Konfrontasi

Rumah Milik Adrian Pratomo, Manahan Solo

Pak Choirul ikut sarapan nasi liwet bersama dengan Freya, Lachlan dan Raiden. Keempatnya tampak membahas kejadian semalam yang merupakan bagian dari teka-teki.

"Dalang yang merupakan saingan dari Eyang pakdhe Bambang Hardian, namanya Ki Suroso. Beliau adalah seniornya Eyang pakdhe. Nah, dua puluh tahun lalu, Presiden RI yang pecinta wayang, meminta dalang terbaik untuk memamerkan kemampuannya untuk menjadi duta kebudayaan Jawa. Ada 20 dalang terbaik di Indonesia yang ikut. Pak Presiden sendiri yang menilai kemampuan dalang-dalang tersebut dan Alhamdulillah eyang pakdhe terpilih menjadi duta kebudayaan Jawa dan ditanggap ndalang setiap ada tamu kenegaraan datang. Hingga lima tahun pemerintahan beliau dan sebagai tanda bakti eyang, pak Presiden memberikan satu set wayang kulit yang terbuat dari kulit berkualitas tinggi..." papar pak Choirul.

"Dan itu yang menjadi incaran dalang saingannya..." gumam Freya.

"Ki Suroso merasa dirinya adalah senior tapi kalah dari eyang pakdhe. Dia benci karena eyang mendapat pujian sana sini dari banyak tamu negara. Setelah pak presiden tidak menjabat, beliau kadang masih meminta Eyang pakdhe untuk mendalang di acara-acara penting seperti 17an atau ulang tahun beliau..."

"Sampai eyang pakdhe meninggal?" tanya Lachlan.

"Iya. Pak Presiden merasa kehilangan dan saat itulah Ki Suroso maju untuk menawarkan diri menggantikan mendalang tapi beliau, pak presiden tidak sreg. Ditambah pak presiden berikutnya juga tidak memilihnya sebagai dalang istana..."

"Itu namanya dendam kepati-pati... Artinya dendam mendarah daging.. Terus saat pak Gondo nggak ada, pak Choirul sudah bilang kalau itu bukan begal ..." tanya Raiden.

"Sampun mas Raiden, tapi polisi tidak percaya."

"Sekarang koleski wayang pak Gondo dipakai anaknya Ki Suroso? Oooohhh as**syyuuuu !" umpat Raiden membuat Freya dan Lachlan mendelik.

"Dendeng !" hardik Freya. "Siapa yang ngajarin?"

"Mas Saiki n Gara-gara" cengir Raiden.

"Hah?"

"Alsaki dan Sagara, Oma" ucap Lachlan. "Macam Oma nggak paham saja. Dendeng, Diana, Duncan dan Nyunyun kan hobinya kasih nama seenaknya."

"Oh ya Allah Gustiii... Memang Anaknya Shinchan deh !" omel Freya.

"Sekarang kita gimana Oma?" tanya Lachlan.

"Oma tahu akan syulit meyakinkan pihak kepolisian membuka kasus itu tapi bukan tidak mungkin kita tidak menyelesaikan. Jika satu set wayang itu adalah pemberian pak Presiden kita dua puluh tahun lalu, sudah pasti ada kodenya. Kita harus tanya ke pak Gondo."

***

Sementara itu di PRC Hospital Jakarta

Nareswari sedang menikmati acara makan siang di area taman yang menurutnya lebih menyenangkan dan menenangkan daripada di dalam rumah sakit. Nareswari memakai airpodsnya sambil menonton drama Korea di ponselnya dan memakan makan siangnya.

Tiba-tiba perasaannya tidak enak dan Nareswari mendongak. Seketika gadis itu berteriak kencang membuat semua orang menoleh. Nareswari berusaha menetralisir nafasnya dan tersenyum kikuk.

"Drama Korea. Horor..." ucap Nareswari sakhil menunjukkan ponselnya yang disandarkan.

Orang-orang pun maklum lalu kembali beraktivitas. Tapi tidak dengan Nareswari yang menatap judes ke Nonik Belanda di depannya.

"Jangan bikin kaget !" desis Nareswari kesal.

"Maaf Kak Nyes. Kemana kak L dan kak Dendeng?" Nonik itu celingukan.

"Ke Solo."

"Ngapain?"

"Urus Pak Gondo." Nareswari sengaja memakai airpodsnya agar disangka sedang menerima panggilan telepon. Ben ora diarani wong edyan ( biar nggak dikira orang gila ).

