Bab 9.

Bella saat ini sedang berada di kantin, dia dan temannya Sinta sedang makan siang, kebetulan kantin perusahaan mereka sangat lengkap jadi mereka tak perlu keluar untuk membeli makanan.

"Bulan depan aku sama Deni akan menikah" ucap Sinta tiba-tiba membuat Bella terkejut.

"Kamu serius? Kok ngga bilang aku sih? " tanya Bella tak percaya.

"Lah ini aku baru bilang sama kamu Bell, jadi semalam tuh Deni sama keluarga nya tiba-tiba datang ke rumah, aku kaget banget aku pikir dia bercanda waktu bilang mau ngelamar aku, ehh ternyata beneran. Ya ampun aku seneng banget" ucap Sinta.

"Selamat ya, aku do'ain semoga acara lancar sampai hari H, akhirnya penantian kamu selama 5 tahun ini ngga sia-sia ya" ucap Bella ikut senang.

"Iya, aku beruntung banget dapat pacar seperti Deni, dia setia dan berani. Terus kamu kapan dong nyusul aku? " goda Sinta sambil menyenggol bahu Bella.

"Entahlah, calon aja aku belum ada" ucap Bella sambil tersenyum kecut.

"Kamu tuh cantik, pinter, baik Bell, pasti nanti kamu akan dapat jodoh yg baik juga dan sayang sama kamu, aku do'akan semoga pas nanti di hari pernikahan aku, kamu dapat jodohmu" ucap Sinta.

"Aamiin, semoga saja" ucap Bella sambil tersenyum.

Sinta melihat Leo datang ke kantin, dia terlihat seperti sedang mencari seseorang, matanya berpencar ke segala arah.

"Bell, itu kan pak Leo? Ngapain dia kesini?ngga biasanya" tanya Sinta, Bella pun kemudian melihat ke arah Leo, dan pas sekali tatapan mereka berdua pun bertemu.

Leo tersenyum saat melihat Bella, dia pun langsung menghampiri Bella, sedangkan Bella dan Sinta merasa gugup saat melihat bos nya sedang berjalan menghampiri mereka.

"Ada apa ya Bell pak Leo kesini? " bisik Sinta.

"Aku juga ngga tau" bisik Bella.

"Boleh saya gabung? " tanya Leo membuat mereka berdua ternganga, mereka berdua menatap Leo dengan tatapan aneh, tapi kemudian Sinta menendang kaki Bella di kolong meja.

"Ahh iya Pak, boleh kok silahkan pak" ucap Bella, Leo pun duduk di depan mereka berdua.

"Bapak tumben kesini? Mau makan siang juga ya? " tanya Sinta.

"Iya, kalian sedang makan apa itu? " tunjuk Leo.

"Oh ini kwetiau seafood pak" jawab Sinta.

"Bella tolong pesankan saya satu, pedasnya sedang saja" pinta Leo, Bella yg masih berpikir keras lalu bangun dari duduknya dan memesan kwetiau untuk Leo.

"Bapak tumben makan disini? Biasanya bapak makan di resto depan" tanya Sinta merasa tak percaya jika bos besarnya ingin makan di kantin karyawan.

"Saya bosan makan disana, sesekali ingin mencoba makan di kantor sendiri, boleh kan? " ucap Leo.

"Boleh aja pak, kan kantor ini punya bapak, hehe" Sinta tertawa kaku di depan Leo, rasanya sangat canggung makan satu meja dengan bos besar, pikir Sinta.

Bella membawakan air jeruk hangat untuk Leo karena Leo tidak biasa minum air dingin ataupun es. Bella sangat mengerti bos nya karena dia sudah lama menemani Leo dan selalu mencatat semua kebutuhan Leo.

"Terima kasih Bella" ucap Leo saat Bella meletakkan air jeruk di atas meja.

"Kalian lagi ngobrolin apa tadi, seperti nya seru sekali" tanya Leo.

"Ah itu pak, bulan depan Sinta mau menikah" ucap Bella.

"Wah selamat ya Sinta, saya pasti akan datang ke acara pernikahan kamu" ucap Leo.

"Terima kasih pak Leo, saya akan sangat tersanjung jika bapak hadir di pernikahan saya, ajak ibu Jenny juga ya pak" pinta Sinta.

"Seperti nya tidak bisa, karena dia sangat sibuk" ucap Leo membuat Sinta merasa tak enak.

