BAB 19

Hai readers author kembali lagi nih..

Makasih atas komemtar, like dan votenya.

#####

Hari pertama sebagai mahasiswa beneran, bukan calon mahasiswa seperti saat Ospek. Di pagi hari seperti biasa Syakila membantu bunda mempersiapkan sarapan.

Kali ini setelah subuh, Syakila langsung terjun ke dapur karena hari ini pertama kali masuk kelas, dan pukul 07.00 harus sudah ada di kampus.

"Tumben sudah ke dapur" bunda

" Bunda, biasanya juga kakak bantu kan?. Syakila harus berangkat pagi nih bun" jawab Syakila

"He he he, oke sayang. Mau sarapan apa? " tanya Bunda

"Nasi goreng pakai telur ceplok mantep nih bun, agak pedas dikit biar semangat" jawab Syakila dengan semangat dan mempersiapkan bahan - bahan nasi goreng.

Sudah 30 menit mereka berkutat di dapur, dan semua hidangan sudah selesai tersaji dengan cantik dan menggoda selera di meja makan.

"Aku mandi dulu ya bun, habis itu sarapan" Syakila menuju kamar untuk mandi dan persiapan ke kampus

"Oke sayang, bunda mau bantu ayah siap- siap dulu"

Pukul 06.15 menit, ayah sudah siap di meja makan menunggu Syakila dan Fajar keluar kamar. Karena ini hari senin jadi ayah harus berangkat pagi untuk upacara.

"Panggil anak - anak bund. Ayo sarapan udah siang ini" pinta ayah

"Iya ayah sebentar ya" bunda baru mau melangkah mereka berdua sudah datang.

"Anak - anak pintar, ayo sarapan " bunda memuji anak- anaknya

Mereka berempat sarapan bersama dengan penuh hikmat, dan setelah selesai mereka pamit untuk beraktifitas masing- masing.

Ayah berangkat bersama Fajar naik mobil karena memang satu arah. Sedangkan Syakila berngkat sendiri bawa sepeda motornya karena Farida kelasnya masuk siang.

Pukul 07.00 tepat Syakila sudah sampai di kampus, walaupun kuliah dimulai pukul 07.30 ia tidak mau terlambat masuk kelas.

Selang 5 menit Rima pun datang dan menghampiri Syakila yang sedang duduk di depan kelasnya.

"Assalamu'alaikum solehah, pagi sekali sudah di sini" sapa Rima

"Wa'alaikumsalam Rima, kamu panggil aku apa tadi"

"Solehah, apa salah?. Kan memang kamu gadis solehah bangga banget punya sahabag seperti kamu"

"Rima jangan seperti itu, aku belum pantes di panggil seperti itu, kamu berangkat sama siapa? apa di antar mang jono"

Mang jono sopir Rima yang sering nganter ke kampus, jadi sahabatnya sudah tau nama sopir tuan putri ini.

"Aku hari ini bareng kakak ku, kebetulan mau ke kantor jadi di ajak sekalian bareng gitu"

"Wah enak ya punya kakak, ada yang bisa diajak cerita kalau di rumah"

"Kata siapa, kakak ku itu super sibuk maniak kerja. Sering luar kota atau bahkan luar negeri jadi jarang di rumah"

"Semenjak papa aku mengurangi aktifitas, sekarang kakak yang ngurusin semua perusahaan papa" tambah Rima.

"Papa kamu sakit Rima, maaf ya jadi kepo? " tanya Syakila

"Ya butuh istirahat lebih papa aku Syakila, maklum udah berumur he he he he"

"Papa sendiri dikatain begitu gag baik tau. Doain yang baik untuk papa kamu di beri kesehatan selalu sama ALLAH SWT"

" Aamiin, makasih ya solehah he he he"

"Udah gah usah panggil gitu, malu aku belum pantes"

"Gag papa Syakila, dianggap doa aja. Aku doain kami bener - bener solehah. Kapan - kapan main ke rumah ku ya, aku kenalin sama keluargaku pasti mama aku seneng aku punya sahabat- sahabat baik dan solehah seperti kalian" pinta Rima