"Ooohhh... Eh kak Nyes ..." Nonik itu duduk di depannya setelah membenarkan kondisi lehernya. "Aku sudah dapat informasi pembunuh aku dan keturunannya."

Nareswari melongo. "Serius? Hantu dan arwah pun ada dukcapil nya?"

"Nggak macam sini kak Nyes. Aku mencari info dari para arwah lainnya..." Nonik menatap Nareswari sedih. "Rupanya yang bunuh aku, keturunannya ada di Bali. Aku tidak mungkin meminta kalian kesana. Lagipula, kami tidak bisa masuk Bali sebab disana lebih kuat daripada yang di Jawa..."

"Mau gimana lagi Nik... Eh tapi kamu tahu kuburan orang yang bunuh kamu?" tanya Nareswari.

"Tahu."

"Dimana ?"

"Pinggiran kota Jakarta."

"Setidaknya masih di Jakarta, Nik. Kita tunggu Kak L dan Kak Dendeng ya sepulang dari Solo" senyum Nareswari.

"Oke kak...Nonik pergi dulu..." Tak lama hantu nonik Belanda itu pun menghilang.

Nareswari mengibaskan tubuhnya yang masih merasa merinding namun sudah tidak seperti dulu-dulu. Apa karena aku ada temannya jadi agak bisa tenang sedikit?

***

Daerah Jebres Solo

Freya, Lachlan, pak Choirul dan Raiden tiba di kediaman anak Ki Suroso setelah tadi mereka mencari alamatnya melalui pak Gondo. Lachlan dan Pak Choirul yang masuk ke dalam halaman dengan gaya joglo Jawa dan keduanya langsung disambut dengan dua makhluk jadi-jadian yang berbentuk Buto.

"Kulonuwun, kami hendak bertemu Ki Setiawan..." panggil Pak Choirul mengacuhkan dua makhluk itu.

Lachlan membaca ayat kursi dan dua makhluk itu pun pergi.

Tak lama, keluarlah seorang pria paruh baya yang langsung menatap sebal ke arah Pak Choirul.

"Dasar wong ngeyel ! Wayang sing jadi warisan aku Kuwi Dudu nggonne eyangmu. ( bukan milik eyangmu )!" bentak Pak Sumarsono, anak Ki Suroso.

"Tulung Pak Sumarsono..."

"Ki Sumarsono!"

Astaghfirullah! Lachlan menatap dingin ke arah pria tua itu. Udah bau tanah plus lumut juga !

Freya yang melihat dari dalam mobil itu menoleh ke arah Raiden yang duduk di belakang bersama mas Muka Rata dan Mbak Kunti. "Gayane kemaki tenan ( belagu banget )!"

"Padahal kalau tahu bapaknya bunuh orang, baru nangis darah lu !" geram Raiden.

"Mas Dendeng, Ojo nesu-nesu ( jangan marah-marah )" ucap Mbak Kunti.

"Lha aku emosi !" balas Raiden. Tadi mereka berhasil mendapatkan rekaman CCTV jalan tol yang tidak mau diperiksa oleh polisi karena beranggapan pak Gondo hanya korban begal. Dan mereka bisa melihat semuanya, dari nomor polisi dan bagaimana tubuh pak Gondo dibuang begitu saja di jalan setelah sebelumnya dianiaya di mobil.

Pak Gondo saat itu mau pulang ke Solo, memilih naik travel tapi oleh Ki Suroso diajak pulang sekalian. Mereka habis mengisi acara di Kantor walikota Semarang dan Pak Gondo ingin pulang santai dengan travel sambil membawa tas koper berisikan semua koleksi wayang nya. Ternyata Ki Suroso sudah mempersiapkan semuanya. Dia membawa dua orang pembunuh bayaran dan saat di dalam mobil perjalanan pulang ke Solo, kedua orang itu membunuh Pak Gondo. Nomor polisi di mobil itu palsu dan ternyata mobilnya adalah mobil sewaan.

Lachlan dan Raiden tidak bisa menemukan mobil itu karena sudah pasti berpindah tangan mengingat tahunnya sudah tua. Namun informasi dari pak Gondo, membuat mereka bisa merangkai ceritanya.

"Gue yakin, babang L sudah nulis di Death Note nya dan sebentar lagi, wong kemaki Kuwi bakalan koit !" omel Raiden lagi.

