Keesokan harinya Keysha yang sedang duduk dikursi dihalte sekolah nya, sambil
menunggu kedatangan papah nya. Dan tiba-tiba gerimis mengguyur sekelilingnya, dihalte sudah sepi hanya menyisakan Keysha dan beberapa orang saja.
" Duh gerimis lagi, mana ga baya payung. Papa mana sih ko lama ya.", ucap nya kepada diri sendiri.
Dia hanya duduk dan melihat sekeliling nya beberapa orang sudah mulai pergi dihalte tersebut, dan hujan pun semakin deras langit pun semakin mendung. Sementara dihalte tinggal menyisakan dirinya saja.
" Hujan makin deras lagi. Mana dihalte udah ngga ada siapa-siapa. Apa aku hubungi Kamal aja ya buat mampir kerumah nya dulu.", ucap nya.
Lalu dia mengambil ponsel yang ada ditas nya, untuk menghubungi Kamal. Tapi sayang nya, ponsel tersebut mati.
" Yaah mati lagi hp nya.", ucap nya sambil pasrah.
Sudah sepuluh menit dia duduk dihalte, dan papah nya pun belum juga menjemputnya.
" Udah sepeluh menit duduk disini, tapi papah belum jemput juga.", ucapnya sambil melihat jam yang melingkar dipergelangan tangannya.
" Apa aku langsung kerumah Kamal aja ya, tapi hujannya gede banget."
Dia yang sedang duduk sambil melihat sekelilingnya, tiba-tiba perhatiannya beralih kearah tali sepatunya yang tidak terikat. Lalu dia pun berjongkok dan mengikat tali sepatunya tersebut, tiba-tiba dia merasakan seseorang berada di depannya. Bahkan dia bisa melihat sepatu orang yang berada didepannya tersebut.
" Pasti Kamal.", ucapnya dalam hatinya.
Lalu ia pun berdiri dan melihat orang tersebut, karena ia kira bahwa itu adalah temannya dia melihat orang tersebut sambil tersenyum geringan.
" Kamal?", ucap nya kepada orang tersebut sambil tersenyum dengan raut wajah yang senang, tapi tiba-tiba raut wajah nya pun berubah karena dia salah menduga. Ternyata orang tersebut bukan Kamal, dia adalah seseorang yang sempat bertemu beberapa hari lalu ketika ia kesiangan datang kesekolah. Laki-laki tersebut tersenyum hangat kepada Keysha, sambil membawa payung dan payung tersebut meneduhkan tubuh dua orang tersebut.
" Kamu masih nunggu jemputan?", tanya laki-laki itu kepada Keysha dengan tersenyum manis.
" Iya.", ucap nya singkat sambil raut wajah yang masih melongo.
" Kamu yang waktu itu kesiangan kan? Keysha?", tanyanya.
" I-iya", jawab Keysha.
" Mau aku antar pulang?", tanya orang tersebut.
" Ng-ngga ga usah gapapa.", ucap keysha yang masih melongo, karena dia belum kenal dengan orang yang berada dihadapannya tersebut.
" Oh iya kenalin aku Keenan Malik Mahendra.", sambil mengajaknya berjabat tangan. Keysha pun hanya membalas tangan jabatan tangannya tanpa menjawab orang tersebut.
" Salam kenal ya.", ucap Keenan sambil tersenyum kepada Keysha. Keysha pun hanya tersenyum singkat sambil menganggukkan kepalanya.
Langit semakin gelap dan hujan pun belum reda sedikitpun. Dihalte pun sudah tidak ada orang, hanya ada mereka berdua disana. Sebenarnya Keenan sudah memperhatikan Keysha dari jauh sejak sepuluh menit yang lalu, karena ia menyadari bahwa yang berada dihalte tersebut adalah Keysha dia langsung mencari payung diruangan OSIS dan langsung menghampiri Keysha.
" Kamu masih mau nunggu jemputan disini?", tanya Keenan.
" iya ", jawab Keysha singkat.
" Yakin gamau aku anterin?"
" gapapa gausah", ucap Keysha sambil duduk kembali dikursi halte tersebut.
" Ya udah aku temenin deh", ucap Keenan sambil duduk disebelah Keysha.
" ga usah, kamu pulang aja. Bentar lagi juga papa dateng jemput aku ko."
" Yakin?"
" Iya", ucap Keysha dengan ragu.
Tak ada perbincangan setelah itu, mereka hanya duduk terdiam sambil menyaksikan hujan.Dan tak lama ada sebuah mobil menghampiri mereka, dan jedela nya terbuka memperlihatkan Kamal yang berada dimobil tersebut.
