TAK MAU JADI PEMBUNUH

Tubuh Alula menegang saat Dokter Laila mulai menggerakkan alat USG diperutnya. Saking takutnya, dia sampai tak sadar memejamkan mata sambil menggenggam erat tangan Aydin. Pria yang berdiri disamping brankar itu sampai tersenyum kikuk, malu pada Dokter Laila yang melihat sambil senyum-senyum.

"Alhamdulilah janinnya sehat. Usianya sudah masuk 13 minggu. Semuanya normal, mulai dari berat ukuran dan detak jantung."

Jantung Aydin ikut berdebar saat pertama kali dia mendengar suara detak jantung calon anaknya. Sedangkan Alula, matanya mulai terbuka, air matanya meleleh. Rasanya masih belum bisa percaya ada kehidupan lain didalam perutnya saat ini. Kenapa rasanya dia mulai sayang. Apakah ikatan batin itu sudah mulai terbentuk?

"Bisa kita bicara berdua Dok," ajak Aydin begitu pemeriksaan selesai. Dokter Laila mengangguk lalu mengajak Aydin keluar dari ruangan tersebut.

Alula kembali tegang, penasaran dengan apa yang mereka bicarakan diam-diam dibelakangnya. Jangan-jangan tentang aborsi. Dia yang barusana sedikit lega, jadi tegang lagi.

"Tidak, gue mau aborsi," Alula menggeleng cepat. Rasa sayang itu muncul tiba-tiba hanya karena dia mendengar detak jantung janinnya barusan. "Gue harus pergi dari sini." Gadis itu turun dari ranjang, mengambil tasnya yang ada dikursi lalu membuka pintu perlahan. Tempat ini sangat mencurigakan. Selain Dokter Laila, tak ada orang lain lagi, entah itu asisten dokter atau pasien. Jika dia mati disini, juga tidak akan ada yang tahu.

Begitu memastikan tak ada orang, buru-buru dia keluar. Berjalan sambil jinjit agar tak menimbulkan suara. Jangan sampai Aydin atau Dokter Laila tahu dia kabur.

"Mau kemana kamu?"

Alula menoleh dan mendapati Aydin berdiri tak jauh darinya. Dia yang sudah yakin tak mau aborsi, langsung berlari menuju pintu keluar.

"Hei, stop," teriak Aydin sambil mengejarnya. Tapi Alula pura-pura tuli, terus saja berlari namun nahas, Aydin berhasil menarik lengannya saat sudah berada di halaman.

"Lepas, lepas," teriak Alula sambil berontak. "Aku gak mau aborsi, gak mau," dia terus berteriak. "Lepas Dokter, aku gak mau aborsi," tangisnya pecah saat itu juga.

"Kenapa gak mau? Bukankah kamu yang minta aborsi?"

"Engak, aku gak mau." Alula menggeleng sambil sesenggukan.

"Kenapa? Takut mati?"

"Aku gak mau jadi pembunuh, apalagi membunuh anakku sendiri."

Aydin menarik Alula kearah mobil lalu membukakannya pintu. "Masuklah."

"A-aku pulang sendiri saja." Dia masih takut Aydin mau memaksanya aborsi.

"Masuk," bentak Aydin.

Gadis itu akhirnya menurut, masuk kedalam mobil. Aydin menarik sabuk pengaman lalu memasangkannya pada Alula. "Tunggu sebentar, barangku masih ketinggalan didalam." Melihat Alula mengangguk, Aydin kembali menutup pintu lalu masuk kedalam.

Tak sampai 10 menit, Aydin sudah kembali ke dalam mobil. Menyodorkan sesuatu pada Alula, print out USG janin mereka.

"Aku minta diprint 2. Buat kamu dan aku."

Alula menatap foto USG yang ada ditangan kanannya tersebut dengan mata berkaca-kaca. Sementara tangan kirinya, bergerak mengusap perut. Dia menyayangi anak itu. Kalaupun Dokter Aydin tak mau tanggung jawab, akan dia besarkan sendiri anak itu.

Aydin menyalakan mesin, melajukan mobilnya meninggalkan halaman rumah Dokter Laila.

