Bocil OMES

Mereka kembali bertengkar ketika ulah Ramos berhasil membuat Adel kesal. Imajinasi yang mulai liar, kini terhenti akibat bisikan ma*ut yang terdengar menyebalkan di telinga gadis tukang sayur tersebut.

"Jelas gue ganteng, kenapa? Suka lu?"

Setelah mendengar itu, Adel refleks membuka mata sambil mendorong keras Ramos hingga tubuhnya kembali duduk di kursi sendiri.

"Hyaak ... Dasar pedofil gila! Gue kira lu bakalan cium gue, tahu nya---"

"Apa? Lu berharap gue cium, gitu? Dasar bocil OMES!"

Pletaakk ....

Sentilan manja berhasil menempel di dahi Adel hingga membuatnya mengeluh kesakitan. Tangannya langsung mengusap manja untuk meredakan rasa ngilu yang hadir.

"Si*al, main sentil dahi gue aja lu, hahh? Dikata dahi gue biji karambol!" ucap Adel tak terima sambil memberikan tatapan mema*tikan.

"Berisik lu! Lain kali bersihin tuh, otak biar gak OMES!" sahut Ramos, mulai menjalankan mobilnya meninggalkan gedung.

"Masih mending gue OMES, daripada lu, Om-om pedofil, sukanya sama anak kecil yang cantik, imut, menggemaskan, dan lucu kaya gue!" seru Adel, kembali membersihkan wajah.

"Cantik lu kebantu sama make up mahal!" jawab Ramos tanpa menatapnya dan lebih memilih melihat jalan di depan.

"Dihh, mana ada, ya. Gue cantik dari sebelum lahir, jadi jangan ngadi-ngadi lu!" ucap Adel penuh percaya diri.

"Tuh, di atas ada kaca, ngaca sana yang puas!" titah Ramos, membuat Adel semakin kesal.

"Emang iya, gue sejelek itu apa? Gaklah, orang gue can ... E,ehh, iya, ya. Ko-kok, mu-muka gue buduk gini?"

Adel menunjukkan seluruh wajahnya di dalam cermin membuat Ramos harus menahan tawa. Dia mengalihkan pandangan hanya sekedar tersenyum dibalik salah satu tangan yang berada di depan mulutnya.

"Hem, kayanya gue kebanyakan main sama polisi dah, jadi---"

"Polusi bukan polisi! Tolong gunakan kata-kata yang baik!" sahut Ramos.

"Suka-suka guelah, mulut-mulut gue, kok, lu yang repot!" jawan Adel, kesal.

"Gini nih, kalo kebanyakan makan mecin. Otaknya di dengkul, percuma kuliah, tapi bo*doh. Udah tahu kata-katanya salah, dibenerin malah marah, dasar betina! Lagian juga kalo main sama polisi bukan wajah lu yang buduk, tapi perut lu yang blendung kek tabung gas 3kg."

Adel hanya mencibir Ramos dengan wajah jeleknya. Bukannya pria itu merasa kesal atas sindiran penjual sayur, tetapi bibirnya malah senyum-senyum sendiri sambil memalingkan wajah.

Sumpah, ini bukan gue! Baru kali ini gue bisa ngomong lepas hanya sama tuh, cewek. Sementara sama yang lain, gue begitu cuek bahkan ngomong pun malas. Tapi, kenapa sama dia gue bisa merasakan kebebasan seperti dulu? Akhh ... Dahlah, Ramos. Lu gak perlu ngingat semua itu, lukamu masih belum sembuh!

Bisikan suara hati membuat pria tersebut merasa kesal. Ramos harus kembali mengingat kejadian yang membuatnya sangat sakit. Apa pun yang terjadi, dia hanya berharap semoga cepat melepaskan semua luka yang tertanam di dalam hati.

Mobil melaju dengan kecepatan sedang di dalam gelapnya jalan yang sudah mulai sepi. Tak lupa mereka kembali kebutik supaya Adel kembali berganti pakaian, lalu memulangkannya ke rumah dalam keadaan gadis itu hanya terdiam dengan lirikan kesal.

