Surat itu!

Bukan hanya di sekolah saja, di lingkungannya tinggal pun Suci lagi dan lagi dihadapkan dengan fakta yang semakin memperburuk citra dirinya.

Langkahnya terhenti berdiri diantara dua tiang gapura yang bertuliskan nama alamatnya, mengesah panjang kini bersip dengan segala cercaan yang tiap saat diterimanya. Mengeratkan pegangan tali tasnya, Suci selalu tampak tegar.

Lingkungan yang buruk dipandang, tapi sebenarnya sangat terjaga kebersihannya. Rumah demi rumah berderet sangat sepi, ia terus berjalan hingga sampaipah di depan rumahnya.

Ada pemandangan yang menjijikkan dari balik kaca jendela tetangganya, tanpa malu memadu kasih mendesah kedua insan tanpa pakaian dari dalam.

Suci menggeleng saja tanpa mempeduli yang dilihatnya tadi, membuka pintu ada lagi yang merusak suasana hatinya.

Pakain mamahnya tercecer di atas sofa dan keadaan ruang tamu yang berantakan, menutup hidung bau cairan aneh ini adalah pakaian milik pria, mau tidak mau nanti ia yang akan membereskan kekacauan ini.

"Kau sudah pulang anak manis?"

Suci terkejut mamahmya tiba-tiba datang mendorong pintu kamarnya, cepat-cepat ia memakai baju gantinya. "Ada apa, Mah?" jawabnya singkat.

"Mamah baru saja bekerja lelah, kau bersihkan ruang tamu. Paham," tekan mamahnya memberi perintah.

"Itu ulah mamah, kenapa harus aku? Mamah dan pria itu, bekas kalian berdua aku yang memungit. Menjijikkan."

"Menjijikkan katamu?! Kalau bukan karna ini, kau tidak bisa makan Suci! Kau tidak bisa bersekolah, dari mana kau hidup kalau bukan dari mamah, hung??! Jadi jangan banyak bantah, bersihkan dan buang pakain pelanggan mamah itu ke tempat sampah. Dan satu lagi yang perlu mamah tekankan padamu Suci, selama mamah tidak memaksamu ikut ke dunia mamah, kau hanya perlu menuruti apa yang mamah katakan di rumah ini. Cepat kerjakan!"

Suci memang tidak bermental besar melawan mamahnya, mengeluarkan surat dan meletakkannya di meja belajar agar mamahnya membuka surat itu nanti.

"Geser," ucapnya kasar pada mamahnya.

Monik masuk membuka amplop putih yang diletakkan Suci putrinya, membacanya kata per kata hatinya tersentil tanpa ia sadari air matanya mengalir dadanya sesak terduduk di atas ranjang Suci.

Dari lubuk hatinya yang dalam ia sangat sadar akan kemampuan Suci, ibu siapa yang tidak bangga dengan kecerdasan anaknya. Tetapi Monik terpaksa melakukan yang menolak kecerdasan Suci, ini terlalu bereisiko untuknya jika saja Suci berhasil masuk ditetima beasiswa ini.

Andaikan Suci tidak terlahir dari rahimnya, pastilah Suci bukan Suci yang seperti sekarang. Suci hanya anak dari seorang pelacur, dibesarkan dan dididik di lingkungan perumahan para bordil tinggal di sudut kota.

"Suci maafkan mamahmu, andai saja aku tidak memaksamu lahir ke dunia, pasti kau tidak merasakan hidup seperti ini, Nak. Kau harus tetap terkurung di lingkungan ini, jangan pergi kemana-mana, apa lagi kuliah, jangan pernah bermimpi. Suci maafkan mamah." Sambil mengucapkannya tangan Monik sudah merobek surat dan amplopnya dan keluar kamar menghampiri Suci sedang menyapu lantai.

"SUCII!"

"MA-MAMAH!!"

Potongan-potingan sobekan kertas melayang berhamburan di udara, Suci menutup mulutnya terkejut menangis duduk lemah di lantai membuang sapu memungutinya.

"Sudah berapa kali mamah ingatkan padamu, jangan mimpi untuk melanjutkan pendidikznmu, jangan memcari jalan keluar dari rumah ini! Beasiswa ini tidak berguna untukmu!"

"Mamah jahat!" seru Suci disela isakannya.

"DIAM KAU SUCI!!"

Suara dentuman pintu terbanting Monik berjalan keluar rumah.

Suci terus menangisi impiannya hancur dari awal, ibunya tidak menandatangani bahkan sudah merobek kertasnya. Mencoba menystukan tiap potongan sobekan berharap semua bisa kembali utuh, semuanya sia-sia, suratnya sudah tidak bisa berfungsi lagi.

"SUCI BENCI MAMAH!"

"SUCI BEMCI TEMPAT INI!"

"AKU MAU KELUAR DARI TEMPAT INI, AHKKKK!!"

Suci meraung menyedihkan menangis kencang.

Sementara dari balik pintu luar, Monik masih mendengar tangisan putrinya.

"Suci," ucapnya menahan tangis.

