Bab 1

Sudah satu Minggu Senja menjadi seorang sekretaris, dan ia pun bekerja dengan baik.

Namun naas, pada suatu hari lebih tepatnya, pada waktu pulang bekerja, ia di panggil oleh bos nya untuk menemuinya di hotel.

"Untuk apa bos memanggil gua malam-malam begini, apalagi di hotel," pikirnya dalam hati.

Lantaran malam itu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam, yang mana harusnya ia tidak lagi ada pekerjaan, jika ada pun itu esok hari bukan malam hari.

Apalagi saat ini ia sudah berada di rumahnya, dan hal itu membuat dia curiga.

Namun dia tepis kan pikiran negatif itu jauh-jauh.

Senja pun mulai bersiap-siap, dan saat ia hendak pergi, ia mengurungkan niatnya, lantaran ia masih bimbang, haruskah ia pergi menemui bos nya itu atau tidak?

"Ayolah Senja buang pikiran negatif lu, mungkin lu dipanggil sama bos ada hal yang penting, atau ada mungkin ada rapat yang mendesak, hal ini berlaku di kapan saja bukan?" tanyanya pada diri sendiri, seraya mondar-mandir seperti setrikaan.

Setelah bergelut dengan dirinya sendiri, akhirnya Senja memutuskan untuk menemui bos nya, itu setelah meminta berpamitan pada sang nenek.

Awalnya sang nenek tidak mengijinkan dia, lantaran sang nenek takut terjadi sesuatu terhadap cucu satu-satunya itu.

Namun lantaran Senja terus meyakinkan sang nenek, bahwa akan baik-baik saja, dan akan menjaga dirinya sendiri, mau tak mau sang nenek pun mengijinkan Senja untuk pergi ke tempat dimana bos nya berada.

Tak lama Senja pun sampai di hotel yang dimana bos nya itu meminta dirinya untuk bertemu, Senja pun langsung masuk ke lift, setelah menanyakan kamar pada bagian resepsionis.

Jujur saja Senja merasa tidak enak, lantaran ia seperti wanita yang tidak benar, datang ke hotel pada malam hari begini.

Ting.

Tak lama pintu lift pun terbuka, Senja pun keluar dari lift itu dan mulai mencari kamar bernomor kan 302.

Setelah berhasil menemukan kamar bernomor kan 302, Senja pun mengetuk pintu kamar tersebut.

Tak lama pintu pun terbuka, dan menampilkan sosok pria yang sudah tua, dengan perut buncit serta kumis yang tebal.

Ya, sosok pria dihadapannya ini adalah bos nya.

"Silahkan masuk," ucap pria tua itu.

Senja pun masuk kedalam kamar, dan pria itu pun kembali menutup pintu kamarnya.

Senja yang melihat-lihat kamar tersebut pun tidak sadar, jika bos nya itu sudah menutup pintu kamar itu.

Saat ia tengah melihat-lihat dan tengah berpikir, lantaran tidak ada orang lain selain dirinya dan bos nya, tiba-tiba Senja dikejutkan dengan sebuah pelukan dari belakang.

Senja pun melepaskan pelukan itu dan berbalik ke arah depan, di sana ia dapat melihat pria tua itu yang tak lain bos nya, itu tengah tersenyum kepadanya.

Sungguh melihat senyuman di bibir pri tua itu membuat Senja merasa jijik, apalagi senyum pria itu tidak biasa.

"Apa yang anda lakukan, dan berani-beraninya anda memeluk saya. Cepat katakan apa yang anda inginkan, sehingga memanggil saya malam-malam begini?" tanya Senja dengan nada tegas.

Pria tua itu pun tak menjawab, ia malah tersenyum dan berjalan menuju Senja, Senja pun memundurkan langkahnya, hingga ia menabrak pinggiran kasur.

Melihat Senja yang berada di pinggir kasur, pria tua itu pun langsung mendorong tubuh Senja, hingga tubuh Senja pun terlentang di atas kasur.

Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan, pria tua itu pun langsung menindih tubuh Senja.

"Dasar brengsek!! Apa yang kau lakukan?" pekik Senja.

Senja pun tak tinggal diam, ia langsung menahan tubuh pria tua itu dengan tangannya, agar tidak mengenai tubuhnya.

Entah kekuatan darimana, Senja pun akhirnya mendorong tubuh pria tua itu dengan kencang hingga tubuh pria itu terjatuh ke lantai.