Tidak ada kata terima kasih atau yang lainnya dari mulut Adel. Dikarenakan dia sudah sangat ngantuk dan lelah, sehingga tidak ingin membuang banyak energi hanya untuk menghabiskan sisa baterai tubuh yang sudah hampir lowbet.

Adel berjalan memasuki gang kecil yang cukup gelap, membuat Ramos menjadi khawatir akan terjadi sesuatu. Tanpa diketahui olehnya, pria itu secara diam-diam mengikuti gadis penjual sayur sampai memastikannya masuk ke dalam rumah.

Selepas Adel masuk ke dalam rumah, barulah Ramos kembali ke mobil untuk pulang ke rumah. Selama di perjalanan tidak tahu kesambet apa, Ramos berulang kali tersenyum manis yang tidak semua orang ketahui.

Jangankan orang lain, diri sendiri pun tidak menyadari bila malam ini seperti sangat berbeda dari malam sebelumnya. Mulai dari kejadian konyol yang memaksa gadis penjual sayur untuk bertunangan, ditambah keributan kecil yang mulai mewarni kehidupan gelapnya.

Akankah semua ini awal dari ben*ih-ben*ih cinta yang telah tumbuh? Entahlah, intinya malam ini Ramos hanya ingin tersenyum setelah lama dia tidak pernah tersenyum.

...💜💜💜...

Pagi hari, Ramos dan kedua orang tuanya sudah berkumpul di ruang makan untuk menikmati sarapan bersama. Ramos makan dalam keadaan terdiam dengan wajah datarnya. Namun, ketika dia sedang asyik menikmati, tiba-tiba tangan kekar menepuk pundak sebelah kirinya.

"Woi, Kak. Sorry ya, semalam gue telat dateng ke acara penting lu. Gue nyampe ehh, kata Mama lu nganterin tunangan lu pulang. Ya udah, gua balik pulang aja rehat," ucapnya, sambil mengambil sarapan di atas piring lalu duduk di sebelah kiri Ramos.

"Bisakan, gak usah ngagetin!" sahut Ramos yang hampir tersendak. Matanya melirik ke arah samping.

"Yaelah, gitu aja baper!" ucapnya, lalu memasukan satu suapan ke dalam mulut dalam keadaan cuek.

"Bima, jaga sopan santunmu. Gimana kalo kakakmu tersedak, hem?" tanya sang papa.

"Tenang, Pa. Tinggal kasih minum seember cukup ... Cukup buat dia kembung hihih ...."

Kedua orang tua hanya mampu menggelengkan kepala melihat aksi anak-anaknya mereka yang setiap hari selalu saja bertengkar. Satunya jahil dan satunya tidak suka diajak bercanda. Ya, beginilah keluarga Ramos.

"Aku udah selesai, berangkat dulu, Pa, Ma." Semua mengangguk kecil, selepas itu Ramos pergi begitu saja tanpa mengukirkan senyuman.

"Susah ya, punya Kakak lempeng kek gitu. Bercanda dikit salah, terus marah. Bagian gak bercanda rumah sepi banget kek kuburan baru. Hahh, nasib-nasib berasa jadi adik tiri," ucap Bima melanjutkan sarapannya.

"Ehhh, kalo ngomong. Sumpah itu mulut mau Mama cabein, iya?" pekik Lena yang dari tadi terdiam.

"Bimantara Andreas!" ucap sang papa penuh penekanan.

"Ada apa Papa Jordy Ozilla Andreasku tersayang? Hihihi," jawab Bima, membuat Jordy dan Lena hanya mengelus dada melihat kelakuan anak bungsunya.

"Udah, akhh ... Jangan marah-marah, Bima berangkat kuliah dulu, ya." Bima berdiri, kemudian meminum air yang ada di gelas sampai habis. Selepas itu dia pergi berlari sambil berkata, "Doain semoga dapet mantu, dahh ...."

"Awas ya, kalo di luar macem-macem, Mama potong tuh sosis luar negerimu!" pekik Lena membuat Bima terkekeh sambil berlari keluar rumah.

"Itulah anakmu, ada aja polahnya sama kaya kamu," sindir yang suami membuat istrinya menoleh.

"Dihh, enak aja. Anakku ya, anakmu jugalah, mentang-mentang yang jelek aja bilangnya anakku, bagian yang bagus anakmu. Peraturan macam apa itu? Dasar suami egois, maunya bikin doang, ngurus gak mau!" jawab Lena panjang kali lebar dengan kesal.

