Pulkam

Langit Bengkayang yang cerah, seolah menyambut Aku kembali ke kampung halaman tercinta. Bersama kedua jagoanku, Gabriel dan Gibran. Kedua bocah itu sudah kelelahan, mereka pun ketiduran dipangkuanku dan Sus Sulis.

Aku sedari tadi menikmati pemandangan alam di Kabupaten Bengkayang. Sudah banyak berubah, tanah kosong yang dulu hanya padang ilalang, kini berubah menjadi hunian warga. Sepanjang jalan kini sudah ramai, hingga membunuh kesan anker kota kecilku ini.

Penerangan lampu-lampu jalanan sungguh membuat pengguna jalan terbantu. Semakin sore, semakin ramai. Dan tibalah, Aku kerumahku.

Rumah yang memberi banyak kenangan, tempat kami menangis dan tersenyum bersama orangtua, saudara dan teman tercinta. Dan, di rumah ini pula, Aku pertama melihat gadis cantik dan para sobatku berguyon untuk menjodohkanku dengannya.

"Anyer, di manakah kau berada?" bisikku dalam hati ketika melangkahkan kaki keluar dari mobilnya. "Rumah itu, masih tidak berubah. Apa Anyer sudah ada yang punya?" Aku kembali bertanya pada diri sendiri.

"Pa ... pa ... kenapa?" tanya Gibran bingung melihat Aku sedang bengong menatap rumah bercat abu-abu itu. "Ayo, masuk. Panggil pho-pho sama kung-kung yah," pesanku pada anak-anak.

"Pho ... Kung ... Gibran dan Gabriel tiba ..." sapa si kembar dari pintu depan. Bergegas kedua orangtuaku berjalan ke depan menyambut putra sulungnya dan cucu-cucu kesayangannya. "Wah, si kembar sudah besar, peluk Pho-phonya, dan sang Kakek mengelus-elus kepala kedua bocah nakal itu.

"Ayo masuk," ajak sang Nenek dengan raut wajah bahagia menyambut kedatangan kami Sementara Sus Sulis dan sopir taxi sedang sibuk memindahkan semua bawaan kami, Aku bergegas ke dapur mencari air putih pelepas dahaga.

"Masak apa, Ma," Aku bertanya pada Mama. "Ayam goreng sama kuah sop, Ren," sahut Mama dengan wajah yang sudah tampak menua. "Sini, ajak anakmu makan," katanya lagi. "Sudah tadi, Ma."

Anak-anak sudah kelelahan, mereka pun kini telah lelap di kamar kosong di samping kamarku. Sus Sulis juga sudah istirahat. Begitu pula orangtuaku mereka beristirahat awal. Hanya Aku yang kini masih terjaga.

Aku duduk diteras rumah, di atas kursi yang masih berada di sana. Tempatku selalu mengamati Anyer. Gadis cantik dan mempesona. Yang telah mencuri hatiku, tapi ...

Hari telah larut, Aku pun masuk beristirahat. Menikmati suasana dikamar yang sudah Aku tinggalkan 4 tahun lebih. Kasur dan bantalku, apalagi kamarku, tidak berubah.

"Anyer," tiba-tiba saja sosok bayangan itu menari-nari dihadapanku. Wajah cantiknya, kulit putihnya, tubuh mungilnya, hadir di kamar ini. Dan, Aku pun terbuai dalam mimpi.

Udara pagi yang sejuk, dedaunan berjatuhan di pekarangan rumah, seorang gadis tampak sedang menyapu halaman rumahnya. Dan, tiba-tiba ... brukkkk. Suara seorang anak terjatuh di hadapannya.

"Dek, sakit ya?" tanya Anyer peduli. "Ayo masuk, saya obatin ya," Anyer membawanya masuk dan membersihkan lukanya, lalu mengoleskan obat diatas luka gores itu.

"Gabriel, Gabriel ..." panggilku berulang-ulang, kuatir saat si sulung sudah lama tak muncul. "Pa, saya di rumah ii," jawab Gabriel melambaikan tangannya dari rumah Anyer.

"Anyer," Aku terpana padanya. Semakin cantik wanita ini Aku pun menghampirinya. "Gabriel, kenapa di rumah ii?" tanyaku terkejut. "Tadi, Gabriel jatuh, Ren," jelas Anyer. "Pa, ii baik deh, luka di kaki Riel sudah diobati sama ii," terang anakku polos.

"Oh, terima kasih, Nyer," ucap Reno menatapnya lama seolah ingin bertanya sesuatu padanya. Anyer tersenyum padanya.

"Ii, bolehkah ii jadi mamaku. Aku sedih, tak punya mama hanya Sus Sulis, Bi Ijah dan Papa aza yang mengurus kami sepanjang hari" curhat Gabriel sembari memohon pada Anyer sambil menarik-narik tangannya. Anakku dan Anyer tampak seperti sudah sangat akrab dengannya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!