Seseorang yang melihat ke arah pemandangan indah itu membuat hatinya langsung terbakar. Rasanya dia tidak rela apabila orang yang selama ini sedang diperjuangkan telah direbut oleh orang baru.
Tatapan mata yang tajam, membuat dia terlihat sangat menyeramkan. Namun, apa daya. Dia tidak ingin mengacaukan pesta penting yang dihadiri banyak orang ini. Sebisa mungkin, orang tersebut mengukirkan senyuman dan menahan semua gejolak emosi di dalam hati supaya tidak ada satu orang pun yang mengetahuinya.
Perlahan dia berjalan dengan penuh senyuman mendekati keluar Ramos yang sedang bahagia. Ribuan para tamu undangan mengucapkan selamat kepada pria itu karena sudah berhasil menemukan dambaan hati.
Wajah ibu Ramos terlihat senang menyambut calon menantu yang cantik, pintar, juga sangat anggun. Namun, jangan salah. Semua itu Adel lakukan demi menuruti permintaan tunangan bohongannya.
"Hai, Tante, Om, Kak Ramos."
Ibunya Ramos yang tadinya telah sibuk kenalan dengan calon menantu, tiba-tiba terkejut atas kedatangan seorang wanita cantik yang selama ini dia agung-agungkan.
"Zu-zurra? Ka-kamu jadi datang ke sini? Ka-katanya---"
"Boleh ikut aku sebentar Tante?" ucap Zurra, tersenyum manis.
"Ke mana?" tanya Ramos, menatap datar ke arah wanita yang sangat tidak dia sukai.
"Pinjam Tante sebentar ya, Kak. Ada urusan dikit hehe ... Boleh, 'kan?" ucap Zurra penuh kelembutan.
"Ga---"
"Udah biarin aja, itu urusan mereka. Lebih baik sekarang kamu fokus sama Adel, kenalin dia dengan semua kolega bisnis kita. Itu lebih penting daripada harus kepo dengan masalah kedua wanita itu!" tegas sang ayah dengan memberikan tatapan penuh arti.
Adel cuma tersenyum lantaran telah diterima baik oleh keluarga Ramos, bagaimana jika semua tahu jika status mereka hanya sandiwara? Apakah Adel sanggup mematahkan dan mengecewakan mereka?
Entahlah, sekarang Adel tidak dapat berpikir dengan jernih. Intinya malam ini merupakan mimpi terburuk untuk gadis penjual sayur tersebut. Tidak ada yang dapat dilakukan selain pasrah, kemungkinan dia memendam semua itu hanya tidak ingin membuat malu ayahnya Ramos yang begitu baik menerimanya.
Ramos menganggukan kepala, lalu pergi menggandeng Adel menjauh dari mereka. Sementara sang ibu pergi bersama seorang wanita ke sisi gedung yang tidak ramai. Untuk sang ayah kembali melanjutkan menyapa kolega bisnis keluarga yang baru pada datang.
...💜💜💜...
Setelah menemukan tempat yang aman dari semua orang, tiba-tiba saja wanita muda itu malah memarahi ibunya Ramos dengan tatapan tidak senang.
"Apa ini, Tante? Kenapa semuanya menjadi seperti ini?"
Perkataan gadis itu dengan nada yang membentak membuat mama Ramos terkejut, tapi kembali lagi. Siapa pun orang yang ada diposisinya pasti akan melakukan hal yang sama. Tidak akan ada orang yang rela melihat calon tunangan bertunangan sama wanita lain.
"Cukup, Zurra. Turunkan nadamu itu! Saya ini mamanya Ramos, jadi kamu harus hormat sama saya!" tegas mama Ramos tak ingin kalah.
"Ya, ya, ya, terserah Tante Lena mau ngomong apa, intinya aku mau pertunangan mereka dibatalkan sekarang juga, titik!" ucap Zurra dengan tatapan tajam.
"Gak bisa!" sahut Lena menatap kesal ke arah wanita yang tidak ada sopan santunnya sama sekali.
"Kenapa? Apa Tante lupa dengan perjanjian itu, hahh?" tanya Zurra dipenuhi emosi.
