FOTO USG

Setelah makan siang, Aydin mengantar Alula pulang. Sepanjang jalan, cewek itu hanya diam. Beberapa kali dia melirik, mendapati cewek itu tengah bengong atau sedang membuang nafas berat. Khas sekali seperti orang yang sedang banyak fikiran.

"Urusan bertemu camer udah kelar. Masih mikirin apalagi? Takut sama orang tua kamu?" tanya Aydin.

"Bukan itu," sahut Alula tanpa melihat Aydin.

"Lalu?"

"Lagi mikirin Al."

"Al," seru Aydin.

"To-tolong jangan salah faham," Alula yang panik langsung menoleh kearah Aydin. "Mikirin yang aku maksud, bukan mikirin yang gimana-gimana. Tapi mikirin kenapa tadi dia menolak saat diajak makan siang bersama. Al pasti marah sama aku."

"Enggaklah. Dia marahnya sama aku," ujar Aydin. "Dia pasti sangat kecewa sama aku," lanjutnya sambil tersenyum getir, membuat hati alula terasa nyeri. Karenanya, jadi ada kesalah fahaman antara kakak beradik itu. "Kamu gak usah khawatir. Nanti biar aku ajak dia ngomong dari hati ke hati."

Alula menggeleng cepat, "Jangan, biar aku aja yang ngomong sama Al. Ngejelasin semuanya."

"Emang apa yang mau kamu jelasin? Tentang kita berdua yang malam itu khilaf?"

"Pokoknya, aku aja yang ngomong ke Al. Mas Dokter jangan ngomong apa-apa dulu. Please..." pintanya sambil memegang lengan Aydin. Tapi lagi-lagi tatapan pria itu pada lengannya, membuat Alula buru-buru menjauhkan tangan. "Hehehe..maaf," ujarnya sambil tersenyum simpul. "Belum mahram ya?"

"Seberapa dekat hubungan kamu dengan, Al?" mendadak, Aydin jadi penasaran.

"Lumayan dekat. Kami punya geng di sekolah, 5 orang, termasuk aku dan Al. Jadi bisa dibilang, kami teman dekat, bestie istilah zaman sekarangnya."

"Emang bisa gitu, cowok cewek bestian?" tanya Aydin. "Kalian gak ada hubungan spesialkan?"

"Heis, ya enggaklah. Kita temenan bukan hanya berdua, tapi berlima. 3 cowok 2 cewek, ya bisalah. Tapi Ganes, salah satu teman kami, udah pindah, jadi tinggal ber-4 sekarang."

"Oh...kirain hanya berdua. Al pasti sangat kecewa. Sahabat dekatnya, dihamilin abangnya," sekali lagi, Aydin tersenyum getir.

"Pokoknya Mas Dokter jangan ngomong apa-apa dulu sama Al. Biar besok Lula ngomong sama dia di sekolah." Aydin akhirnya setuju. Mungkin lebih baik begitu. Alfath tidak akan terlalu emosi jika bicara dengan Lula, tidak akan seperti tadi. Baru hari ini, dia melihat Alfath seemosi tadi. Dan kalau sampai dia dan Alfath cek cok, orang tuanya pasti sedih.

Tak terasa, mobil yang mereka tumpangi sampai didepan pagar rumah Alula.

"Aku antar sama disini saja, gak papakan?" Jujur saja, Aydin belum punya nyali untuk masuk kedalam. Apalagi kalau nanti bertemu Eliza. Selama ini, imejnya sangat bagus di tempat kerja. Saat ini yang menjadi ketakutannya, Eliza akan mengatakan soal ini pada teman mereka yang lainnya.

"Bye, bye, Mas Dokter." Aydin terperangah mendengar suara Alula. Karena melamun, dia bahkan sampa tak sadar Alula sudah turun dari mobilnya.

Setelah satpam membukakan pintu untuknya, Alula langsung menghela nafas melihat mobil Willy terparkir di halaman. Dia muak sekali dengan cowok itu. Bermuka dua, sangat pandai mengambil hati kakak dan mamanya. Padahal dibelakang mereka, kelakuannya naudzubilla mindzalik.

Saat memasuki rumah, Alula mendengar suara Eliza yang sedang bercengkerama dengan Willy. Mendengar cowok itu ngengombalin Kakaknya, rasanya dia ingin muntah. Malas melihat wajah Willy, dia berniat langsung naik kelantai atas. Tapi sayangnya, panggilan sang mama menghentikan kakinya yang baru menapaki satu anak tangga.

"Lula." Terdengar lebih kepada bentakan, bukan panggilan. Tapi itu sudah biasa bagi Alula. Dengan malas, dia membalikkan badan. Namun langsung dibuat kaget saat Mamanya melempar sesuatu tepat didepan wajahnya.

Alula langsung syok saat benda yang dilempar tadi terjatuh dilantai. Foto USG miliknya. Bagaimana bisa Mamanya mendapatkan benda tersebut? Urusannya pasti bakal runyam ini.