"Emangnya kamu ngurusin mereka dari kecil?" sindir balik, Jordy.

"Ya-ya, enggak sih, pake suster, tapi sama ajalah. Aku yang di rumah, jadi aku yang banyak ngurus mereka," jawab Lena.

"Itu tahu jawabannya, berarti mereka begitu karena ulahmu. Kamu yang cuek dan lebih mementingkan teman sosialitamu itu sampai turunlah ke anakmu yang pertama. Lalu, ulahmu yang menyebalkan turun ke anak terakhir. Jadi, tahukan siapa yang salah?" tanya Jordy.

"Kamu ... Kamu 'kan, papanya!" tegas Lena, tidak ingin disalahkan.

"Ya, ya, ya. Laki-laki memang tempatnya salah dan wanita tempatnya benar. Jangankan urusan anak, ngumpetin duit 100 ribu aja dibilangnya punya simpenan. Alaahh, dasar betina!" sindir Jordy dan pergilah meninggalkan meja makan menuju kamar.

"Sayang, kita belum kelar ributnya!" teriak Lena, berlari menyusul sang suami.

"Selesaikan di kamar!" sahut Jordy, mengukir senyuman kecil dengan penuh arti.

Benar saja dong, mereka memang melanjutkan semua pertengkaran itu di dalam kamar dan berakhir berolah raga pagi untuk menambah stamina. Kesal sih, tetapi kok, enak. Itulah, Lena. Meskipun mulutnya cerewet, dia tetap melayani suaminya full service tanpa rasa kecewa.

Jordy Ozilla Andreas seorang Papa dari Ramos yang berusia 57 tahun. Joerdy merupakan pria dermawan dan tampan yang memiliki kaya raya berlimpah hingga tujuh turunan. Namun, semua harta yang dimiliki tidak membuatnya sombong dan tetap bersikap rendah hati untuk menghargai serta menolong semua orang.

...💜💜💜...

Keesokan hari, tepatnya pukul 7 malam. Seseorang sedang menikmati keindahan malam penuh keramaian di suatu tempat. Hiasan lampu kelap-kelip menambah suasana romantis di tempat tersebut, tak hanya itu. Bintang-bintang di langit pun mulai menampakkan sinarnya demi menemani rembulan yang sedikit redup.

"Wah, indah sekali malam ini. Mana tampatnya bagus banget lagi, aaa ... Aku suka banget, terima kasih, Kak," ucap seorang wanita cantik membuat sang pria tersenyum.

Mereka berjalan mencari tempat yang kosong untuk sekedar duduk menikmati jajanan yang ada di tangan sambil menatap keramaian semua pengunjung di sana.

Udah saatnya aku harus menyatakan semua ini, apa pun yang terjadi aku harus siap. Jika tidak sekarang kapan lagi? Sudah tidak ada waktu, pokoknya malam ini akan menjadi malam terindah untukku dan dia. Semoga Tuhan merestui jalanku!

...*...

...*...

...*...

...💜>Bersambung<💜...

Terpopuler

Comments

Erina Munir

Erina Munir

wah siapa lgi niih

2024-06-30

0

Holimah Holimah

Holimah Holimah

Kocak... Kocak 😂😂... Seru Ceritanya, Aku suka.. Aku suka 🤩🤩...Ayo Thoor Lanjut Up-nya 💪💪💪💪💖💖

