Akhirnya sesi pemotretan pun selesai, Jenny ingin pulang lebih awal karena dia terus saja memikirkan ucapan Sehun padanya, dia tak ingin jika Leo berpindah ke lain hati karena keegoisan nya.
Sementara itu, Leo dan juga Bella sedang menghadiri undangan makan malam dari salah satu koleganya. Leo sengaja mengajak Bella karena sekalian membahas masalah bisnis.
Leo dan juga Bella di suguhkan beberapa jenis hidangan oleh pak Jose, ada hidangan barat dan melayu.
Saat di hidangkan makanan barat, Leo terlihat biasa saja dan memakannya, tapi tiba giliran makanan melayu, Leo langsung terdiam, Bella yg sadar kalau ada daun bawang di makanan bos nya langsung memanggil pelayan.
"Maaf bisa tolong di ganti, bos saya alergi daun bawang" pinta Bella lalu si pelayan tersebut mengganti hidangan milik Leo.
Leo tersenyum karena sikap peka yg di miliki oleh Bella, tak hanya Leo tapi juga pak Jose sangat mengagumi sikap Bella yg sangat setia terhadap bos nya.
"Saya salut terhadap mbak Bella yg sangat teliti terhadap setiap kebutuhan pak Leo, apakah mbak Bella selalu seperti ini terhadap anda? " puji pak Jose.
"Iya Pak Jose, dia sangat memahami saya. Terkadang melebihi istri saya sendiri" ucap Leo.
"Wah, luar biasa. Sungguh saya sangat iri dan ingin juga memiliki seorang sekertaris seperti mbak Bella ini. Apa mbak Bella punya kembaran? " goda pak Jose.
"Tidak pak, saya anak tunggal" ucap Bella sambil tersenyum.
"Sayang sekali, keberuntungan hanya milik pak Leo" ucap pak Jose membuat mereka tertawa.
Setelah mengganti menu, barulah Leo memakan hidangan tersebut, hidangan terakhir yaitu meminum wine yg merupakan salah satu koleksi pak Jose yg di impor dari negaranya.
"Silahkan di cicipi pak Leo,mbak Bella ini adalah wine kualitas terbaik dari perkebunan kami" ucap pak Jose.
"Saya minta maaf Pak Jose, saya tidak minum ini" tolak Bella dengan nada halus.
"Oh ya, kalau begitu di ganti jus saja ya" ucap pak Jose.
"Terima kasih pak Jose"
Pelayan membawakan segelas jus untuk Bella, dan mereka pun bersulang.
"Chears...! "
Leo meminumnya sedikit, rasanya sangat kuat, Bella yg melihat nya saja sampai menggidig, dia takut kalau mabuk lagi seperti kemarin, rasanya sungguh tidak enak.
"Bagaimana pak Leo? Anda suka? " tanya pak Jose.
"Luar biasa pak Jose, ini benar-benar nikmat" puji Leo membuat pak Jose senang.
"Pak jangan minum terlalu banyak nanti bapak pusing" bisik Bella pelan.
"Tidak, saya hanya Mencicipi nya saja" balas Leo berbisik.
Mereka pun terus mengobrol sampai larut malam, Leo yg mulai merasa bahwa dirinya mabuk ingin menyudahi minumnya.
"Mbak Bella, seperti nya pak Leo mabuk. Kamu bawa dia ke kamar yg ada di atas sana ya" ucap pak Jose.
"Baik Pak" Bella pun memapah tubuh Leo menuju kamar yg di tunjuk oleh pak Jose.
Leo mulai menyeracau, dia terus menerus memanggil nama Jenny dan memaki nya, Bella merebahkan tubuh Leo di ranjang dan melepaskan sepatu yg di pakai oleh Leo.
"Dasar istri durhaka kamu Jenny" Leo memaki sambil menunjuk langit-langit kamar.
"Bagaimana ini? Aku tak bisa menyetir. Andai saja aku bisa sudah pasti kita bisa pulang sekarang" gumam Bella frustasi.
"Sini kamu istri durhaka, ku hukum kamu" ucap Leo sambil menunjuk Bella, membuat Bella melongo.
"Pak ini saya Bella, bukan bu Jenny" elak Bella sambil menunjuk dirinya sendiri.
Leo menarik tangan Bella membuat Bella terjatuh di dada bidang Leo.
"Akh! " Bella memekik saat terjatuh.
Tapi kemudian Bella terpaku saat mendengar suara tangisan yg keluar dari mulut Leo, Bella pun mengangkat wajahnya dan melihat, ternyata benar Leo sedang menangis.
"Pak? Bapak kenapa menangis? " tanya Bella bingung.
Leo pun bangkit dan duduk, wajahnya di tekuk seperti seorang anak kecil. Dia memegangi tangan Bella sambil menangis.
"Kenapa kamu jahat padaku, Jenny? Aku ini suamimu, kenapa kau menamparku saat aku ingin meminta hak ku padamu? Apa kau sudah tidak mencintai ku? Apa aku sudah tidak berarti bagimu? Sudah sebulan kita kita berhubungan apa kau tak kasihan padaku" Leo terus saja mengoceh sambil menyebut nama istrinya.
'Apa? Pak Leo di tampar istrinya hanya karena minta itu? Tega sekali bu Jenny' maki Bella dalam hati.
"Aku sangat mencintaimu Jenny, tapi kamu tidak mencintai ku, kau hanya mementingkan karir mu daripada aku, huhuhu" ucap Leo sambil memeluk lengan Bella, Bella merasa kasihan terhadap Leo kemudian dia pun mengusap punggung Leo agar lebih tenang.
"Bapak yg sabar ya, saya do'akan semoga bu Jenny lekas sadar dan mau menerima bapak kembali, bapak jangan sedih ya" ucap Bella mencoba menghibur Leo.
Leo pun mengangguk dan kemudian dia merebahkan tubuhnya di kasur, tak lama dia pun tertidur. Bella menatap Leo dengan tatapan sedih.
"Ku pikir rumah tangga pak Leo selalu harmonis, ternyata aku salah duga. Kasihan pak Leo" gumam Bella lalu dia menutup tubuh Leo dengan selimut.
.
.
Sementara itu di rumah, Jenny sudah berdandan cantik dan memakai gaun malam yg seksi untuk menyambut Leo, dia sudah putuskan malam ini dia ingin melayani suaminya supaya Leo tidak pindah ke lain hati.
Tapi sudah pukul 01:00 malam, Leo belum juga pulang. Jenny menelpon ke ponsel Leo tapi tak aktif. Jenny pun mulai merasa gelisah.
"Kemana dia? Kenapa jam segini belum pulang? Ponsel nya juga tidak aktif" ucap Jenny cemas.
Jenny pun mencoba menelpon kembali tapi tetap tidak aktif, akhirnya dia mengirimkan pesan kepada Sehun.
"Rencana ku gagal, Leo tak pulang malam ini"
Sehun membuka pesan dari Jenny dan mengangkat sebelah alisnya.
"Kemana suamimu? Jangan-jangan dia sedang bermain dengan wanita lain" ejek Sehun.
"Jangan sembarangan, Leo bukan lelaki seperti mu" Jenny merasa kesal lalu dia pun mematikan ponsel nya.
"Sial! Kemana Leo? Awas saja jika dia berani bermain di belakang ku" ancam Jenny.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
dita18
salah kmu jg Jenny klo Leo berpaling ke lain hati,,,, krn kmu tdk bsa melayani suami mu dg baik & kmu jg lebih mementingkan karir kmu sndri.
2023-11-13
1