"Kurang ajar kau!!!" pekik pria tua itu seraya memegang punggung nya yang sakit.

Sementara Senja, ia langsung bangun dari tempatnya, dan ia pun segera berlari ke arah pintu.

Namun sayang, saat ia hendak meraih gagang pintu, pria tua itu pun berhasil mencekal lengannya.

"Mau kemana kamu? Jangan harap kamu bisa pergi dari sini!! Malam ini kamu harus melayani ku!"

"Dasar pria tua tak tau diri!! Saya tidak sudi melayani pria tua seperti dirimu!!" ujar Senja seraya memberontak.

"Lepaskan saya!!" ujarnya lagi, Senja pun menendang ke area sensitif pria tua itu.

Dan seketika pria tua itu pun mengaduh lantaran sakit.

"Akhhhh!!! Burung ku," adu pria tua itu.

Sementara Senja ia telah berhasil keluar dari kamar itu, melihat Senja yang telah berhasil keluar dari kamar, membuat pria tua itu mengejarnya, meski masih merasakan ngilu di area sensitifnya.

"Hey jangan lari!!" teriak pria tua itu, tidak perduli dengan suaranya yang mungkin saja mengusik tamu hotel lainnya.

Sementara disisi lain, Senja terus saja berlari, hingga ia menemukan sebuah lift.

Senja pun semakin lari, ketika ia melihat bos nya itu sudah berada di dekatnya.

Senja pun semakin mempercepat larinya, namun pada saat ia sudah berada di dekat lift, ia tak sengaja menabrak tubuh seseorang, yang baru saja keluar dari lift.

"Ahhh sorry," ucapnya dengan nafas terengah-engah.

Senja pun mendongak ke atas, dilihatnya seorang pria yang berparas rupawan, dengan tubuh atletis dapat dilihat dari dadanya yang bidang, serta garis rahang yang tegas, ditambah mata serta alis yang tajam.

Senja yakin pria yang ada dihadapannya ini adalah pria yang memiliki darah campuran.

"Tuan sekali lagi maafkan saya," ucap Senja.

"Hm." Pria itu pun hanya berdehem seraya melihat ke arah Senja, pria itu dapat melihat bahwa kini wanita yang ada dihadapannya itu tengah mendapati masalah, terbukti dari nafasnya yang terengah-engah, serta penampilan nya yang sedikit berantakan.

"Hey kau!"

Mendengar suara yang tak asing, Senja pun reflek bersembunyi di balik punggung pria itu, seraya mencengkeram kemeja pria itu dengan kuat.

"Tuan tolong saya, saya mau di lecehkan oleh pria tua itu," lirihnya.

Pria itu pun hanya diam, tapi ia melihat ke arah bos Senja yang sudah berdiri di hadapannya.

Senja pun semakin kuat mencengkram kemeja yang di pakai pria itu, saat ia melihat bos nya itu sudah berada di hadapannya.

"Hey siapa kau?" tanya bos Senja pada pria itu.

"Cepat awas, jangan sok berani kamu, berani-beraninya kamu melindungi wanita itu. Apa kamu tidak tau siapa dia? Dia adalah sekretaris ku, dan aku adalah bos nya!! Jadi minggir kamu!!" ucap pria tua itu.

"Ke sini kau!!" Pria tua itupun menarik lengan Senja yang tengah memegang kemeja pria itu.

"Tidak, lepaskan saya!!! Saya tidak sudi ikut denganmu!" ujar Senja memberontak.

"Hey! Apa kamu lupa siapa saya, saya adalah bos mu, sudah seharusnya kamu mematuhi perintah saya!"

"Cih, saya tidak mau mematuhi perintah kamu yang menjijikan itu, lebih baik saya keluar dari pekerjaan ini, daripada harus melayani pria tua sepertimu!!"

"Kau!!" Pria tua itu pun semakin menarik lengan Senja, dan Senja pun semakin memberontak untuk dilepaskan.

"Lepaskan saya!!!"

"Tuan tolong saya," ucapnya meminta pertolongan pada pria yang sedari tadi hanya diam saja.

...###...

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian, dan jangan lupa follow akun noveltoon ku 🙏💚

Terpopuler

Comments

Buk Yuli

Buk Yuli

bagus critanya, lanjut ya... 👍

2024-03-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!