MAAFKAN AKU

Saat terbangun, Alula merasakan seluruh tubuhnya terasa remuk. Persendiannya seperti patah semua. Dan saat meregangkan otot-ototnya, tak sengaja lengannya mengenai sesuatu disampingnya. Terdengar suara lenguhan, membuat Alula reflek menolah.

Dia langsung menutup mulutnya yang menganga lebar. Jantungnya seperti berhenti berdetak saat menyadari seorang pria tidur disebelahnya. Dan apa ini? Alula memperhatikan kondisi tubuhnya. Dia makin syok saat menyadari jika tubuhnya tanpa sehelai benangpun dan sekarang berada didalam selimut yang sama dengan pria asing.

Sama seperti Alula, Aydin yang baru terbangun juga syok menyadari keadaannya saat ini. Keduanya saling menatap sambil mengingat-ingat kejadian semalam. Beda dengan Alula yang hanya diam sambil memegangi selimut menutupi dadanya, Aydin tampak mengacak-acak rambutnya frustasi.

Setelah ciuman panas di kamar mandi, mereka saling melepaskan pakaian. Setelah itu berpindah ke dalam kamar dan...

"Akhh.." Alula meringis saat hendak bergerak, inti tubuhnya terasa sangat sakit.

"Ada apa?" tanya Aydin panik.

"Sakit."

"Apanya?"

What! Alula langsung melotot. Apa harus bertanya apa? Dan haruskah dia menjawab secara gamblang bagian tubuh mana yang sakit?

"Maaf," Aydin menunduk. Saat ini, dia sungguh merasa bersalah pada gadis dihadapannya. "Aku gak sengaja tadi malam. Aku..." Aydin bingung harus berkata apa lagi.

"Sudahlah."

Tok tok tok

Ketukan dipintu mengagetkan keduanya.

"Non Lula, belum bangun ya?" Terdengar suara pembantu Alula dari balik pintu.

"Su-sudah, Bi," sahut Alula.

"Bapak dan Ibu baru pulang, Non Lula disuruh menemui mereka." Sejak 2 hari yang lalu, kedua orang tuanya pergi ke luar kota. Semalam mereka tidak tahu jika party yang dibuat Eliza sedikit agak melewati batas. Yang mereka tahu, Eliza hanya minta izin untuk mengadakan pesta ulang tahun.

"I, iya Bi, sebentar lagi. Lula masih mau mandi."

Setelah tak terdengar lagi suara Bi Ani, Alula kembali menatap Aydin. "Mas harus segera keluar dari sini. Jangan sampai orang tuaku tahu apa yang kita lakukan semalam."

Aydin mengangguk, hendak turun dari ranjang, mendadak ragu karena saat ini, dia sedang tak memakai apapun.

"Aku gak lihat kok." Alula membuang pandanganya kearah lain. Dia paham jika cowok disebelahnya itu malu.

Aydin turun dari ranjang lalu masuk kedalam kamar mandi. Disana, bukannya segera membersihkan diri, dia malah bengong. Melihat shower, jadi teringat apa yang semalam dia lakukan disana. "Sial, bisa-bisanya aku sampai kebablasan kayak gini sih."

Bugh

Dia memukul dinding dengan sangat kuat hingga punggung tanganya sedikit mengeluarkan darah. Dia yakin, ada yang berbeda dengan dirinya semalam. Tak biasanya miliknya tiba-tiba menegang sempurna dan meronta minta dituntaskan seperti semalam. Dia yakin jika semalam tidak mabuk. Dia ingat semua detail kejadiannya. Tapi anehnya, kenapa dia tak bisa menahan diri.

Aydin mengguyur tubuhnya dibawah shower. Dia telah menodai seorang gadis. Apa yang harus dia lakukan setelah ini?

Selesai membersihkan tubuh, Aydin keluar kamar mandi dengan hanya memakai celana panjangnya. Sedang kemejanya, masih basah karena semalam terguyuh air, bahkan sampai dia masuk kamar mandi tadi, masih dalam posisi yang sama, teronggok diatas lantai.

Dia melihat Alula sudah mamakai pakaian, dan saat ini, gadis itu sedang mematut diri didepan cermin. Tak sengaja, Aydin melihat gadis itu menyeka air mata.

Aku benar-benar telah bersalah padaya.

"Bajuku basah, apa kau ada baju untukku?" Suara Aydin, membuat Alula segera menoleh. Terlalu larut dalam pikiran, membuatnya sampai tak menyadari jika Aydin sudah keluar dari kamar mandi.

Alula memperhatikan tubuh Aydin. Tanpa sadar, dia malah meneguk ludah melihat dada polos yang ditumbuhi sedikit bulu dan perut yang tampak keras.

"Se-sebentar," Alula segera mengalihkan pandangannya.

Sepertinya efek obat itu belum hilang.