"Kita akan menikah."

Alula langsung menoleh mendengar kata itu. "Me-menikah?"

"Iya."

"Ta-tapi bukankah Mas dokter tak mau tanggung jawab?"

"Kapan aku bilang tak mau tanggung jawab? Apa kau pikir, yang tadi benar-benar klinik aborsi?" Melihat Alula mengangguk, Aydin langsung tersenyum. "Aku tidak sejahat itu, sampai mau membunuh anakku sendiri. Dokter Laila itu spesialis kandungan di rumah sakit aku magang dulu. Kami lumayan dekat, makanya berani ngajak kamu kesini."

"Dia bukan dokter abal-abal yang biasanya melakukan aborsi?"

"Bukanlah."

"Tapi kenapa tempat prakteknya mencurigakan? Tak ada satupun pasien yang datang kesana."

"Makanya budayakan membaca. Didepan tadi sudah tertera hari apa saja praktik buka. Dan hari ini, beliau tutup, makanya tak ada pasien. Hari ini cuma spesial meriksa kamu saja."

Alula tertawa sekaligus meneteskan air mata. Rugi dia ketakutan seperti tadi, nyatanya hanya di prank. Padahal dia pikir, besok dia hanya tinggal nama.

"Ini sudah malam, anak SMA kayak kamu keluyuran, apa gak dicariin sama orang tua kamu?"

Alula menggeleng, "Papaku dinas diluar kota. Mamaku, mana peduli," dia tersenyum getir. "Mungkin dia malah berharap aku tak pulang selamanya."

"Tidak ada orang tua yang seperti itu."

"Ada, mamaku seperti itu."

"Nama kamu Alula kan?" Aydin teringat saat tadi Dokter Laila menanyakan nama Alula. "Kamu apanya Eliza?"

"Adiknya."

"Hah."

"Gak usah kaget gitu," Alula tersenyum kecut melihat ekspresi Aydin. "Gak mirip sama sekalikan? Semua orang juga bilang gitu."

Eliza memang pernah cerita kalau dia punya adik. Tapi Aydin tak menyangka jika Alula adalah adiknya. Awalnya dia pikir, Alula adalah saudara Eliza yang kebetulan tinggal dirumahnya. Wajah mereka sungguh tak ada mirip-miripnya sama sekali.

Kruyuk kruyuk

Alula tersenyum malu saat perutnya bersuara. Sejak siang tadi, dia memang belum makan.

"Lapar?" tanya Aydin.

"Banget."

Terpopuler

Comments

Sherly Tan

Sherly Tan

mas dokter keren sekali kamu....

