPAN
49
EMPAT SEMBILAN
50
LIMA PULUH
51
LIMA SATU
52
WAJIB BACA
53
LIMA DUA
54
LIMA TIGA
55
LIMA EMPAT
56
LIMA LIMA
57
LIMA ENAM
58
LIMA TUJUH
59
LIMA DELAPAN
60
LIMA SEMBILAN
61
ENAM PULUH
62
ENAM SATU
63
ENAM DUA
64
ENAM TIGA
65
ENAM EMPAT
66
ENAM LIMA
67
ENAM ENAM
68
ENAM TUJUH
69
ENAM DELAPAN
70
ENAM SEMBILAN
71
TUJUH PULUH
72
TUJUH SATU
73
TUJUH DUA
74
TUJUH TIGA
75
TUJUH EMPAT
76
TUJUH LIMA
77
TUJUH ENAM
78
TUJUH TUJUH
79
TUJUH DELAPAN
80
TUJUH SEMBILAN
81
DELAPAN PULUH
82
DELAPAN SATU
83
DELAPAN DUA
84
DELAPAN TIGA
85
BONUS CHAPTER
86
BONUS CHAPTER

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!