undangan

"Sekarang apa yang harus ku lakukan"

Selain pemeran utama masih ada lagi yang lain

Karena saat Nadelin di hukum mati tidak ada yang berpihak padanya siapa juga yang akan berpihak pada orang jahat yang sudah melakukan kekacauan di mana mana

Kita mulai dari orang orang yang ada di sekitar Tuan Duke Farsai Cassius ayah dari Nadelin, bersikap dingin dan tegas.

sudahlah jangan dia, dari gambaran krakternya di novel saja aku sudah tidak suka padanya, orang tua jahat itu

Robert Cassius

Age: 19

kakak tertua Nedelin

Sikapnya menurun dari ayahnya dingin dan tegas

Learna Cassius

Age: 16

Kakak kedua Nadelin

Sifatnya manja, keras kepala, serta arogan dia orang yang sering membuat Nadelin malu di pergaulan kelas atas

Sudah pasti mereka tidak bisa di dekati karena mereka memang benar benar membenci Nadelin

"Banyak orang orang yang berkuasa dekat dengan Alicia Jadi yang ku utamakan menjauh dari mereka terutama"

Pangeran kedua Sain Ferekallonin

Age : 17

Dia muda 1 tahun dari putra mahkota dia orang yang susah di tebak juga misterius bisa di bilang sosok yang sempurna karena mahir dalam berpedang, bela diri dan juga sihir, juga tertulis di novel dia pria yang tampan

Ampun deh idamannya para kaum wanita

"Tapi dia susah untuk didekati dia terbilang kejam dan menakutkan karena sifatnya itu banyak para lady tidak bisa mendekatinya, maka dengan itu aku harus menjauh karena dia paling membenci Nadelin bukan hanya kerena Nadelin pembuat onar, tetapi juga karena sering menyakiti Alicia"

Alicia lagi, dia selalu bisa meluluhkan hati orang orang, termasuk Sain, Lagian aku belum bertemu Alicia jadi aku bisa tenang

"Haaah"

"Nona apa yang sedang anda fikirkan, sampai seperti itu"

Lian dengar tidak ya, ah masa bodoh

"Tidak ada, oh ya Lian apakah sihir elemen bisa di pelajari sendiri dari buku atau semacamnya"

Aku tidak tahu, karena soal sihir tidak terlalu di ceritakan dengan jelas di novel

"Bisa, tapi tergantung dengan elemen nona"

"Seperti apa"

"Misalnya Tuan muda Robert dan nona Learna menguasai sihir Air yang jadi lambang sihir keluarga Cassius"

"Berarti bisa jadi aku memiliki kemampuan dalam sihir Air begitu"

"Iya nona, tapi nona ada berberapa orang jenius yang bisa mengusai lebih dari satu sihir elemen"

"Oh ya, siapa?"

"Ini baru rumor tapi, mungkin juga benar pangeran kedua selain mengusai elemen api warisan dari keluarga kerajaan katanya dia juga bisa mengunakan lebih dari satu elemen"

Sudah ku duga dia memang kuat aku harus lebih berhati hati agar tidak berurusan denganya!

"Aku ingin istirahat dulu kamu bisa keluar"

"Baik nona, saya akan kembali lagi sebelum makan malam"

"Sekarang aku istirahat dulu, mata ku sudah berat sekali rasanya"

Tertidur dengan pulas di kasur

Diruangan Duke

Tok....tok.....tok....tok

"Tuan ini saya, kepala pelayan"

"Tron, masuklah"

"Salam tuan"

"Ada apa"

"Ada undangan dari istana"

"Undangan"

"Iya, untuk upacara kedewasaan putra mahkota akan di adakan dua hari lagi"

"Oh, ya sudah kamu beritahu pada Lerna dan juga Robert"

"Tuan"

"Ada apa lagi"

"Nona Nadelin Juga mendapat undangan"

"Nadelin"

"iya tuan"

"ya sudah kamu bisa beritahu dia juga"

"tapi tuan jika nona berbuat kekacauan lagi maka nama baik tuan akan hancur dan lagi ini dari istana"

"apakah dia sudah tahu tentang undang"

"sepertinya tidak, tetapi nona akan mengetahui nya karena para pelayan sudah mengetahui undangan ini tuan dan pasti pelayan nona sudah melapor"

"seperti dulu yaa"

dulu saat ada pesta Nadelin yang memang di undang tapi tidak di beri tahu lalu Lian datang memberikan info, saat tahu keluarga cassius mendapatkan undangan termasuk dia, dia segera bersiap siap siap dan ikut, hasilnya dia membuat keributan di sana.

sering kali Nadelin membuat keributan di pertemuan maupun pesta

dan sudah lama Nadelin tidak mendapatkan undangan

"bagaimana jika tuan tidak mengizinkan nona pergi"

"kamu panggil dia kesini"

"baik tuan, saya undur diri"

sementara dikamar Nadelin

host.....host......host

"non, hah nona nona"

"eeem"

"bangun nona"

sambil mengerakan badan Nadelin

"kenapa, apa lagi, terus kenapa kamu kayak orang habis lomba lari"