Lachlan menatap Pak Sumarsono. "Perlihatkan wayang-wayang itu kepada kami dan jika bukan milik Pak Bambang Hardian almarhum, maka kami tidak akan mengganggu anda tapi jika itu milik pak Bambang, bisa dikatakan anda menerima barang curian dari korban pembunuhan" ucap Lachlan dingin membuat Pak Sumarsono melongo.

Siapa bule ini?

***

Yuhuuuu Up Siang Yaaaaaa

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️🙂❤️

Terpopuler

Comments

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝒃𝒂𝒏𝒈 𝑳 𝒃𝒆𝒓𝒂𝒌𝒔𝒊 𝒏𝒊𝒉 🤭🤭

2024-04-16

1

wonder mom

wonder mom

yg n lbh rame, mbak Hana. bnr2 plit2. d syeremnya. d ngekeknya. d kzl.nya, d terhuranya👍👍👍

2023-11-07

1

Ratna Florenzi

Ratna Florenzi

dendeng dapet kegiatan baru😁😁

2023-11-07

1

lihat semua
Episodes
1 Lachlan de Luca
2 Nareswari Kosasih
3 Mengantarkan Nareswari Pulang
4 Mencari Petunjuk
5 Bertemu dengan Sagara
6 Ke Bekasi
7 Tolong Dong...
8 Si Nonik
9 Freya Ikutan
10 Konfrontasi
11 Judesnya L
12 Rencana Ndalang
13 Rusuhnya Generasi Ketujuh
14 Persiapan
15 Pak Gondo Pergi
16 Kasus Dingin
17 Irjen Purn Kosasih
18 Ke LP Cipinang
19 Murid Yang Cepat Belajar
20 Kosasih Ngamuk
21 Yōkai
22 Kalian Pacaran Saja
23 Kasus Baru
24 Pembunuh Nonik
25 Jaga Lilin
26 Nonik Menolak Pergi
27 Bertemu Danar
28 Ditahan
29 'Menjenguk' Danar
30 Di Dalam Sel
31 Hukuman Nonik Yang Ternonik-nonik
32 Pesugihan?
33 Dijenguk
34 Nguping
35 Dewananda Hadiyanto
36 Mengancam Danar
37 Mati Kan Kalian ?
38 Dia Mati, L
39 Dongeng Raiden
40 Bebas
41 Kok Salah?
42 Kasus Baru
43 Kasus Ayah Hendra
44 Ini Syeram ...
45 Ustadz Amir
46 Mengantarkan Herlina Berpulang
47 Lachlan Mengurus Semua
48 L dan Nonik
49 The D-Day
50 Di Meja Makan
51 Apa Lagi Ini?
52 Angel dan Thor
53 Detektif Hantu Tambahan
54 Pengen Ke Tokyo
55 Kasus Mbak Ningsih
56 Mbak Ningsih Tidak Percaya
57 Bertemu Kedua Orangtuanya Nareswari
58 Sayonara
59 Lachlan Pergi
60 Warren Daud
61 Gangguan Datang
62 Raiden Diserang
63 Rahasia Lainnya
64 Siapa Suruh Nyerang Keluarga Aku !
65 Serahkan Pada Kami
66 Lachlan Pulang
67 Man In Concrete
68 Hoshi Paramudya Quinn Reeves
69 Penemuan Mayat Dalam Dinding
70 Mencari Barang Bukti
71 Sudah Khatam !
72 Agatha Christie Plot Twist
73 Di Sunter
74 Deduksi
75 Ruang Interogasi
76 Bon Cabe Tidak Turun Level Kepedasannya
77 Boom Dari Iptu Dean Thomas
78 Nonik Riang Gembira
