Bab 12.

Leo pulang ke rumah nya pukul 11 malam, kebetulan Jenny belum tertidur, dia masih asik drakoran sambil menunggu Leo pulang.

Saat mendengar suara pintu terbuka, Jenny langsung menoleh. Dia lihat Leo masuk ke dalam kamar dengan langkah yg sedikit gontai Jenny pun langsung bangkit dan menghampiri suaminya.

"Mas, kamu udah enakan? " tanya nya cemas.

"Hmm, kamu tumben belum tidur? " Leo menyerahkan tas kerja nya kepada Jenny.

"Aku nungguin kamu, takut kamu ngga kuat nyetir dan meminta di panggilkan supir, tapi syukurlah kamu sudah pulang. Mau aku buatin wedang jahe ngga tadi aku baru membelinya di mini market" ucap Jenny bersemangat.

"Tidak sayang, aku ngantuk.lain kali saja ya" Leo langsung merebahkan tubuhnya di atas ranjang, rasa pusing karena flu masih terasa di kepala nya membuat nya ingin segera tertidur.

"Baiklah, selamat istirahat suamiku" Jenny mengecup pipi Leo lalu dia pun ikut rebahan di samping Leo.

Jauh dalam hatinya dia ingin sekali melayani Leo seperti dulu, tapi saat Leo meminta dia mengandung seorang anak Jenny jadi menjaga jarak dengan Leo, Jenny belum siap untuk hamil dan melahirkan, sedangkan Leo tidak ingin memakai pengaman seperti biasa, jika harus KB Jenny tak mau karena akan berdampak pada tubuhnya.

"Maafkan aku sayang, aku belum siap untuk mengandung anakmu, tapi aku juga tidak ingin kehilangan mu" gumam Jenny sambil menatap wajah Leo yg sudah tertidur pulas.

Sementara itu, Bella saat ini sedang tidak bisa tidur, dia terus memikirkan ucapan Leo, dia bingung apakah dia harus menerima perasaan Leo atau menolak nya. Jika menerima nya karena kasihan dia takut jika nanti Leo akan membencinya. Bella merasa serba salah karena dia belum bisa mencintai Leo seperti Leo mencintai nya.

Bella juga sedikit ragu, dia berpikir mungkin saja Leo menyukai nya hanya sebagai pelarian karena dia sedang bertengkar dengan Jenny. Jadi Leo memilih Bella yg menurutnya bisa bersama nya setiap hari, jika memang begitu maka Bella akan pergi meninggalkan perusahaan dan juga Leo.

Otak Bella sangat berisik penuh dengan tanda tanya, Bella mengacak rambutnya dengan kesal. Dia pun bangkit dan menuju dapur untuk membuat coklat panas.

Saat dia sedang mengaduk coklat panas di cangkir, bayangan Leo muncul begitu saja, apalagi saat Bella ingat Leo meminum nya langsung di cangkir yg ada bekas bibirnya, rasanya seperti sedang berciuman tapi secara tidak sengaja.

Bella tersenyum simpul saat mengingat kejadian itu, dan juga kejadian-kejadian yg menurutnya aneh. Dimana Leo tiba-tiba mau makan di kantin, minta di buatkan sarapan, mau mampir ke apartemen dan makan bersama ibunya, semua masuk akal jika memang benar Leo menyukai dirinya dan ingin masuk ke dalam dunianya.

Lagi-lagi pikiran Bella jadi kacau. Dia harus memastikan dulu apakah Leo benar-benar serius dengan nya atau hanya menjadikan nya pelarian saja. Untungnya Bella tidak asal mengambil keputusan, dia meminta waktu kepada Leo untuk berpikir dan membuka hatinya untuk Leo.

.

.

Pagi ini Leo sudah berada di teras rumah nya untuk mengantarkan Jenny yg akan pergi keluar kota, Jenny di jemput oleh Sehun tapi mereka tidak hanya pergi berdua tapi juga ada beberapa kru yg lain.

"Sayang, aku pergi dulu ya. Kamu baik-baik di rumah jangan nakal selama aku tidak ada" ucap Jenny manja sambil merangkul lengan Leo.

"Iya, kamu juga hati-hati di jalan. Ingat jaga makan dan istirahat lebih awal. Jangan terlalu di porsir" ucap Leo.

"Hmm, iya sayang"

"Sehun, aku titip Jenny padamu, kalian hati-hati disana" ucap Leo kepada Sehun.

"Siap bos, kami pergi dulu" Sehun mulai melajukan mobilnya perlahan, Jenny melambaikan tangannya ke arah Leo dari jendela mobil sambil tersenyum, Leo pun membalas lambaian tangan Jenny.

