Eps.2. Dijodohin

Di Kamar Aulia.

"Jadi bunda mau ngomong apa sama Auli?" Tanya Aulia sambil menatap penasaran ke bunda Risa.

"Sayaang, bunda harap Auli bisa menyikapi dengan dewasa apa yang akan bunda sampaikan ke Auli" bunda Risa mengambil nafas dalam lalu membuangnya perlahan,sebelum melanjutkan pembicaraan dengan putrinya.

"begini sayaang....ayah punya janji sama seseorang yang sangat berjasa pada keluarga kita" diam sejenak sambil menatap putri satu-satunya yang diam sambil menyimak bundanya dengan tatapan penuh tanya.

"Janji? Janji apa bun?" Tak sabar menunggu perkataan bundanya akhirnya Auli bertanya.

"Maafin Ayah Bunda ya sayaang, bukan karena kami tidak menyayangimu, tapi semua ini justru karena kami sangat menyayangimu, dan Ayah Bunda juga yakin kalau kamu bisa bahagia dengan keputusan kami" bunda Risa bingung bagaimana akan menyampaikan kapada putri tersayangnya,

" Sayaang sekarang Auli udah SMA, jadi sekarang saatnya Auli tahu segalanya" karena perkataan bunda Risa yang muter-muter, sampai terbesit hal yang aneh-aneh difikiran Aulia.

" Jangan-jangan Auli bukan anak kandung ayah dan bunda yaa?" Ceplos Aulia membuat bunda Risa kaget lalu "bukan, bukan itu sayaang, tentu Auli anak kandung Ayah Bunda, sayaang... kenapa Auli sampai berfikir begitu?" Kata bunda Risa sambil memegang erat kedua tangan Aulia.

"Lalu apa bun? Bunda bilang aja Auli janji ga akan marah, apapun yang menurut Ayah Bunda baik buat Auli, InsyaAllah Auli mau nurut, Auli sayaang Ayah Bunda" sambil memeluk bundanya Auli merasa lega ternyata yang difikirkan salah,tak terasa air mata Aulia mengalir dengan sendirinya.

"Ayah kenapa ayah tega sih nyuruh bunda ngomongin ini ke Auli" batin bunda Risa sambil melepas pelukan Aulia lalu tangannya mengelap lembut airmata di pipi Aulia.

"Assalamualaikum Bunda, Auli" suara berat ayah Restu mengagetkan keduanya.

"Wa'alaikum salam Ayah" sahut Aulia dan bunda Risa bersamaan, lega itulah yang dirasakan bunda Risa, saat melihat suaminya pulang.

"Alhamdulillah, akhirnya ayah pulang, biar ayah aja lah yang ngomong" batin bunda Risa sambil menatap suaminya, dan yang ditatap pun paham kalau istrinya belum bisa menyampaikan apapun ke putrinya.

"Udah nungguin Ayah ya, maaf ya ayah lama" berjalan mendekati keduanya seakan tahu kalau lidah istrinya kelu tak bisa menyampaikan niatnya.

"Sayaang, begini, ayah bunda punya permintaan buat Auli, ayah harap Auli bisa mengabulkan permintaan Ayah Bunda" duduk di samping putrinya sambil merangkul bahu putrinya dengan tangan kirinya sedangkan tangan kanannya memegang kedua tangan istrinya yang sedang memegang kedua tangan Aulia.

"Permintaan apa Yah, InsyaAllah Auli akan berusaha mengabulkan keinginan Ayah Bunda" sambil menatap penuh tanya kedua orangtuanya secara bergantian.

"Sayaang, sebenarnya ayah punya janji dengan kakek Wisnu juga Om Tara, kalau putri kesayangan ayah yaitu Auli, akan dijodohkan dengan putra om Tara" perlahan Ayah Restu menyampaikan pada Auli.

Deg...

Jantung Auli berdetak keras seakan sedang berlari jauh.

"Dijodohin yah? Tapi Auli masih SMA yah, Auli mau sekolah dulu, Auli juga masih pengen kuliah yah, Auli pengen ngerasain bagaimana capeknya orang kerja, Auli punya banyak cita-cita yah"

Suaranya bergetar, air mata Aulia tak bisa dibendung lagi, menyampaikan uneg-unegnya sambil meremas tangannya yang masih digenggam orangtuanya, seakan ingin sekali berlari sambil berteriak,"kenapa harus seperti ini??? kenapa harus dijodohiiiin???" tapi itu tak mungkin dilakukannya, kasih sayang kedua orangtuanya mampu membedung niatannya, Aulia masih memikirkan perasaan mereka kalau harus berbuat hal gila itu.