Terpopuler

Comments

Rinaku

Rinaku

jedierrr

2024-05-05

0

Erna Fadhilah

Erna Fadhilah

aduh jangan ketahuan dulu kasihan lula,,, mana mas dokter udah pergi lagi ga ada yang belain lula nanti papanya juga belum pulang dari luar kota 🤦‍♀️🤦‍♀️

2023-11-07

4

Bunda dinna

Bunda dinna

Alula ketahuan mamanya,,masih banyak kesalah pahaman yg harus di luruskan malah ribet..mamanya ngamuk duluan

2023-11-06

1

lihat semua
Episodes
1 SAYA HAMIL
2 SALAH SASARAN
3 SALING MEMBUTUHKAN
4 MAAFKAN AKU
5 DUA PILIHAN
6 GUE HAMIL
7 SOLUSI
8 TAK MAU JADI PEMBUNUH
9 MAKAN BERSAMA
10 PENGAKUAN AYDIN
11 BUKAN TAK MAU MARAH, TAPI MALU
12 MEREKA TETAP ORANG TUA TERBAIK
13 GUE CINTA SAMA LO
14 KE RUMAH CALON MERTUA
15 KENAPA HARUS ABANG?
16 SILAKAN MARAH SAMA LULA
17 FOTO USG
18 DIUSIR
19 TAMU SAAT HUJAN
20 SUDAH MULAI JATUH CINTA
21 DASAR BOCAH
22 PENJELASAN ALULA
23 LO BERUNTUNG BANG
24 IBU KANDUNG ALULA
25 KEDATANGAN PAPA ALULA
26 SIAPA LAKI-LAKI ITU?
27 JANGAN PUKUL MAS DOKTER
28 HARI INI
29 SIAPA SILVIA?
30 TENTANG SILVIA
31 TENTANG SILVIA 2
32 MAMA JANGAN PERGI
33 PERSIAPAN PERNIKAHAN
34 PERSIAPAN PERNIKAHAN 2
35 AKAD
36 PETUAH NENEK
37 PENGANTIN BARU
38 SAMBUTAN ADIK IPAR
39 SIAP-SIAP
40 NGIDAMNYA PARA BUMIL
41 JADI IPAR
42 SAMBUTAN ISTRI
43 GAK KELUAR KAMAR
44 FIX, PURA-PURA
45 NGAMBEK
46 NANTI SAAT SUDAH PINTAR
47 GALAU
48 MISI BIKIN CEMBURU
49 CEMBURU YA?
50 BUMIL CARI GARA-GARA
51 BUKAN PENGEN NGAJAK BELAJAR
52 KESIANGAN
53 KAYAK SEMALAM
54 MENGAKULAH
55 HADIAH DARI NENEK
56 GARA-GARA RAMBUT
57 MASIH DILEDEKIN
58 KENA MULU
59 PERTEMUAN TAK SENGAJA
60 BAGAIMANA JIKA ORANG TAHU?
61 PERCAYA PADAKU
62 MOOD BOOSTER
63 JALAN-JALAN TENGAH MALAM
64 KAPAN BILANG CINTA?
65 PERASAAN INI, ARTINYA APA?
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Coba jelaskan
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 Bab 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 Bab 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 Bab 91
92 Bab 92
Episodes

Updated 92 Episodes

1
SAYA HAMIL
2
SALAH SASARAN
3
SALING MEMBUTUHKAN
4
MAAFKAN AKU
5
DUA PILIHAN
6
GUE HAMIL
7
SOLUSI
8
TAK MAU JADI PEMBUNUH
9
MAKAN BERSAMA
10
PENGAKUAN AYDIN
11
BUKAN TAK MAU MARAH, TAPI MALU
12
MEREKA TETAP ORANG TUA TERBAIK
13
GUE CINTA SAMA LO
14
KE RUMAH CALON MERTUA
15
KENAPA HARUS ABANG?
16
SILAKAN MARAH SAMA LULA
17
FOTO USG
18
DIUSIR
19
TAMU SAAT HUJAN
20
SUDAH MULAI JATUH CINTA
21
DASAR BOCAH
22
PENJELASAN ALULA
23
LO BERUNTUNG BANG
24
IBU KANDUNG ALULA
25
KEDATANGAN PAPA ALULA
26
SIAPA LAKI-LAKI ITU?
27
JANGAN PUKUL MAS DOKTER
28
HARI INI
29
SIAPA SILVIA?
30
TENTANG SILVIA
31
TENTANG SILVIA 2
32
MAMA JANGAN PERGI
33
PERSIAPAN PERNIKAHAN
34
PERSIAPAN PERNIKAHAN 2
35
AKAD
36
PETUAH NENEK
37
PENGANTIN BARU
38
SAMBUTAN ADIK IPAR
39
SIAP-SIAP
40
NGIDAMNYA PARA BUMIL
41
JADI IPAR
42
SAMBUTAN ISTRI
43
GAK KELUAR KAMAR
44
FIX, PURA-PURA
45
NGAMBEK
46
NANTI SAAT SUDAH PINTAR
47
GALAU
48
MISI BIKIN CEMBURU
49
CEMBURU YA?
50
BUMIL CARI GARA-GARA
51
BUKAN PENGEN NGAJAK BELAJAR
52
KESIANGAN
53
KAYAK SEMALAM
54
MENGAKULAH
55
HADIAH DARI NENEK
56
GARA-GARA RAMBUT
57
MASIH DILEDEKIN
58
KENA MULU
59
PERTEMUAN TAK SENGAJA
60
BAGAIMANA JIKA ORANG TAHU?
61
PERCAYA PADAKU
62
MOOD BOOSTER
63
JALAN-JALAN TENGAH MALAM
64
KAPAN BILANG CINTA?
65
PERASAAN INI, ARTINYA APA?
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Coba jelaskan
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
Bab 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
Bab 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
Bab 91
92
Bab 92

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!