"Hahh, sudahlah Zurra. Tante mohon, jaga sikapmu ini jangan sampai seseorang mendengar pembicaraan kita. Jika itu terjadi maka nama baik kita akan menjadi taruhannya. Kamu paham 'kan, apa yang Tante maksud ini? Pokoknya sekarang lebih baik kamu pulang ke rumah, istirahat, cuci kaki, cuci tangan. Kita bicarakan masalah ini lain waktu, Tante masih banyak urusan. Salam sama mamamu!"
Lena pergi begitu saja tanpa menghiraukan teriakan dari Zurra yang sedikit ditekan supaya semua orang tidak mendengarnya. Wajah wanita itu terlihat begitu kesal sambil menginjak-injak bumi akibat emosi yang tidak mampu dia tahan.
Sementara itu, Lena pergi penuh senyuman menyambut semua para tamu tanpa memperdulikan nasib Zurra. Maklum saja, jika anak manja itu semakin diladeni maka semakin menjadi, lebih baik dia pergi dan kembali membahas semua pembicaraan lain waktu.
"Permisi, Nona? Ada apa? Apakah Nona baik-baik aja?" tanya seorang pelayan melihat Zurra dengan wajah bingungnya.
"Apa, hahh? Kau kira aku ini gila, iya? Dasar kacung!" pekik Zurra pergi meninggalkan gedung dengan semua rasa kesal, marah, juga kecewa.
"Dishh, aneh. Perasaan aku hak ngomong gitu, dianya aja kali. Gila kok, ngomong gila. Untung cantik lu, Mbak. Kalo jelek, udah gua jadiin rujak tumbuk, mau lu!" ucap pelayan melihat kepergian Zura dan langsung kembali bekerja.
Awas aja, kalo Tante Lena tetap gak mau membatalkan perjodohan mereka, aku akan desak Mamih dan Papih. Dengan begitu mereka gak akan bisa berkutik selain menikahiku dengan Kak Ramos!
Begitulah suara hati Zurra ketika dia tidak terima dengan perlakuan keluarga Ramos yang seenaknya mempermainkan hatinya.
Selepas melihat Zurra pergi dari gedung Lena merasa sedikit lega, walaupun hatinya merasa takut akan terjadi sesuatu pada keluarganya. Namun, dia tetap harus mengukirkan wajah bahagia di depan semua orang.
Helena Andreas adalah ibu dari Ramos dengan usia 52 tahun. Dia merupakan seorang wanita cantik sosialita yang penuh keangunan dengan segala kemewahan. Sifat yang egois membuatnya hanya tahu bagaimana cara membuat mereka menuruti apa yang diinginkan tanpa mengerti perasaannya.
Kurang lebih sifar Lena hampir sama seperti calon menantu pilihannya yaitu, Azurra Ramdhani. Dia adalah seorang wanita yang sudah dijodohkan oleh Ramos yang berusia 25 tahun. Zurra merupakan anak pengusaha kaya raya yang sangat manja. Namun, sayang sekali wanita itu tidak masuk dalam kriteria calon istri yang Ramos inginkan.
Kecantikan Zurra memang tidak diragukan bahkan berkali-kali lipat dari Adel. Namun, kecantikan Zurra akan padam bila disandingkan dengan hati seorang gadis yang kini sudah menjadi tunangan Ramos.
Rambut panjang bergelombang dengan warna pirang membuat Zurra semakin terlihat cantik. Tatapan mata yang tajam, bulu mata lentik, hidung mancung, bibir se*xy, dan wajah berbentuk oval dihiasi dagu yang manis semakin menambah kesan keindahan wanita yang tiada tandingannya.
Akan tetapi, dibalik semua kesempurna yang Zurra miliki terdapat hati yang tidak secantik fisiknya. Rasa iri selalu menyelimuti hatinya sedari kecil, sehingga membuat dia tumbuh menjadi wanita yang manja dan semua tergantung dengan kemewahan orang tua.
Inilah yang membuat Ramos tidak menyukai wanita yang hanya mencintai isi rekening dari pada isi hati. Mungkin tidak masalah bagi Ramos jika memiliki seorang istri yang akan menghabisi semua hartanya. Akan tetapi, dia memiliki satu syarat yaitu, harus mendapatkan timbal balik yang jauh lebih besar berupa, kesetiaan dan ketulusan yang tidak semua orang miliki.
...💜💜💜...
Hari sudah semakin malam, Ramos langsung berpamitan dengan kedua orang tua untuk mengantarkan Adel pulang ke rumah. Inilah yang ditunggu-tunggu oleh Adel, waktunya peperangan akan dia mulai.
