BAB 18

Tak akan lama untuk menuju ke mall rembulan, yang hanya butuh waktu 20 menit saja dari kampus mereka.

Syakila dan Farida sudah sampai duluan, karna naik sepeda motor jadi bisa pilih jalan, sedangkan Hana dan Rima naik taksi online jadi butuh beberapa menit lagi untuk sampai. Syakila dan Farida menunggu di lobi masuk mall tersebut, sambil melihat setiap mobil yang datang.

"Hai, lihatin apa kalian" tanya Hana dari sisi samping membuat Farida dan Syakila kaget.

"Astaghfirullahal'adzim, Hana ngagetin aja. Darimana kalian tadi muncul" sontak Syakila dan Farida kaget dan mengelus dada mereka

" he he he, kaget ya. Lagi lihat apa sih, cowok ganteng ya" ledek Rima

"Lihat taksi kamu thu, gag muncul- muncul kirain kesasar" ceplos Farida

" Maaf ya bebs, kita turun di depan jalan tadi. Kasihan bapaknya muter lagi nanti" jelas Hana

"Ya udah masuk yuk, mau kemana nih kita" Farida

Mereka berempat berjalan bersama, masuk ke dalam mall. Ketawa bahagia, untuk melepas penat " Kita nonton aja yuk" ajak Rima

"Boleh juga, film romantis ya he he he" Farida sambil senyum - senyum.

"Mau lihat orang mesra- mesraan ya" Syakila paham betul yang ada di otaknya Farida.

Farida cengengesan sendiri ngebayangin adegan di setiap film romantis" tau aja kamu bebs". Ha ha ha ha mereka tertawa bersama

"Kebiasaan kamu kebanyakan halu" tambah Syakila. " Gag papa ya, kadang halu itu juga perlu, ha ha ha" ketawa Farida kepedean.

Hana dan Rima hanya senyum- senyum lihat tingkah kedua sahabatnya itu. Mereka sudah ada didepan loket bioskop, dan membeli empat tiket film romantis seperti kemauan Farida.

"Ayo, masuk gag sabar nih. Mau baper- baperan nih" Farida masih senyum sendiri.

"Obat para jomblo nih kayak gini, Halu ha ha ha" tawa Rima

Merekapun tertawa bersama ha ha ha ha. mereka juga tak lupa membeli popcorn dan minuman untuk di bawa masuk.

Lampu bioskop mulai di matikan, itu tandanya film akan segera di mulai. Semua orang diam tak ada suara menikmati sajian di depan mereka.

Kadang ketawa sendiri, kadang sedih, kadang juga jengkel sendiri reaksi mereka terhadap film tersebut, tapi pasti endingnya bahagia.

Dua jam sudah mereka di dalam dan lampu bioskop mulai di nyalakan kembali, semua orang mulai bubar untuk meninggalkan ruangan itu.

"Udah sore nih, pulang yuk" pinta Syakila.

"Baru jam 15.00 bebs, udah mau pulang" Rima yang terbiasa bebas main mau siang ataupun malam

" Nanti bunda aku khawatir, kita pulang yuk" pinta Syakila lagi sambil merajuk.

"Oke deh, buat anak bunda ini he he he,. Lain kali lebih lama lagi ya kita berempat jalan - jalan" kata Rima

"Bisa diatur, memang Syakila kayak gitu gag pernah lama kalau main takut bundanya khawatir" jelas Farida

" Aku juga harus pulang ya, Mama aku mau arisan gag ada yang jaga rumah" Hana sambil menunjukkan wa dari mamanya.

"Ya udah kita hari ini sampai sini ya, lain kali kita sambung lagi" Rima

Mereka akhirnya berpisah di lobi, Syakila dan Farida menuju parkiran sepeda motor sedangkan Hana menunggu ojol, dan Rima menunggu sopir pribadinya.

Mereka baru saja bersahabat jadi masih butuh waktu untuk saling memahami sedang Farida sudah paham betul kebiasaan Syakila. Harus pulang jam berapa, kegiatannya apa aja harus kabari orang tuanya ya karena didikan orang tuanya cukup tegas tapi tetap memberi kepercayaan kepada anak-anaknya