Pergi ke desa-desa lain untuk menyatukan klan-klan yang terpecah menjadi misi besar bagi Ryu dan teman-temannya. Namun, sebelum mereka memulai perjalanan, mereka harus menghadapi krisis mendesak yang melanda desa mereka sendiri, Mizugakure.
Saat mereka kembali ke desa mereka setelah pertemuan dengan Kepala Desa Mizuki, mereka segera melihat tanda-tanda kekacauan. Rumah-rumah warga rusak, air di sungai tercemar, dan penduduk desa dalam kebingungan. Sesuatu yang sangat tidak biasa terjadi, dan itu membuat mereka khawatir.
Aiko mencengkeram erat lengan Ryu dan berkata, "Apa yang terjadi di sini? Desa kita dalam keadaan kacau."
Ryu menatap kejauhan, mencoba mencari petunjuk. "Kita harus mencari tahu apa yang terjadi. Mari kita temui Kepala Desa Mizuki."
Mereka segera menuju kediaman Kepala Desa Mizuki, yang terletak di pusat desa. Setibanya di sana, mereka melihat Mizuki tengah berbicara dengan sekelompok warga desa yang cemas. Mizuki memperhatikan kedatangan mereka dan mengundang mereka masuk.
"Kepala Desa Mizuki, apa yang terjadi di sini?" tanya Takeshi.
Mizuki menghela nafas dalam-dalam sebelum menjawab, "Kalian tiba pada saat yang tepat. Desa kita sedang dalam krisis. Beberapa hari yang lalu, elemen air kita tiba-tiba mulai merosot. Sungai-sungai yang mengalirkan air kita menjadi kering, dan kolam-kolam air kita menjadi tercemar. Kami tak tahu mengapa ini terjadi."
Ryu mendengar penjelasan itu dan berkata, "Ini sangat aneh. Kami telah mengalami kejadian serupa di kolam tersembunyi tadi pagi. Mungkin ada hubungannya dengan apa yang terjadi pada elemen air kita."
Mizuki mengangguk dan melanjutkan, "Kami percaya bahwa elemen air kita tengah diserang oleh kekuatan yang jahat. Kami telah mencoba untuk melindungi desa, tetapi semakin hari, situasinya semakin buruk."
Aiko bertanya, "Apakah ada petunjuk yang bisa kita ikuti?"
Mizuki menjawab, "Kami menemukan jejak-jejak aneh di tepi sungai. Mereka menuju ke arah hutan di utara desa. Tapi, kami tidak punya cukup ninja untuk menyelidiki lebih lanjut."
Ryu dan teman-temannya bertukar pandang, dan mereka tahu apa yang harus dilakukan. Mereka akan menyelidiki jejak-jejak tersebut dan mencoba menemukan siapa atau apa yang bertanggung jawab atas krisis ini.
Sebelum berangkat, Mizuki memberikan mereka tas dengan bekal dan air minum. "Kalian adalah harapan kami, Ryu dan teman-teman. Kami berharap kalian dapat mengungkap misteri ini dan menyelamatkan elemen air kami."
Mereka mengucapkan terima kasih dan kemudian memulai perjalanan ke arah hutan di utara desa. Hutan itu penuh dengan pepohonan yang rimbun dan jalan setapak yang jarang dilalui. Suara gemuruh air yang mengalir semakin lama semakin mereda, dan mereka tahu bahwa mereka mendekati sumber masalah ini.
Setelah beberapa jam berjalan, mereka akhirnya tiba di suatu tempat yang aneh. Di tengah hutan, ada cekungan air besar yang berkilauan dengan warna biru yang cerah. Ini adalah sumber elemen air desa mereka. Namun, di tengah cekungan itu ada sesuatu yang aneh.
Di tepi cekungan air, mereka melihat beberapa batu besar dengan tanda-tanda aneh yang diukir di permukaannya. Ryu mendekati batu-batu itu dan mulai mempelajari tanda-tanda tersebut. "Ini terlihat seperti simbol-simbol kuno yang digunakan dalam jutsu kuno elemen air."
Aiko mendekati batu-batu itu juga. "Apakah ini bisa menjadi penyebab masalah elemen air kita?"
Saat mereka mencoba menguraikan arti tanda-tanda itu, mereka merasa ada yang aneh di sekitar mereka. Hutan itu terdiam dan udara terasa tegang. Tiba-tiba, tanah di bawah kaki mereka bergoncang, dan tiga makhluk aneh muncul dari dalam tanah. Mereka memiliki tubuh seperti manusia, tetapi kulit mereka berwarna biru muda, dan mata mereka bersinar dengan warna biru yang intens.
Salah satu dari makhluk itu berkata, "Kalian telah menemukan kami, tetapi kalian tidak akan pernah menghentikan apa yang telah kami mulai."
Ryu dan teman-temannya bersiap untuk pertarungan, dan mereka tahu bahwa mereka harus mengungkap misteri di balik makhluk-makhluk ini dan mengembalikan elemen air desa mereka ke kondisi semula.
Makhluk-makhluk biru muda itu dengan cepat bergerak mendekati Ryu dan teman-temannya. Mereka berdiri tegak, mata bersinar dengan niat jahat, dan mereka jelas merupakan ancaman bagi elemen air desa Mizugakure.
Ryu merasa tegang namun tidak ragu. Ia adalah seorang ninja yang telah berlatih keras untuk mengendalikan elemen air, dan dia tahu bahwa saat ini adalah saat yang tepat untuk menguji kemampuannya.