"Iya sayaang dijodohin, maafin Ayah sampai harus mengorbankan hidup juga perasaan putri Ayah, kalau bukan karena mereka hidup kita tak bisa seperti ini sayaang, sekali lagi maafin Ayah Bunda ya sayaang" melepas tangan yang menggenggam istrinya kemudian memeluk putrinya, bahkan Bunda Risa pun ikut memeluk mereka.

"Gimana sayaang? Auli maukan?" Tanya Ayah Restu sambil melepas pelukan mereka, lalu mengusap airmata putrinya dengan kedua ibu jarinya dan dibalas anggukan dari Aulia, karena tak mampu berkata apapun Aulia hanya pasrah dan menerima keinginan orangtuanya.

"Terima kasih sayaang... Ayah Bunda sayang Auli" bersmaan orangtuanya menjawab anggukan Aulia.

" Hari jum'at malam mereka akan datang ke rumah buat makan malam sekaligus mereka ingin sekali ketemu Auli, jadi ayah harap Auli bisa bersiap diri" lanjut ayahnya.

"Ya udah bunda mau ke dapur dulu buat masak makan malam, Auli istirahat dulu ya sayaang" kedua orangtua Aulia keluar dari kamar Aulia, kemudian dia merebahkan tubuhnya, pikirannya melayang-layang entak kemana.

Sejenak kemudian dia terbangun karena tiba-tiba teringat tugas-tugas dari panitia MOS yang arus diselesaikannga, karena dia tak mau kalau besuk harus menjalani hukuman karena tak menyelesaikan tugasnya.

Tanpa pikir panjang Aulia berdiri ke meja belajarnya kemudian mengerjakannya.

Keesokan harinya , saat di sekolah, Aulia nampak tak semangat, ia duduk sambil menundukan kepalanya di atas tangan yang dilipat di meja, sampai akhirnya...

Keesokan harinya , saat di sekolah, Aulia nampak tak semangat, ia duduk sambil menundukan kepalanya di atas tangan yang dilipat di meja, sampai akhirnya...

"Door... pagi-pagi kok lemes aja sih neng" perkataan Ninda yang mengejutkan Aulia dari lamunannya.

"Gak kok, q cuma capek aja" jawab Aulia lesu sambil mengangkat kepalanya, kemudian celingak celinguk mencari sahabatnya yang lain.

"Loh kok sendiri, mana Sari sama Mita?" Begitu melihat Ninda sendiri.

"Lagi di kantin, katanya ga sarapan, kenapa sih kok lesu gitu?" Karena penasaran Ninda bertanya lagi.

"Gapapa lagi bete aja" singkat Aulia menjawab, Ninda yang masih penasaranpun mau bertanya lagi tapi diurungkan karena bel masuk telah bunyi.

"Hai girl... kita ga telat kaaan? " Mita heboh karena senang masuk kelas ga terlambat ditambah lagi perutnya yang tadi keroncongan karena ga sempat sarapan di rumah sekarang udah kenyang.

" hampir, untung belum ada kakak pendamping" deg-degan Sari menimpali sambil mengelus dadanya, karena takut kalau telat gara-gara Mita makannya lama.

"kalian makan apa sih kok lam....?" Belum selesai Ninda tanya udah ada ucapan salam dari kakak KETOS yang masuk ke kelas mereka.

"Pagi semuaa....."

" pagi kaaak...." serempak jawaban dari anak-anak kelas X IPA 1.

"Acara kali ini pengenalan lingkungan sekolahan yaa, siap-siap sebelum jam istirahat pertama jadwal kelas ini yang keliling sekolah , jadi.... apa kalian siaaap?" Tanya kak dewa yang akan memimbing dan menjelaskan seluruh ruangan di sekolah.

"Siaaap kaaaak...." tak kalah semangatnya semua mejawab kompak. Dan berjalan keluar mengikuti kak Dewa yang jadi pemandu.

"Nin, salah ga sih kalau cewek punya cita-cita tinggi?" Pertanyaan Aulia yang mendadak membuat Ninda yang ditanya pun menoleh lalu menatap heran kenapa tiba-tiba Aulia bertanya seperti itu.

