Bab 5

Halo semuanya. Sedikit mengingatkan kalau kisah Kai dan Alpha (Waktu Remaja) sebelumnya ada di lapak Dance For Rich Ma-Season 2. Dan juga perlu di ingat kalau alur cerita di sini campuran ya, yaitu di Luar Negeri dan Indonesia, tapi alurnya akan lebih berfokus di  Luar Negeri, jadi tak hayal bila ada adegan hareudang. Makasih semua.🙏🥰

^^

Alpha masuk ke dalam kamarnya. Wanita cantik nan sexy itu terpaku di tengah kamar mewah bernuansa biru laut. Ingatannya kembali pada 10 tahun silam di mana dia tanpa sengaja mendengar pembicaraan Kai dan King saat di rumahnya.

"Tenang saja, King. Alpha akan menjadi urusanku. Kau fokus saja pada hubunganmu dengan Alessia," ucap Kai kala itu pada King.

"Kau yakin Kai? Aku dan Alessia sebentar lagi akan menikah, dan aku tidak mau dia menjadi batu tajam di tengah hubungan kami," jawab King.

"Aku sangat yakin, karena aku sudah menyatakan perasaanku padanya saat berada di Kafe, dan beruntungnya dia menerimaku. Kau tenang saja. Alpha sangat mudah di atasi." Kai menjawab penuh percaya diri.

Mulai saat itulah, seorang Alpha sangat membenci Kai, karena dia merasa dipermainkan oleh pria tersebut. Alpha tentu sangat sakit hati, maka dari itu dia langsung memutuskan untuk pindah kuliah di Indonesia, karena ingin melupakan semua sakit hati yang dia rasakan. Bagaimana tidak sakit hati, jika pria yang di cintainya sejak dulu akan menikah dengan kakaknya sendiri, sedangkan Kai datang menawarkan cinta kepadanya, bahkan pria tersebut juga yang telah mengambil ciuman pertamanya, tapi di saat dia mulai percaya dengan Kai, pria itu malah menorehkan luka yang begitu dalam di hatinya. Dari situlah, Alpha tidak pernah percaya dengan yang namanya cinta dan tidak percaya lagi dengan pria.

Dan rasa sakit Alpha memuncak ketika Kai merenggut kesuciannya saat dirinya sedang mabuk. Memang sih, tidak sepenuhnya salah Kai, tapi karena rasa benci yang sudah tertanam di hatinya, membuat Alpha mengambil keputusan besar yaitu meninggalkan Kota New York hingga detik ini, karena dia tidak ingin bertemu dengan Kai lagi.

Jadi, selama ini semua orang salah paham kepadanya. Pasalnya semua orang menganggap kalau Alpha masih mencintai King dan tidak terima kalau King menikah dengan Alessia. Semua itu salah besar! Karena pada dasarnya Alpha pergi karena menjauhi Kai.

Alpha selama ini memendam masalahnya sendiri, karena merasa semua orang tidak perhatian dan membenci dirinya.

Tok ... Tok

Suara ketukan pintu menyadarakan Alpha dari segala pikirannya yang sedang carut-marut. Alpha membuang nafas kasar kemudian menepuk pipinya berulang kali, dan memasang wajah ceria seperti biasanya.

"Mom, boleh aku masuk?" suara Honey terdengar pelan di barengi membuka pintu kamar tersebut.

Alpha tersenyum lembut pada putri kesayangannya, seraya mendudukkan diri di tepian tempat tidur, lalu mengayunkan tangan kanannya, bertanda kalau dia ingin putrinya itu mendekat ke arahnya.

"You are fine, Mom?" tanya Honey ketika sudah duduk di samping ibunya.

"Harusnya Mommy yang bertanya seperti itu kepadamu. Bagaimana sudah ngobrol dengan Grandpa and Grandma?" tanya balik Alpha seraya menyematkan anak rambut putrinya ke belakang telinga. Wajah cantik Honey sangat persis seperti dirinya, sangat cantik dan menawan. Hanya saja kulit dan postur badan Honey menurun dari Kai--putih dan tinggi.

"Iya, sudah ngobrol dengan mereka. Hanya saja aku sedikit canggung, karena pertama kali bertemu dengan mereka, tapi aku sangat bahagia karena mempunyai keluarga baru," jawab Honey tersenyum tipis.

"Tidak apa-apa, kau akan terbiasa sayang. Sekarang kembali lah ke kamarmu," ucap Alpha pada putrinya dengan lembut.

