Pukul lima sore Beatrik membereskan tempatnya karena sudah memasuki pergantian sift dua.
"Bet Lu pulang naik motor?" tanya Beni.
"Iya lah Ben.."
"Tapi masih hujan Bet, Lu ikut mobil Gue aja."
"Lha motor Gue di kemana in?"
"Dah kasih aja ke rongsokan, motor jelek ini."
Beatrik hanya mencebikan bibirmya kesal, meski jelek, tapi maticnya adalah teman seperjuangan yang setia dalam suka dan duka nya, bahkan motornya lah yang selalu ada di saat-saat ia butuhkan.
Bahkan kesetiaan Andre sebagai kekasihnya pun kalah dari motor maticnya.
Seperti saat ini, di saat Beatrik membutuhkan Andre tapi kekasihnya itu seakan tak perduli padanya, dengan alasan menunggui ibunya yang sakit di rumah sendirian, padahal kemarin beatrik sempat menghubungi ibu Andre dan beliau tampak baik-baik saja.
Meski Beatrik adalah gadis mandiri tapi terkadang ia membutuhkan perhatian dan suport dari Andre sang kekasih , jika awal mereka hubungan dua tahun yang lalu, semua berjalan dengan indah, Andre begitu care,hangat dan begitu meratu kan nya, seakan Beatrik adalah dunia Andre satu-satunya.
Namun mulai berubah beberapa bulan ini, entah memang bosan atau memang asumsi Beatrik sendiri yang salah.
Sejak lulus kuliah Beatrik bekerja di cafe Beni yang nota bene bukan sepenuhnya milik Beni tetapi gabungan dari dua saudaranya yang lain.
Beni begitu baik, dengan membebaskan Beatrik mencari pekerjaan lebih baik.
Dengan mantel hujan Beatrik menerobos gerimis dengan matic kesayangannya.
Satu jam perjalanan ia tempuh menahan dinginnya cuaca dan air hujan, akhirnya Beatrik sampai rumah kos nya.Dan seperti sore kemarin, lampu kamar lantai bawah sudah di nyalakan penguninya, namun Beatrik tak melihat sosok tetangga barunya tersebut.
Beatrik melangkah menuju tangga sambil melihat sekilas ke dalam ruangan tersebut.
Sementara itu di rumah mewah di mana dua insan beda generasi, masih asik menikmati suasana gerimis sore di kamar mewah dengan tubuh polos hanya tertutup selimut.
"Honey...aku harus pulang, ibu akan mencariku kalau seharian aku tak menghubunginya."
"Ck, ya udah bilang aja Lu lagi di rumah temanmu" usul Anita santai.
"Tidak bisa ..ibu pasti akan marah, hanya satu orang yang bisa menghilangkan marahnya" jawab Andre sambil memakai bajunya satu persatu.
"Hm apa cewek Lu?"Andre mengangguk pasti membuat Anita mengerutkan bibirnya.
"Tapi aku masih ingin berdua sama kamu ndre"rengek Anita manja sambil memeluk Andre dengan tubuh polosnya.
"Sorry honey ...besok kita ketemu lagi emmfffhh" Andre menyambar bibir merah Anita dan ********** dengan ganas.
Cukup lama keduanya saling menyesap bibir dengan lidah saling membelit, Andre begitu pandai merayu Anita dengan perlakuannya.
"Aku pergi honey ...bye" ucap Andre melambaikan tangannya lalu menyambar kunci mobil yang sudah Anita persiapkan, ia menyeringai puas, Anita begitu royal padanya, bahkan ia tak ragu memberikan Andre fasilitas miliknya tanpa ijin pada James sang suami.
Anita hanya mencibir kesal melepas Andre pulang.
Sementara di tempat lain Dean meremat gelas yang di pengangnya dengan erat hingga tak terasa gelas itu pun hancur.
Prakk.
Pria tampan ber alis tebal itu hanya meringis saat darah mengucur dari sela jemarinya yang tergores pecahan gelas.
Tok tok tok.
Dean berjalan membuka pintu kamar dengan santai.
"Selamat mal....oh Tuhan tanganmu kenapa bos? kenapa berdarah banyak sekali, aduh gimana ini" ucap Panca panik.
"Ck lebay Lu ah...Gue nggak akan mati cuma gara-gara luka kecil ini" Dean menghempaskan tangan Panca lalu mengambil kain taplak di atas meja dan membelitkan di tangannya.
"Ayo kita ke rumah sakit Bos."
"Ish apa an sii Lu, ngapain ntar juga berhenti sendiri, ada perlu apa Lu datang ke sini."
"Ehm itu ..anu Bos" Panca menggaruk kepalanya yang tak gatal.
"Apa cepetan ngomong sebelum mulut Lu gue remes juga" protes Dean kesal.
"Ada rumah dua lantai seperti yang Bos ingin, tapi anda hanya bisa menempati satu lantai bos, yaitu lantai bawah, tempatnya juga nyaman dan sepi...ehm maksudnya tak terlalu berisik dengan tetangga yang suka ghibah."
"Lu udah survey?"
"Sudah Bos, halamannnya cukup luas, garasinya juga bisa nampung beberapa mobil dan anda hanya akan memiliki satu tetangga yaitu penghuni lantai atas Bos."
"Bagus...besok kita pindah" jawab Dean pasti.
"Apa tidak cek ricek lokasi dulu bos? Siapa tahu anda kurang suka atau tidak cocok."
"Point paling penting adalah, jauh dari rumah lain....maka itu sudah tujuh puluh lima persen memenuhi kriteria tempat cukup nyaman bagiku."
Panca hanya manggut-manggut tak mengerti.
Kenapa pria setampan ini bisa menjadi intovert, ucap panca dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 194 Episodes
Comments
Masiah Cia
apa dia akan ngontrak di tempat betrik, jd siapa yg tinggal selama ini lantai bawah ,Krn lampunya sll menyala
2023-11-13
2