Bab 6

Hari yang di tunggu-tunggu telah tiba. Arra dan Carlos sudah kembali ke New York beberapa jam yang lalu, mereka tidak bisa berlama-lama di Indonesia karena Alessia akan melahirkan anak kedua.

Alpha tersenyum miris, melihat kedua orang tuanya begitu antusias menyambut kelahiran anak kedua Alessia. Tidak ada rasa benci atau iri di dalam hati Alpha, tapi hanya sedikit kecewa di dalam hatinya karena kedua orang tuanya sejak dulu lebih memperhatikan Alessia.

“Oke, kau wanita kuat, Al. Selama ini kau bisa berdiri dengan kedua kakimu sendiri tanpa bantuan siapa pun,” gumam Alpha pada dirinya sendiri, kemudian dia menghela nafas panjang, kembali fokus pada aktivitasnya, mengemasi beberapa pakaiannya ke dalam koper.

“Mom? Aunty Angel sudah datang!” Suara Honey terdengar menggema di setiap sudut rumah tersebut, membuat Alpha yang berada di dalam kamar tertawa pelan karena putrinya sangat bahagia dan bersemangat.

“Yes, Honey!” sahut Alpha sedikit berteriak agar di dengar putrinya yang berada di lantai bawah.

“Halo, My Honey? Apa kabar? Semakin hari kenapa kau semakin terlihat mirip sekali dengan ibumu?” sapa Angel seraya memperhatikan penampilan Honey dari atas sampai ke bawah. Semua yang di pakai Honey dari ujung kepala sampai ujung kaki adalah barang branded, bahkan jepit rambut anak perempuan itu harganya jutaan rupiah.

“Karena Mommy adalah wanita hebat, dan dia adalah panutanku! Jadi jangan kebanyakan nyinyir! Atau liburanmu akan di batalkan!” balas Honey ketus, seraya menatap sebal pada wanita sexy dan bermake-up tebal yang berdiri di hadapannya ini.

“Oh My God! Kau memang keturunan iblis wanita itu! Tapi, aku suka dengan gayamu!” jawab Angel tertawa pelan sambil menggoyangkan dadanya beberapa kali, bersikap sok imut dan tidak sakit hati, pasalnya dia sudah terbiasa dengan sikap Honey yang selalu ketus padanya.

Honey memutar kedua matanya dengan jengah ketika melihat tingkah asisten ibunya itu. Meski begitu, dia mempersilahkan Angel duduk lebih dulu sembari menunggu ibunya selesai berkemas.

Visual Honey ya❤

Angel duduk dengan gaya kemayu, lalu mengambil tas make-up seraya berkaca di cermin kecil yang selalu dia bawa, kemudian menambahkan polesan lipstik di bibir sexy-nya.

“Aunty habis tikus berapa?” celetuk Honey dengan nada jengkel sambil menatap jengah pada Angel yang sok imut dan sok cantik, sebenarnya Angel sudah cukup cantik hanya saja gaya dan tingkah centil wanita itu membuat siapa pun yang melihatnya akan jengkel, seperti Honey saat ini yang sedang sangat jengkel pada Angel.

“What? Dasar nggak sopan, kenapa bertanya seperti itu kepada Aunty!” omel Angel menatap Honey sekilas lalu kembali bercermin seraya memonyongkan bibirnya yang sexy dan merah merona.

“Habisnya bibir Aunty merah banget dan keberatan lipstik!” ketus Honey seraya mencebikkan bibirnya dengan kesal, tapi dia berkata jujur ‘kan? Karena bibir Angel berwarna merah darah dan super tebal.

Angel mendengus kesal seraya mengambil tisu dan mengusap bibirnya dengan kasar saat mendengar perkataan Honey. Jika dia tidak segera mengganti warna lipstiknya maka anak perempuan itu akan terus mengoceh tanpa henti.

“Puas!” ucap Angel setelah memoleskan lipstik berwarna pink ke permukaan bibirnya.

Honey tersenyum lalu mengacungkan dua jempolnya pada Angel. “Nah, kalau begitu Aunty sangat cantik tidak seperti badut,” celetuk Honey dengan entengnya,

Angel melotot lebar saat mendengar ucapan Honey, rasanya dia ingin menjitak anak boss-nya itu, tapi sayang dia tidak mempunyai keberanian.