79 Kasus Pertukaran Identitas
80 Stake Out
81 Rencana Gemini
82 Detektif Nonik Beraksi
83 Nareswari Mengatakan Yang Sebenarnya
84 Gemini Down
85 Bertemu Di Polda Metro Jaya
86 Usul Aiptu Rayyan
87 Goodbye Chagiya
88 Komiknya Ketemu !
89 Akan Jadi Suatu Kehormatan
90 Di Depok
91 Transaksi
92 Dua Anak Hobi Tantrum
93 Dokter Kaysa
94 Alsaki Giandra Baskara
95 Profesor Agasa dan Ai Haibara
96 Hantu Turis
97 Di Kuala Lumpur
98 Masih Di Kuala Lumpur
99 Totalitas Semua
100 Menghayati
101 Serius, Ini Bukan Adegan Film Bollywood
102 Di Mumbai Makanan Apa Yang Enak?
103 Alavida
104 Kasus Di Jakarta
105 Maryam
106 Mulai Penyelidikan
107 Menemukan Lotere... Eh Bukti
108 Bersama Septian
109 Tidak Semua Bisa Masuk Ke Keluarga Pratomo
110 Bisa Anda Jelaskan?
111 Si imut Jembatan Ancol
112 Kejadian Deh ...
113 Oma Buyutku Galak
114 Aiptu Rayyan Terpesona
115 Antara Anala dan Aiptu Rayyan
116 Aiptu Rayyan Bertemu Eyang dan Opa Anala
117 Diinterogasi
118 Pembunuhan Berantai
119 Masih Tentang Aiptu Rayyan
120 Biarkan Mereka Mencari Dulu
121 Mulai Penyelidikan Serial Killer
122 Saling Mencari Informasi
123 Menemukan Titik Terang
124 Nano - Nano
125 Trio Kampret
126 Sebelum Plonco
127 Memohon Secara Absurd
128 Iptu Dean Thomas Ngamuk
129 Ditangkap
130 Mental Breakdown
131 Kasus Di Hari Sabtu
132 Masih Ujian Ala Trio Kampret
133 Membagongkan
134 Kompor Ala Nonik
135 Aiptu Rayyan v Lima Kakak Lelaki Anala
136 Promosi Novel Bulan Puasa
137 Generasi Ketujuh dan Aiptu Rayyan
138 Ke Mumbai
139 Bukti Anda Ilegal
140 Dapat Kasus Di Mumbai
141 Di Rumah Keluarga Rao
142 Dipraktekkan
143 Priska Pamit
144 Bertemu Suraj Ranade
145 Anala Bertemu Dengan Rahmi
146 Pecinta Bollywood
147 Terjebak
148 Kembali ke Jakarta
149 Ratimaya Magang
150 You're Kidding?
151 Ratimaya dan Remy Giandra
152 Mengantarkan Ratimaya
153 Antara Ta Wan dan Taiwan
154 Yakin Dia Akan Setia?
155 Stephen Chow dan Sammo Hung
156 Rencana Detektif Hantu
157 Dasar Pria !
158 Remy Bertemu Rahmi
159 Keputusan Rahmi
160 Ditangkap
161 Yōkai dan Bakemono
162 Mulai Countdown
163 Nonik Pergi
164 Chelsea
165 Sidang Keluarga
166 Nareswari Ditinggal Pergi
167 Misi Maha Dahsyat versi Raiden
168 Satelit Jang Corp
169 Ngana Dapa Apa ?
170 Interogasi
171 Pada Kangen Lachlan
172 The Future Chelsea
173 Shea
174 Bayi Tapi Sudah Oom
175 Shea and Yudho ( END )
Episodes

