Aliora Untuk Jhonatan

Aliora Untuk Jhonatan

Bab 1 kesedihan Aliora

" Nana naa" Nyanyian santai Aliora memasuki rumah nya berjalan santai melewati barisan para bodyguard dan pelayan yang menyambut nya sepulang sekolah .

Tapi kecerian nya mulai hilang saat melihat 2 koper di sudut sofa dekat tangga pertanda orang tua nya akan pergi .

" Daddy mau kemana?" tanya Aliora menghampiri orang tua nya ke kamar.

" Ke Amsterdam Sayang, perusahaan kita di sana ada beberapa masalah yang tak bisa Daddy wakilkan penyelesaian nya sehingga Daddy harus kesana " jawab Daddy mengecup kening putrinya yang bersalam itu .

" Mommy ikut juga ?" tanya Aliora menatap ibu nya sendu pasti dia akan kesepian jika di tinggal lagi .

" Iya cantik. Mommy kan harus mendampingi Daddy mu." senyum hangat Mommy memeluk lalu mengecup kening putrinya yang sudah cemberut itu .

" Jadi Ara di tinggal sendiri dong" lesu Aliora tak mau melepaskan pelukan Mommy nya .

" Ara kan sekolah Sayang, gimana mau ikut sama Daddy " lembut Daddy mengelus kepala anaknya.

" Daddy disana berapa hari?" tanya Aliora dengan suara kecil nya .

" sekitar seminggu tapi Daddy usahain deh biar cepat pulang" ucap Daddy yang tau akan perasaan putrinya yang tidak mau di tinggal .

" Iyaa" jawab Aliora dengan suara kecil mengantar Mommy dan Daddy nya sampai kehalaman depan .

Aliora adalah anak nakal yang penurut dan pengertian hanya saja sifat manja nya membuat air mata sangat dekat dengan gadis kecil itu.

Sebelum pergi orang tua Aliora menasehati dan berpesan lalu mengecup anak manis mereka sudah sedih itu setiap kali di tinggal .

Begitulah Aliora sejak kecil sampai sudah hampir dewasa pun dia masih tetap sedih di tinggal orang tua nya.

Aliora mengerti orang tua nya bekerja tapi tetap saja Aliora tak bisa membendung kesedihan nya karena rasa sepi yang sering dia rasakan.

Menjadi anak konglomerat sekaligus putri mahkota tunggal dari keluarga berada membuat Aliora tak memiliki seorang pun sahabat karena selama ini yang ada hanya lah teman yang datang untuk memanfaatkan nya hingga Aliora memilih hanya berteman dengan orang lain tidak untuk sahabat.

jam 8 malam Aliora yang merasa lapar setelah ketiduran dalam kesedihan nya keluar dari kamar .

" Ayo makan Non" ucap beberapa pelayan saat Aliora datang ke ruang makan .

Aliora menatap hampa hidangan yang sangat lezat di atas meja itu , setelah pelayan mengambilkan nya makanan Aliora membawa nya ke ruang santai .

Aliora menyalahkan televisi lalu duduk di atas karpet beludru bersandar pada sofa .

" Hikss" baru gadis kecil itu menyuap satu sendok nasi air matanya sudah jatuh .

Aliora meletakkan piring nya di atas meja lalu menangis terisak memeluk lutut menyembunyikan wajahnya.

"Ara" suara lembut seseorang memegang pundak Aliora.

" Om,,, Hiks " Aliora langsung memeluk Om nya yang ternyata sudah ada bahkan duduk di sofa di samping nya .

Jho ikut duduk di karpet lalu membalas pelukan Aliora menenangkan gadis kecil yang sudah menangis terisak itu .

" Mengapa menangis?" tanya Jho hangat mengelus punggung Aliora yang menangis di pelukannya itu .

" Ara ,,, kesepian Om" jujur Aliora saat dia merasa sepi kesedihan selalu datang.

" Udah jangan menangis lagi , Om tau kamu kesepian maka nya Om datang" ucap Jho menghapus air mata Aliora begitu gadis kecil itu melonggarkan pelukannya.

" Om baru pulang dari kantor?" Tanya Aliora tersenyum menatap pria dewasa yang terlihat begitu lelah itu bahkan dia masih memakai stelan jas lengkap pertanda dia baru pulang kantor .

" Iya " jawab Jho yang merasa gerah melepas jas nya .

" Ihhh, Om Jho sudah tampan harum lagi " batin Aliora yang sangat menyukai semua hal tentang Om nya yang masih sangat tampan di usia matang nya .

" Udah yaa jangan nangis lagi " senyum Jho menyisipkan rambut Aliora yang menutupi wajah ke belakang.

" Om kenapa datang kesini, emang Om nggak capek pulang dari kantor?" tanya Aliora menatap wajah lelah Jho .

" Kalau Om tidak datang udah jadi bola beneran mata bulat ini karena nangis semalam" jawab Jho mencubit gemas hidung Aliora yang tak terlalu mancung itu .