Ryu mulai mengucapkan kata-kata kuno yang menggema di dalam hutan. "Mizu no tōshitsu!" Serentak, air dari cekungan besar mulai berputar di sekitar tubuhnya, membentuk pusaran air yang besar. Ryu mengeluarkan Jutsu andalannya, yang ia beri nama "Jutsu Pusaran Air."
Pusaran air tersebut mulai berputar semakin cepat, dan dengan cepat membesar. Sementara itu, Aiko, Takeshi, Yumi, dan Kenji bersiap untuk bertarung mendukung Ryu.
Makhluk biru muda itu melepaskan serangan pertama, mengeluarkan gelombang energi biru yang kuat dari tangan mereka. Ryu cepat bereaksi, mengarahkan pusaran airnya untuk melindungi teman-temannya dari serangan itu. Gelombang energi itu bertabrakan dengan pusaran air, menciptakan ledakan yang mengguncang hutan.
Takeshi mengepalkan tangan dan dengan cepat memunculkan dinding bumi untuk memberikan perlindungan tambahan. Aiko dan Kenji menggabungkan elemen api dan tanah mereka untuk menciptakan hujan bara yang melemparkan musuh mereka ke belakang. Yumi menggunakan elemen kayu untuk menciptakan penghalang hijau yang melindungi mereka dari serangan musuh.
Saat serangan pertama berhasil dipatahkan, Ryu bersiap untuk melancarkan serangan balik. Dia mengarahkan pusaran airnya ke arah makhluk-makhluk biru muda itu, menciptakan aliran air yang ganas yang melanda musuh-musuh mereka. Namun, makhluk-makhluk itu dengan cepat menghindari serangan itu dengan melompat ke atas dan bergerak dengan cepat seperti kilat.
Salah satu dari mereka, yang tampaknya menjadi pemimpin, berbicara dengan nada tajam. "Kalian pikir hanya dengan mengendalikan elemen air kalian bisa mengalahkan kami? Kalian sangat naif!"
Makhluk-makhluk biru muda itu kemudian bersiap untuk meluncurkan serangan serentak. Mereka melepaskan serangan energi biru yang kuat, yang menghujani Ryu dan teman-temannya. Namun, dengan cepat, Ryu dan teman-temannya bergerak untuk menghindari serangan tersebut.
Aiko melompat dengan lincah ke udara dan dengan cepat mengeluarkan serangkaian bola api yang meluncur menuju musuh mereka. Takeshi menggunakan tanah untuk menciptakan jalan yang cepat, memungkinkan teman-temannya untuk mengejar musuh. Yumi memanipulasi elemen kayunya untuk merangkul musuh-musuh itu dalam cengkraman pohon-pohon raksasa yang dia ciptakan. Kenji meluncur ke arah musuh dengan kecepatan kilat, menghujani mereka dengan serangan api.
Pertarungan ini semakin memanas, dan makhluk-makhluk biru muda itu menunjukkan keahlian dan kecepatan yang luar biasa. Ryu terus memusatkan energinya pada Jutsu Pusaran Air, mencoba menciptakan peluang untuk serangan balik.
Saat pusaran airnya mencapai tingkat maksimal, Ryu melepaskan serangan air besar yang menghantam salah satu musuh dan melemparkannya ke belakang. Namun, yang lain dengan cepat mendekati Ryu dengan kecepatan yang mengejutkan dan mencoba menyerangnya dari belakang.
Tapi sebelum mereka bisa mencapai Ryu, Takeshi melompat di antara mereka, menciptakan dinding bumi yang melindungi Ryu. Kemudian, Aiko dan Kenji meluncurkan serangan-api kombinasi yang memperlambat musuh-musuh itu.
Ryu, yang sekarang memiliki kesempatan, kembali memusatkan energinya pada Jutsu Pusaran Air. Dengan tiba-tiba, pusaran air itu membesar dan melanda musuh-musuh mereka dengan tenaga yang sangat kuat. Gelombang air itu mendorong musuh-musuh itu ke belakang, membuat mereka tercebur ke dalam air dan melemahkan serangan mereka.
Makhluk-makhluk biru muda itu menyerah dan kalah. Mereka melarikan diri kembali ke dalam tanah, meninggalkan desa Mizugakure dalam keadaan aman. Ryu dan teman-temannya bernapas lega, namun mereka tahu bahwa pertempuran ini hanya awal dari petualangan mereka.
Mereka kembali ke desa dan memberi tahu Kepala Desa Mizuki tentang hasil pertempuran tersebut. Mizuki tersenyum dan mengucapkan terima kasih pada mereka. "Kalian adalah harapan kami, dan kalian telah menunjukkan keberanian dan kemampuan yang luar biasa. Namun, tantangan lebih besar mungkin menanti di depan. Kalian harus melanjutkan perjalanan kalian untuk menyelamatkan dunia ninja."
Ryu dan teman-temannya bersiap untuk melanjutkan perjalanan mereka, namun kali ini mereka memiliki petunjuk yang lebih jelas tentang apa yang mereka hadapi. Mereka tahu bahwa petualangan mereka telah berlangsung baru sebentar, dan mereka harus mengungkap misteri di balik serangan terhadap elemen air dan mengembalikan keseimbangan dunia ninja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
Solermoon
Penulisan nya enak buat dibaca nya , Gampang paham , lanjut....
2023-10-25
2