Senyuman Adel terus terukir dan menghilang ketika sampai di dalam mobil Ramos. Mereka terdiam sejenak untuk menetralkan suasana hati, di mana semua sandiwara itu telah berakhir.
Ramos menatap ke arah depan sambil megang erat setir mobil dan tersenyum kecil, sedangkan gadis penjual sayur itu dengan kesal mencari tisu untuk menghapus semua make up yang ada di wajah.
"Dasar buaya pedofil penipu!" pekik Adel melirik tajam ke arah Ramos dan kembali membersihkan wajahnya.
"Apa kau bilang?" tanya Ramos langsung menoleh dengan wajah yang begitu datar.
"Buaya pedofil penipu!" ucap Adel penuh penekanan di setiap katanya.
"Apa? Gue gak dengar!" sahut Ramos, sedikit mengencangkan suaranya.
"Buaya pedofil penipu, Asyuuu!" teriak Adel dengan sangat keras di dalam mobil sambil menatap wajah Ramos.
"Lu yang asyuu!" pekik Ramos.
"Pedofil!" sambung Adel tak terima.
"Bocil!" tegas Ramos.
"Buaya!" jawab Adel, semakin keras.
"Lintah darat!" ucap Ramos.
"Aaaa ... Dasar tremos!"
"Tukang sayur!"
Adel yang sudah tidak kuat menahan segala emosi di dalam hati, langsung berteriak di depan wajah Ramos. Tak lupa tisu basah yang dipergunakan untuk mengelap sisa make up kini sudah berpindah di wajah sang pria.
Saking kesalnya gadis penjual sayur tidak menyadari bahwa tangannya sudah mengusap keras wajah Ramos hingga sisa bibir menempel samar di wajah tampannya.
Ramos mendengus kesal, langsung menahan kedua tangan Adel dengan sangat kuat, "Apa yang udah lu lakuin dengan wajah gue, hahh?"
Adel terdiam, melihat wajah Ramos sedikit belepotan membuat dia harus menahan tawa, "hemppt ...."
"Kenapa? Lucu?" tanya Ramos, sorotan matanya begitu tajam menusuk mata Adel. Namun, sayang sekali gadis itu tidak takut sama sekali.
"Bhahaha ...." Adel tertawa terbahak-bahak membuat Ramos semakin kesal. Tanpa basa-basi dia mengambil tisu bekas itu, lalu menyumpel mulut gadis penjual sayur hingga terjadilah pertengkaran di dalam mobil.
Entah apa yang terjadi, tiba-tiba saja tubuh Adel terjatuh akibat merebut tisu tersebut hingga salah satu tangan tidak sengaja menekan sesuatu di pinggir kursi mobil membuatnya terkejut dan menarik jas Ramos.
Pria itu sontak terkejut saat tubuhnya sudah berada di atas tubuh Adel. Wajah yang hanya berjarak 2 sentimeter membuat mereka dapat merasakan embusan napas satu sama lain. Senam jantung pun dimulai bersamaan dengan tatapan mata mereka yang sangat mendalam.
"Tampan ...." Satu kata itu lolos dari bibir Adel.
Sementara Ramos hanya mampu pengungkapkan kecantikan Adel di dalam hati ketika tidak henti-hentinya menatap wajah Adel.
Mereka mulai terpana akan keindahan makluk Tuhan dalam jarak yang sangat dekat. Tak terasa perlahan wajah Ramos mulai mendekat ke arah bibir membuat jantung Adel semakin berpacu hingga dadanya naik-turun secara cepat. Gadis penjual sayur itu refleks memejamkan mata dan akhirnya mereka ....
...*...
...*...
...*...
...💜>Bersambung<💜...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Nurjanah Abdullah
seru....aku kasih vote...
2023-11-05
1
Adelia Rahma
ibarat kata kucing dan tikus gak bisa akur tapi gak bisa berjauhan pula...
2023-11-05
1
Holimah Holimah
Iiiss.. Iiiss... Iiiss 🙄😔... Thoor .. Jangan di gantung dong 😔😔... Bikin penasaran aja deh 🙄🙄😅😅... Habis itu ngapain coba 🤔🤔... Ya udah deh, Lanjut Up lagi ya 😅😅😅💪💪💪
2023-11-04
2