BAB 9

Haiii author lanjut lagi yaa. Jangan lupa vote buat semangat berkarya...

#######

Merekapun bersorak gembira karena mendapatkan hasil sesuai keinginan mereka.

"Yee, Aku jadi mahasiswa bebs" teriak Farida

"Kan bukan kamu aja, aku juga bebs" sahut Syakila

"Alhamdulillah, Kalian berdua lolos seleksi. Ingat jangan takabur dulu, setelah ini masih ada lagi untuk pengumpulan berkas kan?. Sudah dipersiapkan belum" tanya Bunda

"Tinggal beberapa berkas aja bun, Insyallah kami akan siapkan semua dengan baik" kata Syakila.

"Baguslah, jangan sampai ada yang terlewat. Karena nanti bisa mempengaruhi kelulusan kalian ini lho" bunda mengingatkan.

"Iya bunda, makasih ya selalu mengingatkan kita" jawab Farida

"Sudah kewajiban bunda sayang, ini di makan brownisnya. Bunda mau siap-siap pergi arisan ya" pamit bunda sambil memberikan brownis.

"Makasih bunda" Farida

Bunda keluar dari kamar Syakila dan menuju ke kamarnya untuk bersiap pergi arisan ibu-ibu RT di komplek.

Syakila dan Farida masih di kamar sedang mencermati apa yang harus dipersiapkan untuk pengumpulan syarat administrasi.

Mereka tidak mau karena kecerobohan yang mereka buat akan berdampak buruk terhadap hasil seleksi tahap awal.

" Bebs, kita punya waktu 1 minggu ini untuk mempersiapkan ini semua" Farida

"Iya nih, kita harus teliti bebs. Jangan karena kita teledor jadi fatal semua, aku gag mau bebs ini sudah cita-cita aku" Syakila

"Semangattt ?!!! bebs kita pasti bisa. Tinggal satu langkah lagi ini, Semangatt, semangatt" teriak Farida

Mereka mulai membuat catatan kecil untuk mempermudah mereka check list. Karena sebenarnya mereka anak- anak yang teliti, cerdas dan bisa di andalkan.

Kemudian setelah cukup ngobrol, Farida pun pamit untuk pulang karena hari juga sudah sore.

Mereka sudah janjian mulai besok akan mempersiapkan semuanya. Lebih cepat lebih baik daripada sudah mendekati hari H, dan ternyata masih ada yang kurang akan membuat semua menjadi kacau.

##########

Di kediaman Dewa

"Sial, gue gag lolos nih ke universitas komputer, kalah gue sama si cewek itu" gerutu Dewa kesal.

" Ngapain sih lo bro, marah -marah sendiri gag jelas banget" teman Dewa, Ando.

"Baru kali ini ada cewek gag nganggep gue, kalah lagi gue sama dia. SMPTN gue gagal lagi gag lolos" Dewa

"Udahlah cari kampus lain, Soal cewek sejak kapan lo uring- uringan kayak gitu. Lo kan bisa cari cewek secantik apapun, gag akan ada yang nolak lo. Lagian kayak apa sih cewek iti" tanya Ando

"Cewek ini beda bro, cantik, pinter, berjilbab itu yan adem kalau di pandang, tapi baru juga gue tanya punya pacar belum, udah langsung di skak gue" kesal Dewa