2023-11-05

1

lihat semua
Episodes
1 Mbak Sayur Mencari Masalah
2 Presdir Killer
3 Menjebak Mbak Sayur
4 Buaya Pedofil Penipu
5 Bocil OMES
6 Primadona
7 Daging terbang
8 Kecerobohan Adel
9 Mengambil First Kiss
10 Gaya Kodok Kejepit Odong-Odong
11 Membatalkan Perjanjian
12 Mendapatkan Motor Baru
13 Zurra Mengetahui Siapa Adel
14 Di Keluarin Di Luar
15 Perbedaan Ramos dan Bima
16 Dua Kekasih
17 Penyamaran Ketahuan
18 Jauhi Anakku!
19 Membela Hak
20 Mengakhiri Perjanjian Atau Hubungan
21 Membatalkan Perjodohan
22 Kemarahan Keluarga Zurra
23 Membela Harga Diri
24 Menolong Berujung Kena Getahnya
25 Gara-gara Tremos
26 Telurku, Beb, Telurku!
27 Burung Puyuh VS Burung Unta
28 Sumpah Serapah Adel
29 Mencari Adel
30 Terungkapnya Kebenaran
31 Selesai Sampai Di Sini
32 Merebutkan Adel
33 KDRT VS KDSK
34 Lu Pilih Gue Atau Bima?
35 Perjanjian
36 Preman VS Aranbi Prameswari
37 Meminta Pertolongan
38 Sisi Lain Dari Ramos
39 Benar Atau Omong Kosong?
40 Menghipnotis
41 Bonita Serabi
42 Kisah Nadira
43 Bertemu Bude
44 Tidak Setuju!
45 Adik Kecil Berubah Dewasa
46 Meminta Hadiah Pelangkahan
47 Penyesalan Ramos
48 Kebingungan Adel
49 Dilema Cinta
50 Bayangan Adel
51 Boom!
52 Penyesalan Berulang Kali
53 Menggantikan Bi Odah
54 Menjual Istri
55 Menyatakan Cinta
56 Takut Kehilangan
57 Kejahatan Zurra
58 Menyatakan Perasaan
59 Keadaan Ramos
60 Luluh Tapi Gengsi
61 Merestui Hubungan
62 Kebahagiaan Adel
63 Dasar Gengsi!
64 Hubungan Palsu Menjadi Spesial
65 Keikhlasan Hati
66 Si Paling Penakut
67 Selesai Sidang Skripsi
68 Malam Minggu
69 Ajimumpung
70 Mimpiin Tuyul
71 Tangan Nakal
72 Perubahan Lena Telah Membaik
73 Menjaga Rahasia Semalam
74 Membuka Gips
75 Adik Bima
76 Kabar Mengejutkan
77 Jawaban Legend Ara
78 Meminta Bukti
79 Pembuktian Cinta
80 Dilema Cinta Bima
81 Melupakan Perjanjian
82 Terlambat Jemput
83 Cemburu?
84 PERKEKOR
85 Malih Sayangku
86 Panggilan Romantis Versi Bima
87 Terkena Hipnotis
88 Menghadiri Kelulusan Adel & Bima
89 Undangan Pernikahan
90 Menghadiri Pernikahan
91 Janji Suci Ramos & Adel
92 Ya, Ya, Terserah, Deh
93 Janji Suci Bima & Ara
94 Trauma
95 Kamar Pengantin
96 Memberi Hukuman
97 Bayi Besar
98 Ide Jahil Ara
99 Menjaga Kartu AS
100 Kejadian Tadi Pagi
101 Memanfaatkan Kepolosan Ara
102 Memancing Adel Masuk Perangkap
103 Ramos Mencetak Gol
104 Gaun Pemberian Mama
105 Gagahnya Bima
106 Keromantisan Jordy & Lena
107 Penderitaan Ramos
108 Mabuk Serabi
109 Masuk Angin
110 Hasil Pemeriksaan Adel
111 Menjadi Orang Tua
112 Positif
113 Doberman
114 Ayam Dan Ikan Goreng
115 Resmi Mengadopsi Doberman
116 Reyno & Reyna
117 Anayra Priscilla Andreas
118 Homeschooling Fatma Adijaya Kusuma
119 Siapa Yang Sudah Berani Menghamilimu?
120 TAMAT
121 Buku Terbaru Kuda Poni
122 Buku terbaru Kuda Poni
123 Novel Baru Gadis Tengil, Istri Ketiga Tuan Arogan
124 KERINDUAN AUTHOR
125 NOVEL BARU : GAIRAH CINTA PAK DUDA
Episodes