Hari ini Leo tidak ke kantor, dia ingin istirahat lagi satu hari untuk memulihkan badannya karena dia masih merasa sedikit pusing.

"Kamu ngga ke kantor nak? " tanya tante Lusi.

"Tidak mah, Leo lagi kurang enak badan" ucap Leo sambil bersandar di sofa.

"Kamu sudah ke dokter? Mama panggilkan saja ya minta dia kesini" bujuk tante Lusi.

"Hmm, iya boleh mah" Leo pun setuju, tante Lusi lalu menelpon dokter khusus keluarga mereka untuk datang dan memeriksa Leo. Leo teringat dia belum mengabari Bella kalau dia tidak masuk, dia pun mengeluarkan ponsel dari saku celana nya dan mengirimkan pesan kepada Bella.

"Bella, saya hari ini tidak masuk. Tolong kamu handle semua pekerjaan saya" Leo pun mengirimkan nya kepada Bella.

Bella baru saja selesai merapihkan berkas tersadar kalau ponselnya berdering, dia lalu membuka pesan dari Leo.

"Baik Pak, semoga bapak cepat sembuh ya" balas Bella, dia merasa sedikit lega karena pasti akan sangat canggung jika bertemu dengan Leo.

"Bella, meeting 30 menit lagi jangan lupa berkasnya" ucap Sinta yg tiba-tiba muncul dari balik pintu.

"Ahh iya, nanti aku siapkan. Oh iya Pak Leo tidak hadir hari ini, dia sedang sakit" ucap Bella kepada Sinta.

"Oh, oke yg penting ada kamu. Kita ketemu di sana ya" Sinta pun langsung pergi untuk menyiapkan berkas miliknya.

.

.

Dokter Surya sudah datang dan sudah memeriksa Leo, dia bilang Leo hanya terkena flu ringan saja.

"Banyak minum air hangat dan ini vitaminnya di habiskan ya" ucap dokter Surya.

"Baik dok, Terima kasih banyak. Maaf saya merepotkan dokter sampai harus datang kesini" ucap Leo.

"Tidak masalah, saya sedang free. Kalau begitu cepat sembuh ya saya permisi dulu" dokter Surya di antar tante Lusi keluar. Sementara Leo merasa bosan karena terus berada di kamar, dia merasa rindu dengan Bella. Dia pun mencoba untuk menelpon Bella tapi tak di jawab nya.

"Bella kemana ya? Kok gak di angkat" Leo bertanya-tanya, dia pun mencoba menelpon kembali tapi kali ini di tolak oleh Bella.

"Loh kok di tolak, apa dia marah ya? " Leo mengirimkan pesan kepada Bella tapi Bella belum membacanya.

Setelah menunggu setengah jam barulah Bella membalas pesan dari Leo, " maaf Pak tadi saya sedang meeting 🙏🏻" ucap Bella, membuat Leo teringat kalau hari ini dia ada meeting penting, Leo pun langsung membalas pesan Bella.

"Bagaimana meeting nya? Lancar? "

"Alhamdulillah lancar pak" balas Bella.

"Bagus, kamu memang selalu bisa di andalkan Bella" puji Leo.

"Terima kasih pak" balas Bella.

"Bapak sudah membaik? " tanya Bella.

"Iya, barusan sudah di periksa dokter, besok juga membaik" balas Leo.

"Syukurlah kalau begitu " Bella merasa lega karena Leo sudah berobat ke dokter.

"Saya rindu kamu" ucap Leo membuat Bella mematung, Bella tak buru-buru membalas pesan Leo, dia nampak bingung.

"Apa kamu tidak rindu dengan saya? " Leo mengirimkan pesan lagi.

"Hmm, sedikit" balas Bella ragu-ragu.

"Hanya sedikit?? Jahat sekali" goda Leo, dia mengetik nya sambil tersenyum licik.

"Terus saya harus bagaimana? " tanya Bella bingung.

"Rindu yg banyak dong" balas Leo.

"Egois sekali" gumam Bella.

"Hmmm" balas Bella singkat.

"Hanya hmmm? " tanya Leo gemas, Bella tidak membalas pesan dari Leo lagi, Bella memilih terdiam daripada dia nantinya kesal karena Leo.

"Hehe, sabar Leo. Suatu saat dia akan bucim padamu" gumam Leo dengan percaya diri sekali.

Leo pun memejamkan matanya sambil membayangkan wajah Bella, rasanya dia ingin segera masuk ke kantor supaya bisa menggoda Bella. Melihat wajah bete Bella membuat nya senang.

Terpopuler

Comments

Dewi Fuzi

Dewi Fuzi

wah leo gak beres d rumah mdh sayang"an ama bini lah d kantor ngejar sekertaris yg d kejar mau lg

2023-12-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!