" Cha ngapain disini? om Bara belum jemput juga?", ucap Kamal seperti yang khawatir.
" Belum, papa belum jemput", jawab Keysha.
" Yaudah sini aku anterin", ucap Kamal.
Keenan yang berada disana hanya terdiam sambil menyaksiakan Keysha dan Kamal.
Melihat Keysha yang ancang-ancang untuk berjalan ke dalam mobil tersebut, Keenan meyodorkan payung tersebut.
" Kenapa?", Keysha yang belum mengerti maksud Keenan.
" Pake payung ini.", ucap Keenan.
" Nanti kamu gimana?", jawab Keysha.
" Udah pake aja", Keenan sambil memberika payung nya kepada Keysha.
" Makasih", ucap Keysha yang pasrah menerima payung tersebut.
Keysha pun berjalan menuju mobil Kamal, mobil tersebut meningggalkan Keenan seorang dihalte tersebut. Keenan hanya terdiam menyaksikan kepergian mobil tersebut, sampai tak terlihat dipandangannya.
" Kamal lagi? apa mungkin mereka memang sudah sangat akrab. Apa pacarnya? ga mungkin sih. Ah palingan juga temenan doang." gumam Keenan dalam hatinya.
Setelah berdiri terdiam dihalte dengan pikirannya yang entah sedang memikirkan apa, ia pun langsung berlari ke parkiran.
Didalam mobil Kamal yang sejak dari Keysha duduk dimobilnya, terus memperhatikan Keysha.
" Lu kenapa ga chat gue aja sih Cha. Kan kalo ngomong dari awal udah gue anterin. Lu juga ga bakal berlama-lama keujanan disana.", Ucap Kamal.
" Tadinya juga gitu mau hubungin kamu, tapi ponsel aku mati.", jawab Keysha.
" Trus lu tadi ngapain, ko bisa sama Keenan?", tanya Kamal penasaran.
" Kamu kenal sama dia?", Keysha yang malah nanya balik.
" Kenal lah, orang dia se sekolah sama gue dulu.", ucap Kamal.
" Tadi dia tiba-tiba nyamperin aku, mungkin karena liat aku sendirian dihalte.", ucap nya.
" Oh", ucap Kamal seolah mengerti apa yang Keysha katakan.
Dan tak lama kemudian mereka sampai dirumahnya Keysha.
Keluarga Bara pun sedang berada diruang makan, sambil melahap makan malamnya. Tak ada pembicaraan dari mereka, mereka sibuk masing-masing dengan aktivitas makannya.
Bara melirik anak semata wayang nya, yang sejak tadi memang hanya terdiam.
Makan malam pun selesai, Keysha langsung menuju ruang tv untuk menyaksikan acara tv yang ia sukai. Dan tak lama kemudia Bara menghampirinya.
" Kamu kesel sama papa hmm?", tanya Bara kepada Keysha.
" Iya.", sambil melipat tangan didadanya dengan menunjukan raut wajah yang kesal.
" Yaudah besok-besok papah gabakal telat jemput kamu deh. Lagian kamu kan papah udah chat kamu, ngasih tau papah bakal pulang telat.", ucap Bara.
" Hp aku mati pah, jadi aku ga bisa liat pesan dari papa"
" Lagian kenapa sih pah, aku ngga boleh nyetir lagi? kan ada mobil satu lagi nganggur, bisa buat aku antar jemput Keysha sekolah.", Ucap Anna kepada suaminya.
" Iya mumbazir tau mobil nya", sahut Keysha.
" Yaudah mulai sekarang boleh deh, tapi hanya untuk antar jemput Keysha. Itu pun kalo misalkan aku ngga bisa antar jemput Keysha, kalo aku masih bisa sama aku aja.", ucap Bara.
" Nah gitu dong.", ucap Anna.
Memang semenjak Bara melihat kecelakaan hebat saat menjemput Keysha pulang sekolah satu tahun lalu, dia jadi melarang istrinya untuk menyetir lagi ntah kenapa tapi Bara takut hal itu terjadi kepada Istrinya.
Jam menunjukan pukul delapan malam, Keysha yang sedang berbaring dikamar nya
perhatian Keysha tiba-tiba beralih kepada sebuah payung berwarna merah yang berada disambil meja belajarnya.
" Dia Keenan? Bukannya yang waktu itu nanyain nama aku ke Lily ya? trus ko dia mau sih minjemin payung nya? Besok aku harus langsung ngembaliin payung itu.", ucap Keysha.
Karena Keysha yang sangat lelah dia pun memejamkan matanya dan terlelap dalam tidurnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments