Zhuge Liying.
Di ujung tertinggi Gunung Shan. Sebuah perguruan hebat berdiri kokoh di atas sana. Tidak dapat terhitung berapa usia perguruan ini. Dan tidak ada yang tahu sudah berapa Generasi perguruan ini lewati. Tetapi sampai sekarang Perguruan Tian Kong masih tetap exsis di dunia persilatan ini.
Bahkan sekarang Tian Kong sudah menjadi satu-satunya perguruan yang menjaga wilayah perbatasan antar dua Negeri. Yaitu Yuan dan Ming. Tian Kong terletak jauh diatas puncak Gunung Shan. Ratusan bahkan Ribuan pemuda pemudi dari seluruh penjuru Negeri ingin datang dan berlatih ilmu bela diri di perguruan yang memiliki julukan.
"Sekolah Langit."
Disini siapa pun yang datang akan dilatih dan di didik secara exlusif seperti pelatihan bagi seorang pendekar. Nantinya siapa pun yang akan lulus dari perguruan ini. Maka dia akan menjadi pendekar hebat Perbatasan. Itu lah julukan bagi murid yang telah lulus dari Tian Kong.
...
Siang hari ini. Di bawah cakrawala biru. Salah seorang murid laki-laki yang masih sangat muda dan tampan, sedang berada di ruangan perpustakaan yang luas, tapi cenderung cukup pengap.
Disana Feng Li Qian tengah duduk bersandar pada sebuah kursi. Diantara kedua tangan nya dia memegang sebuah kitab yang terbilang sangat tebal halamannya. Di lihatnya setiap halaman secara berkala. Bibir manisnya yang tebal itu membaca setiap urutan kata yang tertulis didalam kitab tersebut.
Raut wajahnya sangat serius ketika membaca itu. Tidak sekali pun dia menoleh atau melihat kearah lain. Dia hanya tetap fokus pada satu titik penglihatan, yaitu pada kitabnya saja.
"Dage!"
Suara manja terdengar ke dalam ruangan yang sunyi dan sepi ini. Suara yang seperti sedang merengek tersebut dibuat oleh seorang murid perempuan yang usianya bisa dikatakan lebih muda dari Feng Li Qian.
Murid yang sangat kekanak-kanakan ini bernama Zhuge Liying. Dia adalah adik seperguruan Feng Li Qian. Dia murid yang cukup manja dan sangat merepotkan. Namun, jangan di lihat dari luarnya saja. Biar pun Zhuge Liying itu sangat manja, tetapi tingkat kekuatannya tersebut menyamai tingkat kesaktian Feng Li Qian. Yaitu berada di Level Kultivasi 5.
"Dage!
Zhuge Liying masuk kedalam ruangan ini. Dia datang dengan wajah kesal saat mendekati Feng Li Qian yang tengah asyik membaca tersebut.
" Dage! Sejak tadi aku sudah mencari mu kemana-mana. Seluruh tempat sudah aku datangi. Tetapi ternyata kau berada disini!" kesal dari bibir Zhuge Liying, dan dia pun sedikit merengek seperti anak kecil dihadapan Feng Li Qian.
Walau Zhuge Liying telah datang kesana dengan membawa keributan, tapi fokus Feng Li Qian dalam membaca tidak goyah. Feng Li Qian masih tetap fokus terhadap apa yang sedang dibacanya tersebut.
Melihat Feng Li Qian yang mengacuhkan dirinya. Membuat Zhuge Liying semakin kesal terhadap laki-laki yang sangat suka dengan warna putih tersebut.
"Percuma saja aku capek-capek mencari mu ke tempat ini, dan membuat keributan yang heboh. Ternyata responpon mu kepada ku tetap saja acuh. Kau masih tetap fokus terhadap buku mu itu." merengut wajah Zhuge Liying Karena diacuhkan oleh Feng Li Qian.
"Sebenarnya kitab apa yang sedang kau baca ini. Sampai-sampai aku murid yang cantik ini diacuhkan begitu saja oleh mu?"
Diambil dengan cepat kitab yang berada di genggaman tangan Feng Li Qian. Kitab itu tiba-tiba saja berpindah tangan kepada orang lain. Karena Zhuge Liying yang mengambilnya dengan sangat cepat.
"Eh!"
