"Pagi pak Muklis, saya ingin informasi semua data penyewa pondok itu kurun waktu beberapa bulan belakangan ini" Ujar komandan menghampiri kepala desa
"Untuk apa? Data informasi yang anda minta sifatnya privasi, saya akan berikan penyewa terakhir pondok itu" Jawab kepala desa
"Anda benar benar sangat menyebalkan" Ujar komandan penyidik mendekati kepala desa sehingga membuat mereka bertatapan
"Silahkan lanjutkan pekerjaan anda, dan tunggu informasi selanjutnya terkait penyewa terakhir pondok itu" Ucap kepala desa
Komandanpun kembali menghampiri para penyidik yang sedang menyelidiki pondok itu.
Brak brak brak "Suara pukulan di lemari pondok
"Saya benar benar muak dipermainkan" Ucap komandan dengan penuh emosi
"Halo, kamu sudah sampai dimana" Ucap komandan sembari menghubungi anggotanya
"Siap pak saya tertahan pak, saya dihadang beberapa warga setempat, tolong konfirmasi bahwa saya merupakan penyidik kasus ini pak, yang dikirim langsung dari kota" Jawab penyidik itu
"Mereka benar benar keterlaluan!" Ucap komandan sembari meremas telepon genggam miliknya kemudian menghampiri kepala desa
"Seorang penyidik sedang menuju ke tempat ini, mengapa anggota anda menahannya untuk datang ke desa ini!." Ujar komandan dengan cepat sembari menghampirinya
"Anda tidak ada mengkonfirmasi tentang kedatangan seorang anggota penyidik, terus mengapa saya harus mengijinkan dia masuk ke dalam desa ini" Jawab kepala desa
"Pak... Kami menemukan sesuatu" Ujar seorang penyidik menghampiri komandan
"Berhentilah bermain api jendral Muklis" Ucap komandan sembari tersenyum kecil
"Apa yang kamu dapat" Tanya komandan tetapi menatap kearah kepala desa dengan rasa perasaan yang sangat kesal
"Saya dan rekan yang lain menemukan sebuah dompet yang terjatuh dari kasur. Mungkin anda ingin melihatnya" Ujar anggota penyidik sehingga mereka bergegas menuju pondok itu
"Saya minta identitas penyewa pondok yang saya minta segera saya terima secepat mungkin" Ucap kepala desa kepada perangkat informasi desa kemudian menuju pondok sewa
"Mana dompet yang kalian temukan, silahkan cek satu persatu apa yang ada di dalam dompet itu" Pinta komandan
"Baik pak" Jawab anggota penyidik sembari membentangkan sebuah kain khusus untuk barang bukti suatu kasus
"Di dalam dompet ini terdapat identitas KTP pak, bernama Ayu" Ujar anggota penyidik
"Ayu?" Ujar komandan sembari mengambil KTP itu sembari melihat photonya dengan detail
"Anda pernah menerima penyewa bernama Ayu?" Tanya komandan kepada kepala desa yang baru sampai di pondok
"Ayu? Mana data informasi yang saya minta! Mengapa kalian lambat sekali..." Teriak kepala desa
"Mana data KTP yang kalian temukan, saya mau lihat sebentar" Ujar kepala desa
"Silahkan diperhatikan, saya mau lihat data informasi penyewa pondok yang ingin anda berikan pada saya" Ujar komandan
"Ini pak sudah selesai kami pilah sesuai permintaan anda" Ucap anggota perangkat informasi desa
"Kalian lama sekali" Ujar kepala desa
"Penyewa terakhir pondok nomor 66 bernama Ayu. Berusia 21 tahun. Menyewa pondok nomor 66 sejak beberapa minggu lalu. Sesuai dengan identitas KTP yang kalian temukan, silahkan perhatikan" Ujar kepala desa sembari memberikan KTP dan Data yang mereka miliki kepada komandan
"Copy data ini dan pelajari" Ucap komandan kepada anggota penyidik
"Benar pak jasad yang kita temukan bernama Ayu sesuai dengan identitas yang kita dapatkan, coba perhatikan tahi lalat yang ada di wajahnya" Ujar anggota penyidik
"Buat berita acara atas penemuannya identitas korban, beritahu pusat. Kasus akan di terukan ke Kejaksaan" Ujar komandan
"Saya minta anda mengawasi saksi mata penemu mayat yang bernama Ayu" Ujar komandan sembari berjalan meninggalkan pondok itu
"Trimakasih atas kerjasamanya" Ujar komandan sembari berbalik melihat kepada kepala desa
"Saya harap anda dan warga anda bersedia mengikuti proses penyidikan yang lebih lanjut" Ujarnya lagi
"Kami bersedia, silahkan lakukan sesuai anjuran hukum yang berlaku" Ujar kepala desa menghampiri komandan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 176 Episodes
Comments