Tak berselang lama, Alpha menuruni anak tangga sambil menenteng kopernya. Sampai di ruang tamu dia menatap heran pada Angel yang memakai mini dress berwarna hitam berlengan panjang.

Visual Alpha ❤ bila kurang sreg, bisa bayangin sendiri visualnya sesuai dengan selera kalian ya🙏

“Hai, Boss. Aku sudah menyiapkan tiket, pasport, dan visa kita bertiga.” Angel dengan girangnya menunjukkan semua benda yang dia sebut pada Alpha.

Visual si centil Angel😁

“Terima kasih, Angel. Tapi, kau mau bepergian atau menghadiri night party? Astaga, pakaianmu terlalu terbuka!” ucap Alpha sekaligus memarahi asistennya itu.

Bibir Angel mengerucut sebelum menjawab omelan Alpha, “Aku sudah menyiapkan coat untuk menutupi tubuh indahku saat memasuki area Bandara, kau tenang saja, boss.”

“Terserah kau saja! Tapi, perlu kau ingat, perjalanan dari Indonesia ke Barcelona sangat jauh, memakan waktu belasan jam, jangan sampai kau salah outfit!” Alpha sudah mengingatkan asistennya itu.

“Iya ... iya ... aku paham,” jawab Angel pelan, tapi dia tetap kekeuh mengenakan pakaiannya.

Honey berjalan mendekati ibunya, “Mom, kita berangkat ke Bandara sekarang,” ajak anak perempuan itu pada ibunya.

Alpha mengangguk, lalu memanggil Bibi untuk menjaga rumah selama dirinya liburan bersama putrinya di Barcelona.

“Hati-Hati di jalan Nyonya dan Nona.” Bibi mengantarkan ketiga orang itu sampai halaman rumah.

“Bibi juga hati-hati,” ucap Alpha pada Bibi.

Kemudian ketiga orang itu masuk ke dalam mobil yang di sopiri oleh Angel.

“Ngel, nanti mobilnya di titipkan saja di parkiran Bandara,” ucap Alpha mengingatkan Asistennya yang sudah menyalakan mesin mobil.

“Siap, Nyonya Boss,” jawab Angel seraya menekan pedal gas mobil dengan pelan, melajukan mobil tersebut keluar dari area rumah mewah tersebut.

*

*

Sementara itu, Kai sedang berada di rumah mewahnya. Pria tersebut memang kaya raya, tapi tingkahnya seperti pengangguran banyak acara. Bagaimana tidak? Jika semua pekerjaannya sudah di handel oleh asistennya, begitu pula dengan beberapa restoran dan hotelnya yang menjadi ladang uangnya.

Saat ini Kai sedang menghubungi Achelio—kakak pertama Alpha. Pria tersebut melekatkan ponselnya di telinga kanan, mulutnya sambil mengunyah potongan apel, dan kedua matanya fokus pada pertandingan sepak bola di layar televisinya, tepatnya di ruang keluarga.

“Hai, Bung, apa kabar?” suara Achelio terdengar dari ujung telepon sana, nafasnya terengah-engah seperti habis olah raga berat.

"Fine," jawab Kai seraya mendengus ketika mendengar suara desahaan seorang wanita di ujung telepon sana. Dia sangat yakin kalau Achelio saat ini sedang bermain dengan seorang jallang.

"Apakah kau sudah mendengar kabar, jika Alpha sekarang ... oh shiit! Enak sekali." Suara Achelio terjeda karena merasakan sesuatu yang begitu nikmat, dan membuatnya mendesah tak karuan.

Kai menjadi risih mendengarnya, meski dia juga tidak jauh berbeda dengan Achelio yang suka bermain wanita tanpa cinta.

"Jangan sebut nama wanita itu lagi! Dan selesaikan urusanmu dengan jallangmu!" umpat Kai, memutuskan sambungan telepon secara sepihak.

"Dasar crocodile!" dengus Kai, kemudian kembali fokus pada layar televisinya. Menonton pertandingan sepak bola lebik menarik dari apa pun.

***

Hai, bentar lagi Kai akan bertemu dengan Honey loh ...jangan lewatkan keseruannya ya. Tetap dukung karya emak, berikan like, komentar, vote dan gift seikhlasnya❤❤🥰🥰

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***