👇👇👇

Terpopuler

Comments

🇬‌🇦‌🇩‌🇮‌🇸‌🇰‌

🇬‌🇦‌🇩‌🇮‌🇸‌🇰‌

2

2023-11-09

0

lihat semua
Episodes
1 Mendapatkan Beasiswa?
2 Surat itu!
3 Kedatangan Helen
4 Tindakan Billy
5 Ada Pria Yang Mencintainya
6 Billy Malu?
7 Suci VS Billy dan Mikha
8 Ditolak
9 Merusak Hadiah
10 Sombongnya Mikha
11 Bertemu Rival
12 Tanpa Pikir Panjang
13 Doa Di Saat Hujan
14 Kekhawatirannya Terjadi
15 Waktunya
16 Gagal??
17 Jatuh!
18 Rapuh
19 Janji Tirto
20 Perasaan Billy
21 Persidangan I
22 Persidangan II
23 Tragedi Mikha
24 Persidangan II
25 Kedatangan Mikha
26 Pengadilan III
27 Tragedi Mikha
28 Ungkapan Mikha
29 Kamu Siapa?
30 Kamu Siapa II ?
31 Suci Amnesia
32 Keputusan Monika
33 Saatnya
34 Saatnya II
35 Hidup Baru
36 Pertemuan
37 Artikel
38 Joan vs Damian
39 Dosen Baru
40 Siasat
41 Pulang
42 Damian Sekarang
43 Menjenguk
44 Jejak Pertama
45 Pertemuan Sahabat Lama
46 Keputusan Ergan
47 Pertanda???
48 Jejak Masa Lalu
49 Berita
50 Mencaritahu
51 Maresha
52 Jejak Masa Lalu part II
53 Ucapan Daddynya Ergan
54 Jadiankah??
55 Takut
56 Monika
57 Di dalam Sel
58 Melihatnya Dari Jauh
59 Demi Kesembuhan
60 Obat Yang Sesungguhnya
61 Lamaran
62 Pertemuan
63 Rayuan Pagi
64 Jebakan Berdua
65 Mami
66 Cerita
67 Cara Mikha
68 Pernikahan part 1
69 Pernikahan part 2
70 Pernikahan part 3
71 Pernikahan Part 4
72 Penjelasan Ergan
73 Tidak Mengenali Mikha
74 Penghinaan
75 Saling Menguatkan
76 Menjauh
77 Permainan 1
78 Permainan 2
79 Merasa Kalah Saing
80 Lelang
81 Dirampas
82 Makan Malam Romantis
83 Masih Menjauh
84 Inovasi
85 Kehancuran
86 Kehancuran part 2
87 Kehancuran Part 3
88 Titik Terendah
89 Berpisah
90 Akhirnya
91 Saat Manja
92 Karena Menggosip
93 Resmi!
94 Ulah Mikha
95 Billy Kembali
96 Berita
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Mendapatkan Beasiswa?
2
Surat itu!
3
Kedatangan Helen
4
Tindakan Billy
5
Ada Pria Yang Mencintainya
6
Billy Malu?
7
Suci VS Billy dan Mikha
8
Ditolak
9
Merusak Hadiah
10
Sombongnya Mikha
11
Bertemu Rival
12
Tanpa Pikir Panjang
13
Doa Di Saat Hujan
14
Kekhawatirannya Terjadi
15
Waktunya
16
Gagal??
17
Jatuh!
18
Rapuh
19
Janji Tirto
20
Perasaan Billy
21
Persidangan I
22
Persidangan II
23
Tragedi Mikha
24
Persidangan II
25
Kedatangan Mikha
26
Pengadilan III
27
Tragedi Mikha
28
Ungkapan Mikha
29
Kamu Siapa?
30
Kamu Siapa II ?
31
Suci Amnesia
32
Keputusan Monika
33
Saatnya
34
Saatnya II
35
Hidup Baru
36
Pertemuan
37
Artikel
38
Joan vs Damian
39
Dosen Baru
40
Siasat
41
Pulang
42
Damian Sekarang
43
Menjenguk
44
Jejak Pertama
45
Pertemuan Sahabat Lama
46
Keputusan Ergan
47
Pertanda???
48
Jejak Masa Lalu
49
Berita
50
Mencaritahu
51
Maresha
52
Jejak Masa Lalu part II
53
Ucapan Daddynya Ergan
54
Jadiankah??
55
Takut
56
Monika
57
Di dalam Sel
58
Melihatnya Dari Jauh
59
Demi Kesembuhan
60
Obat Yang Sesungguhnya
61
Lamaran
62
Pertemuan
63
Rayuan Pagi
64
Jebakan Berdua
65
Mami
66
Cerita
67
Cara Mikha
68
Pernikahan part 1
69
Pernikahan part 2
70
Pernikahan part 3
71
Pernikahan Part 4
72
Penjelasan Ergan
73
Tidak Mengenali Mikha
74
Penghinaan
75
Saling Menguatkan
76
Menjauh
77
Permainan 1
78
Permainan 2
79
Merasa Kalah Saing
80
Lelang
81
Dirampas
82
Makan Malam Romantis
83
Masih Menjauh
84
Inovasi
85
Kehancuran
86
Kehancuran part 2
87
Kehancuran Part 3
88
Titik Terendah
89
Berpisah
90
Akhirnya
91
Saat Manja
92
Karena Menggosip
93
Resmi!
94
Ulah Mikha
95
Billy Kembali
96
Berita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!