Juanpun berlari sekencang kencangnya menuju rumah kepala desa. Tak sengaja Juan berpapasan dengan seorang warga yang sedang ada keperluan di rumah kepala desa.
"Hati hati kamu, nyaris aja dokumen saya jatuh berantakan" Kata warga itu
"Kamu kenapa kok spereti di kejar kejar setan" Ujarnya lagi
Warga itupun meletakkan dokumen yang dia pegang ke arah pos penjaga kemudian kembali mendatangi Juan untuk menggotongnya duduk di pos penjaga.
"Kamu kenapa..." Tanya warga itu kebingungan.
Juanpun masih tidak dapat menjawab pertanyaan warga tersebut karena kelelahan.
"Haduh" Kata warga itu kemudian mengambilkan satu buah air mineral gelas yang ada di pos tersebut.
"Kamu kenapa, kok lari lari Juan? Udah sperti di kejar setan aja" Tanya warga itu lagi
"Aku...Nemu... Mayat di sana" Jawab Juan dengan terbata
"Apa? apa... Coba pelan pelan" Kata warga itu lagi memastikkan
"Kepala desa ada di dalam gak Sep?" Tanya Juan
"Ada... Ada" Jawab Asep
Aseppun membawa Juan untuk masuk ke dalam rumah kepala desa.
"Kamu serius, nemu mayat?" Tanya Asep lagi
"Iyaa Sep" Jawab Juan
"Dimana? Yang bener?" Tanya Asep lagi sembari memberhentikan langkah kaki mereka
"Iya bener ni aku mau kasih tau ke kepala desa Sep?" Jawab Juan
"Dimana mayatnya" Tanya Asep lagi
"Noh di sana, sebelah ladang di bawah pohon besar besar" Jawab Juan
"Yaudah kamu masuk ke dalam, di dalam ada kepala desa, aku mau ke lokasi dulu, skalian beritahu warga desa" Ujar Asep
Juanpun melanjutkan langkahnya dengan cepat dan masuk ke dalam rumah kepala desa. Sedangkan Asep pergi menuju lokasi mayat tersebut untuk memastikan bahwa Juan benar benar menemukan mayat di sana.
Setelah sampai di sana Aseppun melihat mayat tersebut, diapun berlari menuju pusat desa dan membunyikan lonceng desa. Sontak membuat seluruh para warga desa berkumpul di pusat kota, begitu juga dengan teman teman Juan yang sedang berada di pos penjaga bagian depan desa.
"Ada apa itu... Ayok ayok" Ujar Ujang
Merekapun pergi menuju lokasi lonceng desa itu.
"Ada apa... Kok lonceng desa dibunyikan" Tanya seorang pria tua
Para pengunjung yang liburan dan pendatangpun ikut keluar dari pondok meraka dan memperhatikan para warga dari kejauhan. Tak sedikit dari mereka yang ingin ikut dan bergabung dengan warga desa.
Tetapi para perangkat desa malah meminta mereka untuk masuk ke dalam pondok penginapan karena hal ini merupakan urusan internal desa.
"Selamat siang menjelang sore Buk? Kita mohon untuk tetap di dalam pondok penginapan ya, karena apa yang terjadi saat ini merupakan urusan internal desa" Ujar seorang penjaga kawasan pendatang
"Iye maapkenla saye cuman ade aku denga denga suara lonceng, aku piker ntah apapon" Jawab seorang wisatawan asing
"Iya ada apa ya mas" Tanya wisatawan yang lainnya
"Dari ketinggian ini dan kejauhan ini, kita bisa liat mas para warga banyak yang berkumpul di tengah temgah desa itu, mungkin ntah ada kebakaran atau sejenisnya" Tanya seorang wisatawan itu lagi
"Saya kurang tau Bu, soalnya kita di sni hanya menjaga kwasan ini saja. Nanti kalau ada informasi gawat darurat biasanya kita langsung dapat info" Jawab penjaga area wisatawan
"Iye iye. Aku senengle ada di sini hehehhe aku baru aje siap mandi kat sungai di belakang. Dingiiin, jadi tadi aku nak ambe sesuatu di pondok, aku denga suara lonceng tu" Ucap seorang wisatawan
"Yaudah silahkan nikmati liburannya ya Madam, semuanya silahkan nikmati liburannya, maafkan kita yang sudah mengalihkan fokus kalian semua" Ucap penjaga itu
Mreka semuapun kembali menikmati suasana desa itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 176 Episodes
Comments