Alula mengubek-ubek almarinya. Dan akhirnya menemukan sebuah hoodi oversize warna putih. "Sepertinya ini muat." Dia menyodorkan hoodi tersebut pada Aydin. "Aku tinggal mandi dulu." Cewek itu langsung pergi menuju kamar mandi.

Setelah memakai hoodi yang sedikit cingkrang dibagian lengan, Aydin duduk disisi ranjang. Tak sengaja, matanya melihat bercak darah yang ada diatas ranjang.

"Astaga," Aydin mengusap wajahnya dengan kedua telapak tangan. "Ternyata gadis itu masih perawan." Dia mengetuk-ngetuk keningnya dengan telapak tangan yang terkepal. Merasa telah menjadi pria paling berengsek diatas muka bumi karena telah merenggut mahkota seorang gadis yang bahkan tidak dia kenal.

Selesai mandi, Alula keluar sambil menggosok rambutnya yang basah. Jalannya sedikit pelan karena nyeri didaerah inti. Seingat dia, semalam mereka tak hanya melakukan sekali, namun beberapa kali. Mungkin karena pengaruh obat yang membuat mereka menggila seperti semalam. Jadi wajar jika saat ini, tubuhnya terasa remuk dan inti raganya nyeri.

"Maafkan aku," sekali lagi, Aydin mengatakan itu.

"Sudahlah. Lupakan saja kejadian semalam. Anggap tidak pernah terjadi apa-apa."

Aydin melongo, rasanya masih tak percaya jika gadis yang telah dia nodai malah menyuruhkan melupakan kejadian semalam. Gadis itu sama sekali tidak marah, apalagi minta dia bertanggung jawab. Apa dunia sudah terbalik? Bisa-bisanya gadis yang sudah dia renggut mahkotanya sama sekali tidak marah. Padahal jika marah, memaki ataupun memukul, dia dengan sukerela menerima.

"Apa kamu bawa mobil semalam?" tanya Alula.

"Tidak," Aydin menggeleng. "Semalam aku dan beberapa rekanku datang menggunakan taksi karena Eliza bilang, halaman rumahnya tak muat untuk menampung banyak mobil.

"Syukurlah," Alula menghembuskan nafas lega. Setidaknya, tak ada mobil yang saat ini terparkir di halaman rumahnya yang akan membuat orang tuanya bertanya-tanya tentang siapa pemilik mobil tersebut. "Kamu, teman kerjanya Kak Eliza?"

"Iya."

"Kamu harus segera pergi. Ayo ikut aku."

Alula keluar dari kamar lebih dulu, menuruni tangga untuk melihat situasi dibawah. Setelah memastikan tak ada orang, dia memberi isyarat pada Aydin untuk mengikutinya. Keduanya berjalan mengendap-endap hingga keluar dari pintu utama.

"Tunggu disini," Alula menghampiri dua orang satpam yang berjaga digerbang. Menyuruh mereka ke dapur dengan dalih, Bi Ani memanggil keduanya.

Setelah gerbang aman, Alula kembali melambaikan tangan kearah Aydin. Dan Aydin, pria itu gegas berlari menuju gerbang lalu keluar bersama Alula.

"Sekali lagi, aku minta maaf," Aydin masih sangat merasa bersalah. Tanpa dia tahu, jika Alula jauh merasa lebih bersalah saat ini. Kejadian semalam terjadi akibat kesalahannya sendiri. Justru disini, Aydin adalah korban.

"Sudahlah, lupakan yang semalam."

"Kau yakin?"

"Hem," Alula mengangguk. "Pergilah Mas."

Aydin berjalan menjauhi rumah Alula. Mengambil ponsel yang ada disaku celana lalu memesak taksi online. Sambil terus berjalan, dia masih sesekali menoleh kearah Alula, dan gadis itu, ternyata masih berada ditempat yang tadi, belum beranjak sedikitpun.

Kamu gak perlu merasa bersalah, Mas. Disini, aku yang salah.

Terpopuler

Comments

Mas Lucky

Mas Lucky

allah sdh kenal obat pe**nganggur??