Tapi karena ingat kalau sahabat barunya sejak tadi pagi bete, akhirnya Ninda mendekat lalu bertanya, "jadi ini yang bikin kamu bete dari tadi?" Aulia mengangguk nendengar pertanyaan Ninda.

"Aulia sayaaang.... yang namanya cita-cita itu bebas mau cewek atau cowok mereka bebas menentukan cita-cita mereka, karena kalau kita punya cita-cita itu bisa membuat kita jadi semangat buat belajar, kenapa sih kok tanyanya gitu?" Jawab Ninda sambil bertanya karena masih penasaran apa yang membuat sahabatnya itu bete.

Tanpa mereka sadari di belakang mereka ada Arka mendengarkan obrolan dua sahabat itu. Dia penasaran kenapa Aulia berkata seperti itu.

"Meskipun pada akhirnya kita harus nikah dan jadi ibu rumah tangga?" Tanya Aulia yang seolah patah semangat.

Arka yang mendengarnya pun ikut sedih.

"Aku ga akan melarang kamu mencapai cita-cita kamu sayaang" batin Arka sakit saat mendengarnya.

Arka bisa menebak "pasti ini ada kaitannya dengan perjodohan" kata Arka dalam hati.

"Meskipun kita nikah, kita masih bisa kok berkarir, buktinya banyak ko wanita yang masih bekerja meski mereka telah berkeluarga, dokter misalnya, guru, atau bahkan banyak artis yang sudah menikah dan punya anak, Ayolah Aulia sayaang kenapa sih tiba- tiba kamu jadi sedih gini, semangat dong!!" Lembut Ninda menyemangati sahabatnya.

"kok aku bisa sedewasa ini ya" senyum geli Ninda berkata dalam hatinya mengingat dirinya tiba-tiba jadi bijak.

"Ayo dong semangat!! Mana senyumnya?" Lanjutnya lagi yang membuat senyum manis terbit dibibir Aulia.

"Nah gitu dong semangat, aku janji bakal kasih kebebasan buat kamu berkarir asalkan kamu bisa berjanji masih bisa mengurusku dan anak-anak kita nanti, ih apaan sih" dalam hati Arka berbisik tak sadar sampai ia menggeleng-gelengkan kepalanya karena telah berpikir jauh sampai anak.

Vitria yang menyadari tingkah aneh sang ketos pun langsung bertanya

"Arka, kamu kenapa sih? Kok geleng-geleng kepala gitu?"

Kaget Arkapun menjawab "ga papa kok Vit, cuma pusing dikit dari tadi muter-muter sekolahan, btw tepat waktu ga ni kita balik ke kelasnya?" lanjutnya bertanya.

"Oh ok kl gapapa, kayaknya malah sisa waktu deh , soalnya dah nyampe sini "jawab Fitria sambil melihat jam ditangan kirinya.

Hingga akhirnya rombongan kelas X IPA 1 telah sampai di kelas. Kemudian melanjutkan acara sampai jam pulang sekolah tiba.

Begitulah banyak tugas-tugas yang harus diselesaikan dan juga banyak kisah yang terjadi selama MOS.

Hingga tak terasa sudah hari terakhir MOS, semua siswa kelas X kumpul di aula, untuk membahas makrab malam minggu besuk. Dan makrab akan di adakan di puncak, berangkat hari sabtu pagi dan akan pulanb hari minggu sore.

Sorak gembira seluruh siswa memenuhi Aula, mereka senang sekali karena penat dan juga capek karena tugas-tugas dan kegiatan selama MOS akan terbayar lunas dengan adanya makrab.

○●●●○

Makasih udah meluangkan waktu buat baca tulisanku😊.... semoga membuat kita tambah semangat setelah membaca, ambil nilai positifnya aja yaa....😊

Ditunggu krisannya🙏

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Berarti Arka udah tau ya kalo Aulia itu yg dijodohin, Waahh udah mikir ke anak2 aja Arkanya, Semoga kamu gak selingkuh ya..😁

2023-06-22

1

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Waah Arka udah manggil SAYANG aja,ketemuan juga belum,Aulia juga belum tau siapa jodohnya..