Updated 175 Episodes

1
Lachlan de Luca
2
Nareswari Kosasih
3
Mengantarkan Nareswari Pulang
4
Mencari Petunjuk
5
Bertemu dengan Sagara
6
Ke Bekasi
7
Tolong Dong...
8
Si Nonik
9
Freya Ikutan
10
Konfrontasi
11
Judesnya L
12
Rencana Ndalang
13
Rusuhnya Generasi Ketujuh
14
Persiapan
15
Pak Gondo Pergi
16
Kasus Dingin
17
Irjen Purn Kosasih
18
Ke LP Cipinang
19
Murid Yang Cepat Belajar
20
Kosasih Ngamuk
21
Yōkai
22
Kalian Pacaran Saja
23
Kasus Baru
24
Pembunuh Nonik
25
Jaga Lilin
26
Nonik Menolak Pergi
27
Bertemu Danar
28
Ditahan
29
'Menjenguk' Danar
30
Di Dalam Sel
31
Hukuman Nonik Yang Ternonik-nonik
32
Pesugihan?
33
Dijenguk
34
Nguping
35
Dewananda Hadiyanto
36
Mengancam Danar
37
Mati Kan Kalian ?
38
Dia Mati, L
39
Dongeng Raiden
40
Bebas
41
Kok Salah?
42
Kasus Baru
43
Kasus Ayah Hendra
44
Ini Syeram ...
45
Ustadz Amir
46
Mengantarkan Herlina Berpulang
47
Lachlan Mengurus Semua
48
L dan Nonik
49
The D-Day
50
Di Meja Makan
51
Apa Lagi Ini?
52
Angel dan Thor
53
Detektif Hantu Tambahan
54
Pengen Ke Tokyo
55
Kasus Mbak Ningsih
56
Mbak Ningsih Tidak Percaya
57
Bertemu Kedua Orangtuanya Nareswari
58
Sayonara
59
Lachlan Pergi
60
Warren Daud
61
Gangguan Datang
62
Raiden Diserang
63
Rahasia Lainnya
64
Siapa Suruh Nyerang Keluarga Aku !
65
Serahkan Pada Kami
66
Lachlan Pulang
67
Man In Concrete
68
Hoshi Paramudya Quinn Reeves
69
Penemuan Mayat Dalam Dinding
70
Mencari Barang Bukti
71
Sudah Khatam !
72
Agatha Christie Plot Twist
73
Di Sunter
74
Deduksi
75
Ruang Interogasi
76
Bon Cabe Tidak Turun Level Kepedasannya
77
Boom Dari Iptu Dean Thomas
78
Nonik Riang Gembira
79
Kasus Pertukaran Identitas
80
Stake Out
81
Rencana Gemini
82
Detektif Nonik Beraksi
83
Nareswari Mengatakan Yang Sebenarnya
84
Gemini Down
85
Bertemu Di Polda Metro Jaya
86
Usul Aiptu Rayyan
87
Goodbye Chagiya
88
Komiknya Ketemu !
89
Akan Jadi Suatu Kehormatan
90
Di Depok
91
Transaksi
92
Dua Anak Hobi Tantrum
93
Dokter Kaysa
94
Alsaki Giandra Baskara
95
Profesor Agasa dan Ai Haibara
96
Hantu Turis
97
Di Kuala Lumpur
98
Masih Di Kuala Lumpur
99
Totalitas Semua
100
Menghayati
101
Serius, Ini Bukan Adegan Film Bollywood
102
Di Mumbai Makanan Apa Yang Enak?
103
Alavida
104
Kasus Di Jakarta
105
Maryam
106
Mulai Penyelidikan
107
Menemukan Lotere... Eh Bukti
108
Bersama Septian
109
Tidak Semua Bisa Masuk Ke Keluarga Pratomo
110
Bisa Anda Jelaskan?
111
Si imut Jembatan Ancol
112
Kejadian Deh ...
113
Oma Buyutku Galak
114
Aiptu Rayyan Terpesona
115
Antara Anala dan Aiptu Rayyan
116
Aiptu Rayyan Bertemu Eyang dan Opa Anala
117
Diinterogasi
118
Pembunuhan Berantai
119
Masih Tentang Aiptu Rayyan
120
Biarkan Mereka Mencari Dulu
121
Mulai Penyelidikan Serial Killer
122
Saling Mencari Informasi
123
Menemukan Titik Terang
124
Nano - Nano
125
Trio Kampret
126
Sebelum Plonco
127
Memohon Secara Absurd
128
Iptu Dean Thomas Ngamuk
129
Ditangkap
130
Mental Breakdown
131
Kasus Di Hari Sabtu
132
Masih Ujian Ala Trio Kampret
133
Membagongkan
134
Kompor Ala Nonik
135
Aiptu Rayyan v Lima Kakak Lelaki Anala
136
Promosi Novel Bulan Puasa
137
Generasi Ketujuh dan Aiptu Rayyan
138
Ke Mumbai
139
Bukti Anda Ilegal
140
Dapat Kasus Di Mumbai
141
Di Rumah Keluarga Rao
142
Dipraktekkan
143
Priska Pamit
144
Bertemu Suraj Ranade
145
Anala Bertemu Dengan Rahmi
146
Pecinta Bollywood
147
Terjebak
148
Kembali ke Jakarta
149
Ratimaya Magang
150
You're Kidding?
151
Ratimaya dan Remy Giandra
152
Mengantarkan Ratimaya
153
Antara Ta Wan dan Taiwan
154
Yakin Dia Akan Setia?
155
Stephen Chow dan Sammo Hung
156
Rencana Detektif Hantu
157
Dasar Pria !
158
Remy Bertemu Rahmi
159
Keputusan Rahmi
160
Ditangkap
161
Yōkai dan Bakemono
162
Mulai Countdown
163
Nonik Pergi
164
Chelsea
165
Sidang Keluarga
166
Nareswari Ditinggal Pergi
167
Misi Maha Dahsyat versi Raiden
168
Satelit Jang Corp
169
Ngana Dapa Apa ?
170
Interogasi
171
Pada Kangen Lachlan
172
The Future Chelsea
173
Shea
174
Bayi Tapi Sudah Oom
175
Shea and Yudho ( END )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!