Rewrite 96 Km (S2)
Bacalah ini seperti Anda melihat sebuah lukisan.
Ditunggu hingga terlihat hasil akhir yang penuh warna warni goresan kejadian.
Ada yang menyenangkan, menyedihkan, membanggakan, meresahkan dan lainnya.
...***...
..."Ambisi logika sungguh meracuniku....
...Saat aku kalah dalam ambisi rasa,...
...Aku akan melakukan segalanya,...
...Untuk dirimu."...
Apa yang terjadi?
Semua terjadi karena kelakuan Mogi dan Nagi, kakak beradik yang cerdas hingga terlihat tak waras. Mereka melakukan penelitian aneh saat sama-sama bersekolah di luar negeri.
7 tahun yang lalu,
Seorang pria sibuk kesana-kemari mencari sesuatu di rak yang penuh dengan toples-toples berisi bahan kimia. Ia fokus membaca satu persatu label toples tersebut, hingga ia mendengar ada yang memanggilnya.
"Mas!" panggil seseorang dari pintu.
Ia menoleh dan tersenyum. "Hei! Selamat datang, Nag! Bentar ya, aku masih harus mencari sesuatu." Dia adalah Mogi, yang masih sibuk mencari di rak laboratorium.
"Lagi mencari apa sih, Mas? I think you need this, right? (Apakah kamu membutuhkan ini?)" tanya Nagi dengan menunjukkan toples warna putih tulang berlabel kuning.
"Ah, bagus! Sini, sini!" ucapnya yang kegirangan. Ia segera menarik paksa toples tersebut dari adiknya. Lalu menuangkannya ke wadah lebar berwarna biru.
Mereka mengamati apa yang terjadi, hingga Nagi membelalakkan matanya. Ia menjadi penasaran.
"Mas Gi! What kind of experiment that you try now? Is it ... use nano chemicals? (Eksperimen apa yang saat ini kamu lakukan? Apakah ... menggunakan senyawa nano?)"
"Yes! Sama seperti yang pernah kamu lakukan, Nag!" ucapnya yang membuat Nagi menjadi bingung.
"Mas! Aku belum pernah penelitian itu semua! Kalau pun pernah, untuk apa-"
"Iya, iya ... maafkan aku. Jadi gini, Nag! Kamu pernah melakukan ini di masa depan."
Mogi berusaha menjelaskan dengan perlahan. "Aku pernah mengalami seperti yang kamu alami, Nag. Dulu aku juga pernah diberi dua pilihan oleh ayah sama ibu. Waktu itu, aku memilih--"
"Mas Gi memilih sekolah disini 'kan? Terus apa hubungannya dengan ku?!" cecar Nagi yang sangat tidak sabar.
Membuat Mogi gemas dengan adiknya tersebut. "Heh! Itu sekarang Nag! Ya! Aku memilih sekolah di sini. Tapi, dulu aku memilih bekerja terus menikah. Kamu pasti bisa menebaknya, dengan siapa aku menikah?" tanya Mogi.
"Of course dengan mbak Wulan dong!" jawabnya yang mendapat olokan dari kakaknya.
"Bukan dengannya haha!"
Mogi melanjutkan ceritanya. "Aku dinikahkan dengan wanita pilihan ibu. Dan seketika itu juga, semuanya berantakan! Aku harus menghadapi sifat aslinya yang menyiksa jiwa dan batinku, Nag!"
Nagi tetap memasang ekspresi heran. Ia sedang mengarang cerita fiksi?
Nagi tetap bersuara, "Mas Gi ... itu jaman kapan sih? Bukannya Mas Gi sudah bertemu mbak Wulan? Dan setelah lulus dari sini, Mas akan menikah dengannya? Terus apa hubungannya denganku-"
Mogi memasang wajah seriusnya. "Biarkan aku menyelesaikan ceritaku, Nag." Ia menarik nafasnya dan kembali bercerita.
"Saat semuanya berantakan, aku kabur dari rumah. Aku pergi menuju kampus ini, untuk menemui mu ...."
Nagi semakin menatap kakaknya tersebut, pandangan dan pendengarannya hanya untuk kakaknya.
"Ternyata saat itu, kamu mengalami stres terus sama tekanan yang cukup kuat. Aku lihat wajahmu seperti orang yang tak tidur berhari-hari. Tentunya, aku bertanya dong kepada dirimu yang dulu itu.
"Kamu malah menjawab : ini adalah keajaiban! Kita bisa kembali ke masa lalu! Aku akan kembali ke masa lalu! Kamu terus menjawab seperti itu, Nag."
Nagi menghentikan cerita tersebut. "Wait! You say, i'm crazy and ... how dare you?! You can look at me now! I'm fine! I'm- (Tunggu! Kamu bilang, aku tak waras dan ... apa-apaan kamu?! Kamu bisa melihat ku sekarang! Aku waras! Aku-)" protesnya yang dihentikan oleh Mogi.
"Shh ... Shut up (Diam), Nag!" Mogi kembali menjelaskan. "Waktu itu aku putuskan untuk menemanimu sembari terus bertanya apa yang sudah terjadi ke kamu."
"Serius, aku sudah ratusan kali bertanya itu ke kamu. Tapi jawabanmu selalu sama ... kamu ingin kembali ke masa lalu."
Nagi telah malas mendengar penjelasan Mogi dan menoleh ke arah lain. Mogi mencegahnya.
"Heh! Aku belum selesai cerita!"
"Please, to the point! (Tolong, langsung ke intinya!) Apa yang saat ini mau Mas Gi jelasin? Terus percobaan apa yang mau Mas Gi coba?" tanyanya dengan menyilangkan kedua tangan di dadanya.
"Akhirnya aku bisa menggunakan hasil percobaan mu ... yaitu mesin waktu. Kamu telah berhasil membuat time machine yang bisa membawaku kembali ke masa lalu," jelas Mogi.
"Tapi Mas! Bagaimana caranya?" Adik bertanya, kakak menjawab.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
triana 13
mulai
2021-01-18
1
Little Peony
Halooo Thor salam kenal dari Temptation 💕
2021-01-16
1
Angelika'nya Askari
lanjut...
2021-01-09
1