2023-06-21

1

Tia Mts

Tia Mts

lanjut

2022-10-07

1

lihat semua
Episodes
1 Eps.1. MOS dan Sahabat Baru
2 Eps.2. Dijodohin
3 Eps.3. Pertemuan Pertama
4 Eps.4. Perjalanan
5 Eps.5. Sampai Puncak
6 Eps.6. Makrab 1
7 Eps.7. Makrab 2
8 Eps.8. Perform
9 Eps.9. Pulang
10 Eps.10. Di Rumah Arka
11 Eps.11. Pesta Pertunangan
12 Eps.12. Kakak Pulang
13 Eps.13. Belanja dan Bikin Kue
14 Eps.14. Di Taman Belakang
15 Eps.15. Ke Pantai
16 Eps.16. Ada apa dengan Arka
17 Eps.17. Masalalu Arka
18 Eps.18. Sunrise
19 Eps.19. Ngambek
20 Eps.20. Pamit
21 Eps.21. Lupa
22 Eps.22. Surprise
23 Eps.23. Lamunan Aulia
24 Eps.24. Kado dari Arka
25 Eps.25. Libur telah usai
26 Eps.26. Back to school
27 Eps.27. Caffe
28 Eps.28. Cantik
29 Eps.29. maaf
30 Eps.30. Kantin
31 Eps.31. Pengakuan Sita
32 Eps.32. Curhat
33 Eps.33. Mampir makam Bakso
34 Eps.34. Wawancara di Kantin
35 Eps.35. Wawancara di Kantin 2
36 Eps.36. Diikuti
37 Eps.37. Di kantor Arka
38 Eps.38. Kakek sakit
39 Eps.39. Di rumah sakit
40 Eps.40. Kondisi Kakek
41 Eps.41. Kondisi Kakek 2
42 Eps.42. Permintaan Kakek
43 Eps.43. Om Haris
44 Eps.44. Akad Nikah
45 Eps.45. Istri sah
46 Eps.46. Drama melo kakak adik
47 Eps.47. Pengantin Baru
48 Eps.48. Belajar jadi istri yang baik
49 Eps.49. Menunggu Mama
50 Eps.50. Polos banget sih istriku
51 Eps.51. Malam Pertama
52 Eps.52. Hak Suami
53 Eps.53. Selamat Pagi Istriku
54 Eps.54. Tanggung jawab
55 Eps.55. Digrebek
56 Eps.56. Pengambilan Rapot
57 Eps.57. Mencuri mencium
58 Eps.58. Masa lalu
59 Eps.59. Kehangatan keluarga
60 Eps.60. Ketakutan Aulia
61 Eps.61. Bangun kesiangan
62 Eps.62. Possesif
63 Eps.63. Album lawas
64 Eps.64. Olah raga rahang
65 Eps.65. Izin
66 Eps.66. Hari pertama kerja Aulia
67 Eps.67. Masa Remaja
68 Eps.68. Bingung
69 Eps.69. Lupa bawa baju ganti
70 Eps.70. Merajuk
71 Eps.71. You are the best husband and you are the best wife
72 Eps.72. Gara-gara omelet
73 Eps.73. Ngidam
74 Eps.74. Numbero Uno
75 Eps.75. Perdebatan tak berfaedah
76 Eps.76. Pesan sang kakek
77 Eps.77. OTW
78 Eps.78. Bodyguard
79 Eps.79. Signal
80 Eps.80. Ikatan bathin
81 Eps.81. Ngintip
82 Eps.82. Berita Sedih Tentang kakek
83 Eps.83. Jemputan Datang
84 Eps.84. Curhat dengan Kakak Ipar
85 Eps.85. Kabar Duka
86 Eps.86. Firasat Aulia
87 Eps.87. Rumah Duka
88 Eps.88. Pemakaman sang Kakek
89 Eps.89. Rindu Senyum Aulia
90 Eps.90. Cita-cita
91 Eps.91. Kecipratan Special
92 Eps.92. Di rumah Ayah Bunda
93 Eps.93. Tiga Ajudan
94 Eps.94. Angel
95 Eps.95. Arka keceplosan
96 Eps.96. Baby Aura
97 Eps.97. Lomba nangis
98 Eps.98. Kesedihan Aulia
99 Eps.99. Cini-cini kakak peyuk
100 Eps.100. Oh lagi PMS...
101 Eps.101. Perhatian Arka
102 Eps.102. InsyaAllah siap menunggu
103 Eps.103. Kekhawatiran Arka
104 Eps.104. Kebersamaan Arin dan Bunda
105 Eps.105. Makan siang
106 Eps.106. I Love You
107 Eps.107. Kelulusan Arka
108 Eps.108. Pillow Talk
109 Eps.109. Cup
110 Eps.110. Panggil Mas aja
111 Eps.111. Mantan calon pelakor
112 Eps.112. Ada Udang di balik bakwan
113 Eps.113. Malunya hilang
114 Eps.114. Malu malu Meong
115 Eps.115. Di Mall
116 Eps.116. Ujian
117 Eps.117. Undangan
118 Eps. 118. Masa-masa indah di Sekolah
119 Eps.119. Menjalankan Misi
120 Eps.120. Gagal
121 Eps.121. Persiapan Resepsi Pernikahan
122 Eps.122. Wisuda kelulusan Aulia
123 Eps.123. Resepsi Pernikahan 1
124 Eps.124. Resepsi Pernikahan 2
125 Eps.125. Malam Pertama
126 Eps.126. Hari baru
127 Eps.127. Pria Paling Beruntung
128 Eps.128. Ospek
129 Eps.129. Teman Baru
130 Eps.130. Dunia harus tahu
131 Eps.131. Makrab Maba
132 Eps.132. Sweet bangeet
133 Eps.133. Membuat Kenangan
134 Eps.134. Saatnya kembali ke aktifitas
135 Eps.135. Hem kamu ini
136 Eps.136. Panggil Aku Mba
137 Eps.137. Apa sih yang enggak buat Kamu
138 Eps.138. Ke Toko Buku
139 Eps.139. Ketakutan Aulia.
140 Eps.140. Gara gara Doni
141 Eps.141. Kejujuran Doni
142 Eps. 142. Tuduhan Tia
143 Eps.143. Aura
144 Eps. 144. Cengeng
145 Eps.145. Pantas aneh, ternyata...
146 Eps.146. Periksa kehamilan
147 Eps.147. Gosip
148 Eps.148. Kasak Kusuk
149 Eps.149. Farah dan para Sahabatnya
150 150. Do'a bersama Anak Panti
151 151. Kontraksi
152 152. Melahirkan
153 153. Assalamualaikum Putraku
Episodes