Feng Li Qian hanya bisa pasrah ketika kitab miliknya di kuasai oleh adik seperguruannya tersebut. Terlihat Zhuge Liying membaca kata-kata yang tertulis didalam kitab tersebut.
"Teknik dasar jurus pedang Dewa," di bacanya dengan keras dan bersuara lantang.
Feng Li Qian hanya terdiam duduk di kursinya. Dan dia memperhatikan Zhuge Liying yang sedang membaca tersebut.
"Pertama. Atur pernafasan mu. Kedua! Atur Kuda-kuda mu. Ketiga! Kuatkan pergelangan tangan mu. Keempat! Biarkan jiwa mu bersatu dengan pedang milik mu. Kelima! Atur semua pergerakan pedang mu...
" Keenam! Jika tahap satu sampai kima sudah di kuasai, maka perlahan mulailah gerakkan pedang mu. Ketujuh! Tahap yang terakhir. Yaitu fokuskan pikiran mu terhadap satu lawan. Jika kau sudah merasakan pergerakan lawan. Maka seranglah dia dengan satu ayunan pedang."
Zhuge Liying membacanya dengan suara sekeras mungkin. Dia membiarkan Feng Li Qian mendengar suaranya yang nyaring tersebut. Langkah kaki Zhuge Liying bergerak tidak mau diam.
Zhuge Liying tidak mau berdiam diri dalam satu tempat. Maka dari itu saat sedang membaca Zhuge Liying bergerak kesana kemari. Mondar- mandir sambil bibirnya yang merona tersebut membaca.
"Ha! Ini sangat membosan kan!" di tutup olehnya kitab yang sedang dibacanya tersebut.
Raut dan mimik wajahnya terlihat sangat tidak asyik. Zhuge Liying merasa bosan dengan kitab yang lembarannya sangat tebal tersebut.
Dia yang sedang berdiri pun memandang wajah Feng Li Qian yang masih terduduk dikursinya tersebut.
"Dage!"
"Hm? Ada Apa?"
Feng Li Qian menanggapinya dengan santai dan tenang. Dia terlihat sangat berwibawa saat menanggapi tingkah manja Zhuge Liying itu.
"Aku ini tidak habis pikir. Sebenarnya seperti apa otak yang ada di dalam pikiran Dage? Bagaimana bisa Dage membaca kitab setebal kitab ini?" tuturnya kepada Feng Li Qian, sambil tangan kanannya mengangkat-angkat kitab tersebut.
Zhuge Liying pun duduk asyik diatas meja, dengan kedua kakinya yang diayun-ayunkan oleh nya tersebut. Ke depan ke belakang, dengan tempo yang cukuo cepat.
"He! Kau pikirkan saja sendiri!" Jawaban yang sangat singkat dari Feng Li Qian. Dia pun terbangun dari kursinya, sambil tangan kirinya mengacak-acak rambut Zhuge Liying.
"Aaaa!" merengeknya yang tidak terima. Zhuge Liying yang duduk diatas meja pun terlihat sangat kesal ketika rambutnya yang di kuncir meninggi itu harus diacak-acak oleh kakak seperguruannya sendiri.
Feng Li Qian pergi melangkah meninggalkan Zhuge Liying.
"Hub!"
Zhuge Liying turun dari atas meja yang tidak berdosa dan tidak bisa berbicara itu.
"Dage, ingin pergi kemana?" berteriak menanyainya.
"Aku ingin menemui paman guru. Tadi dirinya memberi perintah, agar semua murid tingkat empat dan lima pergi menemuinya di ruangan pertemuan."
Feng Li Qian menjawab teriakan dari Zhuge Liying tadi. Feng Li Qian tidak berbalik badan melihat kebelakang. Dia tetap berjalan kedepan, tanpa perlu melihat kembali kebelakang. Karena itu tidak perlu, nantinya itu akan menyia-nyiakan waktu saja.
"Dage, tunggu! Aku juga ingin ikut dengan mu!"
Bergegas Zhuge Liying pergi mengikuti Feng Li Qian. Dia berjalan terburu-buru karena langkah kaki Feng Li Qian yang sangat cepat itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Helen Apriyanti
mampir..
2021-07-11
0
Hahesa
..........
2021-05-01
1
Rian Cappuchino
Kak mampir yuk ke novelku.Judulnya "Ray Stardust."
Kutunggu kedatangan kalian semua.
Terima kasih.
2021-01-27
1