2024-04-09

3

Alanna Th

Alanna Th

alhamdulilla, aq hanya hamil 2 kali dg jrk 9 thn, tnp kgugurn apalagi aborsi

2024-01-05

3

Nurhayati

Nurhayati

Aku tak mau menambah dosa dg aborsi 😭

2023-11-05

1

lihat semua
Episodes
1 SAYA HAMIL
2 SALAH SASARAN
3 SALING MEMBUTUHKAN
4 MAAFKAN AKU
5 DUA PILIHAN
6 GUE HAMIL
7 SOLUSI
8 TAK MAU JADI PEMBUNUH
9 MAKAN BERSAMA
10 PENGAKUAN AYDIN
11 BUKAN TAK MAU MARAH, TAPI MALU
12 MEREKA TETAP ORANG TUA TERBAIK
13 GUE CINTA SAMA LO
14 KE RUMAH CALON MERTUA
15 KENAPA HARUS ABANG?
16 SILAKAN MARAH SAMA LULA
17 FOTO USG
18 DIUSIR
19 TAMU SAAT HUJAN
20 SUDAH MULAI JATUH CINTA
21 DASAR BOCAH
22 PENJELASAN ALULA
23 LO BERUNTUNG BANG
24 IBU KANDUNG ALULA
25 KEDATANGAN PAPA ALULA
26 SIAPA LAKI-LAKI ITU?
27 JANGAN PUKUL MAS DOKTER
28 HARI INI
29 SIAPA SILVIA?
30 TENTANG SILVIA
31 TENTANG SILVIA 2
32 MAMA JANGAN PERGI
33 PERSIAPAN PERNIKAHAN
34 PERSIAPAN PERNIKAHAN 2
35 AKAD
36 PETUAH NENEK
37 PENGANTIN BARU
38 SAMBUTAN ADIK IPAR
39 SIAP-SIAP
40 NGIDAMNYA PARA BUMIL
41 JADI IPAR
42 SAMBUTAN ISTRI
43 GAK KELUAR KAMAR
44 FIX, PURA-PURA
45 NGAMBEK
46 NANTI SAAT SUDAH PINTAR
47 GALAU
48 MISI BIKIN CEMBURU
49 CEMBURU YA?
50 BUMIL CARI GARA-GARA
51 BUKAN PENGEN NGAJAK BELAJAR
52 KESIANGAN
53 KAYAK SEMALAM
54 MENGAKULAH
55 HADIAH DARI NENEK
56 GARA-GARA RAMBUT
57 MASIH DILEDEKIN
58 KENA MULU
59 PERTEMUAN TAK SENGAJA
60 BAGAIMANA JIKA ORANG TAHU?
61 PERCAYA PADAKU
62 MOOD BOOSTER
63 JALAN-JALAN TENGAH MALAM
64 KAPAN BILANG CINTA?
65 PERASAAN INI, ARTINYA APA?
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Coba jelaskan
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 Bab 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 Bab 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 Bab 91
92 Bab 92
Episodes

Updated 92 Episodes

1
SAYA HAMIL
2
SALAH SASARAN
3
SALING MEMBUTUHKAN
4
MAAFKAN AKU
5
DUA PILIHAN
6
GUE HAMIL
7
SOLUSI
8
TAK MAU JADI PEMBUNUH
9
MAKAN BERSAMA
10
PENGAKUAN AYDIN
11
BUKAN TAK MAU MARAH, TAPI MALU
12
MEREKA TETAP ORANG TUA TERBAIK
13
GUE CINTA SAMA LO
14
KE RUMAH CALON MERTUA
15
KENAPA HARUS ABANG?
16
SILAKAN MARAH SAMA LULA
17
FOTO USG
18
DIUSIR
19
TAMU SAAT HUJAN
20
SUDAH MULAI JATUH CINTA
21
DASAR BOCAH
22
PENJELASAN ALULA
23
LO BERUNTUNG BANG
24
IBU KANDUNG ALULA
25
KEDATANGAN PAPA ALULA
26
SIAPA LAKI-LAKI ITU?
27
JANGAN PUKUL MAS DOKTER
28
HARI INI
29
SIAPA SILVIA?
30
TENTANG SILVIA
31
TENTANG SILVIA 2
32
MAMA JANGAN PERGI
33
PERSIAPAN PERNIKAHAN
34
PERSIAPAN PERNIKAHAN 2
35
AKAD
36
PETUAH NENEK
37
PENGANTIN BARU
38
SAMBUTAN ADIK IPAR
39
SIAP-SIAP
40
NGIDAMNYA PARA BUMIL
41
JADI IPAR
42
SAMBUTAN ISTRI
43
GAK KELUAR KAMAR
44
FIX, PURA-PURA
45
NGAMBEK
46
NANTI SAAT SUDAH PINTAR
47
GALAU
48
MISI BIKIN CEMBURU
49
CEMBURU YA?
50
BUMIL CARI GARA-GARA
51
BUKAN PENGEN NGAJAK BELAJAR
52
KESIANGAN
53
KAYAK SEMALAM
54
MENGAKULAH
55
HADIAH DARI NENEK
56
GARA-GARA RAMBUT
57
MASIH DILEDEKIN
58
KENA MULU
59
PERTEMUAN TAK SENGAJA
60
BAGAIMANA JIKA ORANG TAHU?
61
PERCAYA PADAKU
62
MOOD BOOSTER
63
JALAN-JALAN TENGAH MALAM
64
KAPAN BILANG CINTA?
65
PERASAAN INI, ARTINYA APA?
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Coba jelaskan
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
Bab 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
Bab 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
Bab 91
92
Bab 92

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!