Updated 153 Episodes

1
Eps.1. MOS dan Sahabat Baru
2
Eps.2. Dijodohin
3
Eps.3. Pertemuan Pertama
4
Eps.4. Perjalanan
5
Eps.5. Sampai Puncak
6
Eps.6. Makrab 1
7
Eps.7. Makrab 2
8
Eps.8. Perform
9
Eps.9. Pulang
10
Eps.10. Di Rumah Arka
11
Eps.11. Pesta Pertunangan
12
Eps.12. Kakak Pulang
13
Eps.13. Belanja dan Bikin Kue
14
Eps.14. Di Taman Belakang
15
Eps.15. Ke Pantai
16
Eps.16. Ada apa dengan Arka
17
Eps.17. Masalalu Arka
18
Eps.18. Sunrise
19
Eps.19. Ngambek
20
Eps.20. Pamit
21
Eps.21. Lupa
22
Eps.22. Surprise
23
Eps.23. Lamunan Aulia
24
Eps.24. Kado dari Arka
25
Eps.25. Libur telah usai
26
Eps.26. Back to school
27
Eps.27. Caffe
28
Eps.28. Cantik
29
Eps.29. maaf
30
Eps.30. Kantin
31
Eps.31. Pengakuan Sita
32
Eps.32. Curhat
33
Eps.33. Mampir makam Bakso
34
Eps.34. Wawancara di Kantin
35
Eps.35. Wawancara di Kantin 2
36
Eps.36. Diikuti
37
Eps.37. Di kantor Arka
38
Eps.38. Kakek sakit
39
Eps.39. Di rumah sakit
40
Eps.40. Kondisi Kakek
41
Eps.41. Kondisi Kakek 2
42
Eps.42. Permintaan Kakek
43
Eps.43. Om Haris
44
Eps.44. Akad Nikah
45
Eps.45. Istri sah
46
Eps.46. Drama melo kakak adik
47
Eps.47. Pengantin Baru
48
Eps.48. Belajar jadi istri yang baik
49
Eps.49. Menunggu Mama
50
Eps.50. Polos banget sih istriku
51
Eps.51. Malam Pertama
52
Eps.52. Hak Suami
53
Eps.53. Selamat Pagi Istriku
54
Eps.54. Tanggung jawab
55
Eps.55. Digrebek
56
Eps.56. Pengambilan Rapot
57
Eps.57. Mencuri mencium
58
Eps.58. Masa lalu
59
Eps.59. Kehangatan keluarga
60
Eps.60. Ketakutan Aulia
61
Eps.61. Bangun kesiangan
62
Eps.62. Possesif
63
Eps.63. Album lawas
64
Eps.64. Olah raga rahang
65
Eps.65. Izin
66
Eps.66. Hari pertama kerja Aulia
67
Eps.67. Masa Remaja
68
Eps.68. Bingung
69
Eps.69. Lupa bawa baju ganti
70
Eps.70. Merajuk
71
Eps.71. You are the best husband and you are the best wife
72
Eps.72. Gara-gara omelet
73
Eps.73. Ngidam
74
Eps.74. Numbero Uno
75
Eps.75. Perdebatan tak berfaedah
76
Eps.76. Pesan sang kakek
77
Eps.77. OTW
78
Eps.78. Bodyguard
79
Eps.79. Signal
80
Eps.80. Ikatan bathin
81
Eps.81. Ngintip
82
Eps.82. Berita Sedih Tentang kakek
83
Eps.83. Jemputan Datang
84
Eps.84. Curhat dengan Kakak Ipar
85
Eps.85. Kabar Duka
86
Eps.86. Firasat Aulia
87
Eps.87. Rumah Duka
88
Eps.88. Pemakaman sang Kakek
89
Eps.89. Rindu Senyum Aulia
90
Eps.90. Cita-cita
91
Eps.91. Kecipratan Special
92
Eps.92. Di rumah Ayah Bunda
93
Eps.93. Tiga Ajudan
94
Eps.94. Angel
95
Eps.95. Arka keceplosan
96
Eps.96. Baby Aura
97
Eps.97. Lomba nangis
98
Eps.98. Kesedihan Aulia
99
Eps.99. Cini-cini kakak peyuk
100
Eps.100. Oh lagi PMS...
101
Eps.101. Perhatian Arka
102
Eps.102. InsyaAllah siap menunggu
103
Eps.103. Kekhawatiran Arka
104
Eps.104. Kebersamaan Arin dan Bunda
105
Eps.105. Makan siang
106
Eps.106. I Love You
107
Eps.107. Kelulusan Arka
108
Eps.108. Pillow Talk
109
Eps.109. Cup
110
Eps.110. Panggil Mas aja
111
Eps.111. Mantan calon pelakor
112
Eps.112. Ada Udang di balik bakwan
113
Eps.113. Malunya hilang
114
Eps.114. Malu malu Meong
115
Eps.115. Di Mall
116
Eps.116. Ujian
117
Eps.117. Undangan
118
Eps. 118. Masa-masa indah di Sekolah
119
Eps.119. Menjalankan Misi
120
Eps.120. Gagal
121
Eps.121. Persiapan Resepsi Pernikahan
122
Eps.122. Wisuda kelulusan Aulia
123
Eps.123. Resepsi Pernikahan 1
124
Eps.124. Resepsi Pernikahan 2
125
Eps.125. Malam Pertama
126
Eps.126. Hari baru
127
Eps.127. Pria Paling Beruntung
128
Eps.128. Ospek
129
Eps.129. Teman Baru
130
Eps.130. Dunia harus tahu
131
Eps.131. Makrab Maba
132
Eps.132. Sweet bangeet
133
Eps.133. Membuat Kenangan
134
Eps.134. Saatnya kembali ke aktifitas
135
Eps.135. Hem kamu ini
136
Eps.136. Panggil Aku Mba
137
Eps.137. Apa sih yang enggak buat Kamu
138
Eps.138. Ke Toko Buku
139
Eps.139. Ketakutan Aulia.
140
Eps.140. Gara gara Doni
141
Eps.141. Kejujuran Doni
142
Eps. 142. Tuduhan Tia
143
Eps.143. Aura
144
Eps. 144. Cengeng
145
Eps.145. Pantas aneh, ternyata...
146
Eps.146. Periksa kehamilan
147
Eps.147. Gosip
148
Eps.148. Kasak Kusuk
149
Eps.149. Farah dan para Sahabatnya
150
150. Do'a bersama Anak Panti
151
151. Kontraksi
152
152. Melahirkan
153
153. Assalamualaikum Putraku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!