"Maaf ya pak" ucap Sinta.

"Gak apa-apa" jawab Leo sambil tersenyum.

"Kalau begitu bapak sama Bella aja, kebetulan Bella sendirian pak. Bapak kan tahu kalau Bella itu jomblo akut" ucap Sinta membuat Bella melotot ke arahnya.

"Maksud kamu apa, hemm" bisik Bella.

"Ya mumpung gitu, biar sekalian ada temen nya" bisik Sinta.

"Boleh, nanti kita pergi bareng ya Bella" ucap Leo.

"Tapi pak... "

"Tidak ada penolakan" ucap Leo memotong ucapan Bella.

Bella pun hanya bisa pasrah, dia menatap Sinta kesal sedangkan Sinta hanya nyengir saja, tak lama kwetiau pun siap, Leo nampak berpikir untuk memakannya.

"Kalau bapak tidak suka jangan di makan pak" ucap Bella.

Leo awalnya merasa ragu, tapi akhirnya dia mengambil satu sendok dan menyuapkan ke dalam mulutnya.

"Hemm, lumayan enak" gumam Leo membuat Bella tak percaya.

"Benar kan pak saya bilang enak" ucap Sinta senang.

"Jadi kalian setiap istirahat makan ini? " tanya Leo sambil mengunyah.

"Ngga juga sih pak, kadang kita pesan soto, steak, nasi goreng, dll deh. Biar gak bosen pak" ucap Sinta.

"Saya bahkan tidak tahu kalau menu disini ternyata sebanyak itu" ucap Leo.

'Itu karena bapak ngga pernah makan disini' ejek Bella dalam hati.

"Iya pak sesekali cobain makan disini, makanan disini bersih dan enak kok pak, karena kan standar nya kelas atas" ucap Bella.

"Iya kamu benar Bella, mungkin setelah ini saya akan sering makan di kantin" ucap Leo.

'Mati aku! 'Rutuk Bella.

Setelah selesai menghabiskan sepiring kwetiau, mereka bertiga pun kembali ke ruangan masing-masing, Sinta kembali ke bagian keuangan sedangkan Bella kembali menjadi sekertaris nya Leo.

"Saya tidak menyangka bapak mau makan di kantin karyawan tadi" ucap Bella.

"Iya, mungkin karena saya kesepian jadi saya ingin mencari keramaian" ucap Leo membuat Bella menoleh ke Leo.

"Kenapa Bella? "

"Ngga apa-apa pak" Bella kemudian langsung masuk dan duduk di kursinya, sementara Leo hanya tersenyum saja melihat kegugupan Bella.

"Bell, mulai besok pagi kamu suguhi saya coklat panas saja ya, jika saya ingin kopi nanti baru kamu buatkan" pinta Leo membuat Bella makin melongo.

"Ahh siap pak" ucap Bella sambil berpikir, Leo pun kembali mengecek beberapa proposal untuk meeting nanti sore, matanya tak luput dari Bella, Leo semakin yakin jika dia sudah jatuh cinta kepada Bella, bahkan dia rela mengikuti keseharian Bella, mencari tahu kesukaan Bella, dan yg lainnya. Semua Leo lakukan untuk dapat menyeimbangkan dirinya dengan Bella.

"Aku akan mencari waktu yg tepat untuk menyatakan perasaan ku kepada Bella, aku berharap Bella tidak menolak ku" gumam Leo sangat pelan.

Bella melirik ke arah Leo, saat itu tatapan mereka bertemu, tapi Bella dengan cepat langsung menundukkan kepala matanya.

'Kenapa jantung ku berdebar gini ya?pak Leo juga ngapain sih ngeliatin aku terus, aku kan jadi gugup' batin Bella.

Bella pun berusaha untuk fokus pada pekerjaan nya, tapi bayangan tatapan mata Leo padanya selalu terbayang, seolah ingin menghipnotis dirinya.

'Bell jangan begini, nanti kamu sendiri yg sakit hati jika kamu mencintai pak Leo,apalagi pak Leo sudah beristri' ucap Bella dalam hati.

Terpopuler

Comments

dita18

dita18

thoorrr knp gak panggil Leo Tuan aja knp harus bpk? biasanya karyawan manggil atasan nya Tuan thoorrr 🙏🙏

2023-11-13

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!