" Ihhh, nggak ada Ara nangis" jawab Aliora malu-malu sambil menunduk gengsi .

" Om haus kan , biar Aliora bikinin Kopi" ucap Aliora yang diangguki Jho .

Aliora segera berjalan menuju dapur untuk membuatkan Om Jho kopi .

Setelah Aliora pergi Jho yang masih duduk di karpet bersandar pada sofa itu tersenyum menatap sepiring nasi di atas meja itu .

Jho melonggarkan dasinya lalu membuka beberapa kancing kemeja bagian atas karena merasa gerah .

" Ini Om" Aliora meletakkan segelas kopi yang baru di buatnya di atas meja .

" Ihhh Om Jho ganteng kali " batin Aliora memilih duduk di samping Jho tapi tak mau menatap Jho yang sangat meruntuhkan iman itu .

Pria dewasa itu sangat tampan dengan tubuh atletis serta pesona nya yang sangat lembut .

Tapi mata Aliora benar-benar tak bisa dikondisikan dia malah menatap Om Jho yang duduk bersandar ke sofa itu dengan intens .

walaupun ada rompi yang menutupi meja putih yang dipakai Om Jho tapi saat dia melepas beberapa kancing atas kemejanya tetap saja Aliora bisa melihat tubuh Atletisnya.

Melihat tatapan Aliora Jho yang tersadar pun segera mengancingkan kembali kemeja nya sampai ke atas tapi melepas dasi nya .

" Gimana rasanya makan nasi campur Air mata , Enak " tawa spontan Jho saat Aliora memukul lengan nya begitu dia bertanya.

" Mmmm, Om jahat " hujat Aliora merajuk sambil memangku tangan saat Jho malah menertawai nya .

" Lah kenapa Om yang jahat " ucap Jho tanpa dosa .

" Mmmmmm" rengek Aliora saat Jho terus memperolok nya .

" iya, iya maaf" senyum hangat Jho mengelus kepala Aliora yang sudah kembali menunduk sedih itu .

" kenapa masih nangis kan udah paham kalau Daddy pergi untuk kerja " nasehat Jho menatap Aliora yang duduk di sebelah nya sambil minum kopi .

" Yaa kan Ara nangis karena kesepian Aja " jawab Aliora mengatakan yang sebenarnya sambil menatap Jho sendu .

Jho tersenyum dia tau Aliora memang punya segalanya bahkan dia memiliki apa yang tidak dimiliki remaja seusianya tapi tak punya sahabat membuat hidup nya sangat kesepian .

Belum lagi teman-teman yang datang pada Aliora hanya untuk memanfaatkan nya tak ada yang tulus sama sekali itulah alasan yang membuat Aliora tak ingin lagi berteman dengan siapapun.

Aliora hanya punya orang tuanya sebagai teman cerita itulah kenapa saat orang tua nya pergi Aliora merasa sangat kesepian .

" udah ya cantik boleh sedih tapi jangan nangis. Okey " ucapan hangat Jho yang diangguki Aliora sambil dengan cepat menghapus air mata nya.

" Mau dirumah atau ikut Om?" tanya Jho menatap gadis kecil yang kembali tersenyum itu .

Next .

..."Harga diri letaknya jauh di atas cinta, Jadi Secinta apapun diriku padamu, tapi Kau merendahkan harga diriku. Maka, saat itu juga kau bukan apa-apa bagiku"...

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

yup..Jadi cewek harus ada harga dirinya..
Mampir thor..🙋🙋

2024-09-21

0

MAYZATUN 🥰🥰🥰al rizal

MAYZATUN 🥰🥰🥰al rizal

😁4

2024-09-15

0

Ira

Ira

.

