Bab 17.

Saat ini Bella sedang bersama dengan Leo di sebuah restoran, mereka sedang makan siang bersama. Bella sesekali melirik ke arah Leo yg terlihat tidak terlalu menyukai makanannya.

"Bapak kenapa? Kok makanan nya gak di makan? " tanya Bella heran.

"Saya rindu masakan kamu, Bella" ucap Leo membuat Bella menghentikan makannya.

"Kok kamu berhenti makannya? " tanya Leo bingung, Bella menatap Leo dengan tatapan tajam membuat Leo kebingungan.

"Bapak jangan ngadi-ngadi ya, lebih baik sekarang bapak habiskan makanan itu lalu kita kembali ke kantor" ucap Bella dengan nada sedikit tegas.

Leo pun seperti seorang anak kecil yg takut dengan ibunya, dia langsung memakan makanan tersebut, membuat Bella tersenyum sinis sambil menggelengkan kepala nya.

"Bella, kamu makan disini juga? " tanya Robi yg tiba-tiba muncul, Bella lalu mengangkat kepala nya dan terkejut saat melihat Robi ada di hadapan nya.

"Mas Robi? Mas makan disini juga? " tanya Bella balik.

"Iya, aku baru mau makan siang disini, kebetulan sekali ya. Hmmm ini siapa Bell? " tanya Robi sambil melirik Leo.

"Ohh perkenalkan mas ini... "

"Saya pacarnya Bella" Leo menyelak ucapan Bella, dia berdiri dan mengulurkan tangan kepada Robi.

Robi sangat terkejut saat mendengar pengakuan Leo, dia menjabat tangan Leo dengan senyum pahit.

"Saya Robi, sepupu nya Bella" ucap Robi.

"Oh iya, Bella sudah pernah cerita tentang anda pada saya, iya kan sayang" Leo sengaja memanas-manasi Robi, membuat Bella sedikit gugup. Bella melotot kepada Leo tapi Leo malah mengedipkan sebelah matanya.

"Kalau begitu kalian teruskan saja, saya tidak ingin mengganggu. Sampai ketemu nanti ya Bella" Robi pun kemudian pergi meninggalkan Bella dan Leo, Bella merasa bersalah karena tidak berkata jujur soal Leo pada Robi.

"Bapak kok memotong ucapan saya sih?kasihan tuh mas Robi nya jadi salah paham" protes Bella kesal.

"Bukan urusan saya, ayo kita kembali ke kantor" Leo dengan cuek berjalan meninggalkan Bella yg masih merasa kesal.

"Dasar bos posesif" maki Bella sambil melayangkan tinjunya ke udara. Bella pun menyusul Leo ke mobil, dan mereka kembali ke perusahaan.

Robi masih terbayang ucapan Leo tadi, tapi di lihat dari ekspresi Bella tadi Robi sangat yakin jika Leo bukan lah kekasih Bella. Robi berpikir kalau Leo hanya mengaku-ngaku sebagai pacar Bella saja.

"Aku akan menanyakan langsung nanti kepada Bella, seperti nya ada yg tidak beres" gumam Robi.

.

.

Sore hari saat pulang kerja, Leo menarik tangan Bella untuk pulang bersama nya, Leo khawatir jika nanti Bella akan di jemput oleh Robi, rasanya Leo tidak rela.

"Saya mampir sebentar ya" ucap Leo.

"Saya ingin istirahat pak" tolak Bella halus.

"Mau saya pijitin? " kata Leo.

"Tidak usah, saya hanya ingin istirahat lebih awal saja" ucap Bella tanpa menoleh sedikit pun kepada Leo, Leo yg merasa kalau Bella sedang kesal lalu menepikan mobilnya. Bella menengok ke arah Leo dan menatap nya heran.

"Kamu kesal karena saya mengaku sebagai pacar kamu ke sepupu kamu itu? " tanya Leo, tapi Bella tidak menjawab, dia memalingkan wajahnya kembali tapi Leo menarik tangannya.

"Lepasin pak, sakit" rintih Bella.

"Saya tidak akan pernah melepaskan kamu Bella, saya cinta sama kamu" ucap Leo. Bella berusaha melepaskan genggaman tangan Leo tapi tenaga Leo lebih kuat. Leo kehabisan kesabaran nya, dia pun menarik Bella dan mencium nya, Bella membulat kan matanya berusaha mendorong tubuh Leo tapi dia tidak bisa.

Leo mencium Bella dengan kuat, dia tak ingin melepaskan Bella, hatinya sudah terpaut oleh Bella. Bella memukuli dada Leo karena dia hampir tidak bisa bernafas. Leo pun akhirnya melepaskan ciuman nya.