Updated 125 Episodes

1
Mbak Sayur Mencari Masalah
2
Presdir Killer
3
Menjebak Mbak Sayur
4
Buaya Pedofil Penipu
5
Bocil OMES
6
Primadona
7
Daging terbang
8
Kecerobohan Adel
9
Mengambil First Kiss
10
Gaya Kodok Kejepit Odong-Odong
11
Membatalkan Perjanjian
12
Mendapatkan Motor Baru
13
Zurra Mengetahui Siapa Adel
14
Di Keluarin Di Luar
15
Perbedaan Ramos dan Bima
16
Dua Kekasih
17
Penyamaran Ketahuan
18
Jauhi Anakku!
19
Membela Hak
20
Mengakhiri Perjanjian Atau Hubungan
21
Membatalkan Perjodohan
22
Kemarahan Keluarga Zurra
23
Membela Harga Diri
24
Menolong Berujung Kena Getahnya
25
Gara-gara Tremos
26
Telurku, Beb, Telurku!
27
Burung Puyuh VS Burung Unta
28
Sumpah Serapah Adel
29
Mencari Adel
30
Terungkapnya Kebenaran
31
Selesai Sampai Di Sini
32
Merebutkan Adel
33
KDRT VS KDSK
34
Lu Pilih Gue Atau Bima?
35
Perjanjian
36
Preman VS Aranbi Prameswari
37
Meminta Pertolongan
38
Sisi Lain Dari Ramos
39
Benar Atau Omong Kosong?
40
Menghipnotis
41
Bonita Serabi
42
Kisah Nadira
43
Bertemu Bude
44
Tidak Setuju!
45
Adik Kecil Berubah Dewasa
46
Meminta Hadiah Pelangkahan
47
Penyesalan Ramos
48
Kebingungan Adel
49
Dilema Cinta
50
Bayangan Adel
51
Boom!
52
Penyesalan Berulang Kali
53
Menggantikan Bi Odah
54
Menjual Istri
55
Menyatakan Cinta
56
Takut Kehilangan
57
Kejahatan Zurra
58
Menyatakan Perasaan
59
Keadaan Ramos
60
Luluh Tapi Gengsi
61
Merestui Hubungan
62
Kebahagiaan Adel
63
Dasar Gengsi!
64
Hubungan Palsu Menjadi Spesial
65
Keikhlasan Hati
66
Si Paling Penakut
67
Selesai Sidang Skripsi
68
Malam Minggu
69
Ajimumpung
70
Mimpiin Tuyul
71
Tangan Nakal
72
Perubahan Lena Telah Membaik
73
Menjaga Rahasia Semalam
74
Membuka Gips
75
Adik Bima
76
Kabar Mengejutkan
77
Jawaban Legend Ara
78
Meminta Bukti
79
Pembuktian Cinta
80
Dilema Cinta Bima
81
Melupakan Perjanjian
82
Terlambat Jemput
83
Cemburu?
84
PERKEKOR
85
Malih Sayangku
86
Panggilan Romantis Versi Bima
87
Terkena Hipnotis
88
Menghadiri Kelulusan Adel & Bima
89
Undangan Pernikahan
90
Menghadiri Pernikahan
91
Janji Suci Ramos & Adel
92
Ya, Ya, Terserah, Deh
93
Janji Suci Bima & Ara
94
Trauma
95
Kamar Pengantin
96
Memberi Hukuman
97
Bayi Besar
98
Ide Jahil Ara
99
Menjaga Kartu AS
100
Kejadian Tadi Pagi
101
Memanfaatkan Kepolosan Ara
102
Memancing Adel Masuk Perangkap
103
Ramos Mencetak Gol
104
Gaun Pemberian Mama
105
Gagahnya Bima
106
Keromantisan Jordy & Lena
107
Penderitaan Ramos
108
Mabuk Serabi
109
Masuk Angin
110
Hasil Pemeriksaan Adel
111
Menjadi Orang Tua
112
Positif
113
Doberman
114
Ayam Dan Ikan Goreng
115
Resmi Mengadopsi Doberman
116
Reyno & Reyna
117
Anayra Priscilla Andreas
118
Homeschooling Fatma Adijaya Kusuma
119
Siapa Yang Sudah Berani Menghamilimu?
120
TAMAT
121
Buku Terbaru Kuda Poni
122
Buku terbaru Kuda Poni
123
Novel Baru Gadis Tengil, Istri Ketiga Tuan Arogan
124
KERINDUAN AUTHOR
125
NOVEL BARU : GAIRAH CINTA PAK DUDA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!