Honey mengangguk dan tersenyum, tapi gadis itu tidak kunjung beranjak, kedua manik matanya bergerak ke kiri dan ke kanan, dan hal itu dilihat oleh Alpha.

"Ada apa, Sayang? Kenapa diam saja? Apa ada hal yang ingin kau sampaikan?" tebak Alpha seraya menatap putrinya lembut.

"Emh ... Barca dan Madrid akan bertanding minggu depan di Barcelona, jadi kapan kita ..." ucapan Honey terhenti ketika ibunya menempelkan jari telunjuk di permukaan bibirnya.

"Lusa kita akan berangkat ke Barcelona, bersama Angel," jawab Alpha sambil tersenyum lebar ketika melihat ekspresi putrinya sangat syok karena saking bahagianya.

"Oh My God! Thank you very much, Mommy. I Love You, so much!" Honey memekik kegirangan, bahkan dia hampir saja berlonjak saking senangnya, tapi niatnya itu diurungkannya saat melihat ibunya tertawa melihatnya. Seketika itu Honey langsung memeluk ibunya dengan erat.

"Thanks, Mom," ucap Honey lagi ketika pelukan tersebut sudah terurai.

Alpha mengangguk sebagai jawaban, "apa pun untukmu, Sayang, tapi jangan lupa belajar dengan rajin, ok!"

Honey yang tadinya senang kini berubah menjadi murung, "aku ingin home schooling saja," pintanya, menatap ibunya penuh permohonan, karena dia tidak mau menjadi bahan bullyan lagi karena tidak mempunyai ayah.

Alpha menghembuskan nafasnya kasar, kemudian mengangguk pelan. Dia akan melakukan yang terbaik untuk putri kesayangannya.

Honey tersenyum senang, lalu memeluk ibunya sesaat sebelum keluar dari kamar tersebut.

Bercelona.

Judit tersenyum senang seraya menatap Kai penuh damba.

"Gracias," ucap Judit seraya memegang pundak Kai yang berkeringat.

"Ingat, Judit! Yang barusan terjadi hanya sebuah se*s karena saling membutuhkan, jangan melibatkan perasaanmu! Setelah ini jangan pernah menemui aku lagi!" Kai membenarkan celananya, lalu segera keluar dari toilet tersebut, dan meninggalkan  pesta ulang tahun itu.

Judit mengepalkan kedua tangannya dengan erat, seraya menghentakkan salah satu kakinya, kemudian dia melirik tisu yang teronggok di tempat sampah. "Seharusnya tadi aku memaksanya mengeluarkan di dalam! Tapi, ya sudah lah ... yang penting sudah merasakan senjata Kai yang ternyata gagah perkasa," gumam Judit tersenyum puas, lalu keluar dari toilet, dan kembali berpesta.

Kembali ke Jakarta.

Alpha membantu Bibi memasak untuk makan malam. Sesekali Alpha melirik ke arah ruang keluarga, melihat kedekatan Honey dan kedua orang tuanya. Bibir Alpha mengulas senyum tipis, melihat pemandangan hangat itu.

"Nyonya, fokus, nanti jari Anda terkena pisau," tegur Bibi dengan sopan saat melihat majikannya memotong cabai tali pandangannya ke mana-mana.

"Oh, makasih, sudah mengingatkan aku, Bi," jawab Alpha lalu kembali fokus memotong cabai di atas talenan.

"Minggu depan aku akan melihat pertandingan Barca dan Madrid," ucap Honey pamer pada Carlos dan Arra.

"Wah, pasti sangat seru. Tapi sayang, Grandpa tidak suka sepak bola," sahut Carlos tersenyum simpul seraya memperhatikan anak perempuan itu yang mempunyai kecantikan seperti Alpha.

"Grandpa payah! Lalu olah raga apa yang Grandpa sukai?" tanya Honey menatap Carlos penasaran.

"Umh ... Gym, maybe," jawab Carlos sambil tertawa pelan.

Arra tertawa pelan mendengar jawaban suaminya, "Hei, kau sudah hampir 2 bulan tidak nge-Gym. Lihat perutmu itu sudah banyak lemaknya," ucap Arra seraya mencubit perut suaminya.

Honey tertawa pelan sambil menutup mulutnya dengan salah satu tangannya. Seperti ini rasanya mempunyai keluarga baru. Honey sangat senang dan bahagia.

***

Jangan lupa, like, komentar dan vote

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***