"Ini hukuman buat kamu karena kamu berani memikirkan pria lain saat sedang bersama saya, jika lain kali kamu mengulangi nya lagi, bukan hanya bibir kamu yg saya cium, tapi semua tubuh kamu" ancam Leo membuat Bella terkejut.

Bella terdiam sambil memalingkan wajahnya ke jendela, dadanya bergemuruh setelah di cium oleh Leo. Dia tak berani membantah Leo karena Bella takut Leo berbuat nekad padanya.

Setibanya mereka di apartemen, Bella langsung keluar dari mobil dan berlari ke dalam, dia bahkan tidak menoleh sedikit pun, Leo membiarkan Bella pergi karena ingin memberikan ruang untuk Bella berpikir, Leo pun bergegas pergi dari tempat itu.

Sesampainya di kamar, Bella langsung merebahkan tubuhnya di kasur, dia merasa aneh dengan dirinya sendiri, dia belum membuka hati untuk Leo tapi dia tidak menolak setiap kali Leo mencium nya. Bahkan Bella sempat berpikir kalau ciuman Leo itu membuat nya candu.

Bella memukul kepala nya pelan karena merasa otaknya sudah mulai koslet, Bella menatap langit-langit kamarnya dan pikiran nya menerawang jauh.

Bella membayangkan jika Leo mencium seluruh tubuhnya yg tanpa sehelai benang pun, Bella langsung mengidig ngeri, dia memejamkan matanya sambil berguling-guling di kasur.

"Tidak Bella! Kenapa pikiran mu kotor sekali" Bella memaki dirinya sendiri. Ponsel Bella berbunyi ada pesan masuk dari Leo, Bella pun langsung membuka nya.

"Saya minta maaf jika tadi saya sudah melukai tanganmu, saya tidak akan memaksa kamu untuk menerima saya, tapi saya minta jangan larang saya untuk mencintai kamu, Bella. Karena saya tidak bisa" ucap Leo membuat Bella terharu, dia tak pernah merasa di cintai sehebat ini sebelumnya. Bella yg selalu merasa tak pantas untuk orang sehebat Leo tapi sekarang dia merasakan bagaimana rasanya di cintai, di lindungi dan di kekang. Bahkan Bella juga menikmati setiap debaran jantung yg dia rasakan saat bersama dengan Leo.

"Ya Allah aku mesti gimana? Apa aku harus menjauh atau ku nikmati saja perasaan ini? Aku bingung" gumam Bella, dia melipat kedua kalinya untuk menyangga dagunya, Bella sedang dilema.

.

.

Jenny baru saja selesai melakukan pemotretan, mereka pun segera berkemas untuk kembali ke villa, rasanya hari ini cukup melelahkan, Jenny tertidur sepanjang perjalanan pulang ke villa, Sehun melirik Jenny dengan tatapan tak tega.

Setiba nya di villa, Sehun meminta mereka untuk tidak berisik karena takut membangunkan Jenny, mereka semua menurut dan turun secara perlahan. Sehun menggendong Jenny dan membawanya ke atas, semua kru sudah memaklumi sikap Sehun terhadap Jenny.

Sehun merebahkan tubuh Jenny dengan perlahan di atas kasur, dia pun membantu Jenny membukakan sepatu nya, Jenny yg sudah sangat lelah sampai tidak sadar dengan semua yg Sehun lakukan padanya, dia asik terlelap dalam tidurnya.

Sehun membenarkan rambut Jenny yg menutupi wajahnya, terlihat belahan dada Jenny yg terbuka membuat Sehun menelan ludahnya. Sehun mendekatkan wajahnya ke wajah Jenny dan mengecup bibirnya, merasa tak ada respon Sehun pun kembali mengecup bibir Jenny tak hanya di kecup tapi juga di ***** nya. Sesuatu yg sudah sangat lama dia inginkan semenjak dia menyukai Jenny akhirnya terlaksana. Sehun menikmati bibir lembut Jenny selama beberapa menit. Bahkan Sesuatu yg keras saat ini sedang menunjuk di bawah sana, Sehun menghentikan aksinya dan menjauh dari Jenny karena dia tak ingin berbuat lebih jauh, dia pun kembali ke kamarnya untuk mandi air dingin.

Sementara dalam mimpi, Jenny bermimpi sedang berciuman dengan seseorang, dia mencium pria itu dengan penuh nafsu. Rasanya sangat berbeda saat dia sedang mencium Leo, suaminya sendiri. Jenny sangat bergairah dan menikmati nya sampai tak ingin melepaskan nya.

Terpopuler

Comments

Aerik_chan

Aerik_chan

bilang aja lo cemburu

2023-12-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!