2024-04-28

1

💗vanilla💗🎶

💗vanilla💗🎶

bumerang nih

2024-03-09

3

ve

ve

Gelap melanda jiwa dan mereka terlena... ohh begitu cepat dosa itu terbuat /Sob/

2024-02-15

0

lihat semua
Episodes
1 SAYA HAMIL
2 SALAH SASARAN
3 SALING MEMBUTUHKAN
4 MAAFKAN AKU
5 DUA PILIHAN
6 GUE HAMIL
7 SOLUSI
8 TAK MAU JADI PEMBUNUH
9 MAKAN BERSAMA
10 PENGAKUAN AYDIN
11 BUKAN TAK MAU MARAH, TAPI MALU
12 MEREKA TETAP ORANG TUA TERBAIK
13 GUE CINTA SAMA LO
14 KE RUMAH CALON MERTUA
15 KENAPA HARUS ABANG?
16 SILAKAN MARAH SAMA LULA
17 FOTO USG
18 DIUSIR
19 TAMU SAAT HUJAN
20 SUDAH MULAI JATUH CINTA
21 DASAR BOCAH
22 PENJELASAN ALULA
23 LO BERUNTUNG BANG
24 IBU KANDUNG ALULA
25 KEDATANGAN PAPA ALULA
26 SIAPA LAKI-LAKI ITU?
27 JANGAN PUKUL MAS DOKTER
28 HARI INI
29 SIAPA SILVIA?
30 TENTANG SILVIA
31 TENTANG SILVIA 2
32 MAMA JANGAN PERGI
33 PERSIAPAN PERNIKAHAN
34 PERSIAPAN PERNIKAHAN 2
35 AKAD
36 PETUAH NENEK
37 PENGANTIN BARU
38 SAMBUTAN ADIK IPAR
39 SIAP-SIAP
40 NGIDAMNYA PARA BUMIL
41 JADI IPAR
42 SAMBUTAN ISTRI
43 GAK KELUAR KAMAR
44 FIX, PURA-PURA
45 NGAMBEK
46 NANTI SAAT SUDAH PINTAR
47 GALAU
48 MISI BIKIN CEMBURU
49 CEMBURU YA?
50 BUMIL CARI GARA-GARA
51 BUKAN PENGEN NGAJAK BELAJAR
52 KESIANGAN
53 KAYAK SEMALAM
54 MENGAKULAH
55 HADIAH DARI NENEK
56 GARA-GARA RAMBUT
57 MASIH DILEDEKIN
58 KENA MULU
59 PERTEMUAN TAK SENGAJA
60 BAGAIMANA JIKA ORANG TAHU?
61 PERCAYA PADAKU
62 MOOD BOOSTER
63 JALAN-JALAN TENGAH MALAM
64 KAPAN BILANG CINTA?
65 PERASAAN INI, ARTINYA APA?
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Coba jelaskan
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 Bab 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 Bab 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 Bab 91
92 Bab 92
Episodes

Updated 92 Episodes

1
SAYA HAMIL
2
SALAH SASARAN
3
SALING MEMBUTUHKAN
4
MAAFKAN AKU
5
DUA PILIHAN
6
GUE HAMIL
7
SOLUSI
8
TAK MAU JADI PEMBUNUH
9
MAKAN BERSAMA
10
PENGAKUAN AYDIN
11
BUKAN TAK MAU MARAH, TAPI MALU
12
MEREKA TETAP ORANG TUA TERBAIK
13
GUE CINTA SAMA LO
14
KE RUMAH CALON MERTUA
15
KENAPA HARUS ABANG?
16
SILAKAN MARAH SAMA LULA
17
FOTO USG
18
DIUSIR
19
TAMU SAAT HUJAN
20
SUDAH MULAI JATUH CINTA
21
DASAR BOCAH
22
PENJELASAN ALULA
23
LO BERUNTUNG BANG
24
IBU KANDUNG ALULA
25
KEDATANGAN PAPA ALULA
26
SIAPA LAKI-LAKI ITU?
27
JANGAN PUKUL MAS DOKTER
28
HARI INI
29
SIAPA SILVIA?
30
TENTANG SILVIA
31
TENTANG SILVIA 2
32
MAMA JANGAN PERGI
33
PERSIAPAN PERNIKAHAN
34
PERSIAPAN PERNIKAHAN 2
35
AKAD
36
PETUAH NENEK
37
PENGANTIN BARU
38
SAMBUTAN ADIK IPAR
39
SIAP-SIAP
40
NGIDAMNYA PARA BUMIL
41
JADI IPAR
42
SAMBUTAN ISTRI
43
GAK KELUAR KAMAR
44
FIX, PURA-PURA
45
NGAMBEK
46
NANTI SAAT SUDAH PINTAR
47
GALAU
48
MISI BIKIN CEMBURU
49
CEMBURU YA?
50
BUMIL CARI GARA-GARA
51
BUKAN PENGEN NGAJAK BELAJAR
52
KESIANGAN
53
KAYAK SEMALAM
54
MENGAKULAH
55
HADIAH DARI NENEK
56
GARA-GARA RAMBUT
57
MASIH DILEDEKIN
58
KENA MULU
59
PERTEMUAN TAK SENGAJA
60
BAGAIMANA JIKA ORANG TAHU?
61
PERCAYA PADAKU
62
MOOD BOOSTER
63
JALAN-JALAN TENGAH MALAM
64
KAPAN BILANG CINTA?
65
PERASAAN INI, ARTINYA APA?
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Coba jelaskan
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
Bab 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
Bab 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
Bab 91
92
Bab 92

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!