2024-06-30

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 kesedihan Aliora
2 Bab 2 habisin uang Om
3 Bab 3 pelukan Aliora
4 Bab 4 bebek montok
5 Bab 5 kemarahan Aliora
6 bab 6 Menggoda
7 Bab 7 kau milik ku
8 bab 8 Bu Presdir
9 Bab 9 besar dan kecil
10 Bab 10 pria blasteran
11 Bab 11 kemarahan yang berbeda
12 bab 12 gadis galak
13 bab 13 perihal Hadiah
14 bab 14 Omelan Sayang
15 Bab 15 gadis nakal
16 Bab 16 sebuah rahasia
17 Bab 17 kehancuran Aliora
18 Bab 18 pertengkaran
19 bab 19 tanda milik
20 Bab 20 Lagi Om
21 Bab 21 ketika aku menikahinya?
22 Bab 22 orang yang kita cintai
23 Bab 23 By
24 bab 24 perkara parfum
25 bab 25 Hidup bersama
26 Bab 26 Suami Aku
27 Bab 27 penasaran
28 Bab 28 Boleh
29 Bab 29 boneka buaya
30 Bab 30 tengah malam
31 Bab 31 olahraga
32 Bab 32 kegilaan Jho
33 Bab 33 nafkah
34 Bab 34 kolam renang
35 Bab 35 pemandangan indah
36 Bab 36 Rindu
37 Bab 37 kejujuran Aliora
38 Bab 38 Aliora kecil
39 Bab 39 tetap tenang
40 Bab 40 penuh kasih sayang
41 Bab 41 Ibu mereka jahat
42 bab 42 pertempuran
43 bab 43 ruang rawat
44 Bab 44 susu
45 Bab 45 rumah sakit
46 Bab 46 dokter muda
47 Bab 47 tidak puas
48 Bab 48 Milikku
49 Bab 49 tidak mau By
50 Bab 50 handal
51 Bab 51 Cat kuku
52 Bab 52 perlakuan manis
53 Bab 53 bangun
54 Bab 54 Korean style
55 Bab 55 menaikkan emosi
56 bab 56 sebuah penjelasan
57 Bab 57 ingin bercerita
58 Bab 58 bercerita
59 Bab 59 perubahan Aliora
60 Bab 60 bawaan hamil
61 Bab 61 dingin dan cuek
62 Bab 62 kerinduan Aliora
63 bab 63 udah nggak Sayang Ara
64 Bab 64 ingin bersama
65 Bab 65 ketika Jho sakit
66 Bab 66 perawat
67 bab 67 Harimau
68 Bab 68 di turuti Ayah
69 Bab 69 satu lagi keinginan
70 Bab 70 nutrisi yang bagus
71 Bab 71 pasar malam
72 bab 72 Manis
73 bab 73 rumah hantu
74 Bab 74 di lepaskan
75 Bab 75 Ingat Ara
76 bab 76 Baby Boy
77 bab 77 Erland Ferdinand
78 Bab 78 Maafkan Erland Mom
79 Bab 79 hukuman
80 Bab 80 sebuah penjelasan
81 Aliora dan Jho
82 Princess And Mr.Baralyon
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Bab 1 kesedihan Aliora
2
Bab 2 habisin uang Om
3
Bab 3 pelukan Aliora
4
Bab 4 bebek montok
5
Bab 5 kemarahan Aliora
6
bab 6 Menggoda
7
Bab 7 kau milik ku
8
bab 8 Bu Presdir
9
Bab 9 besar dan kecil
10
Bab 10 pria blasteran
11
Bab 11 kemarahan yang berbeda
12
bab 12 gadis galak
13
bab 13 perihal Hadiah
14
bab 14 Omelan Sayang
15
Bab 15 gadis nakal
16
Bab 16 sebuah rahasia
17
Bab 17 kehancuran Aliora
18
Bab 18 pertengkaran
19
bab 19 tanda milik
20
Bab 20 Lagi Om
21
Bab 21 ketika aku menikahinya?
22
Bab 22 orang yang kita cintai
23
Bab 23 By
24
bab 24 perkara parfum
25
bab 25 Hidup bersama
26
Bab 26 Suami Aku
27
Bab 27 penasaran
28
Bab 28 Boleh
29
Bab 29 boneka buaya
30
Bab 30 tengah malam
31
Bab 31 olahraga
32
Bab 32 kegilaan Jho
33
Bab 33 nafkah
34
Bab 34 kolam renang
35
Bab 35 pemandangan indah
36
Bab 36 Rindu
37
Bab 37 kejujuran Aliora
38
Bab 38 Aliora kecil
39
Bab 39 tetap tenang
40
Bab 40 penuh kasih sayang
41
Bab 41 Ibu mereka jahat
42
bab 42 pertempuran
43
bab 43 ruang rawat
44
Bab 44 susu
45
Bab 45 rumah sakit
46
Bab 46 dokter muda
47
Bab 47 tidak puas
48
Bab 48 Milikku
49
Bab 49 tidak mau By
50
Bab 50 handal
51
Bab 51 Cat kuku
52
Bab 52 perlakuan manis
53
Bab 53 bangun
54
Bab 54 Korean style
55
Bab 55 menaikkan emosi
56
bab 56 sebuah penjelasan
57
Bab 57 ingin bercerita
58
Bab 58 bercerita
59
Bab 59 perubahan Aliora
60
Bab 60 bawaan hamil
61
Bab 61 dingin dan cuek
62
Bab 62 kerinduan Aliora
63
bab 63 udah nggak Sayang Ara
64
Bab 64 ingin bersama
65
Bab 65 ketika Jho sakit
66
Bab 66 perawat
67
bab 67 Harimau
68
Bab 68 di turuti Ayah
69
Bab 69 satu lagi keinginan
70
Bab 70 nutrisi yang bagus
71
Bab 71 pasar malam
72
bab 72 Manis
73
bab 73 rumah hantu
74
Bab 74 di lepaskan
75
Bab 75 Ingat Ara
76
bab 76 Baby Boy
77
bab 77 Erland Ferdinand
78
Bab 78 Maafkan Erland Mom
79
Bab 79 hukuman
80
Bab 80 sebuah penjelasan
81
Aliora dan Jho
82
Princess And Mr.Baralyon

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!